Friday, April 17, 2015

daily analis 17 apr 2015

 AUDUSDH1

Market Review
 Data Variatif, Dollar Melanjutkan Pelemahan. Dollar melanjutkan pelemahan terhadap mayoritas mata uang utama pada hari Kamis setelah data AS dirilis variatif, menimbulkan keraguan akan kekuatan ekonomi AS dan waktu kenaikan suku bunga. Jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat pada pekan yang berakhir 11 April. Data terpisah menunjukkan jumlah ijin membangun yang dikeluarkan pada bulan Maret menurun, sementara Federal Reserve Philadelphia melaporkan indeks aktivitas manufaktur di wilayahnya naik ke level tertinggi empat bulan 7,5 di bulan ini, dari bulan Maret 5,0, dan lebih tinggi dari
ekspektasi analis 6,5.
 
 Aussie Melonjak Pasca Kejutan Data Tenaga Kerja. Dollar Australia menunjukkan pergerakan paling besar diantara mata uang utama lainnya di hari Kamis, melambung lebih dari 1 persen setelah data tenaga kerja domestik naik lampaui estimasi, sementara Dollar AS justru berada dalam tekanan setelah bergerak volatile sepanjang minggu ini. Aussie sendiri berada dalam trend bearish dalam 18 bulan terakhir, anjlok ke titik terendah 6-tahun seiring berakhirnya booming investasi pertambangan menimbulkan kekhawatiran prospek pertumbuhan Australia. Selain itu hambatan juga datang dari sinyal pelambatan ekonomi China, yang merupakan pangsa pasar utama ekspor Australia.
 
 Sterling Sentuh Level Tinggi 4-Pekan vs Euro Akibat Kecemasan Yunani. Poundsterling melejit ke level tertinggi dalam 4 pekan terakhir terhadap mata uang Euro di hari Kamis, seiring kecemasan default hutang Yunani membebani kinerja mata uang tunggal. Pejabat resmi Yunani dikabarkan telah mengajukan penundaan pembayaran hutang pada IMF. Yield obligasi Yunani juga meroket lebih dari 200 basis point setelah MenKeu Jerman memberikan sinyal bahwa kecil peluang tercapainya kesepakatan bailout bagi Yunani di pekan depan. Selain itu langkah Standard & poor’s memangkas rating kredit Yunani juga menambah tekanan bagi Euro, ditambah penurunan yield obligasi Jerman paska rapat moneter ECB yang condong dovish.
 
 Klaim Pengangguran AS Sentuh Level Tertinggi Enam Pekan. Jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi enam pekan pada minggu lalu. Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim tunjangan pengangguran naik menjadi 294.000 pada pekan yang berakhir 11 April dari pekan sebelummnya 282.000 klaim. Ekonom yang disurvei MarketWatch sebelumnya memperkirakan jumlah klaim sebanyak 281.000. Tidak ada faktor khusus yang dikatakan menjadi penyebab kenakan klaim tersebut. Sementara rata-rata klaim 4 pekan naik 250 menjadi 282.750 klaim. Klaim lanjutan dilaporkan turun sebanyak 40.000 menjadi 2,27 juta klaim pada pekan yang berakhir 4 April. Jumlah tersebut merupakan yang terendah sejak bulan Desember tahun 2000. Klaim lanjutan merupakan jumlah warga yang telah menerima tunjangan pengangguran.

 Bursa Asia Ikuti Trend Penguatan Bursa Saham Global. Bursa saham Asia mengikuti rally bursa saham global pada hari Kamis, dengan indeks saham gabungan Shanghai China ditutup pada level tinggi dalam beberapa tahun. Volatilitas masih mewarnai bursa China, dengan indeks gabungan Shanghai berbalik naik 2.7% setelah sempat dibuka melemah. Sementara indeks Hang Seng menghapus penurunan untuk diperdagangkan menguat 0.4% menjelang penutupan hari Kamis. Bursa saham Jepang diperdagangkan flat, berhasil pulih pasca menyentuh level terendah sejak 8 April pada awal sesi. Indeks Nikkei225 Jepang diperdagangkan tanpa arah yang jelas setelah menembus level psikologis penting 20,000 pekan lalu, akibat aksi profit-taking dan data GDP China yang dirilis Rabu kemarin. Indeks Kospi Korea Selatan rally lebih dari 1% untuk ditutup pada level tinggi 3-1/2-tahun, dipicu oleh aksi beli investor asing.
 
 Bursa Saham Eropa Melorot Karena Earnings, Krisis Yunani Memburuk. Bursa saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Kamis setelah laporan earnings kuartal pertama yang hasilnya mixed dan outlook ekonomi Yunani yang terus memburuk. Indeks DAX Jerman mengalami kerugian besar dan ditutup turun sekitar 1.9%, menjadi 11,998.86. Sementara itu indeks FTSE 100 melemah 0.5% menjadi 7,060.45 pada penutupan di London, setelah kemarin mencapai rekor tertinggi di 7,096.78. Yunani pada hari Kamis menjadi fokus perhatian investor setelah situasi ekonomi negara tersebut memburuk yang membuat lembaga pemberi peringkat Standard & Poor memangkas peringkat kredit mereka menjadi CCC+ dari B-.
 
 Wall St Gagal Memanfaatkan Momentum Kenaikan Harga Minyak. Wall Street ditutup melemah pada hari Kamis seiring saham gagal memanfaatkan momentum dari kenaikan harga minyak, di tengah fokus investor yang tertuju ke earnings. Minyak kembali mencatat harga penutupan tertinggi untuk tahun ini, seiring eskalasi ketegangan di Yaman memacu kecemasan tentang gangguan pasokan. Di sisi earnings, Citigroup melaporkan pertumbuhan laba bersih yang solid kendati pendapatan meleset dari harapan. Goldman Sachs juga sukses melampaui estimasi laba dan pendapatan, terbantu oleh lonjakan aktivitas perdagangan di bulan Januari. Sementara data ekonomi mixed turut membebani sentimen pasar. Angka klaim awal pengangguran dilaporkan bertambah menjadi 294.000 pekan lalu. Sementara indeks prospek bisnis Fed Philadelphia untuk bulan April naik menjadi 7,5. Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,04%, dipimpin oleh saham Merck. S&P500 ditutup turun 0,08%, dengan sektor utilitas mencatat kinerja terlemah di antara 7 sektor utama. Sedangkan Nasdaq Composite ditutup 0,06% lebih rendah.
 
 Minyak Cetak Penguatan Sebesar 12% Selama 5 Sesi Beruntun. Harga minyak mentah menghapus pelemahan di awal perdagangan hari Kamis untuk mencatat kenaikan 5 sesi beruntun setelah kenaikan suplai minyak mentah mingguan AS yang lebih kecil dari perkiraan dipandang sebagai tanda-tanda perlambatan dalam produksi AS. Para trader juga mencerna rincian dari laporan minyak bulanan terbaru dari OPEC, yang termasuk ekspektasi untuk kenaikan permintaan untuk minyak yang dihasilkan kelompok tersebut. Harga minyak pengiriman bulan Mei menguat 32 sen, atau 0.6%, untuk berakhir di $56.71 per barel di Nymex, itu adalah level tertinggi baru untuk tahun ini. Pada hari Rabu, harga naik 5.8% setelah laporan pemerintah AS menunjukkan kenakan dalam cadangan minyak mentah mingguan yang kurang daru setengan yang pasar lihat.
 
 Emas Berjangka Berakhir Rendah, Namun Dekat $1,200. Harga emas berjangka berakhir rendah pada hari Kamis, namun bertahan di dekat level kunci $1,200/onz, mendapatkan beberapa dukungan dari pelemahan dollar AS seiring investor mempertimbangkan serangkaian data ekonomi terbaru AS dan perkembangan yang terkait dengan hutang Yunani. Harga emas untuk kontrak bulan Juni di Comex turun $3.30, atau 0.3%, untuk berakhir di $1,198/onz setelah sempat menyentuh level terendah intraday di $1,194.30. Richard Gotterer, direktur dan penasihat keuangan senior di Wescott Financial Advisory Group mengatakan bahwa emas tampaknya terjebak diantara bebatuan dan tempat yang keras di tengah investor mempertimbangkan prospek kenaikan suku bunga di AS dalam waktu dekat terhadap peristiwa yang sedang berlangsung di Yunani.

 Citigroup Sukses Lampaui Estimasi Laba. Citigroup Inc. sukses melampaui estimasi dengan melaporkan lonjakan laba kuartal pertama sebesar 21%, terbantu oleh pemangkasan biaya dan kenaikan pendapatan investasi perbankan. Bank yang berbasis di New York itu pada hari Kamis melaporkan perolehan laba $4,77 milyar atau $1,51 per saham, dibandingkan dengan laba $3,94 milyar atau $1,23 per saham pada periode yang sama tahun 2014. Laba disesuaikan tercatat sebesar $1,52 per saham pada periode terbaru, melampaui estimasi analis yang sebesar $1,39 per saham. Namun pendapatan dilaporkan menyusut 2,3% menjadi $19,74 milyar, lebih rendah dari perkiraan $19,82 milyar. Citigroup, di bawah Chief Executive Michael Corbat, telah berupaya untuk mengurangi unit bisnis perifer, menyelesaikan masalah hukum dan memperbaiki hubungan dengan regulator. Pada bulan lalu Citi juga telah menjual unit pinjaman subprime OneMain Financial kepada Springleaf Holdings Inc., serta mengumumkan kenaikan dividen untuk pertama kali sejak krisis keuangan setelah lulus stress test tahunan Federal Reserve.
 
 FDA Setujui Obat Gagal Jantung Produksi Amgen. Food and Drug Administration AS telah menyetujui obat gagal jantung produksi Amgen Inc., Corlanor, untuk mendapat prioritas peninjauan pada bulan Agustus mendatang. Obat itu merupakan obat oral yang ditujukan untuk mengatur denyut jantung dan mengurangi resiko pada pasien rawat inap akibat memburuknya kondisi jantung, atau gagal jantung kronis yang disebabkan oleh pelemahan otot bagian bawah-kiri jantung. Amgen mengklaim Corlanor merupakan obat gagal jantung baru yang pertama disetujui oleh FDA dalam hampir satu dekade. Menurut perusahaan, pengobatan gagal jantung di AS menghabiskan sekitar $31 milyar setiap tahun dengan mayoritas biaya yang berhubungan dengan rawat inap. Kondisi itu telah mempengaruhi sekitar 5,7 juta orang di AS, dengan sekitar setengah dari mereka telah mengalami penurunan fungsi ventrikel kiri, menurut pernyataan FDA.
 



Technical Outlook
 
 EUR/USD. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 1.0770 untuk memicu tekanan bullish mengincar area resisten 1.0850 – 1.0870. Support terdekat tampak di area 1.0630, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.0595.
 
 GBP/USD. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4955 untuk memicu momentum bullish mengincar area 1.5035. Support terdekat tampak di area 1.4830, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.4750 di jangka pendek.
 
 USD/JPY. Bias intraday masih bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus dibawah area 118.85 untuk memicu momentum bearish mengincar area 118.30. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 119.70, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 120.20 sebelum melanjutkan trend pelemahan.
 
 USD/CHF. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 0.9520, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 0.9635. Penembusan di bawah area 0.9520 seharusnya memicu momentum bearish untuk menguji area 0.9480, sebelum membidik area 0.9440. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 0.9635 akan membawa harga naik menuju area 0.9700.

 AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 0.7820. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 0.7880. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 0.7720, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 0.7665.
 
 XAU/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara area 1203 (fibonancci 23.6%) dan 1196 (fibonancci 50.0%) pada grafik 1 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break dia atas area 1203, seharusnya dapat memicu bullish lebih lanjut menargetkan ke area 1209. Dan untuk sisi bawahnya, jika harga dapat break di bawah area 1196, harga dapat menguji ke area 1183 sebagai level support selanjutnya.
 
 Hang Seng Futures. Mengacu dari grafik 4-jam, bias cenderung bullish meskipun masih dibutuhkan break konsisten di atas area 27855 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menguji ulang area 27990 atau bahkan area 28200. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 27630 akan bertindak sebagai support terdekat. Break kembali di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 27455.
 
 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish terutama jika harga mampu break konsisten di bawah area 19785. Yang akan memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 19705, sebelum mengincar area 19630. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 19880 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Clear break di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 19975.
 
 Kospi Futures. Bias masih bullish dalam jangka pendek untuk Kospi seiring harga tetap di tutup di atas MA 50-100-200 di grafik 1 jam. Level resisten terdekat berada dikisaran area 270.00, break di atas area tersebut, harga dapat bergerak lebih tinggi menuju ke area 271.30 sebelum mengklaim ke area kunci resisten di 273.00. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di area 268.30, break di bawah area tersebut harga dapat bearish lebih lanjut menuju ke area 267.45 sebelum menguji ulang ke area kunci support di 266.10.




sumber : monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.