Thursday, March 19, 2015

daily analis 19 mar 2015

GBPUSD1H



Market Review

 Neraca Perdagangan Dan Dovish Fed Angkat Yen. Yen sentuh level tertinggi dua pekan terhadap Greenback merespon positif nada hati-hati Fed setelah sebelumnya bereaksi terbatas pada defisit perdagangan yang lebih baik dari ekspektasi dan performa gemilang Nikkei. Yen bergerak terbatas terhadap Greenback setelah data defisit perdagangan di bulan Februari sebesar 424,6 miliar Yen jauh lebih rendah dari prediksi defisit 1,008 triliun Yen. Dampak perdagangan Nikkei di atas level 19500 untuk pertama kalinya dalam hampir 15-tahun juga tidak banyak memengaruhi pergerakan Dollar-Yen. 

 Loonie Rebound Dari Level Rendah 6-Tahun Usai Rapat FOMC. Dollar Kanada sentuh level terendah lebih dari enam tahun setelah data penjualan grosir kanada turun di bulan Januari dan harga minyak mentah memperpanjang pelemahan ketika pasokan minyak AS cetak rekor tertinggi baru. Penjualan grosir Kanada di bulan Januari turun 3,1% menjadi C$53,7 miliar, penurunan terbesar 6-tahun, melebihi ekspektasi penurunan 0,8% oleh para ekonom. Namun Loonie berhasil rebound setelah Federal Reserve mensinyalkan proyeksi dovish untuk pertumbuhan ekonomi As dan memangkas proyeksi peningkatan suku bunganya. 

 Pound Terjebak Dekat Level Rendah 5-Tahun. Pound anjlok menuju level rendah dalam hampir selam 5-tahun terhadap dollar setelah laporan menunjukkan laju pertumbuhan upah di Inggris dalam 3 bulan hingga Januari melambat, menambah tekanan pada Bank of England untuk mempertahankan suku bunga. Sterling juga melemah terhadap euro setelah minutes pertemuan kebijakan BOE bulan ini menunjukkan petinggi BOE sedang meninjau bagaimana penguatan pound terhadap euro mungkin dapat memperlambat inflasi. Minutes BOE yang cenderung dovish membuat sterling berada di bawah tekanan terhadap dollar. Meski pound berhasil terlepas dari level rendah sesi, namun pound masih diperdagangkan melemah terhadap dollar dan euro. 

 Pertumbuhan Upah Inggris Melambat, Tingkat Pengangguran Stabil. Office for National Statistic mengatakan tingkat upah termasuk bonus naik sebesar 1.8% dalam 3 bulan hingga Januari, melambat dari 2.1% pada bulan Desember. Di luar bonus, tingkat upah naik sebesar 1.6% pada periode November - Januari, sedikit melambat dari bulan sebelumnya. ONS juga mengatakan jumlah orang yang bekerja naik sebanyak 143,000 menjadi 30.939 juta orang dalam 3 bulan hingga Januari, melambungkan tingkat pekerjaan menuju rekor tinggi pada 73.3%. Jumlah pengangguran turun sebanyak 102,000 menjadi 1.856 juta orang, namun tingkat pengangguran tetap berada pada level 5.7% dibandingkan perkiraan penurunan menjadi 5.6%. Jumlah klaim pengangguran di bulan Februari turun sebanyak 31,000 orang, dibandingkan estimasi untuk penurunan sebesar 30,000 orang

 Asia Mixed Menjelang Pernyataan Kebijakan FOMC. Mengekor Wall Street, saham Asia bergerak variatif pada hari Rabu seiring pelaku pasar menantikan pernyataan kebijakan Federal Reserve untuk mencari sinyal tentang waktu kenaikan suku bunga AS. Shanghai Composite Index mencatat rally 6 sesi beruntun dan menyentuh level tertinggi sejak Mei 2008, pasca data China yang lemah memacu harapan bahwa Beijing akan mengucurkan stimulus segar. Di Hong Kong, Hang Seng terapresiasi lebih dari 1% seiring CK Hutchison Holdings melonjak 1% pada hari pertama perdagangan. Sementara Nikkei225 Jepang berbalik menguat 0,55% untuk menyentuh level puncak 15-tahun baru, seiring pasar bereaksi terhadap data ekspor bulan Februari yang menunjukkan pertumbuhan bulan ke-6 berturut-turut. KOSPI Korea Selatan tergelincir hampir 0,1% menyusul kenaikan tingkat pengangguran bulan lalu. Dirilis sebelum pembukaan pasar, tingkat pengangguran Korea Selatan dilaporkan naik menjadi 3,9% dari 3,4% pada bulan Januari. 

 Bursa Eropa Berakhir Varitaif, FTSE Rally. Bursa saham Eropa berakhir variatif pada hari Rabu, investor menanti hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS, dan menganalisa pengumuman anggaran di Inggris. Indeks FTSE Inggris naik sekitar 1,6% menjadi 6945,20, setelah Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, merilis anggaran pemerintah 2015 di hadapan parlemen. Anggaran tersebut merupakan anggaran terakhir jelang pemilihan umum bulan Mei mendatang. Indeks DAX Jerman melemah 0,5% menjadi 11922,77, sementara CAC Perancis flat pada level 5033,44. 

 Bursa Wall Street & Pasar Obligasi Menguat Seiring Sinyal Kewaspadaan The Fed. Bursa saham AS dan harga obligasi menguat, sementara Dollar melemah, setelah Federal Reserve memberikan sinyal untuk menggunakan pendekatan yang lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan dibanding ekspektasi para pelaku pasar. The Fed juga khawatir terhadap fenomena penguatan Dollar, serta imbas nya terhadap laju ekspor dan menghambat pencapaian target inflasi. Indeks Dow Jones sempat meroost lebih dari 180 poin sebelum akhirnya ditutup melemah 0,71% menjadi 17849,01, S&P 500 melemah 6,99 poin atau 0,34% menjadi 2074,20, sementara Nasdaq naik 7,93 poin atau 0,16% menjadi 4973,43. 

 Emas Mengguat Merespon Pernyataan The Fed. Emas menguat pada hari Rabu setelah Federal Reserve menghilangkan kata "sabar" pada pernyataannya, menaikkan ekspektasi tingkat suku bunga di AS mungkin akan naik pada pertengahan tahun ini. Namun berdasarkan "dot plot" yang dirilis, The Fed akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dari proyeksi sebelumnya. "Dot plot" tersebut menunjukkan pejabat The Fed memperkirakan tingkat suku bunga akan naik hingga 0,625% di tahun 2015, lebih rendah dari proyeksi di bulan Desember lalu sebesar 1,125%. Untuk tahun 2016 diperkirakan sebesar 1,875% lebih rendah dari sebelumnya 2,5%. 

 Pelemahan Dollar Lambungkan Minyak. Harga minyak mentah menguat lebih dari 5% pada hari Rabu akibat merosotnya dollar pasca pernyataan Federal Reserve mampu mengimbangi tekanan dari naiknya persediaan minyak AS dalam 10 pekan beruntun. Pelemahan dollar mampu meningkatkan daya tarik komoditas berdenominasi dollar seperti minyak bagi pemegang mata uang lainnya. Data dari Energy Information Administration menunjukkan persediaan minyak AS naik 9,6 juta barel menjadi 459,5 juta barel pada pekan yang berakhir 13 Maret.

 Laba FedEx Q3 Meningkat, Outlook Laba Sedikit Dibawah Estimasi. Perusahaan jasa pengiriman barang FedEx Corp melaporkan laju laba triwulanan yang lebih tinggi dibanding perkiraan, meskipun proyeksi laba penuh dalam setahun kedepan dilaporkan lebih rendah dibanding estimasi seiring pelambatan pertumbuhan ekonomi global. FedEx juga menyatakan biaya bahan bakar menurun 30 persen ditengah penurunan biaya, namun bisnis internasional juga terimbas negative oleh penguatan Dollar AS. Bulan lalu, rival utama FedEx, United Parcel Services Inc, melaporkan laju laba yang mengecewakan seiring tingginya biaya. Pada musim liburan lalu, UPS melakukan mobilisasi pekerja dan peralatan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan jasa FedEx di tengah musim libur yang akhirnya gagal terealisasi, sehingga memaksa perusahaan tersebut untuk membebani konsumen dengan kenaikan biaya pengiriman paket untuk tahun ini. 

 Perusahaam Minyak Shale AS Terimbas Negatif Oleh Kejatuhan Harga Minyak. Seiring dengan adanya prospek kejatuhan harga minyak lebih lanjut setelah dua bulan bergerak cukup stabil, produsen minyak shale di AS terpaksa harus memangkas pengeluaran agar menjaga modal dan bertahan ditengah penurunan kondisi bisnis. Minyak WTI telah anjlok 12 persen sepanjang pekan ini ke level $42 per barrel seiring kecemasan melimpahnya pasokan minyak global. Berbagai perusahaan minyak AS telah menegaskan bahwa pemangkasan biaya akan dilakukan jika memang perlu untuk menghindari downgrade rating kredit dan aksi sell off berbagai saham CFD sektor minyak.. Sejauh ini perusahaan minyak AS telah memangkas 20 – 60% pengeluaran sejak harga minyak berkurang nilai nya lebih dari setengah dari bulan Juni 2014 ke bulan January 2015. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek dengan resisten terdekat terlihat di area 1.0930 dan penembusan area ini akan memberikan dorongan penguatan lanjutan untuk menguji area 1.1035. Jika harga bergerak konsisten turun dan menembus support terdekat 1.0810, maka momentum bearish akan diteruskan untuk menargetkan area 1.0700.  GBP/USD. Bias netral untuk jangka pendek dengan potensi bearish untuk jangka panjang. Support terdekat terlihat di kisaran 1.4910 dan penembusan support ini akan membuka potensi pelemahan lebih lanjut untuk menguji area 1.4810. Sementara penembusan resisten terdekat berpeluang memicu momentum bullish lanjutan untuk menargetkan area 1.5150. 

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek dengan support terdekat 119.40 menjadi kunci konfirmasi pelemahan lebih lanjut untuk menargetkan area 118.80. Jika harga rebound dan bergerak konsisten naik melampaui resisten 120.30, maka harga akan melanjutkan tren penguatan untuk menargetkan resisten selanjutnya di kisaran 121.25. 

 USD/CHF. Bias bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga dapat bertahan di bawah area 0.9970, menuju area 0.9730 dalam jangka pendek sebelum menguji area 0.9580. Sementara break kembali ke atas area 0.9970 dapat mengubah bias menjadi netral dalam jangka pendek untuk bertahan pada potensi range perdagangan di sekitar area 1.0000 - 1.0130. Hanya break ke atas area 1.0130 yang dapat mengubah bias menjadi bullish menuju area 1.0240. 

 AUD/USD. Bias masih bearish kendati harga rebound tajam kembali ke atas area 0.7640. Dibutuhkan break ke atas area 0.7760 untuk mengakhiri outlook bearish saat ini dan mendorong harga naik menuju area 0.7850 dalam jangka pendek sebelum menguji area 0.7910. Untuk pergerakan turun, break kembali ke bawah area 0.7640 dapat melanutkan outlook bearish untuk menuju area 0.7560 sebelum menguji area 0.7400.

 XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1156, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 1173. Penembusan di bawah area 1156 seharusnya memicu momentum bearish menguji area 1145, sebelum menuju area 1130. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1173akan membawa harga naik untuk menguji area 1184. 

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 23960 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24120. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 23790, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 23640. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19400 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19500. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19210 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19050 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Harga masih berada dalam fase koreksi bearish setelah gagal menembus ke atas area 261.15 kemarin, koreksi akan menuju area 257.00 sebagai support terdekat sebelum menuju area 255.80. Sementara itu, break ke atas area 261.15 akan melanjutkan outlook bullish untuk menguji area 264.35 dalam jangka menengah.



sumber: monexnews

DISCLAIMER: 

Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.