tumpukkan emas 1 title

berbisnis emas tidak mesti memiliki fisiknya yang penting adalah nilainya.

Renko EUR/USD 2 title

memahami gerak market dengan menggunakan renko ditambah moving average makin memudahkan trading.

Tumpukkan Dollar 3 title

Berburu Dollar tidak mesti ke amerika, cukup dengan trading dikamar.

Grafik sesuai harga market 4 title

Penggunaan grafik dan ditambah indikator, membuat buka posisi semakin terrencana dan beralasan.

BISNIS OIL ONLINE

bisnis minyak cukup online di android

Penggunaan indikator beberapa moving average bisa menuntun trader masuk market secara long term atau short term.

Tuesday, March 31, 2015

daily analis 31 mar 2015

GBPUSDH1
 
Market Review


 Dollar AS Perkasa, Di Dukung Oleh Data Ekonomi AS Yang Positif. Dollar masih tetap menguat terhadap serangkaian mata uang utama pada hari Senin, setelah dirilisnya laporan ekonomi AS yang mayoritas positif dan juga karena komentar dari ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat masih berikan dukungan terhadap greenback. Dalam sebuah laporan, U.S National Association of Realtors mengatakan bahwa penjualan rumah yang tertunda naik sebesar 3.1% pada bulan lalu, melampaui eskpektasi untuk kenaikan 0.4%. Penjualan rumah tertunda naik 1.2% di bulan Januari, angka tersebut direvisi turun dari laporan sebelumnya yang menunjukkan kenaikan 1.7%.Pada hari Jumat, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan dalam pidatonya bahwa kenaikan suku bunga mungkin dapat dibenarkan pada akhir tahun ini, namun dia menambahkan bahwa melemahnya tekanan inflasi dapat memaksa Fed untuk menunda itu.
 

 Outlook Hutang Yunani Bebani Kinerja Mata Uang Euro. Euro melemah pada hari Senin setelah reli selama dua pekan di tengah Yunani yang sedang berusaha membujuk para kreditor untuk menerima reformasi ekonomi mereka dan memberikan bantuan keuangan sebelum mereka kehabisan dana. Mata uang tunggal kembali tergelincir yang terlihat melemah terhadap 14 dari 16 mata uang utama lainnya pada tahun ini karena bank sentral Eropa yang memulai pembelian obligasi sebesar $1.1 triliun euro ($1.2 triliun) untuk mendukung pertumbuhan dan memerangi deflasi. Kebijakan tersebut berlawanan dengan Federal Reserve AS, yang sedang memperdebatkan untuk kapan naikan suku bunga pertama kali sejak tahun 2006 di tengah menguatnya ekonomi.
 
 Sterling Menuju Penurunan Bulanan Terburuk Dalam 2-Tahun Sterling menuju kinerja bulanan terburuk dalam 2 tahun seiring Bank of England diliputi ketenangan dan dibubarkannya parlemen Inggris. Pada hari pertama masa kampanye pemilu, dengan jajak pendapat menunjukkan dukungan suara yang relatif seimbang, indeks volatilitas mata uang Inggris bergerak mendekati level tertinggi sejak September 2011. Sedangkan bank sentral Inggris juga mulai memasuki masa tenang pra-pemilu pada hari Senin setelah komentar pekan lalu menunjukkan perbedaan prospek inflasi di antara beberapa pembuat kebijakan.
 
 Pertumbuhan Upah Mendorong Pending Home Sales AS . Jumlah orang Amerika yang menandatangani kontrak pembelian rumah meningkat di atas ekspektasi pada bulan Februari, mengindikasikan kebangkitan pasar perumahan menjelang masa penjualan musim semi. Pending Home Sales naik 3,1% menjadi 106,9, yang tertinggi sejak Juni 2013, setelah naik 1,2% bulan sebelumnya, menurut laporan National Association of Realtors hari Senin. Angka tersebut mematahkan estimasi kenaikan 0,3% dari para ekonom. Pertumbuhan pekerjaan dan meningkatnya harga sewa telah mendorong konsumen untuk memanfaatkan biaya pinjaman murah pada bulan Februari, meskipun sebagian dari mereka harus bergelut dengan cuaca dingin. Upah yang lebih tinggi dan kenaikan persediaan rumah untuk dijual diprediksi akan membantu menopang pasar perumahan pada musim semi, ketika minat beli biasanya mengalami kenaikan.

 Bursa Asia Melambung Dipimpin Reli Saham China Dekati Level Tinggi 7-Tahun. Indeks saham Nikkei Jepang menguat dalam kondisi perdagangan choppy akibat aksi beli para investor di harga murah setelah harga indeks saham anjlok tajam pekan lalu, namun saham sektor energy masih menunjukkan performa buruk akibat kejatuhan harga minyak. Sementara indeks Hang Seng dan saham China meroket dekati level tertinggi 7 tahun terakhir setelah para pemangku kebijakan memberikan sinyal bahwa bank sentral masih memiliki ruang pelonggaran moneter agar mendongkrak laju pertumbuhan ditambah harapan spending infrastruktur. Secara terpisah indeks Kospi Korea Selatan menguat ditunjang harapan peningkatan laju laba pada beberapa industry kunci serta penguatan saham pialang yang lebih optimis pada prospek sektor transaksi derivative.

 Ambisi China Menghidupkan Optimisme Bursa Eropa. Investor bursa saham Eropa menyambut baik rencana pemerintah China yang ingin menghindarkan perekonomiannya dari deflasi, sehingga bursa Eropa ditutup menguat di awal pekan. Pasar saham Eropa mengabaikan negosiasi Yunani yang pembicaraannya masih berlanjut dalam beberapa hari mendatang, hingga Yunani bisa memberikan rencana reformasi yang lebih detail sesuai permintaan para kreditur internasionalnya, terutama Jerman. FTSE Berjangka ditutup menguat 0,8% atau +56.5 poin di level 6852 berkat saham Kingfisher dan sektor pertambangan. Komitmen stimulus moneter ECB yang melemahkan Euro, membuat DAX melonjak di awal pekan, ditutup lebih tinggi 2,02% atau +240.5 poin di level 12129.5.

 Wall Street Menguat Sebesar 1%; Dow Naik Lebih Dari 250 Poin. Bursa saham AS ditutup naik lebih dari 1% pada hari Senin di tengah isu hangat stimulus di Asia, seiring investor fokus pada data ekonomi pekan ini. Tingkat pendapatan naik di bulan Februari sesuai estimasi ekonom, naik sebesar 0.4%, berada di atas ekspektasi 0.3%. Tingkat belanja konsumen naik sebesar 0.1%. Pending homes sales naik sebanyak 3.1% di bulan Februari, dipicu kenaikan penjualan di wilayah West dan Midwest. Dow Jones Industrial Average ditutup naik sebanyak 263.65 poin, atau 1.49%, pada level 17,976.30, dengan saham Boeing memimpin kenaikan dan hanya saham Intel dan Microsoft yang melemah. S&P 500 ditutup naik 25.22 poin, atau sebesar 1.22%, pada level 2,086.24, dipimpin oleh saham sektor energi. Nasdaq ditutup menguat 56.22 poin, atau sebesar 1.15%, pada level 4,947.44.

 Penguatan Dollar Membenamkan Emas. Sekali lagi, spekulasi waktu kenaikan suku bunga AS menjadi perhatian utama pasar emas, dengan perdagangan emas berjangka ditutup melemah seiring nilai tukar Dollar yang tinggi terhadap pasangan mata uangnya. Dollar merangkak naik menyusul peningkatan spekulasi Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga secara bertahap di tahun ini. Emas yang tidak terpengaruh suku bunga dan berdenominasi Dollar akan mendapatkan gain di dalam kondisi suku bunga dan nilai tukar dollar yang rendah. Perdagangan bulanan dan kuartalan emas menuju penurunan bulanan kedua beruntun di bulan Maret dan pelemahan kuartalan kedua beruntun. Emas mencapai level terendah $1182.25 per troy ons dan ditutup turun 1,1% di level $1185 per troy ons.

 Minyak Mentah Mengkhawatirkan Pembicaraan Iran. Minyak berjangka ditutup melemah seiring ekspektasi pembicaraan program nuklir Iran yang diprediksi akan memberikan keringanan terhadap sanksi Iran, negara eksportir minyak mentah. Iran saat ini mengekspor sekitar satu juta barel minyak per hari, namun telah memproduksi lebih dari tiga juta barel per hari dalam tiga tahun terakhir dan menyimpan produksinya dalam kapal tanker dan fasilitas darat. Kondisi ini menambahkan kecemasan kelebihan suplai seiring pertimbangan Iran mungkin memiliki persediaan lebih 30 juta barel. Gejolak di Yaman yang dipandang tidak akan mengganggu distribusi minyak di wilayah tersebut memberikan beban tambahan pada harga minyak. Investor minyak mentah juga tidak menanggapi berita dari India, konsumen minyak terbesar keempat dunia yang telah membeli minyak untuk cadangan minyak strategis (SPR), dengan jumlah kurang dari 10% permintaan minyak global.

 Alibaba Jalin Kerjasama Hak Cipta Dengan BMG. Perusahaan hak cipta musik BMG di Jerman pada hari Senin mengatakan pihaknya telah menandatangani kesepakatan distribusi digital dengan Alibaba Group Holding Ltd asal China, sebagai salah satu langkah dari perusahaan e-commerce terbesar di dunia tersebut memperkuat posisinya untuk menjadi kerajaan media digital. Kesepakatan tersebut, yang merupakan pertama kalinya perusahaan China bekerjasama dengan penerbit musik besar bukan hanya sebuah label, akan membawa lebih dari 2.5 juta hak cipta untuk Alibaba, yang mana platform musiknya telah memiliki banyak lagu dari sejumlah artis termasuk Kylie Minogue, Rolling Stones dan Jean-Michael Jarre, menurut juru bicara perempuan Alibaba.

 McDonald's Buka Restoran Gaya Baru di Jerman. McDonald's Corp memperkenalkan layanan mejadi Jerman seiring pihaknya memperkenalkan dirinya sendiri sebagai "perusahaan burger yang modern dan berkembang" di bawah CEO baru Steve Easterbrook. Restoran pada Frankfurt Airport di Jerman, salah satu pasar paling ketat, merupakan toko digital atau dengan pelayan yang membawa PC tablet. Menurut Thomas Brand, kepala bagian invoasi dan pegembangan restoran untuk Jerman, hal ini merupakan sesuatu yang baru untuk McDonald's. Restoran edisi spesial tersebut dibuka untuk tamu setelah pembukaan kembali pasca renovasi McDonald's' terbesar di Jerman, yang memiliki lebih dari 500 tempat duduk.



Technical Outlook

 EUR/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1.0785, break di bawah area tersebut, harga seharusnya lanjutkan tren bearish menuju ke 1.0685. Untuk sisi sebaliknya, level resisten terdekat berada di area 1.0850, break di atas area tersebut, harga akan berkonsolidasi seiring tidak jelasnya petunjuk dalam jangka pendek menguji ulang ke area kunci resisten di 1.1000.

 GBP/USD. Bias bearish untuk jangka pendek terutama jika harga bertahan di bawah level 1.4860 dalam grafik 4-jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1.4750, break di bawah area tersebut harga dapat bergerak lebih rendah lagi menargetkan ke 1.4635. Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat terlihat dikisaran area 1.4865 (MA 50), break di atas area tersebut harga kemungkinan akan bergerak netral seiring tidak jelasnya petunjuk pada zona ini menargetkan ke area 1.4940 (MA 100).

 USD/JPY. Bias bullish dalam jangka pendek dengan level resisten terdekat terlihat dikisaran area 120.40, break di atas area tersebut, harga seharusnya akan bergerak lebih tinggi menguji ulang ke area kunci resisten di 121.65. Untuk sisi sebaliknya, level support terdekat berada di 119.75, break di bawah area tersebut bias dapat berubah menjadi bearish menargetkan ke area 119.10.

 USD/CHF. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bullish terutama jika harga mampu break secara konsisten di atas area 0.9695. Yang bisa memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 0.9730, sebelum menuju area 0.9775. Sebaliknya, support terdekat berada di area 0.9625. Dengan stochastic dan RSI yang mulai overbought, clear break di bawah area tersebut bisa memicu skenario koreksi bearish menguji ulang area 0.9575 atau bahkan area 0.9555.

 AUD/USD. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish meskipun masih diperlukan clear break di bawah area 0.7610 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji ulang area 0.7585 sebelum mengincar area 0.7560. Pada sisi sebaliknya, dengan stochastic dan RSI yang telah oversold, break kembali di atas area 0.7665 seharusnya bisa memicu skenario koreksi bullish menuju area 0.7690 atau bahkan MA-100 di sekitar 0.7720.

 XAU/USD. Bias bearish untuk jangka pendek, didukung sinyal bearish dari indikator MACD dan stochastic pada grafik 4-jam. Tren penurunan membutuhkan konfirmasi penembusan support 1181 untuk menambahkan tekanan menargetkan support selanjutnya di kisaran 1178 sebelum menguji support yang lebih rendah di level 1173. Sementara itu penembusan resisten 1190 akan memicu tren bullish, menargetkan resisten selanjutnya di kisaran 1192 dan 1195.

 Hang Seng Futures. Bias masih bullish dalam jangka pendek setelah harga menembus ke atas resisten pada area 25000, menuju target bullish terdekat di sekitar 25150 sebelum melaju untuk menguji area 25350.
Sementara itu, RSI dan stochastic yang overbought pada grafik 4 jam dapat memicu koreksi bearish kembali ke area 24710, break ke bawah area ini dapat melanjutkan koreksi bearish menuju area 24550.

 Nikkei Futures. Kami masih lebih memilih bias bullish selama harga bertahan di atas area 19250, menuju rekor tinggi di sekitar area 19725, break ke atas area ini dapat memicu momentum bullish lanjutan menuju area 19900 atau bahkan 20000. Untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 18460, break ke bawah area ini dapat membuka peluang untuk kembali menguji area 19250.

 Kospi Futures. Mengacu dari grafik 4-jam, bias masih akan bearish selama harga berada di bawah MA-200. Namun tetap dibutuhkan penembusan konsisten di bawah area 256.75 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji ulang area 255.70, sebelum mengincar area 254.85. Pada sisi sebaliknya, MA-200 di sekitar 258.25 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Clear break di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji MA-100 di sekitar 259.20.



sumber; monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Friday, March 27, 2015

daily analis 27 mar 2015

Oil
 
 CLS10H4
 
Minyak mentah WTI menguat lima sesi beruntun pada hari Kamis dan menyentuh level tertinggi sejak 4 Maret setelah Arab Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara ke Yemen, memicu kekhwatiran akan meluasnya peperangan dan menganggu pasokan minyak mentah.
Yaman bukan merupakan produsen besar minyak mentah, namun jalur pengiriman minyak Arab Saudi melewati pantai Yaman melalui Teluk Aden sampai Terusan Suez, yang merupakan kunci pengiriman minyak ke Eropa.
Operasi militer terhadap pemberontak Houthi di Yaman belum mempengaruhi fasilitas minyak di kawasan tersebut. Namun ketakutan akan menyebarnya konflik memicu kekhawatiran akan keamanan pengiriman minyak dari Timur Tengah, meski analis meragukan kemungkinan terjadinya perang skala besar. 
Minyak pada perdagangan Kamis ditutup pada level $51,00 per barel, dengan level tertinggi harian $52,48, dan terendah $48,73. 




Emas
Sentimen positif bagi emas terus bertambah, membuat logam mulai tersebut berhasil menembus level $1.200 pada perdagangan Kamis. Serangan udara yang dilakukan Arab Saudi berserta sekutunya ke Yaman pada hari Kamis memukul risk appetite investor membuat bursa saham global melemah, dan meningkatkan permintaan akan aset safe haven seperti emas.
Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir, mengatakan serangan tersebut merupakan bagian dari operasi koalisi regional untuk menyelamatkan pemerintahan Yaman. Yaman terus bergejolak setelah pemberontak Houthi mengambil alih kekuasaan di Sanaa, ibu kota Yaman, pada bulan Februari lalu. Disisi lain Iran memperingatkan Arab Saudi dan sekutunya jika serangan militer tersebut dapat meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Emas mulai bangkit dari level terendah 4 bulan $1.142 pada 17 Maret lalu setelah bank sentral AS menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga di pada rapat kebiajakan moneter pekan lalu. Namun investor juga masih belum yakin akan outlook emas yang terlihat dari berlanjutnya outflow di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia. SDPR melaporkan penurunan aset sebesar 0,2% menjadi 743,21 pada hari Rabu. 
Emas pada perdagangan Kamis ditutup pada level $1.195,75 per troy ons, dengan level tertinggi harian $1.219,70, dan terendah $1.194,38.


 

sumber: monexnews
 

Wednesday, March 25, 2015

daily analis 25 mar 2015


  •  
  • EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek walau penurunan indikator stochastic dari area jenuh juala dapat mengindikasikan pergerakan beraish pendek. Resisten terdekat terlihat di area 1.1050 diikuti resisten berikutnya di kisaran 1.1080 (MA 100) dan area 1.1175. Sementara itu, jika harga diperdagangkan di bawah support terdekat 1.0830, harga berpotensi melanjutkan momentum bearish untuk menguji area 1.0745 atau bahkan 1.0695.
  • GBP/USD. Bias bullish untuk jangka pendek, berpotensi menargetkan MA-50 pada kisaran area 1.4830. Penembusan area ini berpeluang melanjutkan tren penurunan dengan support berikutnya terlihat di kisaran 1.4720 dan 1.4630. Di sisi lain, tren bullish akan membutuhkan kenaikan konsisten di atas area 1.4925 agar harga bisa menargetkan resisten yang lebih tinggi pada rentang area 1.5015 dan 1.5105.
  • USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek dengan harga yang masih diperdagangkan di bawah MA 50, 100, dan 200. Support terdekat terlihat di area 119.10. Jika harga gagal rebound dari area ini, harga akan semakin tertekan untuk mengincar area support 118.70 dan 118.20. Sementara itu, potensi bullish membutuhkan konfirmasi penembusan resisten 119.90 dengan area 120.30 dan 120.65 menjadi resisten berikutnya.
  • USD/CHF. Bias masih bearish selama harga bertahan di bawah area 0.9600 menuju support pada area 0.9520 dalam jangka pendek sebelum menguji area 0.9440. Sementara itu, break ke atas area 0.9600 dapat memicu rebound bullish kembali ke area 0.9700 atau bahkan 0.9800. Hanya break ke atas 0.9920 yang dapat menjadi ancaman bagi outlook bearish saat ini.
  • AUD/USD. Bias masih bullish selama harga bertahan di atas area 0.7850, menuju area 0.7910 sebagai resisten terdekat sebelum menguji area 0.8010. Sementara itu, break kembali ke bawah area 0.7850 dapat memicu koreksi bearish setidaknya menuju area 0.7750 atau bahkan area 0.7700. Secara keseluruhan, dalam jangka panjang, kami masih lebih memilih outlook bearish selama harga bertahan di bawah area 0.8010.
  • XAU/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 1200. Penembusan dan gerakan konsisten di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 1207, sebelum menuju area 1215. Namun kegagalan menembus di atas area 1200 akan mengkoreksi harga ke 1185 akibat indikator stochastic pada grafik harian berada di wilayah jenuh beli. Penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 1177.


  • Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 24540 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24710. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 24360, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 24200.
  • Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19750 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19870. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19565 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19380 sebelum dapat terpantul ke atas kembali.
  • Kospi Futures. Harga masih bertahan dalam range area 259.50 - 261.80, dengan MACD masih mengindikasikan momentum bullish. Dibutuhkan break ke atas area 261.80 untuk melanjutkan outlook bullish menuju area 264.35. Sementara break ke bawah 259.50 dapat memicu koreksi bearish lanjutan menuju area 257.00 sebelum menguji area 253.30. Secara keseluruhan kami masih lebih memilih outlook bullish selama harga bertahan di atas area 253.30.



sumber: monexnews
DISCLAIMER: 

Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini

Tuesday, March 24, 2015

daily analis 24 mar 2015

GBPUSDH4


Market Review


 Data CBI Menambah Beban Poundsterling. Poundsterling melemah terhadap, terpisahkan dari mata uang lain yang menguat terhadap Dollar, seiring kewaspadaan Bank of England (BOE) pekan lalu yang melihat tingginya nilai tukar Poundsterling dapat memperpanjang tingkat inflasi yang rendah. Pertengahan sesi Eropa, Confederation of British Industry (CBI) melaporkan indeks ekspektasi pesanan industri Inggris di bulan Maret turun ke level nol dari level +10 di bulan Februari. Data ini lebih rendah dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters yaitu penurunan hanya ke level +9. Tingginya nilai tukar Poundsterling dan perlambatan di zona Euro menjadi penyebab anjloknya tingkat pesanan ekspor ke level terendah 2-tahun dari level -8 pada bulan lalu menjadi -26 di bulan Februari. Penurunan ini menggoyahkan optimisme perekonomian Inggris.

 Yen Menguat Terhadap Dollar Usai Komentar Pejabat Fed. Dollar melemah terhadap mata uang Jepang setelah pernyataan dari beberapa pejabat Federal Reserve. Fed James Bullard menyatakan mata uang AS sudah mendekati nilai wajarnya dan Wakil Gubernur Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan kenaikan suku bunga akan dijalankan di akhir tahun 2015. Penundaan kenaikan suku bunga membuat investor berpaling dari Dollar. Pasar juga mengabaikan berita domestik yaitu pertemuan Perdana Menteri Shinzo Abe dan Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda. Kuroda menyatakan Perdana Menteri Jepang tidak menanyakan pertanyaan spesifik mengenai perekonomian maupun kebijakan moneter saat pertemuan eksklusif pertama mereka sejak bulan September.

 Sikap the Fed Masih Bebani Dollar. Dollar meneruskan pelemahannya di hari Senin pasca pelemahan mingguan paling tajam dalam 3-1/2 tahun, mendorong naik harga minyak dan bursa saham seetlah Federal Reserve pekan lalu mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga mungkin akan datang lebih lambat. Euro menguat sebanyak 1% dan indeks dollar melemah hampir sebanyak 1%. Euro menguat terhadap dollar kendati komentar oleh Presiden European Central Bank Mario Draghi mengenai rencana stimulus pembelian obligasi, yang mana cenderung melemahkan euro. Trader dan investor fokus pada waktu pengetatan kebijakan oleh the Fed, yang kemungkinan besar akan terjadi di bulan September atau Oktober.

 Penjualan Rumah Tangan Kedua di AS di Bawah 5 Juta Unit. Tingkat penjualan rumah tangan kedua di AS berada di bawah laju tahunan 5 juta unit di bulan Februari untuk kedua bulannya, menunjukkan industri perumahan kesulitan untuk bangkit di tengah kenaikan harga dan minimnya suplai. Tingkat penjualan yang biasanya memakan waktu 1 atau 2 bulan setelah kontrak ditandatangani, naik sebesar 1.2% menuju tingkat tahunan pada 2.88 juta unit, menurut laporan National Association of Realtors hari Senin di Washington. Keaikan harga rumah naik yang lebih cepat daripada upah, syarat pinjaman yang masih ketat dan minimnya jumlah pilih properti membuat masyarakat Amerika enggan mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga kredit perumahan yang masih berada dekat rekor rendah.

 Termotivasi Wall Street, Bursa Asia Menguat. Bursa saham Tokyo memimpin penguatan bursa saham Asia dan mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir pada hari Senin, termotivasi penguatan bursa saham AS pada akhir pekan lalu. Indeks Nikkei 225 mencatat level tertinggi 15 tahun baru setelah menguat 1% menjadi 19.754,36, sentimen positif dari penguatan Wall Street mampu mengimbangi efek negatif dari penguatan yen. Indeks Hang Seng naik 0,5% menjadi 24.494,51, terpicu penguatan bursa saham di China daratan yang menguat dalam sembilan sesi beruntun. Bursa saham Korea Selatan, Kospi (KS11) flat pada level 2.036,59, dan KS(200) pada level 258,95 akibat lesunya kinerja saham-saham heaviweight.

 Yunani Kembali Menjadi Sorotan, Bursa Eropa Melemah. Bursa saham Eropa melemah pada hari Senin investor berfokus pada pertemuan antara pemimpin Yunani dan Jerman ditengah peningkatan tensi terhadap program bailout. Kinerja saham eksportir masih baik akibat rendahnya nilai tukar euro menjadikan harga barang ekspor menjadi lebih atraktif bagi konsumen di luar Eropa. Kinerja eksportir tersebut berkontribusi terhadap rally 21% bursa saham Jerman sepanjang tahun ini, yang mendorong DAX 30 untuk pertama kalinya melewati level 12.000. Namun DAX pada hari Senin melemah 1,2% menjadi 11.895,84, disusul indeks CAC Perancis yang turun 0,7% menjadi 5.054,52. Sementara indeks FTSE Inggris menguat 0,2% dan mencapai rekor tertinggi baru 7.037,67.

 Aksi Jual di Akhir Perdagangan Lemahkan Wall Street. Bursa saham AS menghapus penguatan di 15 menit akhir perdagangan, dan ditutup melemah tipis pada hari Senin. Fluktuasi di pasar mata uang kemungkinan masih berlanjut pengaruhi sentimen di bursa saham. Kinerja Dollar tahun lalu yang perkasa telah membatasi ekspektasi laba perusahaan besar di AS dan menghambat penguatan bursa saham AS, namun pelemahan Dollar sejauh ini berhasil menopang kinerja bursa saham. Selain itu sentimen juga menjadi mixed, sehingga terpicu fase konsolidasi dalam beberapa minggu terakhir, karena masih terdapat ketidakpastian potensi kenaikan suku bunga serta imbasnya terhadap Dollar, namun di satu sisi terdapat optimisme pemulihan ekonomi AS. Indeks S&P 500 melemah 0,2% menjadi 2.104,42. Indeks Dow Jones turun 0,1% menjadi 18.116,04, dan Nasdaq kehilangan 0,3% menjadi 5.010,97.

 Emas Menguat Empat Hari Beruntun. Emas menguat dalam empat hari beruntun hingga hari Senin, masalah utang Yunani dan pelemahan dollar mampu mengangkat kinerja emas. Dalam pidatonya di hadapan Parlemen Eropa pada hari Senin, Presiden bank sentral Eropa, Mario Draghi mengatakan dialog antara Yunani dan krediturnya perlu diperbaiki, dan Yunani harus menghormati komitmen utang terhadap semua krediturnya. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras mengadakan pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari Senin.

 Pelemahan Dollar Angkat Minyak. Pelemahan dollar pada hari Senin mampu mengangkat harga minyak, namun penguatan masih terbatas setelah pernyataan dari Arab Saudi memberikan indikasi jumlah produksi minyak mentah tidak akan berubah. Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, pada hari Minggu mengatakan ia akan membiarkan pasar untuk menentukan harga minyak, dan tidak akan mengurangi produksi kecuali jika negara non-OPEC melakukannnya. Wall Street Journal melaporkan, dalam konfrensi di Riyadh tersebut, Naimi menambahkan keputusan OPEC untuk mempertahankan pangsa pasar akan gagal jika harus memangkas produksi minyak mentah. Arab Saudi dikatakan menghasilkan 10 juta barel minyak mentah per hari, yang akan menjadi jumlah produksi terbesar sejak bulan Juli.

 Saham Gilead Anjlok Paska Peringatan Efek Samping Obat Hepatitis C. Saham Gilead Sciences Inc merosot 2 persen di hari Senin setelah perusahaan tersebut memperingatkan potensi resiko yang fatal bagi pasien yang diobati dengan obat hepatitis C terlaris yang digunakan bersamaan dengan obat jantung amiodarone. Glean menyatakan pada berbagai provider asuransi di hari Jumat bahwa dari 9 kasus pasien yang diobati dengan Harvoni atau Sovaldi, dan secara bersamaan mengkonsumsi amiodarone, akan menderita kondisi detak jantung yang lemah dikenal dengan symptom bradycardia, dimana salah satu pasien meninggal dunia akibat kondisi ini. Sovaldi sejauh ini telah membukukan penjualan senilai $1.7 milyar sepanjang Q4 2015, dengan kombinasi pengobatan terbaru yakni Harvoni, telah menunjukkan penjualan $2.1 milyar untuk kedua produk obat tersebut. Gilead sendiri masih optimis terhadap keamanan obat Sovaldi dan harvoni, dana kan terus memonitor keamanan obat tersebut dengan para regulator kesehatan serta komoditas medis.

 Perusahaan Migas AS Pangkas Pengeluaran Seiring Kejatuhan Minyak Mentah. Berbagai produsen minyak dan gas bumi AS, termasuk Exxon Mobil, Chevron, dan ConocoPhillips telah memangkas rencana pengeluaran modal nya untuk 2015, menyusul kejatuhan tajam harga minyak dunia sejak bulan Juni. Pemangkasan belanja modal sebelumnya telah diumumkan oleh produsen dengan kisaran 25 – 60% sejak akhir 2014, sementara produksi diperkirakan akan merosot atau setidaknya bergerak datar agar harga dapat kembali pulih. Minyak mentah AS berjangka anjlok 50 persen sejak bulan Juni, ke level $46 per barrel akibat upaya Saudi Arabia dan OPEC untuk menyingkirkan kompetitir produsen minyak lain yang berbiaya tinggi. Di level minyak pada harga $100 per barrel, beberapa perusahaan migas AS telah menambah anggaran belanja modal nya secara intenstif. Di luar Amerika Serikat, Schlumberger memperkirakan pengeluaran belanja internasional untuk eksplorasi maupun produksi telah anjlok 10 – 15 persen di 2015, melanjutkan tend pelemahan tahun lalu mengindikasikan bahwa pasar minyak global cenderung melakukan pengetatan anggaran hingg semester kedua tahun ini.




Technical Outlook

  EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek dengan indikator stochastic, RSI, dan MACD dalam grafik 4- jam secara kolektif mensinyalkan potensi bearish. Penembusan resisten terdekat di area 1.1000 dapat memicu momentum bullish lanjutan untuk menargetkan area 1.1090 (MA-200). Sementara break ke bawah support terdekat di area 1.0825 (MA-200) dapat semakin menekan harga untuk menargetkan support 1.0710.

 GBP/USD. Bias bullish untuk jangka pendek, berpotensi menargetkan MA-100 di kisaran 1.5040 sebelum dapat menargetkan resisten selanjutnya di area 1.5095. Sebaliknya, pergerakan konsisten turun yang menembus support terdekat di area 1.4830 (MA-50) akan memberikan tekanan tambahan untuk harga menargetkan 1.4720.

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek didukung sinyal bearish indikator MACD dalam grafik 4-jam. Support terdekat terlihat di area 119.25 dan penembusan area ini akan memicu tren penurunan lanjutan menargetkan support selanjutnya dalam kisaran 118.90. Sebaliknya, indikator stochastic mensinyalkan jenuh jual, membuka potensi penguatan jangka pendek untuk menargetkan area 120.10 sebelum dapat menguji resisten lebih tinggi di kisaran 120.60 (MA-100).

 USD/CHF. Bias bearish dalam jangka pendek terutama jika harga dapat bertahan di bawah a rea 0.9740, menuju area 0.9625 sebelum menguji support pada area 0.9570. Sementara itu, stochastic dan RSI yang oversold pada grafik 1 jam dapat memicu rebound bullish kembali ke area 0.9740, braek ke atas area ini dapat melanjutkan rebound untuk menuju area 0.9810. Hanya break ke atas area ini yang dapat menghambat momentum bearish saat ini.

 AUD/USD. Berhasil menembus ke atas 0.7850 kemairn, aussie bergerak naik utnuk menuju target bullish selanjutnya pada 0.7910. Break ke atas area ini dapat melanjutkan outlook bullish untuk menguji area 0.8010. Untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 0.7850, break kembali ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish setidaknya menuju area 0.7780.

 XAU/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 1194. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 1200, sebelum menuju area 1207. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 1182, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 1175.

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 24540 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24710. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 24360, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 24200.

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19750 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19870. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19565 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19380 sebelum dapat terpantul ke atas kembali.

 Kospi Futures. Bias masih bullish, namun harga bergerak sideways di sekitar area 259.50 - 261.80. Dibutuhkan break ke atas area 261.80 untuk melanjutkan outlook bullish menuju area 264.35. Sementara break ke bawah 259.50 dapat memicu koreksi bearish lebih lanjut menuju area 257.00 sebelum menguji area 253.30. Secara keseluruhan kami masih lebih memilih outlook bullish selama harga bertahan di atas area 253.30.




sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. PT.Monex Investindo Futures berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. PT. Monex Investindo Futures tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Monday, March 23, 2015

daily analis 23 mar 2015

CLS10C 4H


Market Review 

 Penguatan Poundsterling Tertopang Data Defisit Anggaran. Data pinjaman sektor publik Inggris menambahkan penguatan untuk momentum bullish pasangan mata uang Poundsterling Dollar. Faktor nilai tukar Dollar AS yang lemah juga ikut andil dengan investor masih mencerna pernyataan dovish Fed yang akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih rendah dari prediksi. Office for National Statistics melaporkan pinjaman sektor publik, tidak memasukkan perbankan pemerintah, mencapai 6,9 miliar Poundsterling di bulan Februari, lebih rendah 34% dari tahun sebelumnya. Defisit anggaran yang lebih rendah ini tercapai karena peningkatan pemasukan dari pajak penghasilan. Pemasukan dari pajak penghasilan naik 16% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 18 miliar Pounds, paling banyak untuk bulan Februari sejak tahun 2008. 

 Loonie Tersandung Data Mix Ritel Dan Inflasi. Laporan ekonomi yang bervariasi dari Kanada melemahkan Dollar Kanada terhadap Greenback. Penjualan ritel turun di bulan kedua, lebih rendah 1,7% menjadi 41,46 miliar Dollar Kanada, tergerus penjualan bahan bakar minyak yang mencatatkan penurunan terbesar sejak bulan November 2008 dan konsumen enggan membeli mobil baru dengan harga tinggi. Biro statistik Kanada juga melaporkan inflasi bulan Februari naik 0,9%, lebih tinggi dari ekspektasi 0,7%, setelah turun 0,2% di bulan Januari. Pelemahan ini hanya sementara, menyusul rebound Dollar Kanada terhadap Greenback di tengah aksi jual Dollar AS seiring investor meninjau kembali proyeksi lebih rendah pertumbuhan dan inflasi Federal Reserve. 

 Ekspektasi Suku Bunga AS Picu Pelemahan Dollar. Dollar melemah pada hari Jumat, menuju performa mingguan terburuk dalam lebih dari 2 tahun terhadap euro, tertekan oleh ekspektasi tingkat suku bunga AS yang akan naik lebih lambat dari espektasi. Greenback juga sedang menuju pelemahan mingguan terbesar dalam 2 bulan terhadap franc Swiss dan yen, dua hari setelah Federal Reserve memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi miliknya. Hal tersebut mendorong mundur ekspektasi kenaikan suku bunga AS di bulan Juni. Meski demikian, kendati pelemahan dollar, pelaku pasar meyakini bahwa pelemahannya hanya bersifat sementara 

 Penjualan Ritel Kanada Anjlok, Laju Inflasi Stabil. Tingkat penjualan ritel di Kanada turun lebih dari ekspektasi di bulan Januari akibat penurunan harga pada pompa bensin, menandakan perekonomian mungkin memulai tahun 2015 lebih lemah dari antisipasi. Statistics Canada pada hari Jumat juga melaporkan laju inflasi tahunan di bulan Februari juga tertekan oleh penurunan harga bensin, bertahan stabil pada level 1%, sesuai ekspektasi, dan berada di batas bawah range target Bank of Canada. Analis menatakan laju inflasi pada level tersebut kemungkinan tidak akan mendornog bank sentral untuk mengambil langkah terhadap tingkat suku bunga, meski penurunan pada tingkat penjualan ritel membuat jalur kebijakan moneter kurang jelas. Penurunan sebesar 1.7% pada penjualan ritel melebihi ekspektasi untuk penurunan sebesar 0.7%.

 Bursa Saham Jepang Naik ke Level Tertinggi 15 Tahun Baru. Pelemahan yen membawa bursa saham Jepang menguat pada hari Jumat, indeks Nikkei naik ke level tertinggi 15 tahun baru setelah mengakhiri perdagangan +0,4% menjadi 19.560,22, tertinggi sejak April 2000. Dalam sepekan, Nikkei berhasil menguat 1,6% dan telah naik dalam enam pekan beruntun. Dari China, indeks Shanghai Composite naik 1% menjadi 3.617,32, untuk pertama kalinya ditutup di atas 3.600 sejak bulan Mei 2008. Sementara Hang Seng Hong Kong melemah 0,4% setelah menguat dua hari beruntun. Indeks Kospi Korea Selatan flat pada level 2.037,24. 

 FTSE Cetak Rekor, Ditutup di Atas 7.000. Bursa saham Eropa menguat pada hari Jumat, ditopang spekulasi suku bunga di AS yang akan ditahan lebih lama, serta Yunani yang mengatakan sedang menyusun rencana reformasi yang baru. Indeks FTSE Inggris naik ke level tertinggi terangkat saham sektor pertambangan dan energi. Indeks FTSE 100 naik 0,9% menjadi 7022,51, untuk pertama kalinya ditutup di atas level 7.000. Sepanjang pekan ini FTSE menguat 4,2%, dan menjadi pekan terbaik dalam dua bulan terakhir. Indeks DAX 30 Jerman melesat 1,2% menjadi 12039,37, menjadi penguatan pertama setelah melemah dalam tiga hari beruntun. Indeks CAC 40 Perancis naik 1% menjadi 5087,49. 

 Bursa Saham AS Melejit, Nasdaq Dekati Level Rekor Tinggi. Indeks saham AS berjangka menguat di hari Jumat, dimana indeks komposit Nasdaq menyentuh level tertinggi intraday dalam 15 tahun terakhir, yakni kembali dekati level 5000, ditunjang laju revenue dan pertumbuhan laba yang pesat. Selain itu volume perdagangan dilaporkan meningkat di hari Jumat, seiring berakhirnya berbagai tipe kontrak berjangka dan kontrak option, yang biasa dikenal dengan istilah quadruple witching, yang cenderung menopang kenaikan volume perdagangan di bursa Wall Street. Indeks Dow Jones sempat menguat hingga 225 poin sebelum akhirnya memangkas penguatan menjadi 168,62 poin atau 0,94% menjadi 18.127,65. Nasdaq naik 34,04 poin atau 0,68% menjadi 5.026,42, di atas level psikologis 5.000 untuk kedua kalinya sejak bubble sektor teknologi pada Maret 2009. S&P 500 menguat 18,79 poin atau 0,90% menjadi 2.108,06. 

 Emas Catat Pekan Terbaik Sejak Bulan Januari. Emas menguat dalam tiga hari beruntun dan mencatat penguatan hampir 3% sepanjang pekan ini menyusul pelemahan tajam dollar yang mengdongkrak permintaan emas. Emas juga mencatat mingguan penguatan terbesar sejak bulan Januari. Pada hari Rabu lalu, pernyataan kebijakan moneter dari Federal Reserve, serta konferensi pers Chairwomen The Fed, Janet Yellen diintepretasikan sebagai sinyal bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunga dalam waktu yang lebih lama dari ekspektasi pelaku pasar. Beberpa analis memperkirakan rally dollar akan terhenti akibat pernyataan tersebut. Pada hari Jumat, indeks dollar turun sekitar 1,6% dan sepanjang pekan ini melemah 2,5%. 

 Minyak Catat Penguatan Pertama Dalam Lima Pekan Terakhir. Minyak rally pada hari Jumat, pelemahan dollar membawa minyak mencatat penguatan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir. Sementara itu perusahaan Baker Hughes melaporkan pengebor minyak kembali mengurangi 41 jumlah rig yang beroperasi pekan ini, menjadi 825 yang merupakan level terendah sejak Maret 2011. Jumlah rig yang beroperasi telah berkurang dalam 15 pekan beruntun, sama dengan penurunan pada Maret 2009. Pernyataan Federal Reserve pada hari Rabu kembakli membuat dollar melemah pada hari Jumat.

 Penjualan Peritel Tiffany Anjlok Untuk Kali Pertama Dalam 5 Tahun. Laju penjualan triwulanan Tiffany & Co’s anjlok untuk kali pertama dalam 5 tahun terakhir dan diperkirakan merosot lebih lanjut seiring faktor penguatan Dollar menyebabkan para turis menjauhi toko perhiasan di New York, selain itu juga mereduksi nilai penjualan luar negeri. Tingkat penjualan di luar Amerika Serikat, menyumbang hampir setengah dari tingkat revenue total Tiffany, sementara turis secara historis menyumbang sekitar ¼ dari penjualan di AS. Bahkan toko Fifth Avenue milih Tiffany dilaporkan para turis menyumbang sekitar 40 persen penjualan keseluruhan. Meski Tiffany masih berjuang mengatasi efek negative penguatan Dollar selama beberapa bulan terakhir, namun kejatuhan tingkat penjualan selama Q4 2014 lalu masih mengejutkan berbagai analis, yang sebagian besar mengharapkan adanya kenaikan penjualan. Dollar AS menguat sekitar 9 persen dari kurun waktu November hingga January, yang merupakan musim liburan di AS, sehingga diekspektasikan masih akan berlanjut naik tahun ini. 

 Laju Revenue KB Home Meningkat 29 Persen Terkait Tingginya Permintaan. Pesanan baru pada saham CFD KB Home naik 24% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sementara pengantaran naik 10%, ditopang oleh tingginya pesanan serta level harga yang murah. Earnings dan laju revenue naik melampaui estimasi, meskipun laju laba perusahaan masih tertekan oleh marjin laba yang menurun seiring kenaikan biaya kepemilikan tanah dan biaya konstruksi. KB Home melaporkan revenue naik 29%, ditunjang kenaikan harga maupun jumlah pemesan. Saham CFD KB Home otomatis melonjak 5.8% ke level $14.90 per lembar saham. Katalis positif lainnya adalah kenaikan harga jual rata-rata sebesar 8%, ke level $329,500 dimotori penguatan pertumbuhan kawasan dimana harga naik 13%. CEO Mezger menyatakan bahwa perusahaan akan terus ekspansi seiring pemulihan pasar sektor perumahan. Mr. Mezger juga menambahkan pertumbuhan ekonomi yang positif akan mengimbangi tekanan pada marjin laba yang menurun dari 17.7% ke 15.1%. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek dengan MA-100 menjadi resisten terdekat dalam grafik 4-jam. Penembusan resisten terdekat di kisaran 1.0860 akan memicu momentum bullish lanjutan untuk menguji resisten selanjutnya pada area 1.0920. Sementara pergerakan turun konsisten yang menembus support 1.0720 berpeluang menarik harga lebih rendah uintuk menargetkan MA-50 pada kisaran 1.0620. 

 GBP/USD. Bias bullish untuk jangka pendek berpotensi menargetkan 1.4990 yang menjadi resisten terdekat. Indikator stochastic dan MACD dalam grafik 4-jam beri sinyal bullish menandai momentum penguatan dengan area 1.4990 dan 1.5075 menjadi resisten. Momentum bearish dapat terjadi jika harga diperdagangkan di bawah support 1.4850 untuk kemudian menargetkan support selanjutnya 1.4720. 

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek dengan indikator stochastic, RSI, dan MACD dalam grafik 4- jam secara kolektif memberikan sinyal bearish. Support terdekat terlihat di area 119.90 dan penembusan support ini dapat memicu momentum bearish lanjutan untuk menargetkan area 119.00. Sementara momentum bullish membutuhkan konfirmasi penembusan resisten terdekat pada kisaran 120.75 sebelum dapat mendekati area yang lebih tinggi pada kisaran 121.15. 

 USD/CHF. Bias masih bearish dengan potensi rebound dalam jangka pendek seiring RSI dan stochastic berada pada kondisi oversold. Rebound akan menuju area 0.9815 dalam jangka pendek, break ke atas area ini dapat melanjutkan pergerakan bullish menuju kembali ke area 0.9875. Untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 0.9740, break ke bawah area ini dapat melanjutkan outlook bearish menuju area 0.9620

 AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek, menuju arae 0.7850 dalam jangak pendek sebelum menuju arae 0.7910. Namun kita harus waspada adanya koreksi bearish seiring RSI dan stochastic menunjukkan kondisi overbought. Koreksi akan menuju area 0.7735 sebagai support terdekat, break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish lebih lanjut menuju kembali ke bawah area 0.7700. 

 XAU/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 1190. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 1200. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 1175, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 1164. 

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 24620 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24800. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 24470, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 24220. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19670 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19885. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19380 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19210 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Pasca fase koreksi bearish, harga siap untuk melanjutkan outlook bullish. Menuju resisten terdekat pada area 261.80 sebelum menuju area 264.35. Sementara untuk pergerakan turun, break kembali ke bawah area 259.50 akan menuju area 257.00 dalam jangka pendek sebelum menguji area 253.30. Hanya break ke bawah area ini yang dapat menjadi ancaman bagi outlook bullish saat ini.



sumber: monexnews
DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Friday, March 20, 2015

daily analis 20 mar 2015

GBPJPY1h


Market Review 

 Franc Terangkat Keputusan Suku Bunga SNB. Franc menguat terhadap Dollar dan Euro tidak lama setelah Swiss National bank (SNB) mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga deposito dan target libor 3-bulan. SNB mempertahankan suku bunga deposito di level terendah -0,75% dan menyatakan mata uang domestiknya yang overvalued membebani perekonomian. Keputusan ini sesuai dengan prediksi pasar dan pasar juga merespon positif keputusan SNB untuk tidak memangkas suku bunga yang sudah negatif. Target biaya pinjaman antar bank atau libor rate 3-bulan juga tidak diubah, tetap di kisaran -1,25% sampai dengan -0,25%. SNB juga memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasinya, sebagai respon dari penguatan Franc pada pertengahan Januari setelah SNB memangkas plafonnya terhadap Euro. 

 Saran Dovish BOE Membenamkan Sterling. Pound melemah terhadap Dollar setelah chief economist Bank of England (BOE) Andrew Haldane menyarankan potensi pemangkasan suku bunga jika tingkat inflasi masih rendah. Poundsterling yang sudah tertekan terhadap Dollar yang kembali merangkak naik menghapus pelemahan perdagangan semalam, tertekan lebih dalam terhadap Greenback pada sesi London setelah Haldane menyatakan risiko antara pemangkasan dan peningkatan suku bunga sudah berimbang. Pasar yang sudah mengharapkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi secepatnya awal tahun 2016 kemudian merevisi ekspektasinya menjadi pertengahan tahun depan usai komentar Haldane. 

 Dollar Rebound, Euro Kembali Terpuruk. Euro melemah hampir sebesar 2% terhadap dollar pada hari Kamis, mengembalikan sebagian banyak gain dari sesi sebelumnya, saat dollar melemah tajam pasca pernyataan the Federal Reserve dengan nada lebih dovish dari ekspektasi mengenai tingkat suku bunga. Dollar rebound pada hari Kamis seiring pasar mencerna pernyataan the Fed. Greenback juga mendapat dorongan naik tambahan setelah data pemerintah menunjukkan jumlah klaim pengangguran hanya naik tipis pekan lalu. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan jumlah klaim pengangguran naik sebanyak 1,000 menjadi 291,000, kurang lebih sesuai ekspektasi pasar. Sentimen terhadap euro tertekan menjelang diskusi Uni Eropa mengenai bailout Yunani yang akan berlanjut hingga hari Jumat. 

 Jumlah Klaim Pengangguran AS Masih di Bawah 300,000. Jumlah klaim pengangguran berada di bawah 300,000 selama 2 pekan berturut-turut, mensinyalkan bahwa pasar tenaga kerja masih kokoh meski perekonomian menunjukkan sinyal perlambatan. Klaim pengangguran bertambah sebanyak 1,000 menjadi 291,000 pekan lalu, dari revisi menjadi 290,000 pada pekan sebelumnya, menurut data Departemen Tenaga Kerja hari Kamis di Washington. Ekonom memperkirakan untuk kenaikan menjadi 293,000. Setelah naik turun selama beberapa pekan, tingkat klaim pengangguran pada level saat ini menunjukkan bahwa perusahaanperusahaan sedang mempertahankan para pekerja, yang mana positif bagi belanja rumah tangga, bagian terbesar perekonomian. Hasil tersebut juga sejalan dengan penilaian petinggi Federal Reserve, yang mengatakan bahwa kondisi pasar tenaga kerja telah membaik

 Terkecuali Nikkei, Bursa Asia Merespon Positif Hasil FOMC. Terkecuali bursa Jepang, pasar saham Asia mengikuti sentimen positif Wall Street sesi sebelumnya dengan diperdagangkan lebih tinggi pada hari Kamis menyusul pernyataan dovish dari Federal Reserve. Nikkei225 Jepang mengabaikan pernyataan Fed dan tergelincir 0,35% seiring Yen bertengger di sekitar 120 terhadap Dollar AS. Hal itu memukul kinerja eksportir seperti Nissan dan Honda Motor, yang masing-masing turun 1,5% dan 1%. Di China, rally 3% saham CSR dan China CNR membantu Shanghai Composite naik tipis ke level tinggi 7-tahun baru setelah sempat bergerak flat. Sementara indeks Hang Seng terapresiasi 1% untuk ditutup pada level tertinggi 2 pekan. Indeks Kospi Korea Selatan beranjak 0,45% lebih tinggi mendekati level puncak 6-bulan seiring rally 5,9% saham Hyundai Heavy Industries serta rebound 1,1% saham Hyundai Motor. Namun penguatan masih terbatasi oleh saham kelas berat Samsung Electronics, yang harus berbalik turun 2,2%. 

 Bursa Eropa Berakhir Variatif. Bursa saham Eropa berakhir variatif pada hari Kamis, investor bereaksi terhadap pernyataan dovish dari Federal Reserve AS. Indeks DAX 30 Jerman melemah 0,2% menjadi 11899,40, terbebani penurunan saham Siemens AS sebesar 4,2% menyusul laporan perkiraan laba operasi di kuartal kedua akan lebih rendah dari estimasi. Indeks CAC 40 Perancis flat pada level 5037,18. Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,25% menjadi 6962,32, merespon pengumuman anggaran Inggris oleh Menteri Keuangan George Osborne pada hari Rabu. Osborne memperkirakan ekonomi Inggris akan tumbuh moderat pada tahun depan. 

 Bursa Saham AS Terkoreksi Setelah Reli Tajam. Bursa saham AS merosot di hari Kamis, terkoreksi dari reli tajam yang tampak sehari sebelumnya Bank Sentral AS bersikap waspada sebelum menaikkan suku bunga acuan yang memicu eforia para pelaku pasar. Saham sektor energy memimpin pelemahan seiring kejatuhan harga minyak. Meski pergerakan bursa Wall Street sangat fluktuatif dalam beberapa hari terakhir, secara keseluruhan bursa saham AS berjangka masih bertengger dekat level all-time high, antara lain indeks Dow hanya terpaut 2% dari level rekor tinggi 18288.63 yang diraih di awal Maret. Kenaikan suku bunga The Fed yang pertama nanti kemungkinan akan memacu volatilitas di market. Namun The Fed telah menegaskan kenaikan suku bunga merupakan cerminan perbaikan ekonomi yang cenderung akan mendongkrak laju laba korporat dan berdampak positif untuk saham. Indeks Dow Jones turun 117,16 poin atau 0,65% menjadi 17959,03. S&P 500 melemah 10,39 poin atau 0,49% menjadi 2089,11. Nasdaq naik 9,55 poin atau 0,19% menjadi 4992,38. 

 Emas Naik ke Level Tertinggi Dua Pekan. Emas naik ke level tertinggi dua pekan pada hari Kamis, menambah penguatan pasca Federal Reserve tidak lagi menggunakan kata "sabar" untuk menaikkan suku bunga, namun memberikan indikasi tingkat suku bunga akan naik secara bertahap. Pernyataan tersebut memicu selloff dollar pada hari Rabu dan rally Treasury yang membuat yeild-nya turun ke level terendah sejak bulan Februari, dan menopang penguatan emas. Kepemilikan emas di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia, naik 0,24% menjadi 749,77 ton di hari Rabu, menjadi inflow pertama sejak 20 Februari lalu. 

 Minyak Berbalik Melemah Akibat Penguatan Dollar. Setelah rally pada hari Rabu, minyak kembali melemah pada hari Kamis akibat dollar rebound dan Kuwait yang menyatakan OPEC tidak memiliki pilihan lain selain mempertahankan produksi meski pasar telah kelebihan pasokan. Penguatan dollar dapat menurunkan permintaan minyak dari pemegang mata uang lainnya. Dari Kuwait Menteri Perminyakan Ali Omair mengatakan OPEC akan tetap mempertahankan jumlah produksi, meskipun ia turut menyatakan keprihatinan akan harga minyak yang telah turun lebih dari 50% sejak musim panas lalu

 Perusahaan Pembangun Rumah Lennar Melaporkan Laba Diatas Estimasi. Lennar Corp melaporkan laju laba dan revenue triwulanan yang naik lampaui estimasi seiring tingginya hasil penjualan rumah dengan level harga yang lebih tinggi. Selain itu Lennar juga melaporkan adanya sinyal perbaikan permintaan pasar sektor perumahan di AS. Perusahaan pembangun rumah terbesar kedua di AS menyatakan di hari Kamis bahwa hasil penjualan rumah tunggal serta ijin membangun rumah seharusnya dapa tmengalami rebound. Sebelumnya laporan housing starts anjlok ke level terendahnya dalam setahun terakhir di bulan February akibat cuaca salju yang buruk. 

 GM Tutup Pabrik Perakitan Mobilnya Di Rusia. General Motors Co. berencana menutup pabrik nya di Russia dan menghentikan penjualan semua lini produknya di pasar Russia, suatu perubahan langkah strategis yang ditujukan untuk memenuhi target pencapaian laba di Eropa serta memanfaatkan belanja modal pada sektor lain yang berisiko lebih rendah. Alhasil, pabrik di St. Petersburg, Russia yang mempekerjakan 1,000 orang akan menghentikan produksi di pertengahan tahun. GM juga akan mengakhiri kesepakatannya dengan Gorkovsky Avtomobilny Zavod, GAZ, pemegang lisensi perakitan kendaraan Chevrolet. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bearish untuk jangka pendek, berpotensi menargetkan support terdekat 1.0550. Penembusan area support tersebut akan memicu momentum penurunan lanjutan untuk menargetkan support selanjutnya 1.0460. Sementara tren bullish membutuhkan konfirmasi penembusan resisten terdekat yang terlihat di kisaran 1.0720 sebelum harga dapat meraih area yang lebih tinggi di kisaran 1.0870. 

 GBP/USD. Bias bearish untuk jangka pendek terutama jika harga dapat menembus support terdekat di area 1.4630, yang berpotensi memberikan tekanan pelemahan tambahan untuk menargetkan support selanjutnya di area 1.4550. Sebaliknya, jika harga bergerak konsisten naik menembus resisten 1.4850 berpotensi membawa harga lebih tinggi untuk menargetkan area 1.4985 sebagai area resisten selanjutnya. 

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek dengan support terdekat 119.40 menjadi kunci konfirmasi pelemahan lebih lanjut untuk menargetkan area 118.80. Jika harga rebound dan bergerak konsisten naik melampaui resisten 120.30, maka harga akan melanjutkan tren penguatan untuk menargetkan resisten selanjutnya di kisaran 121.25. 

 USD/CHF. Bias sideways untuk jangka pendek dengan harga terjebak di antara MA-50 dan MA-100 dalam grafik 4-jam. Harga berpotensi mendapatkan dorongan penguatan jika konsisten naik melampaui resisten 121.55 sebelum dapat menguji area lebih tinggi di kisaran 122.00. Namun, momentum bearish dapat terjadi, jika harga bergerak konsisten turun ke bawah support 120.45 untuk selanjutnya menargetkan support 119.90. 

 AUD/USD. Bias bearish setelah harga bergerak kembali ke bawah arae 0.7640, menuju area 0.7560 sebelum menguji area 0.7400. Sementara untuk pergerakan naik, break kembali ke atas area 0.7640 akan menuju area 0.7700 - 0.7735 dalam jangka pendek sebelum mengubah bias menjadi bullish menuju area 0.7850. 

 XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1160, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1178. Penembusan di bawah area 1160 seharusnya memicu momentum bearish menguji area 1152, sebelum menuju area 11347. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1178 akan membawa harga naik untuk menguji area 1186.

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 24540 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24770. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 24250, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 24050. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19470 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19605. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19210 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19050 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Harga masih berada dalam fase koreksi bearish seperti diindikasikan oleh RSI dan stochastic pada grafik 4 jam, menuju support terdekat pada area 259.50 sebelum menuju support pada area 257.00. Break ke bawah area ini dapat melanjutkan fase koerksi bearish menuju area 255.80. Sementara itu, break ke atas area 261.80 is dapat melanjutkan outlook bullish untuk menguji area 264.35 dalam jangka menengah.






sumber: monexnews

DISCLAIMER: Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Thursday, March 19, 2015

daily analis 19 mar 2015

GBPUSD1H



Market Review

 Neraca Perdagangan Dan Dovish Fed Angkat Yen. Yen sentuh level tertinggi dua pekan terhadap Greenback merespon positif nada hati-hati Fed setelah sebelumnya bereaksi terbatas pada defisit perdagangan yang lebih baik dari ekspektasi dan performa gemilang Nikkei. Yen bergerak terbatas terhadap Greenback setelah data defisit perdagangan di bulan Februari sebesar 424,6 miliar Yen jauh lebih rendah dari prediksi defisit 1,008 triliun Yen. Dampak perdagangan Nikkei di atas level 19500 untuk pertama kalinya dalam hampir 15-tahun juga tidak banyak memengaruhi pergerakan Dollar-Yen. 

 Loonie Rebound Dari Level Rendah 6-Tahun Usai Rapat FOMC. Dollar Kanada sentuh level terendah lebih dari enam tahun setelah data penjualan grosir kanada turun di bulan Januari dan harga minyak mentah memperpanjang pelemahan ketika pasokan minyak AS cetak rekor tertinggi baru. Penjualan grosir Kanada di bulan Januari turun 3,1% menjadi C$53,7 miliar, penurunan terbesar 6-tahun, melebihi ekspektasi penurunan 0,8% oleh para ekonom. Namun Loonie berhasil rebound setelah Federal Reserve mensinyalkan proyeksi dovish untuk pertumbuhan ekonomi As dan memangkas proyeksi peningkatan suku bunganya. 

 Pound Terjebak Dekat Level Rendah 5-Tahun. Pound anjlok menuju level rendah dalam hampir selam 5-tahun terhadap dollar setelah laporan menunjukkan laju pertumbuhan upah di Inggris dalam 3 bulan hingga Januari melambat, menambah tekanan pada Bank of England untuk mempertahankan suku bunga. Sterling juga melemah terhadap euro setelah minutes pertemuan kebijakan BOE bulan ini menunjukkan petinggi BOE sedang meninjau bagaimana penguatan pound terhadap euro mungkin dapat memperlambat inflasi. Minutes BOE yang cenderung dovish membuat sterling berada di bawah tekanan terhadap dollar. Meski pound berhasil terlepas dari level rendah sesi, namun pound masih diperdagangkan melemah terhadap dollar dan euro. 

 Pertumbuhan Upah Inggris Melambat, Tingkat Pengangguran Stabil. Office for National Statistic mengatakan tingkat upah termasuk bonus naik sebesar 1.8% dalam 3 bulan hingga Januari, melambat dari 2.1% pada bulan Desember. Di luar bonus, tingkat upah naik sebesar 1.6% pada periode November - Januari, sedikit melambat dari bulan sebelumnya. ONS juga mengatakan jumlah orang yang bekerja naik sebanyak 143,000 menjadi 30.939 juta orang dalam 3 bulan hingga Januari, melambungkan tingkat pekerjaan menuju rekor tinggi pada 73.3%. Jumlah pengangguran turun sebanyak 102,000 menjadi 1.856 juta orang, namun tingkat pengangguran tetap berada pada level 5.7% dibandingkan perkiraan penurunan menjadi 5.6%. Jumlah klaim pengangguran di bulan Februari turun sebanyak 31,000 orang, dibandingkan estimasi untuk penurunan sebesar 30,000 orang

 Asia Mixed Menjelang Pernyataan Kebijakan FOMC. Mengekor Wall Street, saham Asia bergerak variatif pada hari Rabu seiring pelaku pasar menantikan pernyataan kebijakan Federal Reserve untuk mencari sinyal tentang waktu kenaikan suku bunga AS. Shanghai Composite Index mencatat rally 6 sesi beruntun dan menyentuh level tertinggi sejak Mei 2008, pasca data China yang lemah memacu harapan bahwa Beijing akan mengucurkan stimulus segar. Di Hong Kong, Hang Seng terapresiasi lebih dari 1% seiring CK Hutchison Holdings melonjak 1% pada hari pertama perdagangan. Sementara Nikkei225 Jepang berbalik menguat 0,55% untuk menyentuh level puncak 15-tahun baru, seiring pasar bereaksi terhadap data ekspor bulan Februari yang menunjukkan pertumbuhan bulan ke-6 berturut-turut. KOSPI Korea Selatan tergelincir hampir 0,1% menyusul kenaikan tingkat pengangguran bulan lalu. Dirilis sebelum pembukaan pasar, tingkat pengangguran Korea Selatan dilaporkan naik menjadi 3,9% dari 3,4% pada bulan Januari. 

 Bursa Eropa Berakhir Varitaif, FTSE Rally. Bursa saham Eropa berakhir variatif pada hari Rabu, investor menanti hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS, dan menganalisa pengumuman anggaran di Inggris. Indeks FTSE Inggris naik sekitar 1,6% menjadi 6945,20, setelah Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, merilis anggaran pemerintah 2015 di hadapan parlemen. Anggaran tersebut merupakan anggaran terakhir jelang pemilihan umum bulan Mei mendatang. Indeks DAX Jerman melemah 0,5% menjadi 11922,77, sementara CAC Perancis flat pada level 5033,44. 

 Bursa Wall Street & Pasar Obligasi Menguat Seiring Sinyal Kewaspadaan The Fed. Bursa saham AS dan harga obligasi menguat, sementara Dollar melemah, setelah Federal Reserve memberikan sinyal untuk menggunakan pendekatan yang lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan dibanding ekspektasi para pelaku pasar. The Fed juga khawatir terhadap fenomena penguatan Dollar, serta imbas nya terhadap laju ekspor dan menghambat pencapaian target inflasi. Indeks Dow Jones sempat meroost lebih dari 180 poin sebelum akhirnya ditutup melemah 0,71% menjadi 17849,01, S&P 500 melemah 6,99 poin atau 0,34% menjadi 2074,20, sementara Nasdaq naik 7,93 poin atau 0,16% menjadi 4973,43. 

 Emas Mengguat Merespon Pernyataan The Fed. Emas menguat pada hari Rabu setelah Federal Reserve menghilangkan kata "sabar" pada pernyataannya, menaikkan ekspektasi tingkat suku bunga di AS mungkin akan naik pada pertengahan tahun ini. Namun berdasarkan "dot plot" yang dirilis, The Fed akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dari proyeksi sebelumnya. "Dot plot" tersebut menunjukkan pejabat The Fed memperkirakan tingkat suku bunga akan naik hingga 0,625% di tahun 2015, lebih rendah dari proyeksi di bulan Desember lalu sebesar 1,125%. Untuk tahun 2016 diperkirakan sebesar 1,875% lebih rendah dari sebelumnya 2,5%. 

 Pelemahan Dollar Lambungkan Minyak. Harga minyak mentah menguat lebih dari 5% pada hari Rabu akibat merosotnya dollar pasca pernyataan Federal Reserve mampu mengimbangi tekanan dari naiknya persediaan minyak AS dalam 10 pekan beruntun. Pelemahan dollar mampu meningkatkan daya tarik komoditas berdenominasi dollar seperti minyak bagi pemegang mata uang lainnya. Data dari Energy Information Administration menunjukkan persediaan minyak AS naik 9,6 juta barel menjadi 459,5 juta barel pada pekan yang berakhir 13 Maret.

 Laba FedEx Q3 Meningkat, Outlook Laba Sedikit Dibawah Estimasi. Perusahaan jasa pengiriman barang FedEx Corp melaporkan laju laba triwulanan yang lebih tinggi dibanding perkiraan, meskipun proyeksi laba penuh dalam setahun kedepan dilaporkan lebih rendah dibanding estimasi seiring pelambatan pertumbuhan ekonomi global. FedEx juga menyatakan biaya bahan bakar menurun 30 persen ditengah penurunan biaya, namun bisnis internasional juga terimbas negative oleh penguatan Dollar AS. Bulan lalu, rival utama FedEx, United Parcel Services Inc, melaporkan laju laba yang mengecewakan seiring tingginya biaya. Pada musim liburan lalu, UPS melakukan mobilisasi pekerja dan peralatan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan jasa FedEx di tengah musim libur yang akhirnya gagal terealisasi, sehingga memaksa perusahaan tersebut untuk membebani konsumen dengan kenaikan biaya pengiriman paket untuk tahun ini. 

 Perusahaam Minyak Shale AS Terimbas Negatif Oleh Kejatuhan Harga Minyak. Seiring dengan adanya prospek kejatuhan harga minyak lebih lanjut setelah dua bulan bergerak cukup stabil, produsen minyak shale di AS terpaksa harus memangkas pengeluaran agar menjaga modal dan bertahan ditengah penurunan kondisi bisnis. Minyak WTI telah anjlok 12 persen sepanjang pekan ini ke level $42 per barrel seiring kecemasan melimpahnya pasokan minyak global. Berbagai perusahaan minyak AS telah menegaskan bahwa pemangkasan biaya akan dilakukan jika memang perlu untuk menghindari downgrade rating kredit dan aksi sell off berbagai saham CFD sektor minyak.. Sejauh ini perusahaan minyak AS telah memangkas 20 – 60% pengeluaran sejak harga minyak berkurang nilai nya lebih dari setengah dari bulan Juni 2014 ke bulan January 2015. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek dengan resisten terdekat terlihat di area 1.0930 dan penembusan area ini akan memberikan dorongan penguatan lanjutan untuk menguji area 1.1035. Jika harga bergerak konsisten turun dan menembus support terdekat 1.0810, maka momentum bearish akan diteruskan untuk menargetkan area 1.0700.  GBP/USD. Bias netral untuk jangka pendek dengan potensi bearish untuk jangka panjang. Support terdekat terlihat di kisaran 1.4910 dan penembusan support ini akan membuka potensi pelemahan lebih lanjut untuk menguji area 1.4810. Sementara penembusan resisten terdekat berpeluang memicu momentum bullish lanjutan untuk menargetkan area 1.5150. 

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek dengan support terdekat 119.40 menjadi kunci konfirmasi pelemahan lebih lanjut untuk menargetkan area 118.80. Jika harga rebound dan bergerak konsisten naik melampaui resisten 120.30, maka harga akan melanjutkan tren penguatan untuk menargetkan resisten selanjutnya di kisaran 121.25. 

 USD/CHF. Bias bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga dapat bertahan di bawah area 0.9970, menuju area 0.9730 dalam jangka pendek sebelum menguji area 0.9580. Sementara break kembali ke atas area 0.9970 dapat mengubah bias menjadi netral dalam jangka pendek untuk bertahan pada potensi range perdagangan di sekitar area 1.0000 - 1.0130. Hanya break ke atas area 1.0130 yang dapat mengubah bias menjadi bullish menuju area 1.0240. 

 AUD/USD. Bias masih bearish kendati harga rebound tajam kembali ke atas area 0.7640. Dibutuhkan break ke atas area 0.7760 untuk mengakhiri outlook bearish saat ini dan mendorong harga naik menuju area 0.7850 dalam jangka pendek sebelum menguji area 0.7910. Untuk pergerakan turun, break kembali ke bawah area 0.7640 dapat melanutkan outlook bearish untuk menuju area 0.7560 sebelum menguji area 0.7400.

 XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1156, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1173. Penembusan di bawah area 1156 seharusnya memicu momentum bearish menguji area 1145, sebelum menuju area 1130. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1173akan membawa harga naik untuk menguji area 1184. 

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 23960 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24120. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 23790, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 23640. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19400 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19500. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19210 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19050 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Harga masih berada dalam fase koreksi bearish setelah gagal menembus ke atas area 261.15 kemarin, koreksi akan menuju area 257.00 sebagai support terdekat sebelum menuju area 255.80. Sementara itu, break ke atas area 261.15 akan melanjutkan outlook bullish untuk menguji area 264.35 dalam jangka menengah.



sumber: monexnews

DISCLAIMER: 

Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Wednesday, March 18, 2015

daily analis 18 mar 2015



Market Review 

 Aussie Tertekan Hasil Rapat RBA. Aussie melemah terhadap Dollar AS menyusul hasil rapat Reseve Bank of Australia (RBA) mensinyalkan pertimbangan untuk kembali memangkas suku bunga. Bank sentral ingin melihat penurunan suku bunga pada bulan lalu akan memberikan dampak yang baik pada perekonomian. Terkait mata uang, RBA masih menganggap nilai fundamental Aussie masih di atas prediksi, walau terdepresiasi terutama terhadap Dollar AS. Pasar menilai komentar ini sebagai outlook bearish. 

 BoJ Pertahankan Stimulus, Yen Flat. Yen diperdagangkan fluktuatifi di dekat level 121, menyusul hasil rapat Bank of Japan (BoJ) yang mengonfirmasi ekspektasi bank sentral tidak akan menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut dalam waktu dekat. Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda yakin tren inflasi tidak akan terpengaruh dalam jangka panjang, bahkan jika indeks harga konsumen turun ke area negative seiring anjloknya harga minyak. Pasangan mata uang Dollar Yen juga tidak bergerak banyak setelah data konstruksi AS yang lebih rendah dari ekspektasi. 

 Euro Lanjutkan Rebound Terhadap Dollar. Euro menguat terhadap dollar pada hari Selasa, menjelang pengumuman hasil pertemuan rapat kebijakan Federal Reserve bulan Maret pekan ini, yang diperkirakan akan memberikan sinyal yang lebih jelas mengenai waktu kenaikan suku bunga AS. Strategis mata uang BNP Paribas mengatakan bahwa sejumlah data AS yang mengecewakan telah meredam momentum rally dollar belakangan ini dan membuat dollar sedikit cemas menjelang pengumuman Federal Open Market Committee hari Kamis dini hari nanti. Data hari Senin menunjukkan tingkat produksi industri AS hanya naik sebanyak 0.1% di bulan Februari, berada di bawah ekspektasi. 

 Musim Salju Hambat Konstruksi Rumah AS Di Bulan Februari. Tingkat permulaan pembangunan rumah di AS anjlok paling banyak dalam 4 tahun di bulan Februari seiring cuaca dingin yang buruk di sebagian wilayah AS mencegah konstruktor untuk memulai proyek baru. Sejumlah 897,000 rumah pengerjaannya telah dimulai dalam laju tahunan, turun sebanyak 17% dari bulan Januari dan mencapai level terendah dalam setahun, menurut laporan Departemen Perdagangan hari Selasa di Washington. Sementara itu, izin untuk membangun naik sebanyak 3% menuju angka 1.09 juta, level tertinggi sejak Oktober, menyusul 1.06 juta pada bulan sebelumnya. Proyeksi Bloomberg menunjukkan angka izin membangun akan mencpai 1.07 juta. Izin membangun untuk rumah keluarga tunggal mencapai level terendah sejak bulan Mei tahun lalu

 Tokyo & Shanghai Ditutup di Level Tertinggi Baru. Mayoritas saham Asia menguat pada hari Selasa, dengan bursa Tokyo, Shanghai dan Seoul mengakhiri sesi di level tertinggi baru, seiring rapat kebijakan bank sentral menyita perhatian investor. Penutupan positif Wall Street hari sebelumnya juga turut menopang sentimen. Sesuai perkiraan, Bank of Japan mempertahankan program stimulus moneter tidak berubah. Sementara Federal Open market Committee (FOMC) memulai pertemuan 2 hari, dimana pasar akan coba mencari sinyal tentang waktu kenaikan suku bunga AS tahun ini. Indeks Nikkei 225 ditutup naik 1% pada level tertinggi 15-tahun baru pasca harian bisnis Nikkei memberitakan tentang rencana beberapa perusahaan meningkatkan Return on Equity (ROE) di atas 10%. Shanghai Composite melesat di akhir jam perdagangan untuk ditutup pada level tertinggi 5-tahun baru, didorong oleh harapan stimulus lebih lanjut dalam perekonomian terbesar ke-2 di dunia. Sementara indeks Hang Seng tergelincir dari level tertinggi sepekan dan kehilangan 0,2% menyusul penurunan 1% saham produsen koper Samsonite. Di Korea Selatan, kinerja solid saham-saham kelas berat seperti Samsung Electronics dan Hyundai Motor mendorong indeks KOSPI naik 2,1% dan ditutup pada level tertinggi 5-1/2 bulan. 

 Data Jerman Mengecewakan, Bursa Eropa Melemah. Bursa saham Eropa melemah di awal perdagangan pasca rally pada hari Senin, setelah pasar dibanjiri likuiditas melalui program pembelian pembelian aset dari European Central Bank. Bursa tertahan di zona merah setelah rilis data sentimen ekonomi Jerman oleh ZEW. Sentimen ekonomi Jerman bulan Maret naik menjadi 54,8, meski merupakan level tertinggi sejak Februari tahun lalu, namun analis yang disurvei FactSet memperkirakan sentimen jauh lebih optimistis sebesar 60. Data terpisah dari Eurostat mengkonfirmasi indeks harga konsumen turun 0,3% di bulan Maret, seusai dengan ekspektasi dan rilis awal dari lembaga statistik tersebut. Indeks DAX Jerman melemah 1,5% menjadi 11980,85, CAC 40 Perancis melemah 0,6% menjadi 5028,93. Namun FTSE 100 Inggris menguat 0,5% menjadi 6837,61, perhatian kini tertuju pada pengumuman anggaran Inggris pada hari Rabu. 

 Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Mixed. Mayoritas bursa saham ditutup melemah pada hari Selasa jelang pengumuman kebijakan oleh Federal Open Market Committee yang dapat memberikan kejelasan kapan waktu kenaikan suku bunga. Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan pembangunan rumah baru di AS turun di bulan Februari, sebagian besar akibat musim dingin yang buruk, namun ijin membangun naik yang memberikan gambaran akan adanya kenaikan pombangunan di musim semi. Indeks Dow Jones sempat meroost lebih dari 180 poin sebelum akhirnya ditutup melemah 0,71% menjadi 17849,01, S&P 500 melemah 6,99 poin atau 0,34% menjadi 2074,20, sementara Nasdaq naik 7,93 poin atau 0,16% menjadi 4973,43. 

 Emas Sentuh Level Terendah 4 Bulan. Kewaspadaan investor jelang rapat kebijakan moneter Federal Reserve membuat emas turun dan menyentuh level terendah empat bulan pada hari Selasa, The Fed berpotensi memberikan petunjuk yang dapat menaikkan ekspektasi kenaikan suku bunga di pertengahan tahun 2015. Bank sentral AS tersebut akan mulai rapat selama dua hari pada hari Selasa, banyak analis memperkirakan The Fed akan menghilangkan kalimat "sabar" yang merujuk pada suku bunga pada pernyataannya pasca rapat. Langkah tersebut akan menjadi sinyal semakin dekatnya kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006. Kenaikan suku bunga dapat menurunkan permintaan emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

 Minyak WTI Turun Ke Level Terendah Sejak Maret 2009. Harga minyak mentah turun di hari Selasa akibat ekspektasi naiknya persediaan minyak AS dalam 10 pekan beruntun, namun pelemahan dollar menjaga minyak dari kemerosotan lebih lanjut. Para trader dan investor yang disurvei Reuters memperkirakan persedian minyak AS akan naik melebihi 452 juta barel pada pekan lalu. Dollar yang melemah membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga mampu membatasi penurunan. Dollar yang diperkirakan menuju level paritas terhadap euro pada hari Selasa melemah sekitar setengah persen terhadap mata uang 19 negara tersebut.

 Toyota Akan Mengumumkan Kenaikan Upah Terbesar Dalam 13 Tahun. Toyota Motor Corp. tengah berencana menawarkan kenaikan gaji terbesar dalam 13 tahun untuk pekerjanya. Langkah tersebut diambil menyusul seruan PM Jepang Shinzo Abe yang menginginkan perusahaan-perusahaan di Jepang segera menaikkan upah pekerja mereka. enghasilan bulanan untuk pekerja serikat Toyota di Jepang akan tumbuh ratarata 3,2% pada awal bulan April, menurut seseorang nara sumber yang terlibat dalam perundingan antara produsen mobil terbesar Jepang itu dan serikat pekerja. Manajemen Toyota akan menawarkan kenaikan gaji pokok bulanan sebesar ¥4.000 ($32,94), selain kenaikan ¥7.300 untuk pekerja senior. 

 Sony Revisi Naik Laba Kuartal Ketiga. Produsen elektronik konsumen asal Jepan, Sony Corp pada hari Selasa mengatakan laba operasional kuartal ketiga miliknya mencapai 182 milyar yen (1.5 milyar dollar), naik sebanyak 2.2% dari estimasi bulan lalu, terdorong oleh pemangkasan biaya dan tingginya tingkat penjualan sensor dan videogame. Estimasi sebelumnya belum fina, seiring Sony masih belum mengumpulkan data akurat untuk studio film Hollywood miliknya pasca sistem komputernya terkena hack. Pada tanggal 4 Februari lalu Sony mengatakan laba operasional kuartal ketiga mencapai sekitar 178 milyar yen, hampir dua kali lipat tahun sebelumnya. Pada hari ini, Sony mengatakan termasuk hasil resmi untuk studio film miliknya, pendapatan kuartalan naik sebanyak 6.5% dari setahun sebelumnya menjadi 2.567 trilyun yen, dibandingkan estimasi sebelumnya pada 2.558 trilyun yen. Proyeksi untuk tahun fiskal yang berakhir tanggal 31 Maret masih belum berubah.




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bullish dalam jangka pendek, didukung sinyal bullish dari indikator MACD dan stochastic pada grafik 4-jam. Resisten terdekat terlihat di area 1.0705 (MA-50). Break ke atas area ini dapat mengangkat harga lebih tinggi untuk menargetkan resisten selanjutnya 1.0815 (Fibo 38.2%). Jika harga bergerak konsisten turun lebih rendah dari support 1.0540, maka harga akan melanjutkan momentum pelemahan untuk menguji support 1.0460. 

 GBP/USD. Bias masih bearish didukung turunnya indikator stochastic dan indikator MACD yang berada di bawah level nol dalam grafik 4-jam. Penembusan support 1.4690 akan memberikan tekanan tambahan pada harga untuk menargetkan support selanjutnya 1.4585. Sementara penguatan konsisten ke atas resisten 1.4805 diprediksi akan emlanjutkan momentum bullish utnuk menargetkan area 1.4900. 

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek didukung turunnya indikator stochastic serta sinyal bearish dari indikator MACD. Support terdekat terlihat di kisaran 120.70 dan penembusan support ini akan memicu momentum bearish lanjutan untuk menargetkan 120.20 (MA-100). Harga berpotensi mendapatkan momentum bullish jika berhasil melampaui resisten terdekat 121.40 untuk menargetkan resisten selanjutnya di kisaran 122.05. 

 USD/CHF. Bias netral dalam jangka pendek, namun kami masih lebih memilik outlook bullish dengan break ke atas area 1.0130 dapat memicu momentum bullish lanjutan menuju area 1.0240. Sementara untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 0.9970, break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish kembali ke area 0.9870. Hanya break ke bawah area ini yang dapat menjadi ancaman bagi outlook bullish saat ini. 

 AUD/USD. Bias masih bearish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan break ke bawah area 0.7600 untuk memicu momentum bearish lanjutan untnuk menguji area support 0.7560 sebelum menuju area 0.7400. Untuk pergerakan naik, resisten terdekat ada pada area 0.7640, break ke atas area ini dapat memicu tekanan bullish lanjutan untuk menguji area 0.7700 - 0.7735. Hanya break ke atas area ini yang dapat mengubah bias menjadi bullish menuju area 0.7780 dalam jangka pendek.

 XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1146, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1156. Penembusan di bawah area 1146 seharusnya memicu momentum bearish menguji area 1138, sebelum menuju area 1130. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1156 akan membawa harga naik untuk menguji area 1170. 

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 23960 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24120. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 23790, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 23640. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19400 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19500. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19210 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19050 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Bias masih bullish, namun RSI dan stochastic pada grafik 4 jam mengindikasikan fase koreksi bearish dalam jangka pendek menuju kembali ke area 257.00 sebelum menguji area support pada 255.00. Resisten terdekat ada pada area 260.00, break ke atas area ini akan melanjutkan outlook bullish untuk menuju area 261.15.




untuk tata cara buka demo/live acc, klik: disini





sumber: monexnews
DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.