tumpukkan emas 1 title

berbisnis emas tidak mesti memiliki fisiknya yang penting adalah nilainya.

Renko EUR/USD 2 title

memahami gerak market dengan menggunakan renko ditambah moving average makin memudahkan trading.

Tumpukkan Dollar 3 title

Berburu Dollar tidak mesti ke amerika, cukup dengan trading dikamar.

Grafik sesuai harga market 4 title

Penggunaan grafik dan ditambah indikator, membuat buka posisi semakin terrencana dan beralasan.

BISNIS OIL ONLINE

bisnis minyak cukup online di android

Penggunaan indikator beberapa moving average bisa menuntun trader masuk market secara long term atau short term.

Thursday, April 30, 2015

daily analis 30 apr 2015


GBPUSDH4
 

Market Review

Outlook Kenaikan Suku Bunga Antar Sterling Perpanjang Reli. Reli Poundsterling terhadap Dollar berlanjut di sesi ketujuh di tengah semakin sempitnya perbedaan outlook kenaikan suku bunga oleh Bank of England (BoE) dengan Federal Reserve. Poundsterling tidak menahan diri dalam mencetak reli terpanjang dalam tiga tahun terhadap Dollar AS. Sterling terus merangkak naik ke level tertinggi dalam delapan pekan terhadap Dollar. Morgan Stanley memprediksi BoE akan menaikkan suku bunga secepatnya 12 bulan mendatang, empat bulan setelah Federal Reserve. Bulan lalu, prediksi kenaikan suku bunga Inggris dengan AS selisih 10 bulan. Semakin sempitnya outlook kenaikan suku bunga pertama kalinya untuk AS dan Inggris memberikan dukungan pada perdagangan Sterling. Sterling menambahkan gain setelah laporan GDP AS di kuartal pertama naik 0,2% sementara GDP kuartal pertama Inggris berekspansi sedikit lebih tinggi menjadi 0,3%. 

Data GDP AS Mengecewakan Dollar. Dollar anjlok ke level rendah 8-pekan pada hari Rabu pasca data menunjukkan perekonomian AS bertumbuh jauh lebih lambat dari estimasi pada kuartal pertama, menguatkan pandangan adanya laju kenaikan suku bunga yang bertahap oleh Federal Reserve. Sementara itu, The Fed memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh secara moderat meski pertumnbuhan ekonomi di kuartal pertama rendah, dan tetap membuka peluang kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006. Pernyataan tersebut membuat peluang kenaikan suku bunga di bulan Juni masih terbuka, namun data-data yang dirilis sebelumnya kurang mendukung hal tersebut.

Kiwi Labil Merespon Data Ekonomi. Kiwi berfluktuasi terhadap Greenback setelah laporan ekonomi mixed dari Selandia Baru.Surplus perdagangan Selandia baru melebar menjadi 631 juta NZD dari 50 juta NZD di bulan sebelumnya. Analis memprediksi surplus perdagangan akan melebar menjadi 315 juta NZD untuk bulan Maret. Walau performa bulanannya memuaskan, namun neraca perdagangan tahunannya menurun menjadi defisit 2,4 miliar NZD, defisit perdagangan terbesar sejak pertengahan tahun 2009. Perekonomian Selandia Baru masih menghadapi tantangan utama penguatan mata uang serta tingginya harga rumah. Laporan lain dari ANZ menunjukkan tingkat kepercayaan Selandia Baru menurun ke level 30.2 di bulan April dari level 35.8 di bulan Maret.

Investasi Bisnis, Ekspor Hadang Laju Pertumbuhan Ekonomi AS. Perekonomian AS hampir tidak bertumbuh pada kuartal pertama, tertekan oleh penurunan tingkat investasi bisnis dan ekspor pasca penurunan harga minyak dan dollar menguat. Gross domestic product, volume semua barang dan jasa yang diproduksi, naik pada laju tahunan sebesar 0.2%, menyusul laju sebesar 2.2% pada kuartal sebelumnya, menurut data Departemen Perdagangan hari Rabu di Washington. Hasil survey Bloomberg menunjukkan proyeksi untuk kenaikan sebesar 1%. Tingkat belanja konsumen, bagian terbesar perekonomian, naik sebesar 1.9%, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.

 Earnings Kurang Mengesankan, Asia Ditutup Negatif. Mayoritas saham Asia diperdagangkan melemah pada hari Rabu, seiring investor mencerna beberapa earnings perusahaan di kawasan Asia dan menantikan pengumuman kebijakan terbaru dari Federal Reserve untuk memperoleh petunjuk tentang kenaikan suku bunga di AS. Sempat tertekan oleh earnings sektor keuangan yang lemah, indeks Shanghai Composite ditutup flat seiring investor merespon berita yang menyebutkan jika People's Bank of China mungkin akan mengijinkan bank komersial untuk menggunakan obligasi pemerintah daerah sebagai jaminan likuiditas via skema Pledged Supplementary Lending (PSL). Indeks Hang Seng melemah 0,7% pasca regulator sekuritas China memperingatkan tentang resiko dari kenaikan tajam baru-baru ini. Indeks KOSPI ditutup 0,2% lebih rendah, melanjutkan penurunan untuk hari ke-4 beruntun, seiring penurunan saham perusahaan besar seperti Kepco dan Hyundai Motor mengimbangi kenaikan saham Samsung Electronics. Sementara pasar saham Jepang ditutup untuk liburan Showa Day.

Bursa Eropa Diterpa Aksi Jual Akibat Penguatan Euro. Bursa saham Eropa merosot pada hari Rabu, investor merespon penguatan tajam euro terhadap dollar menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS yang berlangsung selama dua hari. Indeks DAX 30 Jerman yang diuntungkan oleh pelemahan euro tahun ini, merosot 378,94 poin atau 3,2% menjadi 11432,72. Berdasarkan data dari FactSet, persentase penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak 3 Maret 2014. Dari Paris, indeks CAC 40 anjlok 2,6% menjadi 5039,39, merupakan penurunan harian terbesar sejak bulan Januari. Sementara indeks FTSE 100 Inggris turun 1,2% menjadi 6946,28 dengan seluruh sektor mencatat penurunan. Masih menurut FactSet, persentase penurunan FTSE merupakan yang terbesar sejak 31 Maret lalu.

Wall Street Masih Lemah Paska Pernyataan The Fed. Bursa saham AS berjangka bertahan di teritori negative hari Kamis setelah pernyataan Federal Reserve memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan masih terbuka peluang dalam beberapa bulan mendatang, meskipun timing kenaikan suku bunga The fed masih belum dapat dipastikan. Setelah melakukan rapat FOMC selama 2 hari, The Fed menyatakan bahwa pelambatan ekonomi yang tampak selama Q1 2015 hanya bersifat sementara, mengindikasikan bahwa bank sentral masih berpeluang menaikkan suku bunga. Bursa Wall Street melemah setelah pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan pelambatan sepanjang kwartal pertama. Indeks S&P 500 melemah 7,91 poin atau 0,4% menjadi 2.106,85. Indeks Dow Jones turun 47,61 poin atau 0,4% menjadi 18.035,53. Dan Nasdaq mengkahiri perdahangan dengan kehilangan 31,78 poin atau 0,6% menjadi 5.023.

Emas Melemah Merespon Hasil Rapat Kebijakan The Fed. Emas melemah pada hari Rabu setelah menyentuh level tertinggi 3 pekan pada sesi sebelumnya. Logam mulia tersebut bergerak turun mendekati level $1.200 per troy ons setelah hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS masih membuka peluang kenaikan suku bunga di bulan Juni. Penguatan emas sebelumnya terbantu oleh serangkaian data ekonomi yang mengecewakan dari AS yang membuat dollar melemah, dan menjadi sinyal melambatnya momentum pertumbuhan ekonomi AS. Selama perdagangan Rabu, data pertumbuhan ekonomi AS yang lebbih rendah dari ekspektasi membuat dollar melemah, sehingga membatasi penurunan emas.

Minyak Rally, Ditutup di Atas Level $58 per Barel. Minyak mentah berakhir di atas level $58 per barel pada hari Rabu, dan menjadi level tertinggi sepanjang tahun ini. Harga minyak terdorong naik setelah data dari pemerintah AS menunjukkan penurunan persediaan minyak di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma. Energy Information Administration melaporkan persediaan minyak AS naik lebih rendah dari ekspektasi sepanjang pekan lalu juga memberikan sentimen positif bagi minyak. Persediaan minyak AS pada pekan lalu naik ke rekor tertinggi dalam 16 pekan beruntun, namun kenaikan 1,9 juta barel masih lebih rendah dari laporan American Petroleum Institute hari sebelumnya sebesar 4,2 juta barel, dan survei dari Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 2,3 juta barel. Persediaan di Chusing, turun sebanyak 514.000 barel, menjadi penurunan pertama sejak bulan November.
 
Pertumbuhan Laba Twitter Bergantung Pada Penjualan Iklan. Melambatnya revenue Twitter Incs dan pertumbuhan pelanggan baru Twitter menimbulkan keraguan apakah perusahaan jejaring social tersebut dapat memperbanyak jumlah pengiklan pada platform Twitter di jangka pendek. Saham Twittter Alhasil Twitter mengeluarkan peringatan bahwa petumbuhan user Twitter akan lebih lambat di bulan April, yang memicu kejatuhan saham CFD Twitter sekitar 5.2% pada hari Rabu kemarin. Twitter telah melakukan sejumlah perubahan produknya agar dapat mendongkrak pertumbuhan user, namun angka pelanggan Twitter hanya tumbuh 18 persen dibanding tahun sebelumnya, yang sekaligus merupakan pertumbuhan terlambat dalam 5 kwartal terakhir. Market value Twitter anjlok 1/5 nya atau setara $5 milyar setelah laporan earnings Q1 yang mengecewakan. Kebanyakan analis berharap produk iklan Twiter yang terbaru, dapat mendorong tingginya pertumbuhan laba di Q1, namun hal tersebut tidak terjadi sesuai perkiraan.

Microsoft Berupaya Menarik Minat Pengembang Apps Android dan Apple. Microsoft Corp berupaya menarik minat pengembang software yang sebelumnya melupakan Windows, pada event developer di San Francisco. Eksekutif Terry Myerson menyatakan di hari Rabu bahwa perusahaannya akan memudahkan pengembang apps untuk memodifikasi apps Android maupun Apple mobile untuk dapat berjalan di smartphone Windows, PC, Tablet atau bahkan console Xbox. Bahkan membuat adaptasi apps tersebut untuk Windows akan lebih simple dan cepat. Langkah ini merupakan moment penting bagi Microsoft, dimana perusahaan menarik para coders yang menjauhi Windows dan lebih memilih Android dan Apple Inc dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga langkah terbaru Microsoft mengindikasikan bahwa Microsoft bersedia untuk mengambil langkah- langkah yang drastic untuk menyesuaikan diri dalam dunia multiplatform dan semakin mobile.




Technical Outlook

EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek namun indikator RSI dan stochastic yang terlihat berada di area jenuh beli dalam grafik 4-jam menandai potensi koreksi. Momentum bullish membutuhkan penembusan resisten 1.1240 sebelum harga dapat membidik resisten berikutnya yang terlihat di kisaran 1.1295 dan 1.1365. Sementara jika harga konsisten bergerak turun lebih rendah dari support 1.1100, dapat memicu momentum bearish dengan support terdekat terlihat di area 1.1050 dan 1.0950.

GBP/USD. Bias bullish untuk jangka pendek namun waspada potensi koreksi seiring indikator stochastic dan RSI terlihat di area jenuh jual dalam grafik 4-jam. Resisten terdekat terlihat di kisaran 1.5560 dan penembusan area ini dapat memberikan dorongan penguatan untuk selanjutnya menargetkan area 1.5615 dan 1.5670. Sebaliknya, tren pelemahan membutuhkan konfirmasi penembusan support 1.5405, untuk menargetkan support berikutnya 1.5330 dan 1.5240.

USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek didukung sinyal bearish dari indikator MACD, stochastic, dan RSI dalam grafik 4-jam. Penembusan support 118.30 berpotensi memberikan tekanan tambahan pada harga, utnuk menargetkan support berikutnya 117.85 atau bahkan 117.10. Sementara penembusan resisten 119.30 seharusnya dapat memicu momentum penguatan untuk membidik area 119.80 - 120.30.

USD/CHF. Bias bearish setelah harga menembus ke bawah area 0.9400, menuju area 0.9290 sebagai support terdekat sebelum menguji area 0.9170. Sementara itu, resisten terdekat ada pada area 0.9400, break kembali ke atas area tersebut dapat memicu rebound bullish lanjutan kembali ke atas area 0.9500. Secara keseluruhan kami masih lebih memilih outlook bearish selama harga bertahan di bawah area 0.9500.

 AUD/USD. Bias masih bullish dalam jangka pendek, menuju target bullish terdekat di sekitar area 0.9135. Diperlukan break ke atas area tersebut untuk melanjutkan outlook bullish menuju area 0.9300. Sementara itu, RSI dan stochastic masih berada dalam kondisi overbought, yang mana berpotensi memicu koreksi bearish kembali ke area 0.7910 atau bahkan area 0.7845.

XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1197, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1212. Penembusan di bawah area 1197 akan membawa harga turun menuju untuk menguji area 1188. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1212 seharusnya memicu momentum bullish untuk menguji area 1220.

Hang Seng Futures.konsisten diatas area 28350 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 28550. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 28160, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 27900 sebelum melanjutkan recovery ke atas.

Nikkei Futures. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 19665 untuk memicu skenario koreksi bearish lebih lanjut mengincar area 19500. Resisten terdekat tampak di area 19810, berbalik lagi secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 19915.

Kospi Futures. Bias masih bullish selama harga bertahan di atas area 267.50, dengan break ke atas area 270.00 akan membuka peluang untuk menguji area 272.30 atau bahkan 276.15. Untuk pergerakan turun, break ke bawah area 267.50 berpotensi mengubah outlook menjadi bearish menuju area 262.10 dalam jangka menengah.




sumber: monexnews
 
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Wednesday, April 29, 2015

daily analis 29 apr 2015

XAUUSDH4
Market Review

Konservatif Unggul Dalam Survei, Sterling Melesat. Sterling meroket ke atas level $1.52 untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan setelah sebuah survei menunjukkan partai Konservatif yang sedang berkuasa unggul enam poin dibandingkan oposisi partai Buruh, 10 hari sebelum pemilu dimulai. Survei, yang didanai Michael Ashcroft, menunjukkan partai Konservatif unggul 36% dibandingkan partai Buruh yang mendapatkan dukungan sebesar 30%. Pasar cenderung memilih pemerintahan Konservatif daripada sayap kiri- tengah Buruh. Sterling juga mendapatkan dukungan ekspektasi waktu kenaikan suku bunga, yang kini diprediksi akan dilaksanakan secepatnya awal tahun depan.

Yen Melemah Terhadap Dollar Sebelum Rapat Bank Sentral. Dollar AS menguat terhadap Yen sebelum rapat kebijakan moneter bank sentral di Amerika Serikat dan di Jepang pertengahan pekan, serta pemangkasan peringkat kredit Jepang oleh Fitch Ratings. Pertemuan Bank of Japan (BoJ) dijadwalkan pada hari Kamis, setelah Federal Reserve mempublikasikan pernyataannya. Pasar memprediksi tidak ada perubahan untuk kebijakan moneter yang berjalan di Jepang. Namun, proyeksi inflasi yang dibahas saat pertemuan akan beri pengaruh besar pada kebijakan gubernur Haruhiko Kuroda. BoJ diprediksi akan melonggarkan kebijakan moneternya tahun ini jika pemangkasan untuk prediksi inflasi untuk tahun 2015 lebih besar dari prediksi. Fitch memangkas peringkat obligasi Jepang dari A plus menjadi A, berdasarkan kegagalan negara perekonomian terbesar keempat dunia tersebut dalam menutup dampak kerugian dari kebijakan kenaikan pajak konsumsi tahun lalu.

Euro Sambut Baik Langkah Yunani. Euro menguat ke level tinggi 3-pekan terhadap dollar pada hari Senin, dalam optimisme mengenai prospek kesepakatan Yunani pasca pemerintahnya merombak tim negosiasi bailout miliknya untuk mencapai kesepakatan dengan pihak kreditur mengenai tambahan bantuan guna menghindari default. Yunani nampak akan kehabisan uang pekan depan. Pada hari Senin, Perdana Menteri Alexis Tsipras menunjuk Wakil Menteri Luar Negeri Euclid Tsakalotos, ekonom yang disukai oleh pejabat representatif dari kreditur, memberikannya peran aktif dalam negosiasi. hal tersebut akan mengesampingkan Menteri Keuangan Yanis Varoufakis yang selama ini sangat aktif pada tim negosiasi Yunani. Tim di bawah pimpinan Varoufakis tidak dapat membuahkan hasil dari pertemuan Eurogroup di Riga hari Jumat.
Laju Aktivitas Sektor Jasa AS Melambat di Bulan April. Eskpansi sektor jasa AS sedikit melambat di bulan April dari level tinggi 7-bulan pada bulan Maret lalu akibat penurunan pada pertumbuhan usaha baru, namun laju perekrutan pada sektor jasa berakselarasi ke level tertinggi tertingi sejak Juni tahun lalu, menurut hasil laporan industri pada hari Rabu. Markit mengatakan PMI sektor jasa turun menjadi 57.8 di bulan April dari 59.2 di bulan Maret, yang merupakan level tertinggi sejak Agustus. Angka di atas 50 mensinyalkan ekspansi pada aktivitas perekonomian. Indeks pekerjaan pada perusahaan jasa naik ke level tinggi 10-bulan pada 55.4 dari 54.0 di bulan Maret.

Asia Mixed, Indeks Shanghai Menyentuh Level Puncak 7-Tahun. Bursa China melonjak ke level tertinggi beberapa tahun pada hari Senin seiring kewaspadaan menjelang rapat kebijakan 2 bank sentral utama membebani sentimen di sebagian besar pasar Asia. Federal Reserve AS akan memulai pertemuan kebijakan 2- hari pada hari Selasa, sedangkan Bank of Japan dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan terbaru pada hari Kamis. Shanghai Composite melesat lebih dari 2% ke level puncak 7-tahun. Sementara indeks Hang Seng melonjak lebih dari 1,5% ke level tertinggi sejak Desember 2007, didorong oleh lonjakan 5% saham HSBC. Indeks Nikkei Jepang tergelincir sekitar 0,2% untuk ditutup di bawah level krusial 20.000 seiring investor menantikan laporan laba kuartal pertama dari perusahaan-perusahaan besar seperti Canon dan Fanuc. Sementara indeks KOSPI Korea Selatan memupus penguatan di awal sesi dan ditutup 0,1% lebih rendah, terseret oleh penurunan 1% saham Samsung Electronics.

Yunani Reshuffle Negosiator Utang, Bursa Eropa Menguat. Bursa saham Eropa ditutup menguat pada hari Senin, sentimen investor terdorong oleh berita PM Yunani, Alexis Tsipras, melakukan reshuffle tim negosiator untuk merundingkan masalah utang dengan krediturnya. Wall Street Journal melaporkan langkah tersebut dapat mengurangi pengaruh Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis dalam dalam negosiasi, yang selama ini dikritik terlalu lambat. Euclid Tsakalotos, Menteri Luar Negeri Yunani untuk hubungan ekonomi internasional, akan memimpin tim negosiasi yang baru. Indeks DAX 30 Jerman yang di awal perdagangan melemah berbalik rally 1,9% menjadi 12.039,16. Begitu juga dengan indeks CAC Perancis yang berhasil menguat 1,3% menjadi 5.268,91. Dan indeks FTSE 100 Inggris ditutup pada rekor tertimnggi setelah naik 0,5% menjadi 7.103,98.

Wall Street Berbalik Lemah Dibebani Saham Sektor Farmasi. Bursa saham AS berbalik melemah pada sesi perdagangan hari Senin dimotori kejatuhan saham Amgen yang menyeret ketiga indeks utama. Saham bioteknologi telah meroket tajam semenjak pelemahannya di pertengahan Maret, namun ETF berbasis bioteknologi kini anjlok hampir 7% dari level tinggi hari Jumat dengan volume transaksi yang besar seiring para pelaku pasar bersikap wait & see menjelang laporan earnings perusahaan healthcare. Selain itu para investor juga akan menunggu rapat moneter Federal Reserve minggu ini, yang akan dimulai pada hari Selasa besok, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk kapan bank sentral mulai menaikkan suku bunga. Data ekonomi yang dirilis hari Senin menunjukkan bahwa ekspansi sektor jasa AS sedikit melambat di bulan April dari level tertinggi 7-bulan yang diraih pada bulan Maret lalu, penurunan sebagian besar dipicu oleh lambannya pertumbuhan bisnis baru. Indeks S&P 500 melemah 8,76 poin atau 0,4% menjadi 2108,93. Nasdaq berakhir 31,84 poin lebih rendah atau 0, menjadi 5060,25. Dan Dow Jones turun 42,17 poin atau 0,2% menjadi 18037,97.

Emas Catat Penguatan Harian Terbesar Sejak Januari. Aksi short covering para pelaku pasar pada hari Senin membuat emas mencatat penguatan harian terbesar sejak bulan Januari. Namun investor juga menanti pernyataan kebijakan moneter pada rapat Federal Reserve yang berakhir pada hari Rabu waktu setempat. Banyak investor memperkirakan The Fed akan menunggu lebih lama untuk menaikkan suku bunga, daripada menaikkan di bulan Juni seperti perkiraan sebelumnya. Namun jika ada sinyal The Fed aka menaikkan suku bunga di bulan Juni, emas dapat kembali tertekan.

Minyak Berakhir Melemah. Minyak mentah WTI berakhir melemah pada hari Senin setelah bergerak volatile akibat konflik yang terjadi di Yaman dan penurunan jumlah rig yang beroperasi mampu menahan penurunan, sementara kenaikan pasokan minyak global membuat pelaku pasar berhati-hati setelah harga minyak menyentuh level tertinggi 2015. Arab Saudi kembali memimpin serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman pada hari Senin. Sementara data dari Baker Huges menunjukkan jumlah rig AS yang beroperasi turun dalam 20 bulan beruntun, dan berada pada jumlah terendah sejak tahun 2010. Sinyal berlebihnya pasokan minyak global datang dari kabar yang menyebutkan Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan siap menambah pasokan minyak ke China jika diperlukan.

LabCorp Laporkan Penurunan Laba Namun Menaikkan Proyeksi. Laju laba LabCorp melemah akibat biaya restrukturisasi dan biaya lainnya yang berkaitan dengan proses akuisisi, namun perusahaan jasa medis tersebut menaikkan outlook laba meski revenue berpotensi terhambat oleh faktor penguatan Dollar. LabCorp yang berbasis di Burlington, N.C diuntungkan juga oleh aksi akuisisi beberapa waktu lalu. Di Bulan February, perusahaan tersebut mengambil alih perusahaan pengembangan obat Covance Inc senilai $5.7 milyar. Kini perusahaan memperkirakan laju laba naik ke kisaran $7.55 - $7.90 tahun ini, naik dari proyeksi semula $7.35 - $7.70 per lembar saham. LabCorp juga mengurangi target pertumbuhan revenue, seiring dengan apresiasi nilai tukar Dollar. Secara keseluruhan, untuk kwartal yang berakhir 31 Maret, LabCorp melaporkan laba sebesar $700,000, turun dari $113.1 juta, atau setara $1.31 per lembar saham tahun sebelumnya. Jika dihitung di luar biaya restrukturisasi, laba per lembar saham sebenarnya naik ke $1.73 dari $1.51 periode sebelumnya.

Profit Apple Naik Lampaui Estimasi. Laporan laba Apple untuk tahun fiscal kedua yang berakhir pada 28 Maret, dilaporkan lebih tinggi dibanign perkiraan. Laju earnings tumbuh $2.33 eps, lampaui estimasi $2.16 per lembar saham. Sementara revenue meningkat ke $58 milyar, lebih tinggi dibanding perkiraan $56.1 milyar dan lebih baik dibanding tahun sebelumnya di level $45.6. Meskipun laporan laba Apple yang diperhatikan oleh para investor biasanya terkait penjualan iPhone, namun program buyback saham Apple yang dinaikkan dari $90 milyar ke $140 milyar juga turut disambut positif. Selain itu Apple mengumumkan kenaikan dividen menjadi $0.52 dibanding sebelumnya $0.47. Saham CFD Apple melambung 2.2% paska laporan tersebut.




Technical Outlook

EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek dengan harga terlihat berada di atas MA 50, 100, dan 20 dalam grafik 4-jam. Bullish MACD juga mendukung bias penguatan terutama jika harga mampu melampaui resisten terdekat di area 1.0920. Resisten selanjutnya terlihat di kisaran 1.0990 dan 1.1050. Sementara tren penurunan dapat terpicu jika harga turun lebih rendah dari support 1.0795, untuk menargetkan support berikutnya di kisaran 1.0740 atau bahkan support kunci 1.0650

GBP/USD. Bias bullish untuk Poundsterling terutama jika harga mampu bergerak lebih tinggi dari resisten 1.5280, untuk membidik resisten berikutnya di kisaran 1.5355 atau bahkan kunci resisten di area 1.5420. Indikator stochastic naik tajam di area jenuh beli mengindikasikan koreksi untuk jangka pendek. Penembusan support 1.5120 dapat memicu momentum pelemahan, untuk menargetkan area support berikutnya 1.5055 – 1.4980.

USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek dengan support terdekat terlihat di area 118.75 dan penembusan support ini dapat memicu momentum bearish lanjutan untuk menargetkan area 118.30 dan 117.80. Sementara momentum bullish membutuhkan konfirmasi penembusan resisten terdekat pada kisaran 119.55 sebelum dapat mendekati area yang lebih tinggi pada kisaran 119.95 dan 120.35.

USD/CHF. Bias bearish dalam jangka pendek, menguji support terdekat di sekitar area 0.9475. Dibutuhkan break ke bawah area ini untuk memicu tekanan bearish lanjutan menuju area 0.9400. Kami masih lebih memilih outlook bullish dalam jangka panjang selama harga bertahan di atas area 0.9400. Resisten terdekat ada pada area 0.9580, break ke atas area ini akan mendorong harga naik untuk menuju area 0.9635 atau bahkan kembali menguji area 0.9720.

AUD/USD. Bias masih bullish dalam jangka pendek, menuju area 0.7910, dengan break ke atas area ini akan membuka peluang untuk bergerak naik kembali ke atas area 0.8000. Untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 0.7820, break ke bawah area ini akan memicu koreksi bearish kembali ke area 0.7715 dan mengubah bias menjadi netral untuk bergerak sideways dalam waktu dekat. 

XAU/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 1208. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 1216. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 1196, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 1187.

Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 28630 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 28900. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 28300, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 27900.

Nikkei Futures. Bias intraday masih bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 20140 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 20370. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19900 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19690 sebelum dapat terpantul ke atas kembali.

Kospi Futures. Kospi berada dalam fase koreksi bearish setelah mencetak rekor tinggi di sekitar area 276.15 pekan lalu. Break ke bawah area 270.00 dapat memicu koreksi bearish lanjutan menuju area 267.50. Untuk pergerakan naik, diperlukan break ke atas area 272.30 untuk menambah tekanan bullish kembali menguji area 276.15 sebagai level tinggi belakangan ini



sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading.kami  berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Monday, April 20, 2015

membuat akun demo dimonex

keuntungan transaksi dimonex




CARA MENDAFTAR DEMO


langkah pertama
isi formulir dibawah dengan data anda sebenarnya. beri tanda ceklis pada you agree dibawahnya




langkah kedua
terimakasih telah mendaftar, silahkan periksa email anda untuk mendapatkan informasi aktivasi




langkah ketiga
buka email ini (akun demo link aktivasi)




langkah keempat
klik tulisan link berikut (warna biru) untuk aktivasi akun anda




langkah kelima
refresh email anda, karena anda mendapat email baru




langkah keenam
di email tersebut anda akan mendapatkan username & password




langkah ketujuh
masukan username & password


langkah kedelapan
selamat, anda telah berada di web monex pribadi anda


silahkan anda mencoba buka demo sekarang dengan klik disini
untuk informasi lebih lengkap disertai dengan video, klik disni

Friday, April 17, 2015

daily analis 17 apr 2015

 AUDUSDH1

Market Review
 Data Variatif, Dollar Melanjutkan Pelemahan. Dollar melanjutkan pelemahan terhadap mayoritas mata uang utama pada hari Kamis setelah data AS dirilis variatif, menimbulkan keraguan akan kekuatan ekonomi AS dan waktu kenaikan suku bunga. Jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat pada pekan yang berakhir 11 April. Data terpisah menunjukkan jumlah ijin membangun yang dikeluarkan pada bulan Maret menurun, sementara Federal Reserve Philadelphia melaporkan indeks aktivitas manufaktur di wilayahnya naik ke level tertinggi empat bulan 7,5 di bulan ini, dari bulan Maret 5,0, dan lebih tinggi dari
ekspektasi analis 6,5.
 
 Aussie Melonjak Pasca Kejutan Data Tenaga Kerja. Dollar Australia menunjukkan pergerakan paling besar diantara mata uang utama lainnya di hari Kamis, melambung lebih dari 1 persen setelah data tenaga kerja domestik naik lampaui estimasi, sementara Dollar AS justru berada dalam tekanan setelah bergerak volatile sepanjang minggu ini. Aussie sendiri berada dalam trend bearish dalam 18 bulan terakhir, anjlok ke titik terendah 6-tahun seiring berakhirnya booming investasi pertambangan menimbulkan kekhawatiran prospek pertumbuhan Australia. Selain itu hambatan juga datang dari sinyal pelambatan ekonomi China, yang merupakan pangsa pasar utama ekspor Australia.
 
 Sterling Sentuh Level Tinggi 4-Pekan vs Euro Akibat Kecemasan Yunani. Poundsterling melejit ke level tertinggi dalam 4 pekan terakhir terhadap mata uang Euro di hari Kamis, seiring kecemasan default hutang Yunani membebani kinerja mata uang tunggal. Pejabat resmi Yunani dikabarkan telah mengajukan penundaan pembayaran hutang pada IMF. Yield obligasi Yunani juga meroket lebih dari 200 basis point setelah MenKeu Jerman memberikan sinyal bahwa kecil peluang tercapainya kesepakatan bailout bagi Yunani di pekan depan. Selain itu langkah Standard & poor’s memangkas rating kredit Yunani juga menambah tekanan bagi Euro, ditambah penurunan yield obligasi Jerman paska rapat moneter ECB yang condong dovish.
 
 Klaim Pengangguran AS Sentuh Level Tertinggi Enam Pekan. Jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi enam pekan pada minggu lalu. Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim tunjangan pengangguran naik menjadi 294.000 pada pekan yang berakhir 11 April dari pekan sebelummnya 282.000 klaim. Ekonom yang disurvei MarketWatch sebelumnya memperkirakan jumlah klaim sebanyak 281.000. Tidak ada faktor khusus yang dikatakan menjadi penyebab kenakan klaim tersebut. Sementara rata-rata klaim 4 pekan naik 250 menjadi 282.750 klaim. Klaim lanjutan dilaporkan turun sebanyak 40.000 menjadi 2,27 juta klaim pada pekan yang berakhir 4 April. Jumlah tersebut merupakan yang terendah sejak bulan Desember tahun 2000. Klaim lanjutan merupakan jumlah warga yang telah menerima tunjangan pengangguran.

 Bursa Asia Ikuti Trend Penguatan Bursa Saham Global. Bursa saham Asia mengikuti rally bursa saham global pada hari Kamis, dengan indeks saham gabungan Shanghai China ditutup pada level tinggi dalam beberapa tahun. Volatilitas masih mewarnai bursa China, dengan indeks gabungan Shanghai berbalik naik 2.7% setelah sempat dibuka melemah. Sementara indeks Hang Seng menghapus penurunan untuk diperdagangkan menguat 0.4% menjelang penutupan hari Kamis. Bursa saham Jepang diperdagangkan flat, berhasil pulih pasca menyentuh level terendah sejak 8 April pada awal sesi. Indeks Nikkei225 Jepang diperdagangkan tanpa arah yang jelas setelah menembus level psikologis penting 20,000 pekan lalu, akibat aksi profit-taking dan data GDP China yang dirilis Rabu kemarin. Indeks Kospi Korea Selatan rally lebih dari 1% untuk ditutup pada level tinggi 3-1/2-tahun, dipicu oleh aksi beli investor asing.
 
 Bursa Saham Eropa Melorot Karena Earnings, Krisis Yunani Memburuk. Bursa saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Kamis setelah laporan earnings kuartal pertama yang hasilnya mixed dan outlook ekonomi Yunani yang terus memburuk. Indeks DAX Jerman mengalami kerugian besar dan ditutup turun sekitar 1.9%, menjadi 11,998.86. Sementara itu indeks FTSE 100 melemah 0.5% menjadi 7,060.45 pada penutupan di London, setelah kemarin mencapai rekor tertinggi di 7,096.78. Yunani pada hari Kamis menjadi fokus perhatian investor setelah situasi ekonomi negara tersebut memburuk yang membuat lembaga pemberi peringkat Standard & Poor memangkas peringkat kredit mereka menjadi CCC+ dari B-.
 
 Wall St Gagal Memanfaatkan Momentum Kenaikan Harga Minyak. Wall Street ditutup melemah pada hari Kamis seiring saham gagal memanfaatkan momentum dari kenaikan harga minyak, di tengah fokus investor yang tertuju ke earnings. Minyak kembali mencatat harga penutupan tertinggi untuk tahun ini, seiring eskalasi ketegangan di Yaman memacu kecemasan tentang gangguan pasokan. Di sisi earnings, Citigroup melaporkan pertumbuhan laba bersih yang solid kendati pendapatan meleset dari harapan. Goldman Sachs juga sukses melampaui estimasi laba dan pendapatan, terbantu oleh lonjakan aktivitas perdagangan di bulan Januari. Sementara data ekonomi mixed turut membebani sentimen pasar. Angka klaim awal pengangguran dilaporkan bertambah menjadi 294.000 pekan lalu. Sementara indeks prospek bisnis Fed Philadelphia untuk bulan April naik menjadi 7,5. Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,04%, dipimpin oleh saham Merck. S&P500 ditutup turun 0,08%, dengan sektor utilitas mencatat kinerja terlemah di antara 7 sektor utama. Sedangkan Nasdaq Composite ditutup 0,06% lebih rendah.
 
 Minyak Cetak Penguatan Sebesar 12% Selama 5 Sesi Beruntun. Harga minyak mentah menghapus pelemahan di awal perdagangan hari Kamis untuk mencatat kenaikan 5 sesi beruntun setelah kenaikan suplai minyak mentah mingguan AS yang lebih kecil dari perkiraan dipandang sebagai tanda-tanda perlambatan dalam produksi AS. Para trader juga mencerna rincian dari laporan minyak bulanan terbaru dari OPEC, yang termasuk ekspektasi untuk kenaikan permintaan untuk minyak yang dihasilkan kelompok tersebut. Harga minyak pengiriman bulan Mei menguat 32 sen, atau 0.6%, untuk berakhir di $56.71 per barel di Nymex, itu adalah level tertinggi baru untuk tahun ini. Pada hari Rabu, harga naik 5.8% setelah laporan pemerintah AS menunjukkan kenakan dalam cadangan minyak mentah mingguan yang kurang daru setengan yang pasar lihat.
 
 Emas Berjangka Berakhir Rendah, Namun Dekat $1,200. Harga emas berjangka berakhir rendah pada hari Kamis, namun bertahan di dekat level kunci $1,200/onz, mendapatkan beberapa dukungan dari pelemahan dollar AS seiring investor mempertimbangkan serangkaian data ekonomi terbaru AS dan perkembangan yang terkait dengan hutang Yunani. Harga emas untuk kontrak bulan Juni di Comex turun $3.30, atau 0.3%, untuk berakhir di $1,198/onz setelah sempat menyentuh level terendah intraday di $1,194.30. Richard Gotterer, direktur dan penasihat keuangan senior di Wescott Financial Advisory Group mengatakan bahwa emas tampaknya terjebak diantara bebatuan dan tempat yang keras di tengah investor mempertimbangkan prospek kenaikan suku bunga di AS dalam waktu dekat terhadap peristiwa yang sedang berlangsung di Yunani.

 Citigroup Sukses Lampaui Estimasi Laba. Citigroup Inc. sukses melampaui estimasi dengan melaporkan lonjakan laba kuartal pertama sebesar 21%, terbantu oleh pemangkasan biaya dan kenaikan pendapatan investasi perbankan. Bank yang berbasis di New York itu pada hari Kamis melaporkan perolehan laba $4,77 milyar atau $1,51 per saham, dibandingkan dengan laba $3,94 milyar atau $1,23 per saham pada periode yang sama tahun 2014. Laba disesuaikan tercatat sebesar $1,52 per saham pada periode terbaru, melampaui estimasi analis yang sebesar $1,39 per saham. Namun pendapatan dilaporkan menyusut 2,3% menjadi $19,74 milyar, lebih rendah dari perkiraan $19,82 milyar. Citigroup, di bawah Chief Executive Michael Corbat, telah berupaya untuk mengurangi unit bisnis perifer, menyelesaikan masalah hukum dan memperbaiki hubungan dengan regulator. Pada bulan lalu Citi juga telah menjual unit pinjaman subprime OneMain Financial kepada Springleaf Holdings Inc., serta mengumumkan kenaikan dividen untuk pertama kali sejak krisis keuangan setelah lulus stress test tahunan Federal Reserve.
 
 FDA Setujui Obat Gagal Jantung Produksi Amgen. Food and Drug Administration AS telah menyetujui obat gagal jantung produksi Amgen Inc., Corlanor, untuk mendapat prioritas peninjauan pada bulan Agustus mendatang. Obat itu merupakan obat oral yang ditujukan untuk mengatur denyut jantung dan mengurangi resiko pada pasien rawat inap akibat memburuknya kondisi jantung, atau gagal jantung kronis yang disebabkan oleh pelemahan otot bagian bawah-kiri jantung. Amgen mengklaim Corlanor merupakan obat gagal jantung baru yang pertama disetujui oleh FDA dalam hampir satu dekade. Menurut perusahaan, pengobatan gagal jantung di AS menghabiskan sekitar $31 milyar setiap tahun dengan mayoritas biaya yang berhubungan dengan rawat inap. Kondisi itu telah mempengaruhi sekitar 5,7 juta orang di AS, dengan sekitar setengah dari mereka telah mengalami penurunan fungsi ventrikel kiri, menurut pernyataan FDA.
 



Technical Outlook
 
 EUR/USD. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 1.0770 untuk memicu tekanan bullish mengincar area resisten 1.0850 – 1.0870. Support terdekat tampak di area 1.0630, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.0595.
 
 GBP/USD. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4955 untuk memicu momentum bullish mengincar area 1.5035. Support terdekat tampak di area 1.4830, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.4750 di jangka pendek.
 
 USD/JPY. Bias intraday masih bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus dibawah area 118.85 untuk memicu momentum bearish mengincar area 118.30. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 119.70, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 120.20 sebelum melanjutkan trend pelemahan.
 
 USD/CHF. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 0.9520, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 0.9635. Penembusan di bawah area 0.9520 seharusnya memicu momentum bearish untuk menguji area 0.9480, sebelum membidik area 0.9440. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 0.9635 akan membawa harga naik menuju area 0.9700.

 AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 0.7820. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 0.7880. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 0.7720, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 0.7665.
 
 XAU/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara area 1203 (fibonancci 23.6%) dan 1196 (fibonancci 50.0%) pada grafik 1 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break dia atas area 1203, seharusnya dapat memicu bullish lebih lanjut menargetkan ke area 1209. Dan untuk sisi bawahnya, jika harga dapat break di bawah area 1196, harga dapat menguji ke area 1183 sebagai level support selanjutnya.
 
 Hang Seng Futures. Mengacu dari grafik 4-jam, bias cenderung bullish meskipun masih dibutuhkan break konsisten di atas area 27855 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menguji ulang area 27990 atau bahkan area 28200. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 27630 akan bertindak sebagai support terdekat. Break kembali di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 27455.
 
 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish terutama jika harga mampu break konsisten di bawah area 19785. Yang akan memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 19705, sebelum mengincar area 19630. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 19880 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Clear break di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 19975.
 
 Kospi Futures. Bias masih bullish dalam jangka pendek untuk Kospi seiring harga tetap di tutup di atas MA 50-100-200 di grafik 1 jam. Level resisten terdekat berada dikisaran area 270.00, break di atas area tersebut, harga dapat bergerak lebih tinggi menuju ke area 271.30 sebelum mengklaim ke area kunci resisten di 273.00. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di area 268.30, break di bawah area tersebut harga dapat bearish lebih lanjut menuju ke area 267.45 sebelum menguji ulang ke area kunci support di 266.10.




sumber : monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Thursday, April 16, 2015

daily analis 16 apr 2015

AUDUSDH1




Market Review

 Euro Anjlok Akibat Komitmen ECB Pada QE Meski Ekonomi Membaik. Nilai tukar Euro anjlok di hari Rabu, setelah Bank sentral Eropa mempertahankan level suku bunga acuan tidak berubah sesuai perkiraan, sekaligus menegaskan kebijakan moneter dengan bias dovish meski terdapat pemulihan aktivitas ekonomi. Pada rapat moneter Rabu kemarin, ECB memutuskan untuk tidak merubah refinancing rate, yang menentukan bunga kredit ekonomi di level 0.05%, selain itu ECB mempertahankan level suku bunga deposit di -0.20%, yang berarti berbagai bank justru harus membayar bunga jika memarkir dana nya.
 
 Sterling Melemah vs Dollar, Fokus Pada Hasil Polling. Sterling melemah tipis terhadap Dollar di hari Rabu, namun masih stabil sekitar 2 sen diatas level terendah Poundsterling dalam 5 tahun terakhir yang sempat diraih di awal pekan ini akibat kecemasan imbas negatif pemilu Inggris pada bulan depan. Meskipun sejauh ini belum tampak pada posisi hedging para pelaku pasar keuangan atas potensi volatilitas yang melonjak tajam menjelang hasil poling 7 Mei, dimana diperkirakan tidak dapat menunjukkan voting mayoritas kandidat pemenang pemilu. Alih-alih nilai tukar Poundsterling masih cukup stabil dalam 2 bulan terakhir, dan secara keseluruhan masih menguat 1 persen sepanjang tahun ini. Potensi katalis negatif lainnya adalah prospek ekonomi Inggris yang tidak terlalu positif terlepas dari pemenang pemilu Inggris. Laju inflasi utama Inggris beberapa waktu lalu dirilis di level nol persen untuk dua bulan berturut-turut, sementara indikator makro ekonomi lainnya cenderung lebih lemah dibanding estimasi, sementara ekspektasi kenaikan suku bunga di pertengahan tahun depan mulai memudar.
 
 Proyeksi BoC Melambungkan Loonie. Dollar Kanada menguat tajam setelah Gubernur Bank of Canada, Stephen Poloz mempertahankan suku bunga acuan ditengah sinyal meredanya tekanan yang ditimbulkan oleh kemerosotan harga minyak. Dalam laporkan kebijakan monter, Poloz mengatakan pemangkasan suku bunga sebelumnya mampu melindungi ekonomi dari tekanan akibat kemerosotan harga minyak yang merupakan komoditas ekspor utama Kanada, dan memproyeksikan laju pertumbuhan lebih tinggi pada tahun depan. BOC menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 1,9% dari sebelumnya 2,1% akibat penurunan investasi yang terkait dengan minyak. Bank sentral tersebut juga menaikkan proyeksi inflasi 2% akan tercapai pada kuartal pertama tahun 2016, dari proyeksi sebelumnya pada kuartal ke-empat 2016.
 
 Produksi Industri AS Merosot di Bulan Maret. Federal Reserve melaporkan produksi industri AS bulan Maret turun 0,6% dari bulan sebelumnya yang naik 0,1%. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak bulan Agustus 2012, dan lebih rendah dari ekspektasi penurunan 0,5% oleh para ekonom yang disurvei MarketWatch. Sepanjang kuartal pertama produksi industri turun 1% dari tahun sebelumnya. Seperti yang diperkirakan, output sektor pertambangan dan utilitas mencatat penurunan, sementara output manufaktur naik 0,1%, menjadi kenaikan pertama sejak bulan November. Namun jika tidak memasukkan item kendaraan bermotor dan spare part-nya, output manufaktur menjadi turun.

 Bursa Asia Ditutup Variatif Pasca Data GDP China. Bursa Asia diperdagangkan berfluktuasi pada hari Rabu seiring data ekonomi China menunjukkan perekonomian bertumbuh dengan laju paling lambat sejak krisis keuangan global pada kuartal pertama. Bursa saham China bergejolak pasca data dirilis sebelum akhirnya ditutup turun sebanyak 1.3%. Sementara itu, bursa Hong Kong yang telah rally setelah pasar dibuka kembali setelah libur Paskah, indeks Hang Seng rebound sebanyak 1% pada sesi tengah hari, kembali mendekati level penutupan dalam 7 tahun yang dicapai hari Senin lalu. Indeks nikkei 225 Jepang ditutup melemah pada hari Selasa, kembali menjauh dari level penting psikologis 20,000, yang sempat ditembus untuk pertama kalinya dalam 15 tahun akhir pekan lalu. Indeks Kopsi Korea Selatan ditutup menguat sebanyak 0.4% untuk mencetak rally hari ke-4, mengokohkan posisinya di atas level 2,100.
 
 Bursa Eropa Ditutup Lebih Tinggi Setelah Keputusan ECB. Bursa saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Rabu, tidak berubah setelah European Central (ECB) mengumumkan keputusan kebijakan moneter. Pada indeks negara, indeks DAX Jerman mengurangi penguatannya untuk hampir 4 poin di 12,231.34. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0.3%, menjadi 7,096.78, ini adalah rekor penutupan terbaik, dengan kenaikan untuk saham retailer Burberry Group dan Next PLC Next. Pada pertemuan kebijakan pada hari Rabu, ECB meninggalkan suku bunga tidak berubah, sesuai dengan ekspektasi pasar. Kepala European Central Bank (ECB) Mario Draghi menolak ketakutan dari default Yunani dan penggelembungan di pasar obligasi pada konfrensi pers regulernya di Frankfurt, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil.
 
 Earnings & Harga Minyak Menopang Penguatan Wall St. Wall Street ditutup menguat pada hari Rabu, seiring harga minyak menyentuh level tertinggi tahun ini dan investor mencerna laporan earnings serta data ekonomi. Sektor energi terapresiasi lebih dari 2% setelah laporan EIA menunjukkan kenaikan persediaan mingguan AS yang lebih rendah dari perkiraan. Mood investor turut terbantu oleh earnings yang sebagian besar memperlihatkan hasil positif. Bank of America sukses membukukan laba di kuartal pertama, setelah merugi setahun sebelumnya akibat biaya litigasi sebesar $6 milyar. U.S. Bancorp juga melaporkan laba yang sejalan dengan harapan. Di sisi data, output industri AS bulan Maret dilaporkan turun 0,6% menyusul kenaikan tipis pada bulan Februari. Survey juga menunjukkan pertumbuhan manufaktur di negara bagian New York melemah untuk bulan ke-3 beruntun. Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,42%, dipimpin oleh saham Intel. Kinerja cemerlang sektor energi mendorong S&P500 ditutup 0,51% lebih tinggi. Sementara Nasdaq Composite naik 0,68% untuk ditutup di atas level psikologis kunci 5.000.
 
 Harga Minyak WTI Ditutup di Level Tertinggi Tahun Ini. Harga minyak berjangka naik hampir 6% pada hari Rabu seiring kenaikan mingguan yang lebih kecil dari perkiraan pada suplai minyak mentah AS dan tingginya permintaan dari International Energy Agency yang menaikan harga ke level penutupan tertinggi pada tahun ini. Di New York Mercantile Exchange, kontrak minyak bulan Mei melonjak $3.10, atau 5.8% untuk berakhir di $56.39 per barel. Harga minyak berjangka, yang telah naik selama lima sesi hampir 12%, belum pernah berakhir di level tertinggi ini sejak 23 Desember. EIA pada hari Rabu melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik sebanyak 1.3 juta barel untuk pekan yang berakhir 10 April.
 
 Emas Pulih Dari Kerugiannya, Klaim Kembali Level $1,200. Harga emas berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, mengembalikan beberapa kerugian yang mereka derita dalam dua sesi perdagangan terakhir untuk kembali mengklaim level $1,200/onz. Laporan ekonomi AS hadir lebih lemah dari perkiraan, yang telah membantu melemahkan dollar AS dan membuat emas menjadi kembali lebih menarik bagi investor. Harga emas AS bulan Juni menguat $8.70, atau 0.7%, untuk settle di $1,201.30/onz di Comex, sehari setelah membuat level penutupan terendah dalam sebulan. Data AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa produksi industri di bulan Maret turun sebesar 0.6%, sedikit di bawah ekspektasi dan merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2012. Indeks manufaktur Empire State di bulan April turun menjadi -1.2, itu adalah level terendah sejak Desember..

 Investasikan $1,4 Juta, Toyota Optimis Penuhi Permintaan di AS & China. Untuk pertama kalinya dalam 3 tahun Toyota Motor Corp. mengumumkan rencana ekspansi produksi, dengan menguraikan strategi yang menempatkan prioritas tinggi pada pertumbuhan di AS dan mengambil pendekatan yang lebih terukur di China. Produsen mobil Jepang itu berencana menginvestasikan sekitar $1 milyar untuk pabrik baru di Meksiko dan $440 juta untuk memperkuat manufaktur di China. Pada pabrik baru di Guanajuato, Meksiko, Toyota berencana memproduksi sekitar 200.000 Corolla per tahun untuk pasar Amerika Utara mulai tahun 2019. Langkah itu sekaligus menghantarkan Toyota bergabung dengan beberapa produsen mobil lainnya yang telah lebih dulu membangun pabrik di Meksiko, dimana tingkat upah tenaga kerja masih rendah dan memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan banyak negara. Sedangkan di China, Toyota menargetkan fasilitas baru di pabrik Guangzhou akan selesai pada tahun 2017 dan akan memproduksi sekitar 100.000 kendaraan per tahun.
 
 Pertumbuhan Pendapatan & Pinjaman Mendorong Laba U.S. Bancorp. U.S. Bancorp pada hari Rabu melaporkan pertumbuhan 2,4% dalam laba kuartal terbaru seiring meningkatnya pendapatan dan rata-rata total kredit, meskipun ukuran utama profitabilitas pinjaman melemah tipis. Bank membukukan laba $1,43 milyar atau 76 sen per saham, naik dari $1,4 milyar atau 73 sen per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bank yang berbasis di Minneapolis ini juga naik 1,9% menjadi $4,91 milyar. Para analis sebelumnya memprediksi U.S. Bancorp akan meraup laba 76 sen per saham dengan pendapatan $4,95 milyar. Seperti bank regional lainnya, U.S. Bancorp telah dihadapkan pada kondisi yang sulit dimana suku bunga rendah telah membatasi pendapatan bunga dan menekan net interest margin. Chairman dan Chief Executive U.S. Bancorp, Richard Davis, mengatakan bahwa dirinya optimis tingkat suku bunga akan meningkat tahun ini dan akan mendatangkan banyak perbaikan, termasuk metrik margin.






Technical Outlook
 
 EUR/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.0560 untuk menambah tekanan bearish mengincar area support kunci 1.0480. Resisten terdekat tampak di area 1.0750, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral mkarena arahnya menjadi kurang jelas di jangka kemungkinan menguji area 1.0825.
 
 GBP/USD. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4875 untuk memicu momentum bullish mengincar area 1.4985. Support terdekat tampak di area 1.4710, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.4665 di jangka pendek.
 
 USD/JPY. Bias intraday masih bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus dibawah area 118.60 untuk memicu momentum bearish mengincar area 117.30. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 119.65, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 120.20 sebelum melanjutkan trend pelemahan.
 
 USD/CHF. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 0.9655, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 0.9760. Penembusan di bawah area 0.9655 akan membawa harga turun untuk menguji area 0.9590, sebelum membidik area 0.9560. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas  area 0.9760 seharusnya memicu momentum bullish menuju area 0.9820.

 AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area 0.7700. Penembusan di atas area tersebut akan membawa bias ke zona netral, lebih jauh menguji area 0.7780, sebelum menuju 0.7930. Pada
pergerakan ke bawah, support terdekat berada dikisaran 0.7580, penembusan di bawah area tersebut seharusnya memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 0.7530 sebelum membidik 0.7500.
 
 XAU/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara area 1204 (fibonancci 50.0%) dan 1193 (fibonancci 23.6%) pada grafik 1 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break dia atas area 1204, seharusnya dapat memicu bullish lebih lanjut menargetkan ke area 1209. Dan untuk sisi bawahnya, jika harga dapat break di bawah area 1193, harga dapat menguji ke area 1183 sebagai level support selanjutnya..
 
 Hang Seng Futures. Mengacu dari grafik 4-jam, bias cenderung netral dengan range perdagangan potensial berkisar antara 27525 (MA-21) sampai 27855. Break konsisten di atas area 27855 bisa memicu kembali momentum bullish menguji ulang area 27990 atau bahkan area 28200. Sebaliknya, clear break di bawah area 27525 berpotensi menempatkan harga di bawah tekanan bearish menguji area 27345 sebelum mengincar area 27190.
 
 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias netral dengan range perdagangan potensial berkisar antara 19785 sampai 19915 (MA-21). Break di bawah area 19785 berpotensi menempatkan harga di bawah tekanan bearish menguji area 19705, sebelum mengincar area 19610. Sebaliknya, dibutuhkan clear break di atas area 19915 untuk memicu kembali momentum bullish menguji ulang area 19975 atau bahkan area 20040.
 
 Kospi Futures. Bias masih bullish dalam jangka pendek untuk Kospi seiring harga tetap di tutup di atas MA 50-100-200 di grafik 1 jam. Level resisten terdekat berada dikisaran area 267.45, break di atas area tersebut, harga dapat bergerak lebih tinggi menuju ke area 268.40 sebelum mengklaim ke area kunci resisten di 269.30. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di area 266.10, break di bawah area tersebut harga dapat bearish lebih lanjut menuju ke area 265.00 sebelum menguji ulang ke area kunci support di 263.60.




sumber : monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Wednesday, April 15, 2015

daily analis 15 apr 2015

 bisnis online praktis

Market Review

 Penjualan Ritel di Bawah Ekspektasi, Dollar Melemah. Dollar melemah terhadap mata uang utama setelah penjualan ritel AS dirilis dibawah ekspektasi. Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel naik 0,9% di bulan Maret. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi dalam satu tahun terakhir, namun masih dibawah ekspektasi ekspektasi 1,1% oleh para ekonom yang disurvei MarketWatch. Sementara itu Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen naik 0,2% di bulan Maret dari bulan sebelumnya. Ekonom yang disurvei Wall Street Journal telah memperkirakan kenaikan 0,2% tersebut.
 
 Yen Menguat Tajam Sentuh Level Tertinggi 2-Tahun Terhadap Euro. Mata uang Yen menguat terhadap berbagai mata uang utama di hari Selasa, bahkan menyentuh level tertinggi dalam 2 tahun terakhir terhadap euro, setelah penasihat ekonomi untuk PM Shinzo Abe mengindikasikan bahwa mata uang telah mengalami kejatuhan terlampau berlebihan sehingga dibutuhkan koreksi atas pelemahan sejauh ini. Koichi Hamada menyatakan bahwa level Yen 120 per dollar sangat lemah, dan menilai level 105 terhadap Dollar merupakan level yang lebih sesuai. Selain itu Yen juga tertopang oleh sinyal BoJ di hari Senin bahwa program stimulus mulai menunjukkan benefit yang lebih luas, dan memberikan sinyal minimnya prospek penambahan stimulus di jangka pendek. Sebaliknya faktor yang membebani kinerja Euro adalah situasi Athena yang sedang menyiapkan default hutang jika tidak meraih kesepakatan dengan para kreditur di akhir bulan. Namun Yunani membantah rumor tersebut, dengan bersikeras bahwa proses negosiasi masih berjalan lancar.
 
 Peningkatan Sentimen Bisnis Topang Kinerja Aussie. Aussie menguat terhadap dollar setelah dunia usaha Australia melaporkan kenaikan kondisi di bulan Maret seiring naiknya penjualan dan profitabilitas memberikan optimisme perusahaan untuk menaikkan rencana investasi modal. Survei bulanan National Australia Bank terhadap 400 perusahaan menunjukkan angka indeks untuk kondisi bisnis naik 4 poin menjadi +6 di bulan Maret, di atas rata-rata +4. Angka tersebut mengangkat sentimen bisnis menjadi +3, membalikka penurunan di bulan Fabruari.
 
 Indeks Harga Konsumen Inggris Flat di Bulan Maret. Indeks harga konsumen Inggris flat di bulan Maret dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menjadi tanda lemahnya inflasi di sebagian besar negaranegara maju. Biro statistik Inggris pada hari Selasa melaporkan indeks harga konsumen sebesar 0% di bulan Maret, tidak berubah dari bulan Februari. Meski demikian, pejabat Bank of England memberikan sinyal keyakinan Inggris tidak akan mengalami deflasi jangka panjang. Anggota dewan BOE pimpinan Gubernur Mark Carney memperkirakan masa inflasi rendah akan segera berlalu, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan turunnya tingkat pengangguran.

 Profit-Taking Warnai Bursa Asia, Fokus Pada Earnings. Bursa saham Asia diperdagangkan mix pada hari Selasa akibat aksi profit-taking menyusul rally bullish belakangan ini di sejumlah pasar regional dan seiring investor menantikan musim earnings. Bursa China mengalami perdagangan yang berfluktuatif, dengan indeks saham gabungan Shanghai China keluar masuk area positif dan negatif. Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah lebih dari 1%, akibat aksi profit-taking menyusul rally hampir sebesar 13% dalam 8 sesi terakhir. Aksi profit taking juga menekan indeks Nikkei 225 Jepang untuk berada di area netral sepanjang sesi, measih berada dekat dengan level penting psikologis 20,000. Indeks Kospi dari Korea Selatan menguat sebanyak 0.6%, berhasil menembus level kuncil 2,100 untuk pertama kalinya dalam hampir selama 4 tahun.
 
 Bursa Saham Eropa Tergelincir Setelah Perilisan Laporan Earnings. Bursa saham Eropa ditutup negatif pada hari Selasa, seiring investor berhati-hati menjelang rapat bank sentral Eropa pekan ini dan dimulainya secara resmi musim earnings kuartal pertama. Saham Alcatel-Lucent melonjak sebesar 15% setelah perusahaan Nokia dari Finlandia mengkonfirmasi perkembangan terkait diskusi merjer mereka dengan perusahaan telekomunikasi asal Perancis itu. Sebelumnya, saham Nokia sempat turun sebanyak 6% pada awal penawaran, sebelum akhirnya rebound untuk berakhir 3.6% lebih rendah. Saham dari merek mewah LVMH tergelincir untuk ditutup turun hampir 2.5% setelah mereka merilis angka penjualan kuartal pertama yang secara luas sejalan dengan ekspektasi. Indeks DAX Jerman merosot 0,9%, dibuntuti CAC Perancis yang melemah 0,7%. Sementara indeks FTSE Inggris ditutup menguat tipis 0,1%.
 
 Wall St Mixed di Awal Musim Earnings. Saham-saham AS ditutup mixed pada hari Selasa seiring investor mencerna beberapa laporan earnings dan data ekonomi yang moderat. Laba bersih JPMorgan dilaporkan naik menjadi $5,91 milyar atau $1,45 per saham pada kuartal yang berakhir 31 Maret, dari $5,27 milyar atau $ 1,28 per saham setahun sebelumnya. Wells Fargo membukukan laba $1,04 per saham, 6 sen di atas estimasi, dengan pendapatan juga melampaui perkiraan. Sementara Johnson & Johnson membukukan penurunan 8,6% dalam laba kuartalan. Di sisi fundamental, penjualan ritel AS mencatat kenaikan pertama sejak akhir tahun lalu dengan tumbuh 0,9% pada bulan Maret. Namun itu masih di bawah estimasi kenaikan 1,1%. Sedangkan Indeks Harga Produsen AS mengakhiri penurunan 4-bulan beruntun dengan naik 0,2% pada bulan Maret, sesuai harapan. Dow Jones Industrial Average ditutup 0,33% lebih tinggi, dipimpin oleh saham Chevron. Kinerja solid sektor energi juga membantu S&P500 ditutup naik 0,16%. Sementara Nasdaq Composite harus melemah 0,22%.
 
 Minyak WTI Lampaui $53 Untuk Settle Di Level Tertinggi Dalam Sepekan. Harga minyak mentah berjangka berakhir di level tertinggi mereka dalam sepekan pada hari Selasa, dengan pembicaraan tentang potensi pengurangan output dari Organization of the Petroleum Exporting Countries dan ekspektasi untuk penurunan dalam produksi AS berikan kombinasi untuk naikan harga minyak mentah berjangka AS di atas $53 per barel. Kontrak minyak WTI bulan Mei naik $1.38, atau 2.7%, untuk berakhir di $53.29 di Nymex. Itu adalah level penutupan tertinggi sejak 7 April dan menandai untuk kenaikan empat sesi beruntun. Kontrak minyak Brent di London, yang akan berakhir pada hari Rabu, naik 50 sen, atau 0.9%, menjadi $58.43 per barel.
 
 Emas Pangkas Kerugiannya Karena Pelemahan Dollar Setelah Data AS. Harga emas mengurangi kerugiannya pada hari Selasa, seiring dollar AS yang berbalik melemah setelah data penjualan retail dan harga produsen di Amerika Serikat hasilnya lebih lemah dari perkiraan, namun harga masih berada di bawah $1,200/onz karena pasar ekuitas yang lebih tinggi. Departemen Perdagangan AS pada hari Selasa melaporkan bahwa penjualan retail naik 0.9%, berada di bawah 1% yang diperdiksi oleh pada ekonom yang di survei oleh Reuters. Secara terpisah, Departamen Tenaga Kerja mengatakan bahwa indeks harga produsen untuk permintaan akhir naik 0.2% pada bulan lalu. Namun dalam periode 12 bulan sampai Maret, harga produsen turun 0.8%, itu adalah penurunan tahunan terbesar untuk tingkat tahunan sejak tahun 2009. Harga emas berjangka AS untuk kontrak bulan Juni berakhir turun $6.70/onz di $1,192.60.

 Mengejutkan, Laba Wells Fargo Turun Untuk Pertama Kali Sejak 2010. Wells Fargo & Co. pada hari Selasa melaporkan penurunan 1,5% laba kuartal pertama, yang menjadi penurunan pertama kali dalam lebih dari 4 tahun, seiring bank terbesar ke-4 di AS berdasarkan aset itu terus tertekan oleh margin pinjaman. Bank yang berbasis di San Francisco itu melaporkan laba $5,8 milyar atau $1,04 per saham, lebih rendah dibandingkan torehan laba $5,89 milyar atau $ 1,05 per saham setahun sebelumnya. Sementara pendapatan dilaporkan meningkat 3,2% menjadi $21,28 milyar. Para analis Wall Street sebelumnya memprediksi Wells Fargo akan membukukan laba 98 sen per saham, dengan pendapatan $21,24 milyar. Dipimpin Chief Executive John Stumpf, Wells Fargo telah secara konsisten mendorong pertumbuhan pendapatan selama beberapa tahun terakhir dengan berfokus pada pinjaman rumah tangga dan bisnis di AS. Sebelum laporan hari Selasa, bank telah mencatat kenaikan laba 18 kuartal beruntun.
 
 Apresiasi Dollar AS Menggerus Laba, Outlook J&J. Johnson & Johnson melaporkan penurunan 8,6% laba kuartal pertama dan memangkas outlook laba per saham untuk tahun fiskal 2015, di tengah meningkatnya tekanan dari penguatan Dollar AS dan melemahnya penjualan obat hepatitis C, Olysio. J&J menurunkan estimasi laba per saham untuk tahun ini ke kisaran $6,04 sampai $ 6,19 dari sebelumnya $6,12 sampai $6,27. Sementara penjualan Olysio, yang menjadi motor utama penjualan J&J tahun lalu, menghasilkan $98 juta di AS, merosot sekitar 2/3 dari $291 juta setahun sebelumnya dan di bawah $256 juta pada kuartal ke-4. Secara keseluruhan J&J membukukan laba kuartal pertama $4,32 milyar atau $1,53 per saham, lebih rendah dibandingkan $4,73 milyar atau $1,64 per saham setahun sebelumnya. Pendapatan juga turun 4,1% menjadi $17,37 milyar. Para analis sebelumnya memprediksi J&J akan meraup laba $1,54 per saham, dengan pendapatan $17,31 milyar.



 

Technical Outlook
 
 EUR/USD. Bias intraday masih bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus diatas area 1.0720 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 1.0770. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 1.0620, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan mengincar area 1.0570 sebelum dapat melanjutkan recovery keatas.
 
 GBP/USD. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4830 untuk memicu momentum bullish mengincar area 1.4875. Support terdekat tampak di area 1.4720, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.4670 di jangka pendek.
 
 USD/JPY. Bias intraday masih bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus dibawah area 119.00 untuk memicu momentum bearish mengincar area 118.60. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 119.65, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 120.20 sebelum melanjutkan trend pelemahan.
 
 USD/CHF. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 0.9655, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 0.9760. Penembusan di bawah area 0.9655 akan membawa harga turun untuk menguji area 0.9590, sebelum membidik area 0.9560. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 0.9760 seharusnya memicu momentum bullish menuju area 0.9820.

  AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area 0.7660. Penembusan di atas area tersebut akan membawa bias ke zona netral, lebih jauh menuju area 0.7800. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada dikisaran 0.7580, penembusan di bawah area tersebut seharusnya memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 0.7530.
 
 XAU/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara area 1197 (MA 100) dan 1188 (MA 200) pada grafik 4 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break dia atas area 1197, seharusnya dapat memicu bullish lebih lanjut menargetkan ke area 1205. Dan untuk sisi bawahnya, jika harga dapat break di bawah area 1188, harga dapat menguji ke area 1178 sebagai level support selanjutnya..
 
  Hang Seng Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias masih cenderung bearish terutama jika harga mampu clear break di bawah MA-21 di sekitar 27240. Yang akan memicu keberlanjutan skenario koreksi bearish menuju area 26980 atau bahkan area 26830. Pada sisi sebaliknya, resistensi terdekat berada di area 27635. Break kembali di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 27990.
 
 Nikkei Futures. Mengacu dari grafik 4-jam, bias bearish meskipun masih diperlukan penembusan konsisten di bawah area 19790 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 19705 sebelum mengincar area 19610. Sebaliknya, area 19870 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Break kembali di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang MA- 21 di sekitar 19925.
 
 Kospi Futures. Bias bullish dalam jangka pendek setelah harga ditutup di atas MA 50-100-200 di grafik 1 jam, namun kita harus berhati-hati untuk adanya koreksi seiring indikator Stochastic berada di wilayah jenuh beli. Level resisten terdekat terlihat diksarab area 266.45, break di atas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke area 267.15 sebelum menguji ulang ke area kunci resisten di 268.00. Jika harga gagal untuk menembus di atas area 266.45, harga dapat terkoreksi untuk menguji ke area 265.00, kembali turun di bawah area 265.00, harga dapat tergelincir lebih lanjut menuju ke wilayah 263.90 sebelum menuju ke area 262.30.


sumber: monexnews
 DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

Tuesday, April 14, 2015

daily analis 14 apr 2015

 EURUSDH1


Market Review
 Data China Tenggelamkan Aussie. Aussie merosot pada hari Senin setelah konstraksi mengejutkan dari ekspor China, menambah kekhawatiran akan melambatnya negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dan mitra dagang terbesar Australia tersebut. Berdasarkan data yang dirilis hari Senin, ekspor dan impor China di bulan Maret merosot tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data China tersebut dilaporkan jelang rilis beberapa indikator ekonomi Australia pekan ini. Data tersebut termasuk tingkat kepercayaan bisnis yang dirilis hari Selasa, sentimen konsumen hari Rabu, dan data tenaga kerja hari Kamis.

 Euro Lanjutkan Pelemahan, Sentuh Level Terendah 4 Pekan. Euro melemah menuju $1.05 pada hari Senin, dan menyentuh level terendah dalam empat pekan terakhir. Berlanjutnya ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan kedepan masih menopang dollar dan menekan euro. Mata uang 19 negara tersebut telah melemah 13% sepanjang tahun ini setelah ECB mengumumkan program quantitaive easing senilai 1 triliun euro pada Januari lalu. Bank sentral Eropa tersebut mulai membeli obligasi pada bulan lalu, yang menekan yield obligasi ke level terendah. Sentimen euro juga terseret ketidakpastian mengenai masalah bailout Yunani.

 Sterling Bergerak di Level Terendah Lima Tahun. Pound sterling bergerak di level terendah lima tahun, pergerakan masih terbebani data produksi industri Inggris yang lebih rendah dari ekspektasi dan kekhawatiran akan ketidakpastian politik jelang pemilihan umum bulan depan. Pasar juga menanti data inflasi Inggris yang akan dirilis pada hari Selasa, dengan perkiraan tetap sebesar 0%. Bank of England pada rapat kebijakan pekan lalu mempertahankan suku bunga dan para pembuat kebijakan bersikap “wait and see” apakah penurunan inflasi yang sementara akan menjadi ancaman besar bagi ekonomi Inggris.

 Ekspor China Bulan Maret Lebih Buruk Dari Ekspektasi. Berdasarkan data yang dirilis hari Senin, ekspor dan impor China di bulan Maret merosot dari tahun sebelumnya. Ekspor merosot 15% dari bulan Maret 2014, jauh meleset dari ekspektasi kenaikan signifikan berdasarakan survei Reuters sebesar 12%, dan survei Wall Street Journal yang memperkirakan kenaikan 10%. Impor juga sama buruknya setelah merosot 12,7%, lebih besar dari ekspektasi penurunan 12% berdasarkan survei Wall Street Journal. Akibat penurunan tersebut, surplus neraca perdagangan menjadi $3,1 miliar, jauh di bawah perkiraan $45,4 miliar oleh Reuters dan surplus di bulan Februari sebesar $60,6 miliar.

 Abaikan Data China, Sebagian Besar Bursa Asia Menguat. Bursa saham China memimpin penguatan pada bursa Asia untuk menyentuh level tinggi 7-tahun baru pada hari Senin, sementara indeks Nikkei 225 Jepang kesulitan untuk mendapatkan momentum setelah masih diperdagangkan di bawah level kunci 20,000. Indeks gabungan Shanghai China rally sebesar 1.5% kendati tingkat eskpor anjlok lebih dari ekspektasi, turun sebanyak 14.6% di bulan Maret dari setahun lalu, menurut data pemerintah dari Senin. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat sebanyak 1% menuju level tertinggi sejak Januari 2008, menuju rally selama 4 sesi berturut-turut. Bursa saham Jepang diperdagangkan fluktuatif pada hari perdagangan pertama pekan ini seiring aksi profit-taking investor pasca rally belakangan ini. Indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat setelah mencapai ke dekat level tinggi 4-tahun pada sesi tengah hari, dengan penguatan tajam pada saham perumahan.

 Bursa Eropa Berakhir Mixed, Saham Pertambangan Merosot. Bursa saham Eropa ditutup mixed pada hari Senin, seiring investor berhenti untuk mengambil nafas setelah reli kuat pada pekan lalu. Saham pertambangan, yang pemaparannya berat ke China, adalah penyebab kinerja buruk utama indeks, setelah data yang lemah dari negara dengan tingkat ekonomi terbesar kedua di dunia tersebuut membantu membatasi sentimen aset beresiko. Ekspor China turun lebih besar dari perkiraan di bulan Maret, turun 14.6% dari periode setahun yang lalu. Penurunan harga bijih besi dan juga penurunan dari Citi juga membantu penambahan pelemahan di sektor ini. Penurunan di saham pertambangan telah membebani indeks FTSE 100 yang turun 0.4% menjadi 7,064.30, menjauh dari rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada hari Senin. Sementara itu indeks DAX Jerman turun sebesar 0.3% menjadi 12,338.73. Saham produsen mobil Volkswagen AG melemah 1.9% setelah krisis alih kepemimpinan meledak pada hari Jumat, dengan kepala eksekutif Martin Winterkorn berjanj untuk menentang penggulingannya

 Wall St Was-Was Menjelang Dimulainya Musim Earnings. Wall Street mengakhiri rally 3 hari beruntun dan ditutup melemah pada hari Senin, seiring meningkatnya kewaspadaan investor menjelang musim laporan pendapatan. Musim earnings kuartal pertama secara resmi akan dimulai pada hari Selasa, dengan JPMorgan Chase dan Wells Fargo dijadwalkan untuk mengumumkan hasil sebelum bel pembukaan perdagangan. Sedangkan Intel akan melaporkan earnings mereka setelah bel penutupan. Di bawah tekanan Dollar AS yang kuat dan harga minyak yang rendah, laba korporasi diproyeksi akan negatif secara signifikan untuk pertama kalinya dalam 6 tahun. Sempat bergerak positif, Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 0,45% menyusul penurunan saham GE. S&P500 juga kehilangan 0,46%, terseret kinerja buruk sektor industri. Sementara Nasdaq Composite tergelincir 0,15%.

 Harga Minyak Kurangi Penguatannya, Namun Berakhir Lebih Tinggi. Harga minyak mentah berjangka melepaskan penguatan yang dicapai sebelumnya menjelang penutupan sesi hari Senin seiring melimpahnya suplai minyak global masih membatasi penguatan harga di saat para trader mengambil keuntungan setelah harga minyak sebelumnya terdorong lebih tinggi. Harga minyak mentah AS ditutup naik 27 sen, atau 0.5%, di $51.91 per barel. Kontrak naik ke level tertinggi di $53.10, yang berada masih di bawah MA 100 di $53.18. Belum bisa berada di atas level teknikal utama sejak Juni 2014. Sementara itu minyak Brent kontrak Mei naik 45 sen di $53.80 per barel, telah berfluktuasi diantara $57.46 hingga $59.54.

 Emas Tergelincir Karena Penguatan Dollar, Pada Outlok Suku Bunga AS. Harga emas tergelincir untuk keempat kalinya dalam lima sesi pada hari Senin, seiring menguatnya dollar setelah adanya beberapa komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral dapat melihat kenaikan suku bunga yang lebih cepat. Pejabat Fed Jeffrey Lacker pada hari Jumat menegaskan kembali seruannya untuk bank sentral AS untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga di bulan Juni dan mengatakan bahwa tidak usah merasa malu untuk mereka menyesuaikan kembali jika data ekonomi menuntut hal itu. Harga emas spot turun hampir 1 persen ke sesi terendah di $1,196.23/onz, sebelum kembali pulih ke kisaran $1,199, turun sebesar 0.7%. Harga emas AS berakhir turun $5.30, atau 0.4%, di $1,199.30/onz.

 Qualcomm Berupaya Merespon Desakan Investor. Melalui sebuah pernyataan Qualcomm Inc. mengatakan "menyambut baik masukan dari pemegang saham", menyusul seruan dari aktivis investor Jana Partners agar perusahaan melakukan spin off bisnis semikonduktor. Jana, yang menguasai lebih dari $2 milyar saham Qualcomm, juga menganjurkan pemangkasan biaya dan pengembalian lebih banyak modal kepada pemegang saham. "Kami berencana membeli kembali $10 milyar saham biasa dalam setahun sebagai komitmen pengembalian modal, itu menjadi bagian dari program buyback $15 milyar saham yang baru diumumkan," menurut Qualcomm. "Sejak awal, kami telah melampaui target pengembalian modal minimum kami yang sebesar 75% dari free cash flow." Kendati ditutup menguat tipis 0,1% pada hari Senin, saham Qualcomm Inc. telah kehilangan 7% sepanjang tahun ini.

 RBS Berniat Melepas Unit Bisnis di Luksemburg. Bank yang ditopang pemerintah Inggris, Royal Bank of Scotland Plc, berniat untuk menjual bisnis pengelolaan dana di Luksemburg, sebagai bagian dari rencana perampingan dan fokus pada perbankan ritel dan komersial di Inggris yang menjadi bisnis utama. RBS mengatakan telah menunjuk PricewaterhouseCoopers sebagai penasehat penjualan bisnis manajemen dana di Luksemburg, yang berdasarkan perhitungan akhir tahun lalu memiliki aset senilai €28,5 milyar (£20,5 milyar). "Sejalan dengan strategi kami untuk memperamping RBS, dan lebih berfokus sebagai bank, kami memutuskan untuk menjual RBS S.A. di Luksemburg," menurut bank. Tahap pertama dari proses itu diklaim telah "berjalan dengan baik", dengan perusahaan telah bekerjasama dengan PwC untuk memilih sejumlah pembeli potensial dan melanjutkannya ke tahap diskusi.




Technical Outlook
 EUR/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area 1.0535. Penembusan di bawah area tersebut akan membawa harga turun menuju area 1.0500. Pada pergerakan ke atas, penembusan di atas area 1.0625 akan merubah bias menjadi netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, lebih jauh menguji area 1.0690.

 GBP/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1.4580, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1.4720. Penembusan di bawah area 1.4580 akan membawa harga turun untuk menguji area 1.4520, sebelum membidik area 1.4480. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1.4720 seharusnya memicu momentum bullish menuju area 1.4830.

 USD/JPY. Bias netral dalam jangka pendek dengan rentang perdagangan potensial antara area 119.45 - 120.70. Penembusan di bawah area 119.45 seharusnya memicu momentum bearish untuk menguji area 118.75. Disisi lain, penembusan konsisten di atas area 120.70 akan membawa harga naik menguji kembali area 121.30.

 USD/CHF. Bias masih bullish setelah harga bertahan di atas MA 200 pada grafik 4 jam. Penembusan di bawah MA 200 (0.9725) akan membawa bias ke netral, lebih jauh menguji area 0.9670. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran 0.9800. Penembusan konsisten di atas area tersebut akan memicu momentum bullish untuk menguji kembali area 0.9880
 AUD/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area 0.7530. Penembusan di bawah area tersebut akan membawa harga turun menuju area 0.7500. Pada pergerakan ke atas, penembusan di atas area 0.7625 akan membawa bias kembali ke netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, lebih jauh menguji area 0.7685.

 XAU/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara area 1193 (fibonancci 38.2%) dan 1205 (Fibonancci 23.6%) pada grafik 4 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break dia atas area 1205, seharusnya dapat memicu bullish lebih lanjut menargetkan ke area 1214. Dan untuk sisi bawahnya, jika harga dapat break di bawah area 1193, harga dapat menguji ke area 1183 sebagai level support selanjutnya..

 Hang Seng Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias masih bullish terutama jika harga mampu break konsisten di atas area 28120. Yang akan memicu momentum bullish lebih lanjut menguji ulang area 28200 atau bahkan area yang lebih tinggi lagi. Pada sisi sebaliknya, support terdekat berada di area 27990. Dengan stochastic dan RSI yang telah sangat overbought, break kembali di bawah area tersebut seharusnya bisa memicu skenario koreksi bearish menuju area 27610 sebelum mengincar area 27190.
 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias cenderung bearish meskipun masih dibutuhkan break konsisten di bawah area 19835 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 19725 sebelum mengincar area 19610. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 19910 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Break kembali di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 19975. Resistensi selanjutnya berada di area 20040.
 Kospi Futures. Bias bullish dalam jangka pendek seiring harga masih bergerak di atas MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level resisten terdekat berada di kisaran area 265.30, break di atas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke area 266.10 sebelum menargetkan ke wilayah 267.70. Namun, kegagalan untuk menembus ke atas 265.30 dapat menyebabkan harga terkoreksi ke area 262.50 seiring indikator Stochastic di wilayah jenuh beli. Break di bawah wilayah 262.50 dapat memicu pergerakan bearish lebih lanjut menuju ke area 261.50 sebelum menguji ulang ke wilayah 260.15




 sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.