Tuesday, March 17, 2015

daily analis 17 mar 2015

Market Review 

 Data Penjualan Otomotif Menopang Aussie. Dollar Australia menguat terhadap Greenback, setelah laporan penjualan kendaraan bernotor Australia yang lebih baik, seiring aksi profit-taking investor dari nilai Dollar AS. Biro statistik Australia dalam laporannya menyajikan laporan kenaikan penjualan kendaraan bermotor baru yang naik 2,9% di bulan Februari, setelah di bulan Januari dilaporkan turun 1,5%. Penjualan kendaraan Australia melompat dengan laju tertinggi dalam setidaknya setahun di bulan Februari berkat tingginya permintaan untuk mobil SUV (Sport Utility Vehicles) dan rendahnya harga bahan bakar minyak. 

 Franc Swiss Tertekan Data Ritel Dan PPI. Franc Swiss melemah terhadap Dollar AS setelah data penjualan ritel dan indeks harga produsen (PPI) di awal tahun gagal memuaskan pasar. Data ekonomi hari ini, yang dirilis menjelang pengumuman suku bunga deposit pada hari Kamis 19 Maret, mematahkan prediksi baiknya perekonomian Swiss sekaligus meningkatkan prediksi pemangkasan suku bunga deposit untuk kedua kalinya sejak keputusan mengejutkan Swiss National Bank (SNB) pada pertengahan bulan Januari. Penjualan ritel tahunan Swiss di bulan Januari turun 0,3%, mengecewakan ekspektasi kenaikan 2,6% dan data akhir tahun lalu yang direvisi menjadi lebih rendah dengan kenaikan 1,9% dari peningkatan 2,2% saat laporan dirilis tanggal 6 Februari. PPI Swiss di bulan Februari juga turun 1,4%, penurunan terbesar sejak bulan November 2008, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0,4% dan penurunan 0,6% di bulan Januari. 

 Dollar Terkoreksi, Fokus Pada Pertemuan FOMC. Dollar melemah secara luas pada hari Senin, seiring investor mencemaskan bahwa penguatan greenback secara tajam dapat membuat Federal Reserve sedikit lebih berhati-hati untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Greenback juga tertekan terhadap euro setelah gubernur bank sentral Italia menunjukkan kecemasannya mengenai laju pelemahan euro menuju level rendah 12-tahun setelah European Central Bank meluncurkan quantitative easing. Menurut analis penguatan greenback mungkin akan terbatas menjelang pengumuman hasil pertemuan kebijakan the Fed pada hari Kamis dini hari nanti. 

 Output Sektor Manufaktur AS Turun di Bulan Februari. Output sektor manufaktur AS turun di bulan Februari untuk ketiga bulan berturut-turut seiring anjloknya tingkat produksi otomotif anjlok, mengacu pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama. Tingkat produksi pabrik turun sebanyak 0.2% bulan lalu menyusul revisi penurunan sebesar 0.3% di bulan Januari, menurut Federal Reserve pada hari Senin. Tingkat produksi otomotif anjlok sebesar 3.0% bulan lalu. Ekonom memperkirakan output sektor manufaktur naik sebanyak 0.1% di bulan February menyusul kenaikan sebesar 0.2% sebelum direvisi pada bulan Januari

 Sentimen Terbantu Harapan Stimulus, Saham Asia Mixed. Saham China memimpin kenaikan di Asia pada hari Senin, menyentuh level puncak dalam lebih dari 5-tahun, seiring meningkatnya harapan stimulus. Namun ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih awal dan penurunan harga minyak masih membatasi penguatan bursa-bursa Asia lainnya. Indeks Hang Seng naik 0,4% seiring fokus pasar bergeser ke earnings pekan ini, dimana komponen-komponen kelas berat seperti Tencent Holdings Ltd. dan China Mobile Ltd. juga dijadwalkan mengumumkan pendapatan mereka. Sempat menyentuh level tertinggi 15-tahun baru, indeks Nikkei 225 Jepang harus berbalik turun untuk ditutup 0,05% lebih rendah menyusul kejatuhan saham produsen robot industri Fanuc. Investor juga berhati-hati seiring Bank of Japan memulai rapat kebijakan 2 hari. Indeks KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,1% seiring Won tertahan di sekitar level terendah 20-bulan, yang membantu eksportir seperti Hyundai Motor dan Samsung Electronics. 

 Bursa Eropa Melesat, DAX Lewati 12.000. Bursa saham Eropa rally pada hari Senin, bursa saham Jerman mencatat rekor tertinggi yang mencerminkan suntikan likuiditas besar ke pasar setelah European Central Bank mulai menjalankan program pembelian aset secara luas. Penguatan bursa juga terdorong pernyataan pemerintah China pada akhir pekan lalu yang berjanji untuk mendorong pertuumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Indeks CAC Perancis menguat 1% menjadi 5061,16, dan DAX Jerman melonjak 2,2% menjadi 12167,72, untuk kali pertama DAX diperdagangkan di atas level 12.000. Indeks FTSE Inggris naik 0,9% menjadi 6804,08. 

 Saham AS Rebound Ditengah Pelemahan Dollar. Bursa saham AS berjangka menguat di hari Senin, melambung dari kejatuhan hari Jumat pekan lalu seiring pelemahan Dollar terhadap berbagai mata uang utama diikuti penguatan saham regional Eropa. Para pelaku pasar masih terfokus pada rapat kebijakan moneter The Fed yang dimulai hari Selasa, pernyataan The Fed dan Gubernur Fed Yellen melalui konferensi pers di hari Rabu dapat memberikan petunjuk atas laju dan timing kenaikan suku bunga The Fed. Bank sentral diperkirakan akan menghilangkan kata “bersabar” sebelum menaikkan suku bunga acuan, yang berpotensi memicu spekulasi kenaikan suku bunga acuan di bulan Juni. Indeks Dow Jones menguat 1,29% menjadi 17977,42, S&P 500 naik 1,35% menjadi 2081,19, dan Nasdaq menambah 1,19% menjadi 4929,51. 

 Jelang Rapat The Fed, Emas Dekati Level Terendah 3 Bulan. Emas melemah pada hari Senin, diperdagangkan sedikit di atas level terendah dalam tiga bulan terakhir menyusul penguatan bursa Eropa dan ekspektasi rapat Federal Reserve pekan ini akan memberikan petunjuk kenaikan suku bunga di AS. Sentimen investor terhadap emas telah bearish, kepemilikan emas di SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia, turun 0,28 ton menjadi 750,67 ton pada hari Jumat. 

 Minyak Turun ke Level Terendah 6 Tahun. Harga minyak mentah AS turun ke level terendah dalam enam tahun terakhir pada hari Senin, sentimen investor masih terbebani jumlah pasokan minyak. Harga minyak masih tertekan meski Organization of the Petroleum Exporting Countries memperkirakan penurunan produksi minyak AS pada akhir tahun ini. Sementara itu analis Goldman Sachs mengatakan penurunan jumlah rig yang beroperasi hanya berdampak sedikit terhadap penurunan produksi minyak pada kuartal kedua tahun ini.

 Valeant Unggul Dalam Penawaran Merger Salix Pharmaceuticals. Valeant Pharmaceuticals International Inc menaikkan penawaran harga akuisisi Salix Pharmaceuticals Ltd. Sebesar 1 milyar dollar dalam kesepakatan baru yang akhirnya menyingkirkan rival Endo International Plc. Valeant menaikkan pembayaran akuisisi menjadi $173 per lembar saham, atau setara $11.1 milyar, naik $15 dari penawaran $158 harga yang disetujui oleh Salix pada bulan February lalu. Saham CFD Valeant melonjak 2.2% ke level $201.51 per lembar saham, naik tajam dari pelemahan sepanjang pekan lalu akibat adanya penawaran dari Endo. Saham Salix sendiri menguat 2% ke level $172.76. Berbagai produsen obat-obatan terpantau sangat aktif melakukan kesepakatan merger & akuisisi, yang merupakan upaya pemangkasan biaya. 

 Adidas Tidak Perpanjang Kontrak Lisensi NBA. Adidas AG melaporkan di hari Senin tidak akan memperpanjang kerjasama dengan NBA yang akan berakhir pada tahun 2017, setelah eksekutif NBA menyatakan bahwa produsen alat olahraga tersebut akan melelang hak pemasok jersey untuk liga basket AS. NBA dalam beberapa bulan terakhir semakin khawatir pada trend penurunan pangsa pasar Adidas di AS, terutama setelah laju penjualan ritel Adidas anjlok ke peringkat ketiga di tahun lalu, dibawah Nike Inc dan Under Armour Inc. Kesepakatan mendapatkan lisensi di liga basket seperti NBA sangat krusial bagi produsen alat olahraga, yang biasanya dapat dijadikan daya tarik tambahan bagi para pembeli ritel. Di tahun 2012, Nike Inc, mengambil alih supplier baju liga football NFL dari Reebok, yang merupakan anak perusahaan Adidas. Langkah Nike tersebut berhasil mengurangi relevansi Reebok dalam pangsa pasar pakaian olahraga di AS. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bearish untuk jangka panjang, namun terdapat potensi penguatan pada jangka pendek. Sinyal bearish MACD menandai potensi pelemahan Euro untuk menguji support terdekat 1.0525 sebelum dapat menargetkan harga terendah harian hari Jumat 13 Maret 2015 di area 1.0460. Sementara naiknya indikator stochastic dan RSI membuka peluang penguatan Euro dengan resisten terdekat terlihat di area 1.0640. Penembusan resisten ini berpotensi memberikan dorongan penguatan untuk menguji resisten 1.0680. 

 GBP/USD. Harga berpotensi bearish didukung sinyal bearish MACD pada grafik 4-jam. Poundsterling perlu menembus support 1.4770 (harga terendah harian 21 Juni 2010) untuk mengonfirmasi momentum bearish menargetkan support selanjutnya yang terlihat di kisaran 1.495. Potensi bullish memerlukan penguatan konsisten melampaui area 1.4900 (Fibo 23.6%) agar harga dapat menargetkan resisten selanjutnya du area 1.5025 (MA-50). 

 USD/JPY. Bias bullish untuk perdagangan USD/JPY, dengan sinyal dari indikator stochastic, RSI, dan MACD secara kolektif mendukung potensi bullish. Area 122.05 berpeluang menjadi resisten terdekat, break ke atas area ini akan memberikan dorongan penguatan untuk mengu.ji resisten selanjutnya pada area 123.65. Potensi bearish membutuhkan konfirmasi penembusan MA-50 pada kisaran 120.90 untuk selanjutnya menargetkan MA-100 di area 120.05. 

 USD/CHF. Bias masih bullish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan break ke atas area 1.0130 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menuju area 1.0240. Sementara untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 0.9970, break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish kembali ke area 0.9870. Hanya break ke bawah area ini yang dapat menjadi ancaman bagi outlook bullish saat ini. 

 AUD/USD. Bias masih bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga bertahan di abwah area 0.7700. Dengan break ke bawah area 0.7640 dapat membawa harga turun setidaknya kembali menguji support pada area 0.7650 sebelum menguji area 0.7400. Bagaimanapun juga, break ke atas area 0.7700 dapat memicu rebound bullish lanjutan menuju kembali ke area 0.7735 - 0.7770.

 XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1146, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1162. Penembusan di bawah area 1146 akan membawa harga turun menuju untuk menguji kembali area 1138. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1162 seharusnya memicu momentum bullish untuk menguji area 1170. 

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 24130 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24300. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 23870, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 23670. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19400 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19500. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19210 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19050 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Bias masih bullish selama harga bertahan di atas area 252.65, dengan break ke atas area 255.80 akan menuju area 256.50 dalam jangka pendek sebelum menguji area 257.00. Bagaimanapun juga, break ke bawah area 252.65 dapat memicu koreksi bearish kembali menguji area 250.70. Break ke bawah area ini berpotensi mengakhiri outlook bullish untuk bergerak turun menuju area 249.10 atau bahkan area 247.50




sumber: monexnews.
DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.