Wednesday, March 18, 2015

daily analis 18 mar 2015



Market Review 

 Aussie Tertekan Hasil Rapat RBA. Aussie melemah terhadap Dollar AS menyusul hasil rapat Reseve Bank of Australia (RBA) mensinyalkan pertimbangan untuk kembali memangkas suku bunga. Bank sentral ingin melihat penurunan suku bunga pada bulan lalu akan memberikan dampak yang baik pada perekonomian. Terkait mata uang, RBA masih menganggap nilai fundamental Aussie masih di atas prediksi, walau terdepresiasi terutama terhadap Dollar AS. Pasar menilai komentar ini sebagai outlook bearish. 

 BoJ Pertahankan Stimulus, Yen Flat. Yen diperdagangkan fluktuatifi di dekat level 121, menyusul hasil rapat Bank of Japan (BoJ) yang mengonfirmasi ekspektasi bank sentral tidak akan menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut dalam waktu dekat. Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda yakin tren inflasi tidak akan terpengaruh dalam jangka panjang, bahkan jika indeks harga konsumen turun ke area negative seiring anjloknya harga minyak. Pasangan mata uang Dollar Yen juga tidak bergerak banyak setelah data konstruksi AS yang lebih rendah dari ekspektasi. 

 Euro Lanjutkan Rebound Terhadap Dollar. Euro menguat terhadap dollar pada hari Selasa, menjelang pengumuman hasil pertemuan rapat kebijakan Federal Reserve bulan Maret pekan ini, yang diperkirakan akan memberikan sinyal yang lebih jelas mengenai waktu kenaikan suku bunga AS. Strategis mata uang BNP Paribas mengatakan bahwa sejumlah data AS yang mengecewakan telah meredam momentum rally dollar belakangan ini dan membuat dollar sedikit cemas menjelang pengumuman Federal Open Market Committee hari Kamis dini hari nanti. Data hari Senin menunjukkan tingkat produksi industri AS hanya naik sebanyak 0.1% di bulan Februari, berada di bawah ekspektasi. 

 Musim Salju Hambat Konstruksi Rumah AS Di Bulan Februari. Tingkat permulaan pembangunan rumah di AS anjlok paling banyak dalam 4 tahun di bulan Februari seiring cuaca dingin yang buruk di sebagian wilayah AS mencegah konstruktor untuk memulai proyek baru. Sejumlah 897,000 rumah pengerjaannya telah dimulai dalam laju tahunan, turun sebanyak 17% dari bulan Januari dan mencapai level terendah dalam setahun, menurut laporan Departemen Perdagangan hari Selasa di Washington. Sementara itu, izin untuk membangun naik sebanyak 3% menuju angka 1.09 juta, level tertinggi sejak Oktober, menyusul 1.06 juta pada bulan sebelumnya. Proyeksi Bloomberg menunjukkan angka izin membangun akan mencpai 1.07 juta. Izin membangun untuk rumah keluarga tunggal mencapai level terendah sejak bulan Mei tahun lalu

 Tokyo & Shanghai Ditutup di Level Tertinggi Baru. Mayoritas saham Asia menguat pada hari Selasa, dengan bursa Tokyo, Shanghai dan Seoul mengakhiri sesi di level tertinggi baru, seiring rapat kebijakan bank sentral menyita perhatian investor. Penutupan positif Wall Street hari sebelumnya juga turut menopang sentimen. Sesuai perkiraan, Bank of Japan mempertahankan program stimulus moneter tidak berubah. Sementara Federal Open market Committee (FOMC) memulai pertemuan 2 hari, dimana pasar akan coba mencari sinyal tentang waktu kenaikan suku bunga AS tahun ini. Indeks Nikkei 225 ditutup naik 1% pada level tertinggi 15-tahun baru pasca harian bisnis Nikkei memberitakan tentang rencana beberapa perusahaan meningkatkan Return on Equity (ROE) di atas 10%. Shanghai Composite melesat di akhir jam perdagangan untuk ditutup pada level tertinggi 5-tahun baru, didorong oleh harapan stimulus lebih lanjut dalam perekonomian terbesar ke-2 di dunia. Sementara indeks Hang Seng tergelincir dari level tertinggi sepekan dan kehilangan 0,2% menyusul penurunan 1% saham produsen koper Samsonite. Di Korea Selatan, kinerja solid saham-saham kelas berat seperti Samsung Electronics dan Hyundai Motor mendorong indeks KOSPI naik 2,1% dan ditutup pada level tertinggi 5-1/2 bulan. 

 Data Jerman Mengecewakan, Bursa Eropa Melemah. Bursa saham Eropa melemah di awal perdagangan pasca rally pada hari Senin, setelah pasar dibanjiri likuiditas melalui program pembelian pembelian aset dari European Central Bank. Bursa tertahan di zona merah setelah rilis data sentimen ekonomi Jerman oleh ZEW. Sentimen ekonomi Jerman bulan Maret naik menjadi 54,8, meski merupakan level tertinggi sejak Februari tahun lalu, namun analis yang disurvei FactSet memperkirakan sentimen jauh lebih optimistis sebesar 60. Data terpisah dari Eurostat mengkonfirmasi indeks harga konsumen turun 0,3% di bulan Maret, seusai dengan ekspektasi dan rilis awal dari lembaga statistik tersebut. Indeks DAX Jerman melemah 1,5% menjadi 11980,85, CAC 40 Perancis melemah 0,6% menjadi 5028,93. Namun FTSE 100 Inggris menguat 0,5% menjadi 6837,61, perhatian kini tertuju pada pengumuman anggaran Inggris pada hari Rabu. 

 Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Mixed. Mayoritas bursa saham ditutup melemah pada hari Selasa jelang pengumuman kebijakan oleh Federal Open Market Committee yang dapat memberikan kejelasan kapan waktu kenaikan suku bunga. Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan pembangunan rumah baru di AS turun di bulan Februari, sebagian besar akibat musim dingin yang buruk, namun ijin membangun naik yang memberikan gambaran akan adanya kenaikan pombangunan di musim semi. Indeks Dow Jones sempat meroost lebih dari 180 poin sebelum akhirnya ditutup melemah 0,71% menjadi 17849,01, S&P 500 melemah 6,99 poin atau 0,34% menjadi 2074,20, sementara Nasdaq naik 7,93 poin atau 0,16% menjadi 4973,43. 

 Emas Sentuh Level Terendah 4 Bulan. Kewaspadaan investor jelang rapat kebijakan moneter Federal Reserve membuat emas turun dan menyentuh level terendah empat bulan pada hari Selasa, The Fed berpotensi memberikan petunjuk yang dapat menaikkan ekspektasi kenaikan suku bunga di pertengahan tahun 2015. Bank sentral AS tersebut akan mulai rapat selama dua hari pada hari Selasa, banyak analis memperkirakan The Fed akan menghilangkan kalimat "sabar" yang merujuk pada suku bunga pada pernyataannya pasca rapat. Langkah tersebut akan menjadi sinyal semakin dekatnya kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006. Kenaikan suku bunga dapat menurunkan permintaan emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

 Minyak WTI Turun Ke Level Terendah Sejak Maret 2009. Harga minyak mentah turun di hari Selasa akibat ekspektasi naiknya persediaan minyak AS dalam 10 pekan beruntun, namun pelemahan dollar menjaga minyak dari kemerosotan lebih lanjut. Para trader dan investor yang disurvei Reuters memperkirakan persedian minyak AS akan naik melebihi 452 juta barel pada pekan lalu. Dollar yang melemah membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga mampu membatasi penurunan. Dollar yang diperkirakan menuju level paritas terhadap euro pada hari Selasa melemah sekitar setengah persen terhadap mata uang 19 negara tersebut.

 Toyota Akan Mengumumkan Kenaikan Upah Terbesar Dalam 13 Tahun. Toyota Motor Corp. tengah berencana menawarkan kenaikan gaji terbesar dalam 13 tahun untuk pekerjanya. Langkah tersebut diambil menyusul seruan PM Jepang Shinzo Abe yang menginginkan perusahaan-perusahaan di Jepang segera menaikkan upah pekerja mereka. enghasilan bulanan untuk pekerja serikat Toyota di Jepang akan tumbuh ratarata 3,2% pada awal bulan April, menurut seseorang nara sumber yang terlibat dalam perundingan antara produsen mobil terbesar Jepang itu dan serikat pekerja. Manajemen Toyota akan menawarkan kenaikan gaji pokok bulanan sebesar ¥4.000 ($32,94), selain kenaikan ¥7.300 untuk pekerja senior. 

 Sony Revisi Naik Laba Kuartal Ketiga. Produsen elektronik konsumen asal Jepan, Sony Corp pada hari Selasa mengatakan laba operasional kuartal ketiga miliknya mencapai 182 milyar yen (1.5 milyar dollar), naik sebanyak 2.2% dari estimasi bulan lalu, terdorong oleh pemangkasan biaya dan tingginya tingkat penjualan sensor dan videogame. Estimasi sebelumnya belum fina, seiring Sony masih belum mengumpulkan data akurat untuk studio film Hollywood miliknya pasca sistem komputernya terkena hack. Pada tanggal 4 Februari lalu Sony mengatakan laba operasional kuartal ketiga mencapai sekitar 178 milyar yen, hampir dua kali lipat tahun sebelumnya. Pada hari ini, Sony mengatakan termasuk hasil resmi untuk studio film miliknya, pendapatan kuartalan naik sebanyak 6.5% dari setahun sebelumnya menjadi 2.567 trilyun yen, dibandingkan estimasi sebelumnya pada 2.558 trilyun yen. Proyeksi untuk tahun fiskal yang berakhir tanggal 31 Maret masih belum berubah.




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bullish dalam jangka pendek, didukung sinyal bullish dari indikator MACD dan stochastic pada grafik 4-jam. Resisten terdekat terlihat di area 1.0705 (MA-50). Break ke atas area ini dapat mengangkat harga lebih tinggi untuk menargetkan resisten selanjutnya 1.0815 (Fibo 38.2%). Jika harga bergerak konsisten turun lebih rendah dari support 1.0540, maka harga akan melanjutkan momentum pelemahan untuk menguji support 1.0460. 

 GBP/USD. Bias masih bearish didukung turunnya indikator stochastic dan indikator MACD yang berada di bawah level nol dalam grafik 4-jam. Penembusan support 1.4690 akan memberikan tekanan tambahan pada harga untuk menargetkan support selanjutnya 1.4585. Sementara penguatan konsisten ke atas resisten 1.4805 diprediksi akan emlanjutkan momentum bullish utnuk menargetkan area 1.4900. 

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek didukung turunnya indikator stochastic serta sinyal bearish dari indikator MACD. Support terdekat terlihat di kisaran 120.70 dan penembusan support ini akan memicu momentum bearish lanjutan untuk menargetkan 120.20 (MA-100). Harga berpotensi mendapatkan momentum bullish jika berhasil melampaui resisten terdekat 121.40 untuk menargetkan resisten selanjutnya di kisaran 122.05. 

 USD/CHF. Bias netral dalam jangka pendek, namun kami masih lebih memilik outlook bullish dengan break ke atas area 1.0130 dapat memicu momentum bullish lanjutan menuju area 1.0240. Sementara untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 0.9970, break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish kembali ke area 0.9870. Hanya break ke bawah area ini yang dapat menjadi ancaman bagi outlook bullish saat ini. 

 AUD/USD. Bias masih bearish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan break ke bawah area 0.7600 untuk memicu momentum bearish lanjutan untnuk menguji area support 0.7560 sebelum menuju area 0.7400. Untuk pergerakan naik, resisten terdekat ada pada area 0.7640, break ke atas area ini dapat memicu tekanan bullish lanjutan untuk menguji area 0.7700 - 0.7735. Hanya break ke atas area ini yang dapat mengubah bias menjadi bullish menuju area 0.7780 dalam jangka pendek.

 XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1146, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1156. Penembusan di bawah area 1146 seharusnya memicu momentum bearish menguji area 1138, sebelum menuju area 1130. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1156 akan membawa harga naik untuk menguji area 1170. 

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 23960 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24120. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 23790, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 23640. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19400 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19500. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19210 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19050 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Bias masih bullish, namun RSI dan stochastic pada grafik 4 jam mengindikasikan fase koreksi bearish dalam jangka pendek menuju kembali ke area 257.00 sebelum menguji area support pada 255.00. Resisten terdekat ada pada area 260.00, break ke atas area ini akan melanjutkan outlook bullish untuk menuju area 261.15.




untuk tata cara buka demo/live acc, klik: disini





sumber: monexnews
DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.