Monday, March 16, 2015

daily analis 16 mar 2015


Market Review

 Dollar Masih Incar Level Paritas, Dalam Pekan Yang Brutal Terhadap Euro. Nilai tukar Euro anjlok tajam di hari Jumat setelah sempat melambung di hari sebelumnya sebesar 1 persen dari level terendah 12 tahun vs Dollar. Bagaimanapun tren pelemahan Euro masih berlanjut seiring arus modal keluar dari zona Euro masih sulit terbendung. Katalis penggerak lain di Eropa adalah Poundsterling, yang anjlok tajam ke titik rendah 5-tahun setelah Gubernur BoE Mark Carney menyatakan tidak akan tergesa-gesa menaikkan suku bunga acuannya dari level rendah secara historis, sementara indeks Dollar juga menguat tajam ke level 100.69, yang merupakan level yang belum pernah terlihat sejak pertengahan April 2003. Sentimen bullish Dollar masih mendominasi market menjelang rapat FOMC pekan depan, secara keseluruhan indeks Dollar AS masih dalam jalurnya membukukan penguatan mingguan lebih dari 2 persen, memperpanjang reli pekan lalu sebesar 2.5%. 

 Poundsterling Merosot Ke Titik Rendah 5-Tahun Terkait Outlook Kebijakan Moneter. Poundsterling merosot tajam ke level terlemahnya dalam 5 tahun terakhir terhadap Dollar di hari Jumat, mengakumulasi pelemahan tertajamnya sejak tahun 2010 akibat spekulasi para investor bahwa arah suku bunga antara Inggris dengan Amerika Serikat akan berbeda arah. Gubernur BoE Mark Carney menyatakan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga, sementara penguatan Poundsterling terhadap Euro akhir-akhir ini berisiko menekan laju inflasi di level bawah, sehingga BoE tidak dapat menaikkan suku bunga acuan. 

 Lonnie Sentuh Level Terendah 6 Tahun. Kemerosotan harga minyak telah berdampak pada jumlah pekerja Kanada yang membuat tingkat pengangguran naik dan membawa dollar Kanada, loonie, menyentuh level terendah 6 tahun terhadap dollar. Statistic Canada melaporkan tingkat pengangguran naik menjadi 6,8% dari 6,6% di bulan Januari. Tingkat pengangguran di bulan Februari tersebut menjadi yang tertinggi sejak bulan September 2014, ekonom yang disurvei Bloomberg News sebelumnya memperkirakan tingkat pengangguran naik menjadi 6,7%. Sementara jumlah pekerja di Kanada selama bulan Februari berkurang sebanyak 1.000 orang, pengurangan tersebut lebih baik dari estimasi ekonom sebanyak 5.000 orang. 

 Sentimen Konsumen AS Turun di Bulan Maret. Menurunnya optimisme rumah tangga kelas menengah dan bawah di AS membuat sentimen konsumen turun di bulan Maret. Perhitungan awal indeks sentimen konsumen dari University of Michigan menunjukkan angka 91,2 di bulan Maret, turun dari 95,4 di bulan Februari. Angka indeks tersebut juga dibawah estimasi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 95,5. Indeks untuk mengukur kondisi ekonomi saat ini turun menjadi 103 dari 106,9 di bulan Februari, dan dibawah perkiraan 105,7. Sementara indeks untuk ekspektasi kedepan turun menjadi 83,7 dari 88,0 dan juga dibawah perkiraan 87,5.

 Indeks Nikkei Tembus Atas 19,000, Cetak Level Tinggi Baru 15 Tahun. Bursa saham Asia berhasil bangkit dari pelemahan pada awal sesi hari Jumat, ditopang oleh performa Wall Street yang positif pada sesi sebelumnya. Nikkei Jepang menyentuh level tinggi 15-tahun baru dan mencetak kenaikan mingguan ke-5, ditopang lonjakan 13% saham produsen robot industri Fanuc Corp menyusul laporan tentang wacana kenaikan dividen dan buyback saham perusahaan. Indeks Nikkei ditutup naik 1.4% pada level penutupan tertinggi sejak April 2000. Indeks Hang Seng Hong Kong mengakhiri sesi pagi hari 0.3% lebih tinggi seiring skema swap hutang pemerintah daerah Beijing dan data pinjaman bulan Februari yang positif mendorong sentimen. Indeks KOSPI Korea Selatan melesat sekaligus menghentikan penurunan 4-hari beruntun seiring pasar menyambut baik pemangkasan suku bunga Bank of Korea hari sebelumnya. 

 Sektor Minyak & Gas Terpukul, Bursa Eropa Ditutup Mixed. Pasar saham Eropa ditutup mixed pada hari Jumat, seiring penurunan harga minyak lebih lanjut memukul sektor minyak dan gas. Saham Eni Italia anjlok hampir 4% setelah menjadi perusahaan minyak utama yang pertama kali mengumumkan pemangkasan dividen dan program buyback, sebagai dampak dari kejatuhan harga. Di seluruh Eropa sektor minyak dan gas merosot sekitar 2,6%. Fokus investor juga belum berpaling dari Yunani, dimana Perdana Menteri Alexis Tsipras dijadwalkan bertemu dengan Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker. Athena juga diperkirakan akan mengembalikan €340 juta ($360 juta) dana pinjaman yang diperoleh dari International Monetary Fund pada hari Jumat. DAX Jerman dan CAC40 Perancis ditutup naik masing-masing 0,8% dan 0,4%. Sementara FTSE 100 tergelincir 0,3%. 

 Wall Street Kembali Melemah, Cetak Penurunan Tiga Pekan Beruntun. Bursa saham AS melemah, mengirim indeks Standard & Poor 500 untuk penurunan mingguan ketiga beruntun, seiring reli dollar telah membebani perusahaan bahan baku dan industri. Indeks S&P 500 dan Dow industrial kembali lebih rendah pada tahun ini. Indeks S&P ditutup turun 12.55 poin, atau 0.6% di 2,053 dan melemah 0.9% pada tingkat mingguan. Indeks mengurangi kerugiannya sebanyak 1.2% seiring perusahaan energi memangkas pelemahannya dalam setengah jam terakhir jam perdagangan. Indeks Dow Jones turun 145.91 poin, atau 0.8%, menjadi 17,749.31 dan mencatatkan penurunan 0.6% pada pekan ini. Indeks Nasdaq Composite akhiri hari dengan turun 21.53 poin, atau 0.4% dan melemah 1.1% pada pekan ini. 

 Emas Menghentikan Penurunan 9-Hari Beruntun. Emas sukses menghentikan penurunan 9-hari beruntun pada hari Jumat di tengah berlanjutnya rally Dollar AS, dengan pasar logam mulia mulai berhati-hati menjelang rapat Federal Reserve AS pada 17-18 Maret mendatang. Namun emas tetap membukukan penurunan mingguan ke-6 dalam 7 pekan terakhir. Emas terus berada di bawah tekanan pasca data ketenagakerjaan AS bulan Februari memicu spekulasi kenaikan suku bunga Fed yang lebih awal. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya akan menggerus permintaan untuk aset non-bunga seperti bullion, sementara Dollar yang kuat akan membuat emas berdenominasi mata uang AS menjadi lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya. Sebagai refleksi dari sentimen bearish, kepemilikan di SPDR Gold Trust merosot 0,28% menjadi 750,95 ton pada hari Kamis, yang terendah sejak Januari. 

 Pasar Minyak Terpukul Oleh Proyeksi IEA. Harga minyak mentah anjlok sekitar 4% pada hari Jumat pasca International Energy Agency mengatakan jika banjir pasokan minyak dunia masih akan meningkat, dengan laju produksi minyak AS tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Sementara data Baker Hughes yang menunjukkan penurunan rig di ladang minyak AS tidak banyak merubah sentimen pelaku pasar. Jumlah rig eksplorasi minyak di AS berkurang sebanyak 56 dalam pekan yang berakhir 7 Maret, dibandingkan dengan penurunan 64 rig pada pekan sebelumnya. Bagaimanapun, berita tentang kesepakatan untuk mengakhiri aksi mogok pekerja kilang AS masih menyediakan support bagi harga, mengingat hal itu bisa membantu mendorong permintaan minyak mentah untuk diproses. Investor juga terus memantau perkembangan di Libya, dimana pertempuran telah menghambat output.

 Samsung Fokus Pada Produk Premium Untuk Bertahan Di Kompetisi. Samsung Electronics Co. akan menggunakan bahan premium dalam perangkat mobilenya untuk mendapatkan pelanggan dan menawarkan jangkauan yang lebih luas setelah kehilangan mahkota kepemimpinannya di pasar smartphone terhadap Apple Inc. Rencana tersebut meliputi lebih banyak smartphone dengan casing logam, desain yang lebih tipis dan layar definisi tinggi di dalam jangkauan model-model tersebut, ucap Co-CEO Shin Jong Kyun pada pertemuan tahunan pemegang saham di Seoul pada hari Jumat. Samsung meluncurkan ponsel Galaxy S6 terbaru pada bulan ini yang telah memicu kenaikan harga saham pada ekspektasi bahwa perusahaan dapat meningkatkan kembali earnings dan meredam penurunan di dalam pangsa pasar dimana Apple terlihat mulai menguat dalam kepemimpinan global. 

 United Technologies Ajukan $2.65 Miliar Untuk Percepat Pembelian Saham Kembali. United Technologies pada hari Jumat mengumumkan bahwa mereka mempercepat perjanjian pembelian saham kembali dengan Goldman Sachs dan Morgan Stanley untuk total pembelian kembali saham umum gabungan kedua perusahaan tersebut untuk senilai $2.65 miliar. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, United Technologies akan membayar sebesar $1.325 miliar ke Goldman dan Morgan Stanley, dan pada awalnya akan menerima sebanyak 9,298.426 saham dari setiap perusahaan. Jumlah saham yang diterima mungkin akan disesuaikan berdasarkan harga rata-rata volume tertimbang harian dari saham selama jangka waktu perjanjian. Perusahaan mengatakan bahwa perjanjian ini bagian dari pembelian saham kembali sebesar $3 miliar untuk tahun 2015. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.0460, untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support 1.0370. Resisten terdekat tampak di area 1.0600, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi netral di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.0740. 

 GBP/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil anjlok dibawah area 1.4690 untuk menambah momentum bearish mengincar area 1.4600. Resisten terdekat tampak di area 1.4835, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.4870. 

 USD/JPY. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 121.70 untuk menambah tekanan bullish mengincar area resisten 122.50. Support terdekat tampak di area 120.85, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 120.20 sebelum mengalami rebound ke atas. 

 USD/CHF. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas 1.0100 untuk memicu momentum bullish mengincar 1.0170. Support terdekat terlihat di 0.9985, tembus secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji 0.9940 sebelum dapat melanjutkan skenario bullish utama. 

 AUD/USD. Bias intraday menjadi bearish khususnya jika harga berhasil anjlok secara konsisten dibawah area 0.7600 untuk memicu momentum bearish mengincar area 0.7550. Di sisi atasnya, hanya penembusan konsisten diatas area 0.7770 baru dapat memicu skenario koreksi bullish menguji area 0.7840 sebelum melanjutkan trend bearish utama.

 XAU/USD. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish kendati masih diperlukan break konsisten di bawah area 1147 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 1142, sebelum mengincar target berikutnya di area 1137. Pada sisi sebaliknya, MA-21 di sekitar 1157 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Clear break di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 1161. Resistensi berikutnya terletak di area 1167. 

 Hang Seng Futures. Bias masih bearish dalam jangka pendek untuk Hang Seng setelah harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam, selain itu turunnya sinyal dari Stochastic dan indikator MACD yang di area negatif adalah tanda-tanda penunjang untuk sinyal bearish. Level support terdekat berada di 23585, break di bawah area tersebut seharusnya memicu bearish lanjutan menuju ke 23420 sebelum menguji ulang ke wilayah 23275. Untuk sisi atas, level resisten terdekat berada di 23770, break di atas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke 23885 sebelum mencoba untuk meraih area kunci resisten di 24070. 

 Nikkei Futures. Bias berpotensi bullish dalam jangka pendek untuk Nikkei walaupun kita melihat indikator Stochastic di area jenuh beli, karena harga masih bergerak di atas MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level resisten terdekat terlihat di kisaran area 19215, break di atas area tersebut seharusnya melanjutkan pergerakan bullish menuju ke 19335 sebelum menargetkan ke wilayah 19500. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di area 19080, break di bawah area tersebut harga kemungkinan akan berkonsolidasi seiring tidak jelasnya petunjuk di area ini menuju ke wilayah 18960 sebelum menargetkan ke 18870. 

 Kospi Futures. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 254.30. Dibutuhkan penembusan di atas area tersebut untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 255.20. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 252.80, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 251.60.



sumber: monexnews

DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. PT.Monex Investindo Futures berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. PT. Monex Investindo Futures tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.