Tuesday, March 3, 2015

daily analis 03 mar 2015

 Euro Pulih Meski Masih Rentan Jelang Peluncuran QE. Mata uang Euro menguat tajam terhadap Dollar AS ditunjang rilis data ekonomi zona Euro yang naik lampaui estimasi hari Senin kemarin, mengindikasikan pemulihan aktivitas ekonomi menjelang peluncuran program pencetakan uang oleh Bank sentral Eropa, dikombinasi laporan data inflasi bulan Februari yang tidak seburuk seperti estimasi semula. ECB diperkirakan akan memberikan detail lebih banyak terkait program stimulus QE, yang akan diluncurkan bulan ini pada konferensi pers hari Kamis mendatang sehingga mata uang Euro berisiko anjlok lagi. Para pelaku pasar ingin menyimak rencana Presiden ECB, Draghi terkait stimulus QE serta tindakan ECB pada problem utang Yunani. Jika Draghi tidak memberikan sinyal ekspansi program QE, maka Euro masih berpotensi rebound karena di jangka pendek harga telah mencapai teritori jenuh jual / oversold. 

 Data Ekonomi Variatif, Sterling Melemah. Sterling turun semakin menjauh dari level tertinggi delapan pekan terhadap dollar setelah data ekonomi Inggris dirilis variatif pada hari Senin. Data yang dirilis menunjukkan harga rumah di Inggris turun untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir di bulan Februari yang memukul sentimen terhadap sterling. Data yang dirilis oleh Nationwide menunjukkan harga rumah (yearon-year) naik 5,7% di bulan Februari, ini merupakan laju kenaikan terendah sejak bulan September 2013. Sementara Markit/CIPS melaporkan indeks aktivitas manufaktur Inggris di bulan Februari sebesar 54,1 naik dari bulan Januari sebesar 53,1. Potensi terjadinya gejolak pada pemilihan umum Inggris bulan Mei juga membayangi outlook mata uang Inggris tersebut. 

 Rupiah Turun ke Level Terendah Enam Tahun. Rupiah turun ke level terendah enam tahun setelah Bank Indonesia memberikan sinyal akan mentoleransi pelemahan nilai tukar untuk mendorong tingkat ekspor. Rupiah melemah dalam dua hari beruntun setelah Gubernur BI, Agus Martowardojo, pada hari Jumat lalu memperkirakan nilai tukar akan menurun lebih lanjut akibat peningkatan kondisi ekonomi AS yang menaikkan permintaan terhadap dollar. BI pada bulan Februari lalu mengatakan pelemahan rupiah dapat menurunkan tingkat impor dan menaikkan daya saing ekspor. Sementara itu data dari pemerintah menunjukkan inflasi Indonesia bulan Februai melambat menjadi 6,29% dari 6,96% di bulan sebelumnya. Analis yang disurvei Bloomberg sebelumnya memperkirakan inflasi sebesar 6,70%. 

 Indeks Aktivitas Manufaktur AS Melambat Empat Bulan Beruntun. Institute for Supply Management melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS bulan Februari turun menjadi 52,9 dari Januari sebesar 53,5. Meski lebih baik dengan estimasi 52,8 dari ekonom yang disurvei MarketWatch, dan di atas 50 yang menunjukkan ekspansi, namun penurunan tersebut telah terjadi dalam empat bulan beruntun. Subindeks dari data tersebut juga tidak menggembirakan, indeks tenaga kerja melambat menjadi 51,4 dari sebelumnya 54,1. Indeks ekspor semakin memburuk menjadi 48,5 dari sebelumnya 49,5.

 Pemangkasan Suku Bunga China Cerahkan Bursa Asia. Bursa saham Asia memulai pekan ini dengan level tinggi baru, seiring pemangkasan suku bunga di China pada hari Sabtu menutupi dampak pelemahan Wall Street pekan lalu dan data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan pada negara perekonomian terbesar kedua dunia. Terapresiasi 0.2%, Nikkei Jepang mengakhiri perdagangan pada level penutupan tertinggi sejak April 2000. Bursa saham China mencetak kenaikan tipis menyusul pemangkasan suku bunga pada akhir pekan, dengan sejumlah investor kecewa bank sentral tidak memangkas lebih dalam lagi. Indeks Hang Seng juga bergerak sideways, menguat hanya 0.3%. Sementara itu, yuan melemah ke level terendah sejak Oktober 2012 terhadap dollar. KOSPI Korea Selatan menguat 0.3% seiring lonjakan 3.6% saham Samsung Electronics. 

 Bursa Saham Eropa Terkoreksi Dari Level Tertinggi Multi Tahunan. Bursa saham Eropa berbalik lebih rendah pada hari Senin, dengan indeks di kawasan tersebut menarik diri dari rekor tertinggi, menyusul perilisan serangkaian data ekonomi pada awal sesi. Saham sempat beranjak menguat pada awal sesi pasca laporan akhir Markit yang mengkonfimasi pertumbuhan moderat dalam aktivitas manufaktur zona Euro, yang stabil di level 51.0. Indeks DAX Jerman mampu bangkit di akhir sesi perdagangan untuk ditutup naik tipis 0.1%. Yang menandai pemecahan rekor harga penutupan ke-20 kali di tahun 2015. Indeks FTSE 100 Inggris ditutup melemah, terseret kejatuhan hampir 8% saham Tullow Oil Plc. Indeks saham unggulan Inggris tersebut pada pekan lalu ditutup di level penutupan terbaik sejak Desember 1999. 

 Ditopang Data AS & Kebijakan China, Wall St Torehkan Rekor Baru. Wall Street ditutup menguat pada awal pekan ini, dengan Nasdaq menyentuh level psikologis 5.000 untuk pertama kalinya sejak Maret tahun 2000 sementara Dow dan S&P500 sukses mempertajam rekor, seiring investor merespon data ekonomi AS terbaru dan pemangkasan suku bunga China. Data AS menunjukkan indeks sektor manufaktur versi Markit berekspansi pada laju tercepat sejak Oktober, sebaliknya laporan ISM memperlihatkan aktivitas manufaktur AS bulan Februari mencatat laju paling lambat dalam 13 bulan. Sementara memburuknya kondisi ekonomi telah memaksa People's Bank of China mempercepat waktu antara langkah kebijakan dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Sabtu lalu. Baik Dow Jones Industrial Average maupun S&P 500 sama-sama ditutup pada rekor tertinggi baru, dengan masing-masing mengumpulkan 0,85% dan 0,6%. Nasdaq Composite rally 0,9%. 

 Harga Emas Anjlok, Terkena Profit Taking Pada Outlook Suku Bunga AS. Harga emas melemah pada hari Senin seiring investor menguangkan keuntungan mereka setalah permintaan yang kuat dari Asia sempat menopang harga logam mulia ke level tertinggi dua pekan, dengan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS pada akhir tahun ini masih menahan laju penguatan harga. Harga emas spot ditutup di level $1,208/onz, turun sebesar 0.4% dari harga akhir hari Jumat. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun sebesar $5/onz di level $1,209. Harga spot sebelumnya menyentuh level $1,223.20/onz, itu adalah level tertinggi sejak 17 Februari, setelah pemangkasan suku bunga di Beijing meningkatkan permintaan di China, yang merupakan pasar emas terbesar kedua di dunia. 

 Minyak WTI Melemah, Terseret Penurunan Harga Brent. Minyak West Texas Intermediate berjangka diperdagangkan lebih rendah pada hari Senin untuk tergelincir kembali ke bawah $50/barel pada penutupan perdagangan, namun selisih harga masih menyempit dengan Brent seiring minyak patokan Eropa tersebut juga terpuruk. Para trader memperhitungkan kenaikan dalam aktivitas manufaktur bulanan dan pemangkasan suku bunga yang mengejutkan dari China serta serangkaian laporan ekonomi AS dan berita meningkatnya output minyak dari Libya pada pergerakan harga minyak hari Senin. Di Nymex, minyak berjangka April turun 17 sen, untuk settle di $49.59 per barel. Harga minyak pada hari Senin sebagian besar bergerak di atas level $50, namun melemah pada setengah jam perdagangan sebelum berakhir karena kerugian dalam minyak Brent begitu intensif. Harga Brent April di London turun $3.04, untuk settle di $59.54 per barel.

 Google Bersiap Meluncurkan Layanan Wireless di AS. Google Inc. bersiap untuk meluncurkan layanan nirkabel berskala kecil di AS dan akan mengumumkan rincian rencana itu dalam beberapa bulan ke depan, menurut seorang eksekutif puncak raksasa teknologi itu pada hari Senin. Dalam sebuah presentasi pada konferensi industri di Barcelona, Sundar Pichai, yang mengawasi sistem operasi Android, mengatakan bahwa layanan tersebut tidak bertujuan untuk menyaingi 4 operator besar di AS. Sebaliknya, layanan wireless itu akan menunjukkan inovasi teknologi yang mungkin bisa diadopsi oleh para operator. Namun bagaimanapun, masuknya Google kemungkinan tetap akan mendatangkan gelombang tekanan di sektor bisnis yang telah sejak lama dikuasai oleh Verizon Communications Inc., AT&T Inc., Sprint dan T-Mobile itu. 

 PayPal Mengakuisisi Perusahaan Pembayaran Mobile Paydiant. Unit pembayaran eBay Inc., PayPal, telah setuju untuk membeli perusahaan mobile wallet, Paydiant, seiring meningkatnya persaingan dalam sistem pembayaran dengan rival-rival seperti Apple Inc. dan Google Inc. Akuisisi tersebut diharapkan akan dapat selesai pada akhir bulan ini. Paydiant, yang berbasis di Massachusetts, menyediakan teknologi back-end dalam aplikasi mobile yang memungkinkan pembayaran dilakukan dengan menggunakan kode scannable pada saat checkout. Tercapainya kesepakatan itu akan memberikan unit eBay akses yang lebih cepat ke segmen pelanggan yang menggunakan teknologi Paydiant, termasuk Subway dan konsorsium peritel Merchant Customer Exchange. Konsorsium tersebut, termasuk Target Corp., Wal-Mart Stores Inc. dan Sears Holding Corp. telah mengembangkan sebuah aplikasi pembayaran in-store yang dikenal sebagai CurrentC. Yang bertujuan untuk menantang Apple Pay yang dikembangkan Apple Inc. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.1175, untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support 1.1140. Resisten terdekat tampak di area 1.1280, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi netral di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.1330. 

 GBP/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil anjlok dibawah area 1.5350 untuk menambah momentum bearish mengincar area 1.5295. Resisten terdekat tampak di area 1.5430, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.5495. 

 USD/JPY. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 120.00 untuk menambah tekanan bullish mengincar area resisten 120.55. Support terdekat tampak di area 119.35, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 118.80 sebelum mengalami rebound ke atas. 

 USD/CHF. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 0.9595 untuk memicu momentum bullish mengincar area 0.9640. Support terdekat tampak di area 0.9500, tembus secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 0.9415 sebelum dapat melanjutkan skenario bullish utama

 AUD/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 0.7740 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area 0.7690 atau bahkan lebih rendah. Di sisi atasnya, hanya penembusan konsisten diatas area 0.7800 baru dapat memicu skenario koreksi bullish menguji area resisten 0.7850. 

 XAU/USD. Bias emas bearish dalam jangka pendek setelah harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1200, menembus ke bawah dari area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke wilayah 1188. Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat berada di kisaran 1210, break di atas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke area 1220. 

 Hang Seng Futures. Bias netral dalam jangka pendek seiring stochastic dan RSI bergerak di sekitar midline, dengan range perdagangan potensial berkisar antara 24700-24900. Break kembali di atas area 24900 bisa memicu momentum bullish menguji area 25040, atau bahkan level tertinggi 4-pekan di area 25160. Sementara break konsisten di bawah area 24700 akan mengembalikan harga di bawah tekanan bearish menguji ulang area 24590 sebelum mengincar area 24450. 

 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias cenderung masih bullish terutama jika harga mampu break secara konsisten di atas area 18915. Yang bisa memicu momentum bullish lebih lanjut menguji ulang area 18980, sebelum mengincar area yang lebih tinggi. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 18775 akan bertindak sebagai support terdekat. Clear break di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 18695. Support berikutnya terletak di area 18550. 

 Kospi Futures. Bias bullish untuk Kospi dalam jangka pendek seiring harga berhasil untuk ditutup di atas MA 50-100-200 di grafik 4 jam, selain itu pergerakan naik dari indikator Stochastic dan indikator MACD yang berada di area positif adalah sinyal lainnya untuk bullish dalam jangka pendek. Level resisten terdekat terlihat dikisaran area 254.50, break di atas area tersebut seharusnya memicu bullish lanjutan menuju ke 256.00 sebelum mencoba untuk meraih area 257.75. Sisi sebaliknya, level support terdekat terlihat dikisaran area 252.40, break di bawah area tersebut seharusnya memicu bearish lanjutan menargetkan ke 251.50 atau bahkan ke 250.60.




sumber: monex

 DISCLAIMER: 

Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.