Friday, March 6, 2015

daily analis 06 mar 2015

AUDUSD H1

Market Review 

 Euro Merosot Pasca Pernyataan Draghi. Euro anjlok ke level terlemahnya dalam 11 ½ tahun terakhir terhadap Dollar AS dan titik nadir 7 tahun terhadap poundsterling pasca Gubernur bank sentral Eropa Mario Draghi membuka peluang ekspansi stimulus melewati rencana September 2016. Mata uang tunggal merosot dekati level psikologis 1.1000 seiring sebagian besar yield obligasi zona Euro melemah, terkecuali yield obligasi Jerman bertenor 2-tahun yang terdongkrak diatas level suku bunga deposit ECB -0.2% setelah Draghi menyatakan tidak akan ikut menyertakan pembelian obligasi dibawah rate tersebut. ECB Draghi juga mengkonfirmasi akan melakukan pembelian asset sebesar 60 milyar Euro setidaknya sampai September 2016 dan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang program QE tersebut jika memang dibutuhkan. Pernyataan ini mengindikasikan ECB akan berkomitmen meneruskan program stimulus sampai setidaknya mendapatkan hasil yang diinginkan dan berdampak negative pada nilai tukar. 

 Poundsterling Terbebani Kejatuhan Harga Rumah Inggris. Sterling berada dalam tekanan pasca data menunjukkan kejatuhan harga rumah di Inggris untuk kali pertama sejak bulan September. Halifax melaporkan indeks harga rumah tergelincir 0.3% di bulan Februari dibanding bulan sebelumnya, lebih buruk dibanding perkiraan penurunan 0.2%. Penurunan ini cukup kontras dengan kenaikan 1.9% di bulan Januari, yang biasanya dipengaruhi faktor musiman dimana harga cenderung fluktuatif. BoE pada hari Kamis juga memutuskan untuk tidak merubah tingkat suku bunga acuan, yang menandai tahun ke-6 suku bunga bertahan di rekor rendah. Gubernur BoE Mark Carney menyatakan bahwa dirinya memperkirakan langkah moneter selanjutnya adalah pengetatan moneter, meski menegaskan jika stimulus mungkin masih diperlukan jika inflasi bertahan dekat level nol untuk jangka waktu lebih dari setahun. 

 Data Ekonomi Variatif, Aussie Melemah. Aussie melemah terhadap dollar AS pada hari Kamis setelah data ekonomi Australia dirilis variatif. Biro Statistik Australia melaporkan penjualan ritel di bulan Januari naik 0,4% sejalan dengan ekspektasi ekonom, setelah pada bulan sebelumnya naik 0,2%. Data terpisah menunjukkan defisit neraca perdagangan Australia melebar menjadi A$0,98 miliar di bulan Januari, dari A$0,50 di bulan Desember yang direvisi dari rilis awal sebesar A$0,44 miliar. Analis sebelumnya memperkirakan defisit neraca perdagangan melebar menjadi A$0,95 di bulan Januari. 

 ECB Mulai QE 9 Maret, Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi. European Central Bank akan mulai membeli obligasi pemerintah senilai €60 miliar per bulan pada 9 Maret mendatang, kata Presiden ECB Mario Draghi setelah mempertahankan suku bunga pada rekor terendah di rapat kebijakan moneter hari Kamis. Bank sentral tersebut juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi zona euro, namun menurunkan perkiraan inflasi untuk tahun 2015. ECB menaikkan estimasi pertumbuhan menjadi 1,5% untuk tahun 2015 dibandingkan dengan proyeksi yang dirilis bulan Desember sebesar 1,0%. Untuk tahun 2016, produk domestik bruto diperkirakan tumbuh 1,9%, dan 2,1% di tahun 2017.

 Pemangkasan Target Pertumbuhan China Bebani Bursa Asia. Bursa saham Asia tampil di bawah tekanan, menyusul performa yang buruk oleh Wall Street semalam, dan setelah China memangkas target gross domestic product (GDP) menjadi 7% untuk tahun 2015. Indeks Nikkei 225 Jepang mampu berbalik menguat 0.26% seiring dollar-yen beranjak naik ke atas level 120, mendorong saham eksportir blue-chip untuk menguat. Indeks saham gabungan Shanghai China melemah sekitar 0.9% untuk menyentuh level rendah dalam sepekan seiring saham blue-chip seperti developer properti dan keuangan melemah. Di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok lebih dari 1% menuju level rendah 3 pekan. Indeks Kospi Korea Selatan ditutup relatif flat seiring trader mencerna berita terkini dari China, yang mana merupakan pasar ekspor terbesar Korea Selatan. 

 Proyeksi ECB Memulihkan Sentimen Pasar Eropa. Mayoritas saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Kamis pasca European Central Bank memberikan kepastian tentang waktu dimulainya program pembelian obligasi, dan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi zona Euro. Dalam konferensi pers yang digelar pasca ECB mempertahankan suku bunga tidak berubah, Mario Draghi mengatakan bahwa program pembelian obligasi senilai €1 trilyun ($1,1 trilyun) akan dimulai pada 9 Maret. ECB juga menerbitkan daftar lembaga dan institusi penerbit surat berharga yang memenuhi syarat untuk pembelian. Dalam kesempatan yang sama Draghi menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi zona Euro untuk tahun 2015 dan 2016 menjadi 1,5% dan 1,9%. DAX Jerman ditutup sekitar 1% lebih tinggi, diikuti oleh CAC40 Perancis yang menguat 0,9%. Sementara FTSE100 Inggris naik 0,6% setelah Bank of England mempertahankan kebijakan tidak berubah. 

 Wall St Optimis Menjelang Data Krusial Ketenagakerjaan AS. Sebagian besar saham AS ditutup positif pada hari Kamis, sekaligus menghentikan penurunan 2 hari beruntun, seiring investor merespon rilis detail program QE di zona Euro dan mengantisipasi data Non-Farm Payrolls. Laporan ketenagakerjaan AS bulan Februari dijadwalkan untuk rilis sebelum bel perdagangan Wall Street hari Jumat, dengan para ekonom memperkirakan ekonomi menambah 240.000 pekerjaan dibandingkan 257.000 pekerjaan pada bulan Januari. Investor juga akan menggunakan data upah per jam dan tingkat pengangguran sebagai indikator kunci untuk memprediksi waktu kenaikan suku bunga Fed. Sentimen pasar hari Kamis turut terbantu oleh konferensi pers Presiden ECB Mario Draghi, di mana ia mengumumkan bahwa program pembelian obligasi senilai €1 trilyun ($1,1 trilyun) akan dimulai hari Senin, 9 Maret, dan diharapkan berakhir pada September 2016. Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,21%, dipimpin saham Wal-Mart. S&P500 juga ditutup 0,12% lebih tinggi, menyusul kinerja cemerlang sektor utilitas. Sedangkan Nasdaq Composite mendulang gain 0,32%. 

 Emas Tergelincir di Bawah $1200/oz. Harga emas tergelincir dan ditutup di bawah $1200/oz pada hari Kamis, yang menandai penurunan untuk sesi ke-4 beruntun, seiring penguatan Dollar AS terhadap Euro meredam permintaan untuk logam berdenominasi mata uang AS. Fokus investor juga mulai tertuju ke Non Farm Payrolls AS yang dijadwalkan rilis hari Jumat, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang peluang kenaikan suku bunga di bulan Juni. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi bisa melukai permintaan untuk aset non-bunga seperti emas. Sementara para trader menilai jika data ekonomi AS yang kuat dan ekspektasi kenaikan suku bunga masih akan terus membebani sentimen investor emas dalam jangka pendek. 

 Dibayangi Apresiasi Dollar, Minyak Ditutup Melemah. Minyak mentah ditutup melemah pada hari Kamis, terbebani oleh apresiasi Greenback dan komitmen AS untuk mendorong kesepakatan nuklir dengan Iran. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengklaim bahwa kesepakatan nuklir dengan Teheran akan mengatasi masalah keamanan negara-negara Teluk Arab, meskipun Washington tidak mencari "kesepakatan besar" dengan Iran, referensi untuk kerjasama politik dan keamanan yang lebih luas. Sentimen juga tergerus oleh proyeksi pertumbuhan China terbaru yang menunjukkan ekonomi terbesar ke-2 akan tumbuh 7% pada tahun 2015, lebih rendah dibandingkan 7,4% pada tahun 2014. Namun pelemahan harga minyak masih terbatasi oleh kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak dari Libya. Situasi keamanan yang memburuk telah memaksa perusahaan minyak negara Libya menyatakan force majeure pada 11 ladang minyak.

 Terbantu Pajak, Laba Costco Sukses Melampaui Ekspektasi. Costco Wholesale Corp. pada hari Kamis melaporkan laba yang melampaui ekspektasi, meningkat 29% dalam kuartal Februari, didorong oleh manfaat pajak dan harga bahan bakar yang lebih rendah. Costco, peritel terbesar ke-2 di AS setelah Wal-Mart Stores Inc., telah memperlihatkan kinerja menonjol akhir-akhir ini dan menjadi salah satu peritel bahan bakar terbesar di AS. Hal itu tidak lepas dari penurunan harga bahan bakar, yang telah mendorong konsumen menghabiskan sisa pendapatannya pada jaringan pertokoan Costco. Laba kuartalan Costco naik menjadi $598 juta atau $1,35 per saham, dari $463 juta atau $1,05 per saham setahun sebelumnya. Pendapatan juga naik 4,4% menjadi $27,45 milyar. Para analis sebelumnya memprediksi Costco akan meraup laba $1,18 per saham dengan pendapatan sebesar $27,65 milyar. 

 3M Merevisi Kebijakan Pasokan Serat Kayu. 3M pada hari Kamis mengumumkan revisi kebijakan perusahaan untuk memastikan bahwa semua serat kayu virgin yang digunakan dalam produk berbasis kertas dan kemasan berasal dari sumber yang memperhatikan kelestarian hutan dan menghormati hak asasi manusia. Langkah itu sekaligus menghantarkan produsen kertas memo Post-it dan selotip Scotch ini bergabung dengan beberapa perusahaan yang menjalankan kebijakan ramah, termasuk Akorn Inc. yang pada hari Rabu mengumumkan tidak akan lagi membiarkan produknya digunakan untuk suntikan mati. Di hari yang sama McDonald's Corp. juga mengumumkan penghentian penjualan ayam yang dibesarkan dengan antibiotik. Saham 3M, salah satu komponen Dow Jones Industrial Average, tercatat telah naik sekitar 3% dalam 3 bulan terakhir. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.0950, untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support 1.0900. Resisten terdekat tampak di area 1.1070, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi netral di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.1100. 

 GBP/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil anjlok dibawah area 1.5215 untuk menambah momentum bearish mengincar area 1.5160. Resisten terdekat tampak di area 1.5300, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.5350. 

 USD/JPY. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 120.50 untuk menambah tekanan bullish mengincar area resisten 121.00. Support terdekat tampak di area 119.65, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 119.05 sebelum mengalami rebound ke atas. 

 USD/CHF. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 0.9790. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 0.9830. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 0.9670, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 0.9620. 

 AUD/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 0.7740, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 0.7800. Penembusan di bawah area 0.7740 akan membawa harga turun menuju untuk menguji area 0.7680, sebelum menuju area 0.7700. Di sisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 0.7800 seharusnya memicu momentum bullish untuk menguji  area 0.7845

 XAU/USD. Pada grafik 4-jam, bias masih bearish terutama jika harga mampu break konsisten di bawah area 1197. Yang bias memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 1194, sebelum mengincar area 1188. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 1205 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Break di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji area 1212. 

 Hang Seng Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish kendati masih dibutuhkan break konsisten di bawah area 24105 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 24000 sebelum mengincar area 23895. Namun kita harus mewaspadai stochastic dan RSI yang telah oversold, yang berpotensi memicu skenario koreksi bearish menuju MA-200 di sekitar 24300 atau bahkan area 24400. 

 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bullish terutama jika harga mampu break konsisten di atas area 18915. Yang akan memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 18980 atau bahkan lebih tinggi. Sebaliknya, MA-21 di sekitar 18775 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Dengan stochastic dan RSI yang overbought, clear break di bawah area tersebut bisa memicu skenario koreksi bearish menuju area 18695 sebelum kembali mengincar area 18550. 

 Kospi Futures. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 255.00. Dibutuhkan penembusan di atas area tersebut untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 255.80. Namun kegagalan menembus di atas area 255.00 akan mengkoreksi harga ke area 253.60 akibat indikator stochastic di grafik harian berada di wilayah jenuh beli. Penembusan di bawah area 253.60 akan membawa bias kembali ke netral, berpotensi menguji area 252.50..




sumber:      monexnews
DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.