Thursday, March 5, 2015

daily analis 05 feb 2015

Market Review 

 Euro Anjlok Jelang ECB, Dollar Melejit Ke Level Tinggi 11-Tahun. Mata uang Euro merosot tajam tembus dibawah level support yang bertahan lebih dari sebulan terakhir dibawah level 1.1150, sekaligus menyentuh level terendah dalam 6-pekan akibat tekanan jual menjelang peluncuran program Quantitative Easing dari bank sentral Eropa. Sementara Dollar, ditunjang oleh kenaikan yield obligasi Treasury AS akhirakhir ini, menyentuh level tertingginya sejak September 2003 terhadap berbagai mata uang utama. Outlook nilai tukar Euro terhadap Dollar kemungkinan akan didominasi oleh sentimen market paska rilis data tenaga kerja hari Jumat, ketimbang hasil rapat moneter ECB hari Kamis. Anggota dewan FOMC yang lebih cemas pada perbaikan pasar tenaga kerja kemungkinan akan memilih menaikkan suku bunga acuan lebih cepat. Imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dipicu oleh kelebihan likuiditas yang diciptakan oleh BoJ, ECB dan bank sentral lainnya dalam menerapkan kebijakan moneter longgar, dan akhirnya memicu penguatan Dollar. 

 Aktivitas Jasa Melambat, Sterling Tergelincir ke Level Terendah 3 Pekan. Sterling turun ke level terendah tiga pekan terhadap dollar pada hari Rabu setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa Inggris melambat pada bulan Februari meski masih menunjukkan pertumbuhan yang solid. Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur melambat menjadi 56,7 dari 57,2 di bulan Januari. Ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan menjadi 57,5. Data di awal pekan ini menunjukkan aktivitas konstruksi Inggris naik ke level tertinggi empat bulan, sementara aktivitas manufaktur berada di level tertinggi tujuh bulan. 

 Aussie Stabil, Ditopang Data PDB. Dollar Australia, aussie, stabil terhadap dollar AS setelah produk domestik bruto Australia naik di kuartal keempat. Data dari Biro Statistik Australia menunjukkan PDB tumbuh 0,5% dalam tiga bulan yang berakhir 31 Desember. Meski pertumbuhan tersebut dibawah ekspektasi, namun belanja rumah tangga yang solid mampu membantu mengimbangi penurunan investasi pertambangan. Data tersebut dikombinasikan dengan keputusan Reserve Bank of Australia yang mempertahankan suku bunga pada hari Selasa, mampu menahan investor untuk menjual aussie. 

 Bank of Canada Pertahankan Suku Bunga 0,75%. Bank of Canada mempertahankan suku bunga acuan 0,75% pada hari Rabu, dan mengatakan dampak terburuk dari kemerosotan harga minyak sepertinya telah melanda perekonomian. Dalam pernyataannya, bank sentral tersebut memperkirakan dampak paling negatif dari rendahnya harga minyak akan tampak pada semester pertama 2015, meski sepertinya terlihat lebih awal dari proyeksi sebelumnya. Pernyataan tersebut menurunkan spekulasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut. BOC mengadakan rapat kebijakan moneter setiap enam pekan untuk menentukan suku bunga acuan, rapat berikutnya berlansung pada 15 April.

 Bursa Saham Asia Bergerak Rendah, India Pangkas Suku Bunga. Bursa saham Asia melemah pada hari Rabu seiring kecemasan investor menjelang pertemuan bank sentral yang akan datang dan data tenaga kerja AS, sementara bank sentral India mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini. Indeks Nikkei 225 Jepang menyentuh level rendah dalam sepekan, anjlok sebanyak 0.6%, atau 111.56 poin, menuju level 18,703.60 setelah yen menguat untuk diperdagangkan di kisaran level 119.70 terhadap dollar. Di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok sebanyak 1%, dengan fokus tertuju pada Standard Chartered, yang akan merilis hasil laba tahunan pasca penutupan pasar. Indeks Korea Selatan, Kospi, terkoreksi dari level tinggi 5 bulan baru, ditutup melemah 0.15% atau sebanyak 0.39 poin pada level 1,998.29 seiring saham produsen otomotif berubah menjadi mix. 

 Bursa Saham Eropa Berakhir Hijau Jelang Pertemuan ECB. Bursa saham Eropa berakhir lebih tinggi pada hari Rabu seiring investor bersiap untuk pertemuan kebijakan European Central Bank pada hari Kamis. Indeks CAC Perancis dan DAX Jerman keduanya ditutup naik hampir 1% di 4917.35 dan 11390.38 untuk masing-masing, sementara itu indeks FTSE 100 Inggris naik sekitar 0.4% di 6919.24. ECB dapat umumkan pada konfrensi pers setelah pertemuan dewan pemerintahan pada hari Kamis untuk kapan mereka akan mulai program pembelian obligasi dan berikan lebih banyak rincian tentang aset apa aja yang dapat dibeli. 

 Data AS Kurang Mengesankan, Wall St Ditutup Negatif. Wall Street ditutup melemah pada hari Rabu menyusul rilis serangkaian data ekonomi yang mengindikasikan berlanjutnya pertumbuhan moderat di AS, menjelang data krusial ketenagakerjaan hari Jumat. Investor juga menantikan rapat kebijakan European Central Bank pada hari Kamis, yang diharapkan akan menyajikan rincian tentang program pembelian obligasi yang telah diumumkan awal tahun. Laporan ADP menunjukkan sektor swasta AS menambah 212.000 pekerjaan pada bulan lalu, lebih rendah dari ekspektasi dan merupakan pertumbuhan paling lambat sejak Agustus 2014. Data ADP ini seringkali dijadikan indikator untuk data Non Farm Payrolls AS. Sementara indeks non-manufaktur ISM dilaporkan naik menjadi 56,9 pada bulan Februari, melampaui estimasi 56,5. Laporan Markit juga memperlihatkan pertumbuhan sektor jasa AS meningkat moderat pada bulan lalu, terbantu oleh perbaikan dalam bisnis baru. Dow Jones Industrial Average ditutup 0,58% lebih rendah, dipimpin olah saham American Express. Kinerja lemah sektor telekomunikasi menyeret S&P500 turun 0,44%. Sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 0,26%. 

 Emas Kembali Terperosok Untuk Sesi Ketiga Karena Penguatan Dollar. Emas berjangka mengalami pelemahan untuk sesi ketiga beruntun pada hari Rabu seiring para trader mencerna data kerja sektor swasta AS dan melihat kedepan untuk laporan kerja yang yang sangat dinantikan pada hari Jumat. Harga emas berjangka untuk pengiriman April turun sebesar $5.30, atau 0.3% untuk berakhir di $1,200.90/onz di Comex, setelah menyentuh level terendah di $1,197.70. Data dari ADP menunjukkan sektor swasta menambahkan 212,000 pekerja di bulan Februari, lebih rendah dari perkiraan. Laporan tenaga kerja sektor swasta dari Automatic Data Processing Inc, menunjukkan bahwa kenaikan dalam jumlah pekerja masih berlangsung di bulan Februari namun pada laju yang lebih lambat dari bulan sebelumnya. Dollar AS menyentuh level tertinggi 11 tahun terhadap euro, abaikan data kerja ADP yang lebih lemah dari perkiraan, serta data yang kuat dari zona Euro. Menguatnya greenback biasanya menyeret turun komoditas berdenominasi dollar seperti emas. 

 Pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi Optimiskan Pasar Minyak. Harga minyak berjangka AS berbalik untuk lebih tinggi pada hari Rabu karena kebijakan dari Arab Saudi dan komentar dari menteri perminyakan mereka yang isyaratkan menguatnya permintaan untuk minyak. Sebelumnya, harga sempat jatuh ke bawah $50 per barel setelah laporan pemerintah menunjukkan suplai minyak mentah melonjak lebih dari 10 juta barel pada pekan lalu. Kontrak minyak bulan April naik sebesar $1.27, atau 2.5%, di $51.79 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak sempat menyentuh level terendah sesi di $49.60. Sementara itu minyak Brent April di London turun sebesar 34 sen, atau 0.6%, di $60.68 per barel.

 Belanja Modal Exxon Mobil Diperkirakan Menurun. Exxon Mobil Corp. pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka memperkirakan belanja modal tahun 2015 akan turun sebesar 12% dibandingkan tahun lalu menjadi $34 milyar. Namun raksasa minyak dan gas ini juga berencana meningkatkan volume produksi sebesar 2% menjadi setara 4,1 juta barrel minyak per hari. Untuk tahun 2016 dan 2017, Exxon Mobil memprediksi belanja modal dan eksplorasi akan memiliki rata-rata kurang dari $34 milyar. Sementara produksi diharapkan meningkat menjadi setara 4,3 juta barrel minyak per hari pada tahun 2017. "Kami telah menghemat bahan baku, pelayanan dan biaya konstruksi," kata Chief Executive Rex Tillerson. "Prospek modal yang lebih rendah juga mencerminkan upaya kami dalam meningkatkan sejumlah peluang sekaligus menambah persyaratan dan ketentuan khusus, serta mengoptimalkan rencana pembangunan." Saham komponen Dow ini ini tercatat telah menyusut 7,2% dalam 3 bulan terakhir. 

 McDonald's Memperbarui Kebijakan Pasokan Ayam. McDonald's Corp. pada hari Rabu mengatakan jaringan restorannya di AS akan menghentikan penjualan ayam yang dibesarkan dengan antibiotik yang penting bagi kesehatan manusia. Yang menjadi salah satu langkah terbesar perusahaan dalam merespon keprihatinan atas resisten antibiotik "super bug". McDonald's juga berencana membuat perubahan terkait kebijakan pasokan selama 2 tahun ke depan, bekerja sama dengan pemasok ayam terbesar di AS, Tyson Foods Inc. Selanjutnya, jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia ini hanya akan mengizinkan pemasok ayamnya menggunakan ionophores, antibiotik yang tidak digunakan dalam pengobatan manusia. Pengumuman ini dikeluarkan hanya 3 hari setelah Steve Easterbrook mengambilalih jabatan Chief Executive McDonald's dari Don Thompson, dan berjanji akan melakukan perubahan signifikan pada perusahaan untuk mengatasi penurunan penjualan yang kian memburuk. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.1080, untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support 1.1020. Resisten terdekat tampak di area 1.1160, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi netral di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.1205. 

 GBP/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil anjlok dibawah area 1.5280 untuk menambah momentum bearish mengincar area 1.5220. Resisten terdekat tampak di area 1.5350, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.5400. 

 USD/JPY. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 120.15 untuk menambah tekanan bullish mengincar area resisten 120.70. Support terdekat tampak di area 119.35, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 118.80 sebelum mengalami rebound ke atas. 

 USD/CHF. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 0.9650 untuk memicu momentum bullish mengincar area 0.9715. Support terdekat tampak di area 0.9550, tembus secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 0.9500 sebelum dapat melanjutkan skenario bullish utama.

 AUD/USD. Bias intraday menjadi netral di jangka pendek dengan potensi range trading tampak di kisaran 0.7765 – 0.7890. Tembus secara konsisten diatas area 0.7890 berpotensi memicu skenario koreksi bullish menguji area resisten 0.7940. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 0.7765 baru dapat melanjutkan skenario bearish utama mengincar area 0.7725. 

 XAU/USD. Bias emas bearish dalam jangka pendek setelah harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1188, menembus ke bawah dari area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke wilayah 1180. Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat berada di kisaran 1205, break di atas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke area 1216. 

 Hang Seng Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish terutama setelah penutupan harga di bawah MA-200 membuka peluang untuk pengujian area 24105. Break konsisten di bawah area tersebut bisa memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area 24000 atau bahkan area 23895. Sebaliknya, dengan stochastic dan RSI yang telah oversold, dibutuhkan setidaknya break di atas area 24370 untuk memicu skenario koreksi bullish menuju area 24500. 

 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish meskipun masih diperlukan penembusan secara konsisten di bawah area 18550 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 18430 atau bahkan lebih rendah. Sebaliknya, MA-21 di sekitar 18780 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Clear break di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan potensi menguji area 18880. 

 Kospi Futures. Bias bullish untuk Kospi dalam jangka pendek seiring harga masih ditutup di atas sinyal MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Namun, kita harus berhati-hati untuk adanya koreksi seiring indikator Stochastic berada di wilayah jenuh beli. Level resisten terdekat terlihat dikisaran 255.00, break di atas area tersebut seharusnya memicu bullish lanjutan menuju ke 256.00 sebelum menguji ulang ke area kunci resisten di 257.70. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di area 253.50, break di bawah area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke area 252.50 sebelum menargetkan ke area support utama di 251.50.



sumber:               monexnews
DISCLAIMER: Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.