Wednesday, March 4, 2015

daily analis 04 mar 2015


 Indeks Dollar AS Sentuh Level Tertinggi 11-Tahun Seiring Pelebaran Rate AS - Zona Euro. Dollar AS meroket ke level tertinggi dalam 11 tahun terakhir terhadap berbagai mata uang utama di hari Selasa, dimana Dollar menyentuh level tinggi 6-pekan vs Euro seiring perbedaan suku bunga condong menguntungkan pasar obligasi US Treasury. Gap imbal hasil antara obligasi AS tenor 2-tahun dengan obligasi zona Euro makin mencolok menjelang rilis detail rencana program QE ECB senilai 1.1 trilyun Euro yang akhirnya mendongkrak kinerja Dollar. Di saat bersamaan yield obligasi AS menguat, sebagian besar yield zona Euro bertengger dekat level rekor rendah ditengah antisipasi para investor menjelang rapat ECB yang akan menyediakan detail program QE minggu ini. Sebaliknya Federal Reserve diperkirakan akan mengimplementasikan pengetatan moneter di tahun ini. Meskipun aktivitas ekonomi dalam beberapa minggu terakhir cukup mengecewakan, namun laju GDP Q2 di AS berpotensi terakselerasi kembali mendekati level 4% karena ekonomi pulih dari kondisi cuaca yang buruk. Bagaimanapun sebagian besar pejabat The Fed, antara lain Presiden Fed Philadelphia dan St.Louis, Mester dan Bullard memperkirakan laju GDP AS di 2015 akan tumbuh di level 3%. 

 RBA Tahan Suku Bunga, Aussie Menguat. Dollar Australia menguat terhadap dollar AS pada hari Selasa setelah Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga, sementara data ekonomi Australia yang lebih baik dari perkiraan turut memberikan sentimen positif. RBA yang diperkirakan kembali memangkas sebesar 0,25% mengejutkan pasar dengan mempertahankan suku bunga 2,25%, meski memberikan sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga di masa yang akan datang. Data terpisah dari Biro Statistik Australia melaporkan jumlah persetujuan membangun naik 7,9% di bulan Januari, mematahkan ekspektasi untuk penurunan 1,8%. 

 PDB Kanada di Atas Ekspektasi, Loonie Menguat. Dollar Kanada, loonie, menguat terhadap dollar AS setelah laju pertumbuhan ekonomi Kanada di kuartal keempat lebih cepat dari ekspektasi, yang ditopang belanja konsumen dan peningkatan persediaan barang pelaku bisnis. Statistics Canada melaporkan produk domestik bruto tumbuh 2,4% di kuartal keempat dari tahun sebelumnya. Biro statistik tersebut juga merevisi naik pertumbuhan di kuartal ketiga menjadi 3,2% dari rilis sebelumnya 2,8%. Ekonom yang disurvei Bloomberg News memperkirakan pertumbuhan 2,0% di kuartal ke-empat. 

 Aktivitas Konstruksi Inggris Melesat di Bulan Februari. Laju pertumbuhan aktivitas konstruksi Inggris melesat ke level tertinggi empat bulan di Februari, menambah sinyal ekonomi Inggris mengawali tahun 2015 dengan apik. Markit/CIPS melaporkan indeks aktivitas manufaktur di bulan Februari sebesar 60,1 mematahkan ekspektasi penurunan menjadi 59,0 dari bulan Januari sebesar 59,1. Angka di bulan Februari tersebut merupakan yang tertinggi sejak bulan Oktober. Survei dari Markit yang dirilis hari Senin juga menunjukkan ekspansi sektor manufaktur Inggris berada pada level tertinggi 

 Bursa Saham Asia Menguat, Ditopang Kinerja Wall St Hari Senin. Mayoritas bursa saham Asia mengekor kinerja solid Wall Street sesi sebelumnya dengan ditutup menguat pada hari Selasa. Indeks saham Nikkei Jepang turun tipis 0.06%, namun masih berada dekat level tinggi 15 tahun, seiring beberapa aksi profit taking mengikis sentimen positif yang ditebarkan Wall Street. Bursa China melemah seiring memudarnya euforia pemangkasan suku bunga pada akhir pekan lalu, dengan sejumlah initial public offerings (IPO) baru memicu kecemasan akan mengetatnya likuiditas. Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup cenderung, dengan sentimen positif dari Wall Street membantu mengimbangi kecemasan tentang perlambatan ekonomi China. Indeks Kospi Korea Selatan terapresiasi 0.23% dan bertahan dekat level tinggi 5 bulan, ditopang oleh penguatan saham produsen otomotif dan grup Samsung. 

 Bursa Saham Eropa Merah, Terpengaruh Oleh Pelemahan Barclays. Bursa saham Eropa tergelincir dari level tertinggi multi tahunan pada hari Selasa, terpukul oleh kejatuhan saham di lingkungan perusahaan Perancis Veolia dan bank Barclays di Inggris. Namun, para trader mengatakan penurunan ini masih relatif kecil mengingat reli kuat sejak awal tahun 2015, yang telah membuat indeks utama regional naik sebesar 14%, dan data penjualan retail Jerman yang lebih baik dari perkiraan masih menjaga pasar saham Jerman berada di dekat rekor tertinggi. Indeks FTSE 100 ditutup turun 0.74% du 6889.13. Indeks DAX Jerman dan CAC Perancis masing-masing ditutup turun 1.14% di 11280.36 dan 0.98% di 4869.25. 

 Penjualan Mengecewakan Sektor Otomotif Membebani Wall St. Wall Street gagal mempertahankan rekor penutupan hari Senin dan ditutup melemah pada hari Selasa, seiring investor mencerna laporan penjualan mobil yang buruk menjelang rilis beberapa data ekonomi domestik. Untuk tahun ke-2 berturut-turut musim dingin yang buruk telah melukai penjualan kendaraan AS pada bulan Februari, dengan produsen-produsen besar seperti General Motors, Ford, Fiat Chrysler dan Nissan gagal memenuhi proyeksi analis dan meredam optimisme. Sementara beberapa data ekonomi penting dijadwalkan untuk rilis hari Rabu, termasuk laporan payrolls swasta pada pukul 20:15 WIB dan laporan sektor jasa pada pukul 22:00 WIB. Di sisi korporasi, Best Buy mengumumkan pembagian dividen khusus 51 sen per saham, dan menaikkan dividen kuartalan sebesar 21% pasca menorehkan laba disesuaikan sebesar $1,48 per saham di kuartal terakhir, 13 sen lebih tinggi dari perkiraan. Nasdaq Composite ditutup turun 0,56%, diikuti oleh Dow Jones Industrial Average yang mengakhiri perdagangan 0,47% lebih rendah. Sedangkan S&P500 kehilangan 0,45%. 

 Harga Emas Berakhir Rendah, Dikisaran $1,204/Onz. Harga emas berakhir rendah pada hari Selasa seiring dollar yang melemah terhadap serangkaian mata uang utama, membantu logam mulia pulih dari kerugian di awal sesi yang sempat menyeret harga untuk turun ke bawah $1,200/onz. Harga emas berjangka AS bulan April ditutup turun $3.80, di $1,204.40/onz. Harga emas spot turun 0.3%, di level $1,203/onz, sebelumnya sempat turun hampir 1% ke level terendah sesi di $1,194.90 karena dollar yang bergerak di kisaran tertinggi 11 tahun, dibantu oleh meningkatnya imbal hasil Treasury. Andrey Kryuchenkov mengatakan bahwa emas jelas menemukan beberapa dukungan dikisaran $1,200 pada awal bulan ini dan orang-orang saat ini masih menunggu data AS. Dia menambahkan bahwa pasar akan melihat angka non farm payroll AS pada hari Jumat dan peluncuran pelonggaran kuantitiatif dari ECB pada pekan depan. 

 Berita Libya Lambungkan Harga Minyak. Harga minyak rebound pada hari Selasa dari kejatuhan pada sesi sebelumnya, diangkat oleh pertempuran yang mengancam kilang minyak di Libya. Minyak berjangka AS, ditutup naik 1.88%, di level $50.52 per barel. Sementara itu minyak Brent naik $1.20 di $61 per barel, sebelumnya sempat reli sebesar $2 per barel. Harga yang lebih tinggi yang tetapkan oleh Arab Saudi untuk para pembelinya di Asia, Amerika Serikat dan Eropa barat laut tidak dengan segera mendongkrak harga minyak Brent dan WTI berjangka, meskipun beberapa trader melihat tindakan tersebut dapat dianggap sebagai penopang kenaikan harga.

 Jual OneMain ke Springleaf, Citi Meraup $4,25 Milyar. Citigroup Inc. telah setuju untuk menjual unit pembiayaan konsumen OneMain Financial Holdings Inc. kepada Springleaf Holdings Inc. senilai $4,25 milyar secara tunai. Penjualan OneMain, yang telah diupayakan Citigroup sejak tahun 2011, menjadi bagian dari rencana bank terbesar ke-3 di AS itu untuk mengurangi aset yang tidak diinginkan dan fokus pada klien lebih kaya. Citigroup juga mengatakan akan menggunakan sebagian hasil penjualan untuk menutup beberapa pendanaan yang saat ini menopang Citi Holdings, yang bersama dengan sisa pendapatan, diprediksi akan menambah sekitar $1 milyar ke dalam laba sebelum pajak. Pada akhir tahun 2014 lalu Citigroup telah memangkas aset Citi Holdings senilai $98 milyar atau sekitar 5% dari total aset bank, dari sebelumnya $875 milyar atau lebih dari 30% dari total aset. 

 Laba Melampaui Harapan, Best Buy Umumkan Rencana Buyback. Best Buy Co. pada hari Selasa mengumumkan rencana buyback saham untuk pertama kalinya sejak tahun 2012, menyusul lonjakan laba yang melampaui perkiraan dalam kuartal liburan. Namun, pendapatan perusahaan gagal memenuhi ekspektasi Wall Street akibat berlanjutnya pelemahan di kategori tablet. Peritel elektronik itu membukukan laba $519 juta atau $1,46 per saham dalam kuartal fiskal yang berakhir 31 Januari, meningkat dibandingkan $293 juta atau 83 sen per saham dalam periode setahun sebelumnya. Tidak termasuk item, laba per saham tercatat $1,48. Sedangkan pendapatan naik tipis 1,3% sebesar $14,2 milyar. Para analis sebelumnya memprediksi Best Buy akan mendulang laba $1,35 per saham dengan pendapatan $14,35 milyar. Menyusul hasil tersebut, Best Buy mengotorisasi program buyback senilai $1 milyar untuk jangka waktu 3 tahun. Perusahaan juga mengumumkan kenaikan 21% dalam dividen kuartalan dan dividen khusus sebesar 51 sen per saham. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.1155, untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support 1.1100. Resisten terdekat tampak di area 1.1210, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi netral di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.1280. 

 GBP/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil anjlok dibawah area 1.5325 untuk menambah momentum bearish mengincar area 1.5260. Resisten terdekat tampak di area 1.5400, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.5455. 

 USD/JPY. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 120.15 untuk menambah tekanan bullish mengincar area resisten 120.70. Support terdekat tampak di area 119.35, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 118.80 sebelum mengalami rebound ke atas. 

 USD/CHF. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 0.9650 untuk memicu momentum bullish mengincar area 0.9715. Support terdekat tampak di area 0.9550, tembus secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 0.9500 sebelum dapat melanjutkan skenario bullish utama.

 AUD/USD. Bias intraday menjadi netral di jangka pendek dengan potensi range trading tampak di kisaran 0.7765 – 0.7890. Tembus secara konsisten diatas area 0.7890 berpotensi memicu skenario koreksi bullish menguji area resisten 0.7940. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 0.7765 baru dapat melanjutkan skenario bearish utama mengincar area 0.7725. 

 XAU/USD. Bias emas bearish dalam jangka pendek setelah harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1188, menembus ke bawah dari area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke wilayah 1180. Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat berada di kisaran 1208, break di atas area tersebut dapat memicu bullish lanjutan menuju ke area 1220. 

 Hang Seng Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish kendati masih dibutuhkan clear break di bawah area 24500 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 24370, sebelum mengincar MA-200 di sekitar 24230. Pada sisi sebaliknya, resistensi terdekat berada di area 24680. Dengan stochastic dan RSI yang oversold, break kembali di atas area tersebut bisa memicu skenario koreksi bullish menguji MA-21 di sekitar 24790 atau bahkan lebih tinggi. 

 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish terutama jika harga mampu break konsisten di bawah area 18685. Yang bisa memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 18550, sebelum mengincar area 18430. Sebaliknya, MA-21 di sekitar 18810 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Bersama stochastic dan RSI yang mulai oversold, clear break di atas area itu bisa memicu skenario koreksi bullish menguji ulang area 18915. 

 Kospi Futures. Bias masih bullish untuk Kospi dalam jangka pendek seiring harga masih dapat bertahan di atas sinyal MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Selain itu, pergerakan naik dari Stochastic dan indikator MACD yang di area positif adalah sinyal tambahan untuk bullish jangka pendek. Level resisten terdekat terlihat dikisaran 255.80, break di atas area tersebut seharusnya memicu bullish lanjutan menuju ke 257.00 sebelum menguji ulang ke area kunci resisten di 259.00. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di area 253.70, break di bawah area tersebut dapat memicu bearish lanjutan menuju ke area 252.50 sebelum menargetkan ke area support utama di 251.50.




sumber: monex

DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.