Thursday, April 16, 2015

daily analis 16 apr 2015

AUDUSDH1




Market Review

 Euro Anjlok Akibat Komitmen ECB Pada QE Meski Ekonomi Membaik. Nilai tukar Euro anjlok di hari Rabu, setelah Bank sentral Eropa mempertahankan level suku bunga acuan tidak berubah sesuai perkiraan, sekaligus menegaskan kebijakan moneter dengan bias dovish meski terdapat pemulihan aktivitas ekonomi. Pada rapat moneter Rabu kemarin, ECB memutuskan untuk tidak merubah refinancing rate, yang menentukan bunga kredit ekonomi di level 0.05%, selain itu ECB mempertahankan level suku bunga deposit di -0.20%, yang berarti berbagai bank justru harus membayar bunga jika memarkir dana nya.
 
 Sterling Melemah vs Dollar, Fokus Pada Hasil Polling. Sterling melemah tipis terhadap Dollar di hari Rabu, namun masih stabil sekitar 2 sen diatas level terendah Poundsterling dalam 5 tahun terakhir yang sempat diraih di awal pekan ini akibat kecemasan imbas negatif pemilu Inggris pada bulan depan. Meskipun sejauh ini belum tampak pada posisi hedging para pelaku pasar keuangan atas potensi volatilitas yang melonjak tajam menjelang hasil poling 7 Mei, dimana diperkirakan tidak dapat menunjukkan voting mayoritas kandidat pemenang pemilu. Alih-alih nilai tukar Poundsterling masih cukup stabil dalam 2 bulan terakhir, dan secara keseluruhan masih menguat 1 persen sepanjang tahun ini. Potensi katalis negatif lainnya adalah prospek ekonomi Inggris yang tidak terlalu positif terlepas dari pemenang pemilu Inggris. Laju inflasi utama Inggris beberapa waktu lalu dirilis di level nol persen untuk dua bulan berturut-turut, sementara indikator makro ekonomi lainnya cenderung lebih lemah dibanding estimasi, sementara ekspektasi kenaikan suku bunga di pertengahan tahun depan mulai memudar.
 
 Proyeksi BoC Melambungkan Loonie. Dollar Kanada menguat tajam setelah Gubernur Bank of Canada, Stephen Poloz mempertahankan suku bunga acuan ditengah sinyal meredanya tekanan yang ditimbulkan oleh kemerosotan harga minyak. Dalam laporkan kebijakan monter, Poloz mengatakan pemangkasan suku bunga sebelumnya mampu melindungi ekonomi dari tekanan akibat kemerosotan harga minyak yang merupakan komoditas ekspor utama Kanada, dan memproyeksikan laju pertumbuhan lebih tinggi pada tahun depan. BOC menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 1,9% dari sebelumnya 2,1% akibat penurunan investasi yang terkait dengan minyak. Bank sentral tersebut juga menaikkan proyeksi inflasi 2% akan tercapai pada kuartal pertama tahun 2016, dari proyeksi sebelumnya pada kuartal ke-empat 2016.
 
 Produksi Industri AS Merosot di Bulan Maret. Federal Reserve melaporkan produksi industri AS bulan Maret turun 0,6% dari bulan sebelumnya yang naik 0,1%. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak bulan Agustus 2012, dan lebih rendah dari ekspektasi penurunan 0,5% oleh para ekonom yang disurvei MarketWatch. Sepanjang kuartal pertama produksi industri turun 1% dari tahun sebelumnya. Seperti yang diperkirakan, output sektor pertambangan dan utilitas mencatat penurunan, sementara output manufaktur naik 0,1%, menjadi kenaikan pertama sejak bulan November. Namun jika tidak memasukkan item kendaraan bermotor dan spare part-nya, output manufaktur menjadi turun.

 Bursa Asia Ditutup Variatif Pasca Data GDP China. Bursa Asia diperdagangkan berfluktuasi pada hari Rabu seiring data ekonomi China menunjukkan perekonomian bertumbuh dengan laju paling lambat sejak krisis keuangan global pada kuartal pertama. Bursa saham China bergejolak pasca data dirilis sebelum akhirnya ditutup turun sebanyak 1.3%. Sementara itu, bursa Hong Kong yang telah rally setelah pasar dibuka kembali setelah libur Paskah, indeks Hang Seng rebound sebanyak 1% pada sesi tengah hari, kembali mendekati level penutupan dalam 7 tahun yang dicapai hari Senin lalu. Indeks nikkei 225 Jepang ditutup melemah pada hari Selasa, kembali menjauh dari level penting psikologis 20,000, yang sempat ditembus untuk pertama kalinya dalam 15 tahun akhir pekan lalu. Indeks Kopsi Korea Selatan ditutup menguat sebanyak 0.4% untuk mencetak rally hari ke-4, mengokohkan posisinya di atas level 2,100.
 
 Bursa Eropa Ditutup Lebih Tinggi Setelah Keputusan ECB. Bursa saham Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Rabu, tidak berubah setelah European Central (ECB) mengumumkan keputusan kebijakan moneter. Pada indeks negara, indeks DAX Jerman mengurangi penguatannya untuk hampir 4 poin di 12,231.34. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0.3%, menjadi 7,096.78, ini adalah rekor penutupan terbaik, dengan kenaikan untuk saham retailer Burberry Group dan Next PLC Next. Pada pertemuan kebijakan pada hari Rabu, ECB meninggalkan suku bunga tidak berubah, sesuai dengan ekspektasi pasar. Kepala European Central Bank (ECB) Mario Draghi menolak ketakutan dari default Yunani dan penggelembungan di pasar obligasi pada konfrensi pers regulernya di Frankfurt, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil.
 
 Earnings & Harga Minyak Menopang Penguatan Wall St. Wall Street ditutup menguat pada hari Rabu, seiring harga minyak menyentuh level tertinggi tahun ini dan investor mencerna laporan earnings serta data ekonomi. Sektor energi terapresiasi lebih dari 2% setelah laporan EIA menunjukkan kenaikan persediaan mingguan AS yang lebih rendah dari perkiraan. Mood investor turut terbantu oleh earnings yang sebagian besar memperlihatkan hasil positif. Bank of America sukses membukukan laba di kuartal pertama, setelah merugi setahun sebelumnya akibat biaya litigasi sebesar $6 milyar. U.S. Bancorp juga melaporkan laba yang sejalan dengan harapan. Di sisi data, output industri AS bulan Maret dilaporkan turun 0,6% menyusul kenaikan tipis pada bulan Februari. Survey juga menunjukkan pertumbuhan manufaktur di negara bagian New York melemah untuk bulan ke-3 beruntun. Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,42%, dipimpin oleh saham Intel. Kinerja cemerlang sektor energi mendorong S&P500 ditutup 0,51% lebih tinggi. Sementara Nasdaq Composite naik 0,68% untuk ditutup di atas level psikologis kunci 5.000.
 
 Harga Minyak WTI Ditutup di Level Tertinggi Tahun Ini. Harga minyak berjangka naik hampir 6% pada hari Rabu seiring kenaikan mingguan yang lebih kecil dari perkiraan pada suplai minyak mentah AS dan tingginya permintaan dari International Energy Agency yang menaikan harga ke level penutupan tertinggi pada tahun ini. Di New York Mercantile Exchange, kontrak minyak bulan Mei melonjak $3.10, atau 5.8% untuk berakhir di $56.39 per barel. Harga minyak berjangka, yang telah naik selama lima sesi hampir 12%, belum pernah berakhir di level tertinggi ini sejak 23 Desember. EIA pada hari Rabu melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik sebanyak 1.3 juta barel untuk pekan yang berakhir 10 April.
 
 Emas Pulih Dari Kerugiannya, Klaim Kembali Level $1,200. Harga emas berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, mengembalikan beberapa kerugian yang mereka derita dalam dua sesi perdagangan terakhir untuk kembali mengklaim level $1,200/onz. Laporan ekonomi AS hadir lebih lemah dari perkiraan, yang telah membantu melemahkan dollar AS dan membuat emas menjadi kembali lebih menarik bagi investor. Harga emas AS bulan Juni menguat $8.70, atau 0.7%, untuk settle di $1,201.30/onz di Comex, sehari setelah membuat level penutupan terendah dalam sebulan. Data AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa produksi industri di bulan Maret turun sebesar 0.6%, sedikit di bawah ekspektasi dan merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2012. Indeks manufaktur Empire State di bulan April turun menjadi -1.2, itu adalah level terendah sejak Desember..

 Investasikan $1,4 Juta, Toyota Optimis Penuhi Permintaan di AS & China. Untuk pertama kalinya dalam 3 tahun Toyota Motor Corp. mengumumkan rencana ekspansi produksi, dengan menguraikan strategi yang menempatkan prioritas tinggi pada pertumbuhan di AS dan mengambil pendekatan yang lebih terukur di China. Produsen mobil Jepang itu berencana menginvestasikan sekitar $1 milyar untuk pabrik baru di Meksiko dan $440 juta untuk memperkuat manufaktur di China. Pada pabrik baru di Guanajuato, Meksiko, Toyota berencana memproduksi sekitar 200.000 Corolla per tahun untuk pasar Amerika Utara mulai tahun 2019. Langkah itu sekaligus menghantarkan Toyota bergabung dengan beberapa produsen mobil lainnya yang telah lebih dulu membangun pabrik di Meksiko, dimana tingkat upah tenaga kerja masih rendah dan memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan banyak negara. Sedangkan di China, Toyota menargetkan fasilitas baru di pabrik Guangzhou akan selesai pada tahun 2017 dan akan memproduksi sekitar 100.000 kendaraan per tahun.
 
 Pertumbuhan Pendapatan & Pinjaman Mendorong Laba U.S. Bancorp. U.S. Bancorp pada hari Rabu melaporkan pertumbuhan 2,4% dalam laba kuartal terbaru seiring meningkatnya pendapatan dan rata-rata total kredit, meskipun ukuran utama profitabilitas pinjaman melemah tipis. Bank membukukan laba $1,43 milyar atau 76 sen per saham, naik dari $1,4 milyar atau 73 sen per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bank yang berbasis di Minneapolis ini juga naik 1,9% menjadi $4,91 milyar. Para analis sebelumnya memprediksi U.S. Bancorp akan meraup laba 76 sen per saham dengan pendapatan $4,95 milyar. Seperti bank regional lainnya, U.S. Bancorp telah dihadapkan pada kondisi yang sulit dimana suku bunga rendah telah membatasi pendapatan bunga dan menekan net interest margin. Chairman dan Chief Executive U.S. Bancorp, Richard Davis, mengatakan bahwa dirinya optimis tingkat suku bunga akan meningkat tahun ini dan akan mendatangkan banyak perbaikan, termasuk metrik margin.






Technical Outlook
 
 EUR/USD. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.0560 untuk menambah tekanan bearish mengincar area support kunci 1.0480. Resisten terdekat tampak di area 1.0750, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral mkarena arahnya menjadi kurang jelas di jangka kemungkinan menguji area 1.0825.
 
 GBP/USD. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek namun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4875 untuk memicu momentum bullish mengincar area 1.4985. Support terdekat tampak di area 1.4710, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.4665 di jangka pendek.
 
 USD/JPY. Bias intraday masih bearish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus dibawah area 118.60 untuk memicu momentum bearish mengincar area 117.30. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 119.65, berbalik secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 120.20 sebelum melanjutkan trend pelemahan.
 
 USD/CHF. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 0.9655, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 0.9760. Penembusan di bawah area 0.9655 akan membawa harga turun untuk menguji area 0.9590, sebelum membidik area 0.9560. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas  area 0.9760 seharusnya memicu momentum bullish menuju area 0.9820.

 AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area 0.7700. Penembusan di atas area tersebut akan membawa bias ke zona netral, lebih jauh menguji area 0.7780, sebelum menuju 0.7930. Pada
pergerakan ke bawah, support terdekat berada dikisaran 0.7580, penembusan di bawah area tersebut seharusnya memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 0.7530 sebelum membidik 0.7500.
 
 XAU/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara area 1204 (fibonancci 50.0%) dan 1193 (fibonancci 23.6%) pada grafik 1 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break dia atas area 1204, seharusnya dapat memicu bullish lebih lanjut menargetkan ke area 1209. Dan untuk sisi bawahnya, jika harga dapat break di bawah area 1193, harga dapat menguji ke area 1183 sebagai level support selanjutnya..
 
 Hang Seng Futures. Mengacu dari grafik 4-jam, bias cenderung netral dengan range perdagangan potensial berkisar antara 27525 (MA-21) sampai 27855. Break konsisten di atas area 27855 bisa memicu kembali momentum bullish menguji ulang area 27990 atau bahkan area 28200. Sebaliknya, clear break di bawah area 27525 berpotensi menempatkan harga di bawah tekanan bearish menguji area 27345 sebelum mengincar area 27190.
 
 Nikkei Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias netral dengan range perdagangan potensial berkisar antara 19785 sampai 19915 (MA-21). Break di bawah area 19785 berpotensi menempatkan harga di bawah tekanan bearish menguji area 19705, sebelum mengincar area 19610. Sebaliknya, dibutuhkan clear break di atas area 19915 untuk memicu kembali momentum bullish menguji ulang area 19975 atau bahkan area 20040.
 
 Kospi Futures. Bias masih bullish dalam jangka pendek untuk Kospi seiring harga tetap di tutup di atas MA 50-100-200 di grafik 1 jam. Level resisten terdekat berada dikisaran area 267.45, break di atas area tersebut, harga dapat bergerak lebih tinggi menuju ke area 268.40 sebelum mengklaim ke area kunci resisten di 269.30. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di area 266.10, break di bawah area tersebut harga dapat bearish lebih lanjut menuju ke area 265.00 sebelum menguji ulang ke area kunci support di 263.60.




sumber : monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.