Monday, March 23, 2015

daily analis 23 mar 2015

CLS10C 4H


Market Review 

 Penguatan Poundsterling Tertopang Data Defisit Anggaran. Data pinjaman sektor publik Inggris menambahkan penguatan untuk momentum bullish pasangan mata uang Poundsterling Dollar. Faktor nilai tukar Dollar AS yang lemah juga ikut andil dengan investor masih mencerna pernyataan dovish Fed yang akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih rendah dari prediksi. Office for National Statistics melaporkan pinjaman sektor publik, tidak memasukkan perbankan pemerintah, mencapai 6,9 miliar Poundsterling di bulan Februari, lebih rendah 34% dari tahun sebelumnya. Defisit anggaran yang lebih rendah ini tercapai karena peningkatan pemasukan dari pajak penghasilan. Pemasukan dari pajak penghasilan naik 16% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 18 miliar Pounds, paling banyak untuk bulan Februari sejak tahun 2008. 

 Loonie Tersandung Data Mix Ritel Dan Inflasi. Laporan ekonomi yang bervariasi dari Kanada melemahkan Dollar Kanada terhadap Greenback. Penjualan ritel turun di bulan kedua, lebih rendah 1,7% menjadi 41,46 miliar Dollar Kanada, tergerus penjualan bahan bakar minyak yang mencatatkan penurunan terbesar sejak bulan November 2008 dan konsumen enggan membeli mobil baru dengan harga tinggi. Biro statistik Kanada juga melaporkan inflasi bulan Februari naik 0,9%, lebih tinggi dari ekspektasi 0,7%, setelah turun 0,2% di bulan Januari. Pelemahan ini hanya sementara, menyusul rebound Dollar Kanada terhadap Greenback di tengah aksi jual Dollar AS seiring investor meninjau kembali proyeksi lebih rendah pertumbuhan dan inflasi Federal Reserve. 

 Ekspektasi Suku Bunga AS Picu Pelemahan Dollar. Dollar melemah pada hari Jumat, menuju performa mingguan terburuk dalam lebih dari 2 tahun terhadap euro, tertekan oleh ekspektasi tingkat suku bunga AS yang akan naik lebih lambat dari espektasi. Greenback juga sedang menuju pelemahan mingguan terbesar dalam 2 bulan terhadap franc Swiss dan yen, dua hari setelah Federal Reserve memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi miliknya. Hal tersebut mendorong mundur ekspektasi kenaikan suku bunga AS di bulan Juni. Meski demikian, kendati pelemahan dollar, pelaku pasar meyakini bahwa pelemahannya hanya bersifat sementara 

 Penjualan Ritel Kanada Anjlok, Laju Inflasi Stabil. Tingkat penjualan ritel di Kanada turun lebih dari ekspektasi di bulan Januari akibat penurunan harga pada pompa bensin, menandakan perekonomian mungkin memulai tahun 2015 lebih lemah dari antisipasi. Statistics Canada pada hari Jumat juga melaporkan laju inflasi tahunan di bulan Februari juga tertekan oleh penurunan harga bensin, bertahan stabil pada level 1%, sesuai ekspektasi, dan berada di batas bawah range target Bank of Canada. Analis menatakan laju inflasi pada level tersebut kemungkinan tidak akan mendornog bank sentral untuk mengambil langkah terhadap tingkat suku bunga, meski penurunan pada tingkat penjualan ritel membuat jalur kebijakan moneter kurang jelas. Penurunan sebesar 1.7% pada penjualan ritel melebihi ekspektasi untuk penurunan sebesar 0.7%.

 Bursa Saham Jepang Naik ke Level Tertinggi 15 Tahun Baru. Pelemahan yen membawa bursa saham Jepang menguat pada hari Jumat, indeks Nikkei naik ke level tertinggi 15 tahun baru setelah mengakhiri perdagangan +0,4% menjadi 19.560,22, tertinggi sejak April 2000. Dalam sepekan, Nikkei berhasil menguat 1,6% dan telah naik dalam enam pekan beruntun. Dari China, indeks Shanghai Composite naik 1% menjadi 3.617,32, untuk pertama kalinya ditutup di atas 3.600 sejak bulan Mei 2008. Sementara Hang Seng Hong Kong melemah 0,4% setelah menguat dua hari beruntun. Indeks Kospi Korea Selatan flat pada level 2.037,24. 

 FTSE Cetak Rekor, Ditutup di Atas 7.000. Bursa saham Eropa menguat pada hari Jumat, ditopang spekulasi suku bunga di AS yang akan ditahan lebih lama, serta Yunani yang mengatakan sedang menyusun rencana reformasi yang baru. Indeks FTSE Inggris naik ke level tertinggi terangkat saham sektor pertambangan dan energi. Indeks FTSE 100 naik 0,9% menjadi 7022,51, untuk pertama kalinya ditutup di atas level 7.000. Sepanjang pekan ini FTSE menguat 4,2%, dan menjadi pekan terbaik dalam dua bulan terakhir. Indeks DAX 30 Jerman melesat 1,2% menjadi 12039,37, menjadi penguatan pertama setelah melemah dalam tiga hari beruntun. Indeks CAC 40 Perancis naik 1% menjadi 5087,49. 

 Bursa Saham AS Melejit, Nasdaq Dekati Level Rekor Tinggi. Indeks saham AS berjangka menguat di hari Jumat, dimana indeks komposit Nasdaq menyentuh level tertinggi intraday dalam 15 tahun terakhir, yakni kembali dekati level 5000, ditunjang laju revenue dan pertumbuhan laba yang pesat. Selain itu volume perdagangan dilaporkan meningkat di hari Jumat, seiring berakhirnya berbagai tipe kontrak berjangka dan kontrak option, yang biasa dikenal dengan istilah quadruple witching, yang cenderung menopang kenaikan volume perdagangan di bursa Wall Street. Indeks Dow Jones sempat menguat hingga 225 poin sebelum akhirnya memangkas penguatan menjadi 168,62 poin atau 0,94% menjadi 18.127,65. Nasdaq naik 34,04 poin atau 0,68% menjadi 5.026,42, di atas level psikologis 5.000 untuk kedua kalinya sejak bubble sektor teknologi pada Maret 2009. S&P 500 menguat 18,79 poin atau 0,90% menjadi 2.108,06. 

 Emas Catat Pekan Terbaik Sejak Bulan Januari. Emas menguat dalam tiga hari beruntun dan mencatat penguatan hampir 3% sepanjang pekan ini menyusul pelemahan tajam dollar yang mengdongkrak permintaan emas. Emas juga mencatat mingguan penguatan terbesar sejak bulan Januari. Pada hari Rabu lalu, pernyataan kebijakan moneter dari Federal Reserve, serta konferensi pers Chairwomen The Fed, Janet Yellen diintepretasikan sebagai sinyal bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunga dalam waktu yang lebih lama dari ekspektasi pelaku pasar. Beberpa analis memperkirakan rally dollar akan terhenti akibat pernyataan tersebut. Pada hari Jumat, indeks dollar turun sekitar 1,6% dan sepanjang pekan ini melemah 2,5%. 

 Minyak Catat Penguatan Pertama Dalam Lima Pekan Terakhir. Minyak rally pada hari Jumat, pelemahan dollar membawa minyak mencatat penguatan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir. Sementara itu perusahaan Baker Hughes melaporkan pengebor minyak kembali mengurangi 41 jumlah rig yang beroperasi pekan ini, menjadi 825 yang merupakan level terendah sejak Maret 2011. Jumlah rig yang beroperasi telah berkurang dalam 15 pekan beruntun, sama dengan penurunan pada Maret 2009. Pernyataan Federal Reserve pada hari Rabu kembakli membuat dollar melemah pada hari Jumat.

 Penjualan Peritel Tiffany Anjlok Untuk Kali Pertama Dalam 5 Tahun. Laju penjualan triwulanan Tiffany & Co’s anjlok untuk kali pertama dalam 5 tahun terakhir dan diperkirakan merosot lebih lanjut seiring faktor penguatan Dollar menyebabkan para turis menjauhi toko perhiasan di New York, selain itu juga mereduksi nilai penjualan luar negeri. Tingkat penjualan di luar Amerika Serikat, menyumbang hampir setengah dari tingkat revenue total Tiffany, sementara turis secara historis menyumbang sekitar ¼ dari penjualan di AS. Bahkan toko Fifth Avenue milih Tiffany dilaporkan para turis menyumbang sekitar 40 persen penjualan keseluruhan. Meski Tiffany masih berjuang mengatasi efek negative penguatan Dollar selama beberapa bulan terakhir, namun kejatuhan tingkat penjualan selama Q4 2014 lalu masih mengejutkan berbagai analis, yang sebagian besar mengharapkan adanya kenaikan penjualan. Dollar AS menguat sekitar 9 persen dari kurun waktu November hingga January, yang merupakan musim liburan di AS, sehingga diekspektasikan masih akan berlanjut naik tahun ini. 

 Laju Revenue KB Home Meningkat 29 Persen Terkait Tingginya Permintaan. Pesanan baru pada saham CFD KB Home naik 24% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sementara pengantaran naik 10%, ditopang oleh tingginya pesanan serta level harga yang murah. Earnings dan laju revenue naik melampaui estimasi, meskipun laju laba perusahaan masih tertekan oleh marjin laba yang menurun seiring kenaikan biaya kepemilikan tanah dan biaya konstruksi. KB Home melaporkan revenue naik 29%, ditunjang kenaikan harga maupun jumlah pemesan. Saham CFD KB Home otomatis melonjak 5.8% ke level $14.90 per lembar saham. Katalis positif lainnya adalah kenaikan harga jual rata-rata sebesar 8%, ke level $329,500 dimotori penguatan pertumbuhan kawasan dimana harga naik 13%. CEO Mezger menyatakan bahwa perusahaan akan terus ekspansi seiring pemulihan pasar sektor perumahan. Mr. Mezger juga menambahkan pertumbuhan ekonomi yang positif akan mengimbangi tekanan pada marjin laba yang menurun dari 17.7% ke 15.1%. 




Technical Outlook 

 EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek dengan MA-100 menjadi resisten terdekat dalam grafik 4-jam. Penembusan resisten terdekat di kisaran 1.0860 akan memicu momentum bullish lanjutan untuk menguji resisten selanjutnya pada area 1.0920. Sementara pergerakan turun konsisten yang menembus support 1.0720 berpeluang menarik harga lebih rendah uintuk menargetkan MA-50 pada kisaran 1.0620. 

 GBP/USD. Bias bullish untuk jangka pendek berpotensi menargetkan 1.4990 yang menjadi resisten terdekat. Indikator stochastic dan MACD dalam grafik 4-jam beri sinyal bullish menandai momentum penguatan dengan area 1.4990 dan 1.5075 menjadi resisten. Momentum bearish dapat terjadi jika harga diperdagangkan di bawah support 1.4850 untuk kemudian menargetkan support selanjutnya 1.4720. 

 USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek dengan indikator stochastic, RSI, dan MACD dalam grafik 4- jam secara kolektif memberikan sinyal bearish. Support terdekat terlihat di area 119.90 dan penembusan support ini dapat memicu momentum bearish lanjutan untuk menargetkan area 119.00. Sementara momentum bullish membutuhkan konfirmasi penembusan resisten terdekat pada kisaran 120.75 sebelum dapat mendekati area yang lebih tinggi pada kisaran 121.15. 

 USD/CHF. Bias masih bearish dengan potensi rebound dalam jangka pendek seiring RSI dan stochastic berada pada kondisi oversold. Rebound akan menuju area 0.9815 dalam jangka pendek, break ke atas area ini dapat melanjutkan pergerakan bullish menuju kembali ke area 0.9875. Untuk pergerakan turun, support terdekat ada pada area 0.9740, break ke bawah area ini dapat melanjutkan outlook bearish menuju area 0.9620

 AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek, menuju arae 0.7850 dalam jangak pendek sebelum menuju arae 0.7910. Namun kita harus waspada adanya koreksi bearish seiring RSI dan stochastic menunjukkan kondisi overbought. Koreksi akan menuju area 0.7735 sebagai support terdekat, break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish lebih lanjut menuju kembali ke bawah area 0.7700. 

 XAU/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 1190. Penembusan di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut untuk menguji area 1200. Pada pergerakan ke bawah, support terdekat berada pada kisaran 1175, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, lebih jauh menguji area 1164. 

 Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 24620 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 24800. Di sisi bawanya, support terdekat tampak di area 24470, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 24220. 

 Nikkei Futures. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 19670 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 19885. Di sisi bawahnya, hanya penembusan konsisten dibawah area 19380 dapat menambah tekanan bearish kemungkinan mengincar area support 19210 sebelum dapat terpantul ke atas kembali. 

 Kospi Futures. Pasca fase koreksi bearish, harga siap untuk melanjutkan outlook bullish. Menuju resisten terdekat pada area 261.80 sebelum menuju area 264.35. Sementara untuk pergerakan turun, break kembali ke bawah area 259.50 akan menuju area 257.00 dalam jangka pendek sebelum menguji area 253.30. Hanya break ke bawah area ini yang dapat menjadi ancaman bagi outlook bullish saat ini.



sumber: monexnews
DISCLAIMER: 
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.