tumpukkan emas 1 title

berbisnis emas tidak mesti memiliki fisiknya yang penting adalah nilainya.

Renko EUR/USD 2 title

memahami gerak market dengan menggunakan renko ditambah moving average makin memudahkan trading.

Tumpukkan Dollar 3 title

Berburu Dollar tidak mesti ke amerika, cukup dengan trading dikamar.

Grafik sesuai harga market 4 title

Penggunaan grafik dan ditambah indikator, membuat buka posisi semakin terrencana dan beralasan.

BISNIS OIL ONLINE

bisnis minyak cukup online di android

Penggunaan indikator beberapa moving average bisa menuntun trader masuk market secara long term atau short term.

Friday, May 29, 2015

daily analis 29 mei 2015


GBPUSDh1


teknikal outlook

EUR/USD.
Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.0835 untuk menambah tekanan bearish mengincar area support kunci 1.0775. Resisten terdekat tampak di area 1.0950, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka kemungkinan menguji area 1.1010.

GBP/USD.
Bias intraday masih bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus dibawah area 1.5250 untuk menambah tekanan bearish mengincar area 1.5200. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1.5330, berbalik lagi secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.5385 sebelum melanjutkan penurunan.

USD/JPY.
Bias intraday masih bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus di atas 124.70 untuk memicu momentum bullish mengincar 125.50. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di 123.70, berbalik secara konsisten di bawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji 123.00 sebelum melanjutkan trend penguatan.

USD/CHF.
Bias masih bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 0.9515. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut membidik area 0.9590. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 0.9420, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 0.9360.

AUD/USD.
Bias bearish dalam jangka pendek, diperlukan penembusan dan gerakan konsisten di bawah area 0.7600 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 0.7570. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran 0.7670Penembusan di atas area tersebut untuk membawa harga naik menguji area 0.7710.

XAU/USD.
 Bias cenderung netral dalam jangka pendek, dengan range perdagangan potensial berkisar antara 1183.40-1190.30. Break kembali di bawah area 1183.40 berpotensi memicu kembali tekanan bearish untuk menguji ulang area 1180.50 atau bahkan area 1177.00. Sebaliknya, break konsisten di atas area 1190.30 seharusnya bisa mendorong pergerakan bullish menuju area 1193.00 sebelum mengincar area 1197.10.

Hang Seng Futures.
 Bias bearish dalam jangka pendek untuk Hang Seng seiring harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 1 jam. Level support terdekat berada di 27050, break di bawah area tersebut seharusnya memicu bearish lanjutan menuju ke 26910 sebelum mencoba untuk meraih area kunci support di 26790. Untuk sisi atasnya, area 27200 adalah level resisten terdekat, break di atas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke 27300 sebelum menargetkan ke area 27540.

Nikkei Futures.
 Bias kemungkinan akan bearish dalam jangka pendek seiring indikator Stochastic bergerak turun pada grafik 4 jam. Namun, selama harga masih bergerak di atas MA 50-100-200, harga dapat rebound atau bahkan menjadi bullish. Level support terdekat terlihat dikisaran area 20400, break di bawah area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke 20280, sebelum menguji ulang ke wilayah 20130. Gagal menembus ke bawah area 20280, harga seharusnya rebound menuju ke 20570, break diatas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke 20660 sebelum menargetkan ke area kunci resisten di 20750.

Kospi Futures.
 Bias bearish dalam jangka pendek, diperlukan penembusan dan gerakan konsisten di bawah area 259.30 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 258.40. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran 261.50. Diperlukan penembusan di atas area tersebut untuk membawa harga naik menguji area 262.40.



sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.



Wednesday, May 27, 2015

daily analis 27 mei 2015


www.mifx.com/open-demo-account/WP008CC5031


 teknikal outlock


EUR/USD.
Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek, nemun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.0850 untuk menambah tekanan bearish mengincar area support kunci 1.0780. Resisten terdekat tampak di area 1.0935, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka kemungkinan menguji area 1.0975.

GBP/USD.
Bias intraday masih bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus dibawah area 1.5340 untuk menambah tekanan bearish mengincar area 1.5300. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1.5470, berbalik lagi secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.5515 sebelum melanjutkan penurunan.

USD/JPY.
Bias intraday masih bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus diatas area 123.40 untuk memicu momentum bullish mengincar area 124.00. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 122.60, berbalik secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 122.00 sebelum melanjutkan trend penguatan.

USD/CHF.
Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 0.9560. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut membidik area 0.9600. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 0.9440, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 0.9390.

AUD/USD.
Bias bearish dalam jangka pendek, diperlukan penembusan dan gerakan konsisten di bawah area 0.7700 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 0.7660. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran 0.7765. Penembusan di atas area tersebut untuk membawa harga naik menguji area 07800. 

XAU/USD.
Bias bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga mampu clear break di bawah area 1183.40. Yang bisa memicu momentum bearish lebih lanjut menguji ulang area 1181.65 atau bahkan area 1178.45. Sebaliknya, resistensi terdekat berada di area 1190.30. Break konsisten di atas area tersebut berpotensi mengubah bias intraday kembali bullish menuju area 1193.00, sebelum mengincar area 1197.10.

Hang Seng Futures.
Bias kemungkinan akan bearish dalam jangka pendek seiring indikator Stochastic bergerak turun, namun selama harga masih bergerak di atas MA 50-100-200 di grafik 1 jam, harga dapat rebound atau bahkan bullish. Level support terdekat terlihat dikisaran area 28200, break di bawah area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke area 27980 sebelum menguji ulang ke area kunci support di 27625. Untuk sisi atasnya, area 28300 adalah level resisten terdekat, break di atas area tersebut seharusnya memacu harga lebih tinggi lagi menguji ke area 28450 sebelum membidik ke wilayah 28560.

Nikkei Futures.
Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat di antara area 20400 (MA 50) dan 20300 (MA 100) di grafik 1 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break di atas area 20400, harga dapat menguji lebih tinggi lagi menuju ke area 20475 sebelum menargetkan ke area kunci resisten di 20565. Untuk sisi bawahnya, area 20300 adalah level support terdekat, break di bawah area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke 20200 sebelum membidik ke area kunci support di 20100.

Kospi Futures.
Bias netral dalam jangka pendek berpotensi menguji area 264.50, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa harga turun menguji area 263.10. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran 266.30. Penembusan di atas area tersebut seharusnya memicu momentum bullish untuk menguji area 267.20.


sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Monday, May 4, 2015

daily analis 04 mei 2015


GBPJPYH4


Market Review

Sterling Merosot Pasca Kejutan Data Manufaktur. Poundsterling melemah terhadap pasangan mata uangnya setelah lembaga riset domestik mengejutkan pasar dengan laporan penurunan indeks manufaktur di bulan April. Outlook pesimis terhadap perekonomian Inggris oleh 600 manajer pembelian menjadi menambah beban Sterling yang kini kembali mencemaskan pemilu yang akan dilaksanakan kurang dari sepekan. Markit melaporkan hasil survei PMI Manufaktur Inggris di bulan April turun ke level 51.9, mengecewakan ekspektasi kenaikan 54.6 para analis yang disurvei Reuters. Laporan bulan Maret juga direvisi turun dari 54.4 menjadi 54. Aktivitas perindustrian Inggris kesulitan berkompetisi di pasar internasional seiring tingginya nilai tukar Pound Sterling membuat produk menjadi lebih mahal bagi konsumen asing serta adanya perlambatan pereknonomian global.

Aussie Abaikan Kenaikan PPI. Dollar Australia tertekan tingginya spekulasi pemangkasan suku bunga di Australia dan kembali melemahnya harga bijih besi. Data manufaktur China, pasar utama Australia, yang sedikit lebih baik dari prediksi, juga gagal memukau Aussie. Perdagangan Aussie dibayangi semakin bertumbuhnya spekulasi Reserve bank of Australia (RBA) akan memangkas suku bunga ke rekor terendah 2% saat rapat tanggal 5 Mei pekan depan. Aussie juga mengacuhkan data Producer Price Index (PPI) yang naik dari pertumbuhan 0,1% di akhir kuartal tahun 2014 menjadi peningkatan 0,5% di kuartal pertama serta mengungguli ekspektasi kenaikan 0,2%.

Data Ekonomi Positif, Dollar Kembali Optimis. Dollar menyentuh level tinggi 2-pekan terhadap yen pada hari Jumat dan pulih dari level rendah 2-bulan terhadap sejumlah mata uang utama, ditopang oleh sinyal bahwa perekonomian AS mulai stabil pasca perlambatan belakangan ini. Meski data ekonomi AS dirilis mix pada hari Jumat, dengan sejumlah pelemahan pada sektor manufaktur dan konstruksi, hal tersebut tidak menghentikan investor untuk membeli dollar yang sudah berada dalam kondisi oversold. Yield obligasi tenor 30-tahun dan 10-tahun di AS menyentuh level tinggi 7-pekan, turut menopang nilai tukar greenback. Dollar mulai mendapatkan momentum pada hari Kamis pasca dirilisnya data ekonomi yang lebih positif. Sinyal pemulihan pasar tenaga kerja dengan turunnya jumlah klaim pengangguran, kenaikan tingkat upah bersama dengan aktivitas bisnis di kawasan Midwest, semuanya membuat investor kembali beralih pada greenback.

Laju Pertumbuhan Sektor Manufaktur AS Masih Lemah. Sektor manufaktur AS bertumbuh dengan laju paling lemah dalam hampir selama 2 tahun di bulan April, memicu pabrik-pabrik untuk menghentikan perekrutan seiring menantikan kenaikan permintaan di AS dan luar negeri. PMI sektor manufaktur oleh Institute for Supply Management tidak berubah pada 51.5, level terendah sejak Mei 2013, menurut laporan grup yang bermarkas di Tempe, Arizona tersebut hari Jumat. Angka di atas 50 mensinyalkan ekspansi, namun data bulan April lebih rendah dari estimasi kenaikan menjadi 52.

 Terbebani Kinerja Lemah Wall St., Asia Berakhir Mixed. Saham Asia berakhir mixed pada hari Jumat seiring investor bereaksi terhadap beberapa data ekonomi dari Jepang dan China, dengan aksi jual di Wall Street sesi sebelumnya turut membebani. Volume juga tipis pada hari perdagangan terakhir minggu ini, seiring libur Labor Day di sebagian besar pasar Asia. Data yang dirilis sebelum pembukaan pasar menunjukkan inflasi konsumen Jepang tumbuh 2,2% pada bulan Maret, melampaui estimasi kenaikan 2,1%. Di China, PMI manufaktur stabil di 50,1 pada bulan April sementara PMI jasa turun menjadi 53,4 dari 53,7 pada bulan Maret. Nikkei225 Jepang berhasil rebound dari level terendah 4-minggu untuk ditutup naik tipis 0,05% seiring data domestik yang lebih baik dari perkiraan mengimbangi sentimen negatif yang ditularkan Wall Street. Para trader juga terlihat mengurangi eksposur mereka menjelang akhir pekan panjang, dimana pasar Jepang akan ditutup sampai 6 Mei untuk liburan Golden Week.

FTSE 100 Menguat, Saham Lloyds Naik Melesat Lebih Dari 5%. Bursa saham Inggris ditutup menguat pada hari Jumat, sementara mayoritas bursa saham Eropa lainnnya libur memperingati Hari Buruh. Data ekonomi yang dirilis dari Inggris menunjukkan indeks aktivitas manufaktur bulan April lebih rendah ekspektasi dan bulan sebelumnya. Saham Lloyds melesat lebih dari 5%, menjadi saham berkinerja terbaik di FTSE 100. Rally Lloyds terjadi setelah bank tersebut melaporkan laba sebelum pajak di kuartal pertama naik sebesar 21%. Indeks FTSE 100 ditutup menguat 0,4% menjadi 6985,95. FTSE 100 selama bulan April menguat 2,8% ditopang oleh kenaikan saham sektor energi setelah harga minyak mentah mencapai level tertinggi 2015.

Wall Street Rebound Dari Aksi Selloff Sehari Sebelumnya. Bursa saham AS terkerek naik di hari Jumat, melambung dari kejatuhan tajam sehari sebelumnya. Namun meski diikuti penguatan harian, performa bursa AS secara mingguan masih di teritori negative, sebagian besar disebabkan aksi sell off yang sangat tajam pada hari Kamis kemarin. Katalis negative bursa saham AS masih dipicu oleh data ekonomi yang mixed. Laju earnings korporat Q1 dirilis lebih baik dibanding estimasi. Dari 360 perusahaan di S&P500 yang telah melaporkan earnings, laba Q1 masih dalam jalur pelemahan -0.4% dibanding tahun sebelumnya, dimana angka ini lebih baik dibanding perkiraan analis atas penurunan laba -4.7%, sebagian besar disebabkan kekhawatiran penguatan Dollar dan penurunan harga minyak. Indeks S&P 500 naik 1,1% menjadi 2108,29, dalam sepekan turun 0,4%. Dow Jones menguat 1% menjadi 18024,06, namun melemah 0,3% selama sepekan. Nasdaq menambah 1,3% menjadi 5005,39, dengan penurunan mingguan sebesar 1,7%.

Penguatan Dollar Antarkan Emas ke Level Terendah 6 Pekan. Emas turun ke level terendah enam pekan akibat dollar yang kembali menguat merespon data ekonomi AS dan sentimen investor terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga di AS dalam jangka panjang. Emas menyentuh level tertinggi sejak awal April pada kisaran $1.215 di pekan ini, namun gagal mempertahankan penguatan setelah Federal Reserve mengatakan melambatnya pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama hanya bersifat sementara, dan tetap memproyeksikan kenaikan suku bunga di tahun ini. Pada hari Kamis emas merosot lebih dari 2% membuat logam mulia tersebut mencatat penurunan bulanan sebesar 0,1%. Kemerosotan tersebut merespon tingkat klaim tunjangan pengangguran AS turun lebih besar dari ekspektasi.

Pernyataan Irak Lemahkan Minyak. Minyak melemah pada hari Jumat, tertekan oleh Irak yang mengatakan tingkat ekspor akan naik ke level tertinggi 30 tahun, disaat yang sama produksi dari Organization of the Petroleum Exporting Countries masih berada pada level tertinggi sejak akhir tahun 2012. Harga minyak melemah setelah sebelumnya mencatat penguatan bulanan terbesar dalam hampir enam tahun terakhir, namun tetap mencatat penguatan dalam tujuh pekan beruntun. Minyak memangkas pelemahan hari Jumat setelah laporan mingguan dari perusahaan Baker Hughes menunjukkan masih berlanjutnya penurunan jumlah rig yang beroperasi di AS. Jumlah rig yang beroperasi telah turun dalam 21 pekan beruntun, pada pekan ini jumlah rig yang aktif berkurang sebanyak 21 menjadi 679, dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 1.527.

Laba Rumah Sakit LifePoint Meningkat Seiring Tinggi nya Volume Admission. Rumah Sakit Lifepoint  mengatakan laba naik 5% pada kuartal pertama, karena reformasi perawatan kesehatan terus membantu mendorong volume penerimaan pasien lebih tinggi. Namun saham CFD Lifepoint turun sekitar 6% karena para investor terfokus pada penurunan indeks penerimaan pasien langganan dalam rumah sakit yang sama, sehingga terjadi aksi profit taking setelah saham LifePoint naik lebih dari 30% selama 12 bulan terakhir . 

Dampak asuransi kesehatan yang terbaru turut baru menyumbang $13 juta sepanjang kwartal pertama, sejalan dengan proyeksi perusahaan. Secara keseluruhan, untuk kuartal yang berakhir 31 Maret, LifePoint melaporkan laba sebesar $38.9 juta, atau 84 sen per saham, naik dari $37.1 juta, atau 78 sen, setahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 25,5% menjadi US $ 1,3 miliar. Pendapatan per perawatan pasien naik 1,8%. Pendapatan Operasi meningkat 24,3%, sementara kunjungan ruang gawat darurat adalah 22,4% lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya.Pendapatan Operasional Berkshire Hathaway Meningkat 20 Persen. Berkshire Hathaway milik

 Warren Buffet membukukan kenaikan laba operasional sebesar 20% di triwulan pertama, ditopang kenaikan revenue pada divisi asuransi dan pembangunan jalan. Hasil earnings ini disambut positif oleh para investor yang juga mempersiapkan peringatan 50 tahun Berkshire dibawah komando Mr. Buffet pada rapat tahunan hari Sabtu di Omaha, Neb. Mr. Buffet telah meracik Berkshire menjadi perusahaan raksasa konglomerat yang memiliki 80 bisnis, dengan ragam bisnis seperti Lubrizol hingga ke Claytom Homes bahkan Dairy Queen. Bisnis inti Berkshire sendiri terdapat pada operasi asuransi nya, termasuk Geico Corp, dan reinsurer General Re, serta portfolio sekuritas. Secara keseluruhan, Berkshire melaporkan laju laba Q1 sebesar $5.16 milyar, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya di level $4.71 milyar. Laba operasional, yang tidak termasuk hasil investasi, meningkat ke $4.24 milyar, dibanding sebelumnya $3.53 milyar. Sementara laju revenue naik ke $48.64 milyar, dari sebelumnya $45.45 milyar.




Technical Outlook

EUR/USD. Bias bearish untuk jangka pendek seiring indikator stochastic dan RSI bergerak turun dari area jenuh beli dalam grafik 4-jam. Support terdekat terlihat di kisaran 1.1120 dan penembusan area ini akan memicu momentum pelemahan, untuk menargetkan 1.1050 dan 1.0920. Namun momentum bullish dapat terpicu jika harga naik konsisten dan lebih tinggi dari resisten 1.1285, membidik resisten berikutnya 1.1670 dan 1.1430.

GBP/USD. Bias bearish untuk jangka pendek, didukung sinyal bearish dari indikator MACD dan stochastic dalam grafik 4-jam. Downtrend membutuhkan konfirmasi penembusan support 1.5030 dan support berikutnya terlihat di kisaran 1.4920 dan 1.4800. Pergerakan naik konsisten yang melampaui resisten 1.5280 dapat memicu uptrend untuk membawa harga menuju area yang lebih tinggi 1.5380-1.5495.

USD/JPY. Bias bullish untuk jangka pendek didukung sinyal bulish dari indikator MACD dalam grafik 4-jam.  Resisten terdekat terlihat di kisaran 120.65 dan penembusan area ini berpotensi mendorong harga lebih tinggi menuju area 121.30-122.00. Sementara penurunan konsisten ke bawah support terdekat 119.60 (MA-200) seharusnya dapat memberikan tekanan tambahan untuk membawa harga menuju support berikutnya di area 119.00 dan 118.30.

USD/CHF. Harga terpantul pasca gagal menembus ke bawah area 0.9275, mencoba kembali ke area 0.9400 sebelum menguji area 0.9475 atau bahkan area 0.9600. Sementara itu untuk pergerakan turun, dibutuhkan break ke bawah area 0.9275 untuk melanjutkan kembali outlook bearish setidaknya menuju area 0.9150.

AUD/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga dapat menembus ke bawah area 0.7800 menuju area 0.7750 sebelum menguji area 0.7680. Untuk pergerakan naik, break ke atas area 0.7875 dapat melanjutkan outlook bullish jangka menengah menuju kembali ke area 0.7950. Secara keseluruhan, kami masih lebih memilih outlook bearish selama harga bertahan di bawah area 0.7950.

XAU/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area support 1170. Penembusan di bawah area tersebut akan membawa harga turun menuju area 1163. Pada pergerakan ke atas, penembusan di atas area 1185 akan membawa bias kembali ke netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, lebih jauh menguji area 1192.

Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 28165 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 28550. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 27900, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 27690 sebelum melanjutkan recovery ke atas.

Nikkei Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19760 untuk memicu momentum bullish mengincar area 19915. Support terdekat tampak di area 19550, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 19395.

Kospi Futures. Bias masih bullish selama harga bertahan di atas area 267.00, dengan break ke atas area 270.00 akan membuka peluang untuk menguji area 272.30 atau bahkan 276.15. Untuk pergerakan turun, break ke bawah area 267.50 berpotensi mengubah outlook menjadi bearish menuju area 262.10 dalam jangka menengah.



sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Friday, May 1, 2015

daily analis 01 mei 2015


AUDUSDH1



Market Review


Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Kembali, Aussie Tertekan. Dollar Australia kembali tertekan terhadap pasangan mata uangnya seiring peningkatan ekspektasi analis Reserve Bank of Australia (RBA) sekali lagi memangkas suku bunga acuan saat rapat bank sentral hari selasa pekan depan. Data harga impor yang secara mengejutkan turun di kuartal pertama mengukuhkan prediksi pelonggaran moneter untuk kembali membangkitkan perekonomian. Australian bureau of Statistics melaporkan penurunan 0,2% harga impor selama tiga bulan pertama tahun ini, mengecewakan ekspektasi kenaikan 1,1% dan peningkatan 0,9% di kuartal sebelumnya. Salah satu perusahaan investasi terbesar dunia, BlackRock, yang diwawancarai Australian Financial Review memberikan prediksi terbaru bank sentral Australia akan memangkas suku bunga setidaknya dua kali 25 basis poin sebelum akhir tahun ini. Mayoritas ekonom juga condong memprediksi pada pertemuan RBA pekan depan akan ada pemangkasan suku bunga yang sudah di level terendah 2,25% menjadi 2%.

Reli Euro Sentuh Level Tinggi Dua Bulan Seiring Solidnya Pertumbuhan. Reli Euro berlanjut di hari keenam dan menyentuh level tinggi dua bulan terhadap Dollar AS berkat serangkaian data ekonomi yang menandai pertumbuhan yang solid. Inflasi zona Euro stagnan di bulan Maret, menghapus deflasi selama empat bulan beruntun. Laporan ini juga lebih baik dari ekspektasi dan data bulan Maret yang turun 0,1%. Tingkat inflasi berada di bawah 1% selama 18 bulan beruntun dan masih belum mendekati target European Central Bank (ECB) yaitu sedikit di bawah 2%. Eurostat juga melaporkan jumlah pengangguran di zona Euro turun 36.000 di bulan Maret menjadi 18,105 juta. Data ini memicu outlook optimis pada perekonomian, setelah program pelonggaran kuantitatif triliunan Euro ECB yang dimulai bulan Maret.

Data AS Yang Apik Selamatkan Dollar. Dollar berbalik menguat terhadap yen pada hari Kamis setelah data AS mensinyalkan stabilisasi pasar tenaga kerja dan perekonomian mendapatkan momentum, menempatkan Federal Reserve dalam jalur kenaikan suku bunga setidaknya 1 kali tahun ini. Bank of Japan, yang mana kebijakan pencetakkan uangnya telah memicu penurunan nilai tukar yen lebih dari 20% dalam 2 tahun, tidak melonggarkan kebijakan pada hari Kamis dan mengatakan bahwa diirnya yakin laju inflasi akan mulai naik. Langkah BOJ tersebut pada awalnya sempat menopang yen terhadap dollar. Pasca data dirilis, dollar memangkas pelemahan terhadap euro, yang sebelumnya menguat ke level tinggi 2-bulan.

Klaim Pengangguran AS Berada di Level Rendah 15-Tahun. Jumlah klaim pengangguran di Amerikan anjlok ke level terendah dalam 15 tahun pekan lalu dan tingkat belanja konsumen naik di bulan Maret, sinyal bahwa perekonomian kembali mendapatkan momentum setelah terpuruk di kuartal pertama. Outlook ekonomi semakin cerah oleh laporan pada hari Kamis yang menunjukkan kenaikan tingkat upah yang solid di kuartal pertama, yang mana akan membuat Federal Reserve tetap berada dalam jalur untuk kenaikan suku bunga tahun ini. Jumlah klaim pengangguran turun sebanyak 34,000 menjadi 262,000 pekan lalu, jumlah terendah sejak April 2000, menurut Departemen Tenaga Kerja.


Pasar Asia Mencemaskan Pertumbuhan AS & Earnings. Saham-saham Asia berguguran pada hari Kamis, di tengah laporan pendapatan perusahaan yang mixed dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi AS. Bank of Japan memutuskan untuk menahan kebijakan tidak berubah dalam pertemuan bulanannya, sementara pernyataan kebijakan Federal Reserve juga tidak memberikan petunjuk baru tentang kenaikan suku bunga. Nikkei225 Jepang anjlok 2,7%, penurunan terbesar dalam 4 bulan, seiring sentimen investor terbebani oleh angka GDP AS yang lemah, laporan laba perusahaan Jepang yang kurang mengesankan dan pengumuman kebijakan BoJ. Di China, Shanghai Composite turun 0,75% seiring penguatan sektor transportasi gagal mengimbangi pelemahan di sektor perbankan. Kinerja lemah saham bank-bank juga menyeret indeks Hang Seng turun 1%. KOSPI Korea Selatan merosot untuk sesi ke-5 beruntun dan mengakhiri perdagangan 0,7% lebih rendah menyusul rilis beberapa earnings yang gagal memenuhi ekspektasi.

Akhir April, Bursa Eropa Menguat. Bursa saham Eropa bergerak fluktuatif antara penguatan dan pelemahan pada hari Kamis sebelum akhirnya mencatat kenaikan di akhir perdagangan, investor bereaksi terhadap laporan earning dan hasil rapat kebijakan moneter terbaru Federal Reserve AS. Data ekonomi yang dirilis dari zona euro menunjukkan berakhirnya deflasi selama empat bulan beruntun di bulan April, berdasarkan data yang dirilis biro statistik menunjukkan indeks harga konsumen tidak berubah dari tahun sebelumnya. Bursa saham Inggris unggul pada dari Kamis terdorong oleh laporkan earning Royal Dutch Shell PLC dan perusahaan lainnya. Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,21% menjadi 6960,62. Indeks DAX 30 Jerman naik 0,19% menjadi 11454,38, dan CAC Perancis menambah 0,14% menjadi 5046,49.

Wall Street Bergerak Mixed, Namun Indeks Mencatat Penguatan Bulanan. Bursa saham AS menunjukkan performa mixed pada hari Kamis, seiring laporan ekonomi yang solid menambah ketidakpastian outlook suku bunga The Fed, setelah data ekonomi menunjukkan pelambatan ekonomi AS di kwartal pertama. Ketiga indeks acuan utama membukukan penguatan bulanan tipis di bulan April. Selama bulan April, Dow hanya menguat 0.4 persen, sementara S&P500 naik 0.9% dan Nasdaq naik 0.8%. Namun saham Apple merosot 2.7% ke level $125.15 dan menjadi emiten dengan performa terburuk yang menyeret Dow, S&P500 dan Nasdaq, akibat langkah perusahaan yang membatasi ketersediaan Apple Watch, setelah komponen kunci produk tersebut diketahui cacat. Data ekonomi menunjukkan bahwa klaim tunjangan penganggur AS membaik ke level terendahnya dalam 15-tahun terakhir di pekan lalu, mengindikasikan bahwa perekonomian semakin membaik. Sementara inflasi mulai mendekati target Federal Reserve di level 2% untuk 35 bulan berturut-turut.

Emas Merosot 2% Pasca Data Tenaga Kerja AS. Emas merosot sekitar 2% pada hari Kamis setelah data tenaga kerja AS yang lebih baik dari ekspektasi, menghidupkan kembali spekulasi kenaikan suku bunga lebih cepat oleh Federal Reserve, yang mendorong investor melakukan aksi jual terhadap emas. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan klaim tunjangan pengangguran turun sebanyak 34.000 menjadi 262.000 pada pekan yang berakhir 24 April, menjadi yang terendah sejak bulan April 2000. Data terpisah menunjukkan belanja konsumen AS naik 0,4% pada bulan Maret, setelah naik 0,2% di bulan Februari, sementara aktivitas manufaktur wilayah Chicago naik lebih tinggi dari ekspektasi di bulan April.

Minyak Catat Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak 2009. Minyak mentah menguat pada hari Kamis dan mencatat kenaikan 25% di bulan April, yang merupakan kenaikan bulanan terbesar dalam hampir 6 tahun terakhir. Kenaikan pada hari Kamis dipicu turunnya persediaan minyak untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir di Cushing Oklahoma yang merupakan pusat pengiriman minyak AS. Penurunan tersebut memunculkan ekspektasi persediaan dan produksi minyak AS akan segera menurun. Namun sebagian analis bersikap skeptis terhadap berlanjutnya rally minyak akibat data pertumban ekonomi AS yang mengecewakan di kuartal pertama, serta OPEC yang tidak akan menurunkan produksinya.

 Perusahaan Animasi DreamWorks Mengalami Kerugian Semakin Dalam. DreamWorks Animation SKG Inc, melaporkan kerugian kwartal pertama yang semakin lebar seiring kenaikan revenue studio tersebut sebesar 13%. Saham CFD DreamWorks telah menguat 8% dalam 12 bulan terakhir, mengimbangi pelemahan intraday dan kini diperdagangkan melemah tipis di level $26.06. Secara keseluruhan kerugian DreamWorks mencapai $54.8 juta, atau setara 64 sen per lembar saham, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya $42.9 juta atau 51 sen per lembar saham. Sementara revenue meningkat 13% ke level $166.5 juta. Mengikuti hasil earnings yang buruk di Q4 lalu yang membawa perusahaan tersebut merugi $308.3 juta, dibanding laba tahun 2013 yang mencapai $55.7 juta, yang akhirnya memicu langkah restrukturisasi DreamWorks pada bisnis animasi nya, yang sedang berjuang karena perusahaan memprioritaskan ekspansi ke televise, online video dan produk konsumen lainnya.

Laba Visa Menurun Akibat Tingginya Biaya. Visa melaporkan kejatuhan laba 3% di kwartal terakhir akibat kenaikan expense, meskipun di saat bersamaan revenue meningkat seiring tinggi nya volume pembayaran. CEO Charlie Schaf menyatakan kinerja perusahaan masih baik meski ada imbas negative dari penguatan Dollar, dan penurunan harga minyak menambah tekanan pada pertumbuhan revenue. Di kwartal terakhir, volume pembayaran meningkat 11% ke level $1.2 trilyun dalam nilai tukar yang konstan. Selain itu total transaksi naik 11%, ke level $17 milyar. Revenue internasional juga naik 11% menjadi $964 juta. Revenue lainnya seperti fee lisensi Visa ke Eropa, meningkat 12% ke $204 juta. Namun expense operasional juga meningat 1% menjadi $1.1 milyar seiring penambahan personil.Secara keseluruhan, laba Visa turun ke $1.55 milyar, dibanding $1.6 milyar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Earnings per share tidak berubah di level 63 sen, revenue naik ke $3.41 milyar dari semula $3.16 milyar. Visa juga melakukan buyback di kwartal terakhir sebesar 16.2 juta lembar saham, dan memiliki sisa dana $3.8 milyar tersedia untuk melanjutkan rencana buyback.




Technical Outlook


EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek berdasarkan sinyal bullish dari indikator MACD dalam grafik 4- jam. Resisten terdekat terlihat di area 1.1265 dan break ke atas resisten ini seharusnya dapat memberikan dorongan tambahan untuk menargetkan resisten 1.1340 atau bahkan resisten kunci 1.1400. Sementara itu, penembusan support 1.1140 seharusnya dapat memicu downtrend dengan support berikutnya terlihat di kisaran 1.1090 dan 1.1025.

GBP/USD. Bias sideways seiring sinyal mixed dari indikator-indikator dalam grafik 4-jam. Penurunan indikator stochastic mensinyalkan bias bearish untuk jangka pendek dengan support terdekat terlihat di kisaran 1.5230. Penembusan area ini akan memicu bearish lanjutan untuk membidik 1.5140 dan 1.5030. Sementara bullish MACD memberikan dukungan untuk uptrend dalam jangka panjang. Penembusan resisten 1.5385 berpotensi memicu momentum bullish dengan resisten berikutnya terlihat di kisaran 1.5475-1.5555.

USD/JPY. Bias sideways dalam jangka pendek dengan harga terjebak di antara MA-50 dan MA-200 dalam grafik 4-jam. Momentum bullish membutuhkan konfirmasi penembusan resisten 119.95 untuk menargetkan area yang lebih tinggi 120.50 dan 121.20. Sementara momentum bearish dapat terpicu jika harga merosot ke bawah support 119.00. Support berikutnya terlihat di kisaran 118.40-117.85.

USD/CHF. Harga berkonsolidasi di sekitar area 0.9400, mengindikasikan outlook netral dalam jangka pendek. Diperlukan break ke atas area 0.9450 untuk memicu momentum bullish lanjutan menuju area 0.9530 atau bahkan area 0.9600. Sementara itu pergerakan konstan di bawah area 0.9400 akan melanjutkan outlook bearish jangka menengah untuk kembali menguji area 0.9325 sebelum menuju area 0.9150.

AUD/USD. Aussie terkoreksi tajam kemarin, mencoba kembali ke bawah area 0.7800, break ke bawah area ini akan memicu tekanan bearish lanjutan menuju area 0.7740, yang mana dapat mengubah bias menjadi bearish jika ditembus. Sementara itu, resisten terdekat ada pada 0.7975, break ke atas area ini dapat mendorong harga naik untuk kembali menguji area 0.8075.

XAU/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area support 1180. Penembusan di bawah area tersebut akan membawa harga turun menuju area 1170. Pada pergerakan ke atas, penembusan di atas area 1191 akan membawa bias kembali ke netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, lebih jauh menguji area 1202.

Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 28165 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 28550. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 27900, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 27800 sebelum melanjutkan recovery ke atas.

Nikkei Futures. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 19365 untuk memicu skenario koreksi bearish lebih lanjut mengincar area 19100. Resisten terdekat tampak di area 19665, berbalik lagi secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 19800.

Kospi Futures. Bias masih bullish selama harga bertahan di atas area 267.00, dengan break ke atas area 270.00 akan membuka peluang untuk menguji area 272.30 atau bahkan 276.15. Untuk pergerakan turun, break ke bawah area 267.50 berpotensi mengubah outlook menjadi bearish menuju area 262.10 dalam jangka menengah.




sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. PT.Monex Investindo Futures berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. PT. Monex Investindo Futures tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.