Thursday, April 9, 2015

daily analis 09 apr 2015

CLS10CH1

Market Review

 Dollar Sambut Baik Minutes Pertemuan the Fed. Dollar menguat pada hari Rabu, mencetak rally hari ketiga, setelah minutes dari pertemuan Federal Reserve menunjukkan bahwa petinggi bank sentral AS sedang memperisapkan diri untuk peluang kenaikan suku bunga di tahun 2015. Indeks dollar yang melemah pada hampir sepanjang sesi berbalik menguat pasca dirilisnya minutes pertemuan FOMC tanggal 17-18 Maret lalu. Minutes menunjukkan petinggi the Fed mengakui adanya pelemahan pada awal tahun namun masih cukup optimis melanjutkan kerangka kerja untuk kenaikan suku bunga di tahun ini. Pertemuan ditutup dengan the Fed membuka peluang bagi kenaikan suku bunga di bulan Juni, dan minutes menyebutkan bahwa sejumlah peserta rapat mengatakan mereka memperkirakan data ekonomi yang akan datang akan dapat membenarkan adanya kenaikan suku bunga pada bulan itu juga.

 Sterling Menguat di Tengah Kesepakatan Akuisisi Shell Dan BG Group. Pound menguat ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan terhadap dollar seiring Royal Dutch Shell Plc mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi produsen gas alam Inggris BG Group Plc yang telah meningkatkan nilai aset Inggris. Sterling reli terhadap 12 dari 16 mata uang utama di tengah spekulasi kesepakatan senilai 47 miliar pound ($70 miliar), ini merupakan salah satu kesepakatan terbesar dalam sedekade terakhir di industri minyak dan gas, mungkin akan mendorong untuk lebih banyak merger. Mata uang Inggris akhiri penurunan selama dua hari terhadap greenback, yang datang di tengah kecemasan bahwa pemilu tanggal 7 Mei mungkin akan kembali tanpa ada pemenang yang mayoritas.

 Data CPI Menghambat Upaya Pemulihan Swissie. Franc Swiss memangkas penguatan terhadap Dollar AS pasca data menunjukkan harga konsumen mencatat penurunan terbesar dalam hampir 3 tahun di bulan Maret, menyusul tertekannya biaya impor oleh apresiasi mata uang. Kantor Statistik Federal di Neuchatel pada hari Rabu melaporkan CPI Swiss turun 0,9% dari setahun sebelumnya, penurunan tertajam sejak Juni 2012. Sedangkan harga barang domestik naik 0,3% seiring impor barang merosot 4,3%. Untuk basis bulanan, harga konsumen meningkat 0,3%.

 Fed's Dudley: Kenaikan Suku Bunga di Bulan Juni Masih Mungkin. Presiden Federal Reserve Bank of New York, William Dudley, pada hari Rabu mengatakan bahwa kenaikan pertama tingkat suku bunga masih mungkin dilakukan bulan Juni kendati data-data terbaru memperlihatkan pelemahan. Dalam program tanya-jawab yang digelar Reuters, Dudley mengatakan bahwa sebagian besar data ekonomi, tidak hanya Non- Farm Payrolls bulan Maret, secara mengejutkan telah negatif dalam beberapa pekan terakhir dan itu berdampak terhadap timing Fed. "Perekonomian yang tumbuh lebih lambat, sedikit tekanan di pasar tenaga kerja, dan inflasi yang masih di bawah target 2% mungkin bisa menjadi alasan untuk mempertimbangkan kembali waktu kenaikan suku bunga Fed," katanya. Namun Dudley juga tidak menutup kemungkinan kenaikan akan tetap terjadi pada bulan Juni jika data 2 bulan ke depan mengalami rebound.

 Bursa Eropa Melemah Seiring Risk Aversion. Pasar saham Eropa ditutup lebih rendah seiring dominasi sentimen risk aversion walau kenaikan sektor energy setelah Royal Dutch Shell berencana membeli perusahaan Inggris, BG Group. Saham-saham energy mendominasi perdagangan saham-saham Inggris, dengan penurunan saham pertambangan membungkam merger Shell dan BG. Indeks DAX berakhir lebih rendah setelah data yang menunjukkan pesanan produksi pabrik Jerman bulan Februari secara tidak terduga turun di bulan kedua beruntun dan adanya kecemasan menjelang tenggat waktu pembayaran utang bailout Yunani ke IMF hari Kamis. Indeks FTSE 100 Inggris berakhir 0,35% lebih rendah di level 6937.41 dan indeks DAX Jerman ditutup turun 0,72% di level 12035.86.

 Dukungan Bank Sentral Melambungkan Bursa Eropa. Bursa Eropa bullish, pada hari pertama setelah libur panjang hari Paskah, di tengah keyakinan investor bank sentral akan terus mendukung perekonomian, rally minyak, dan data ekonomi yang positif. Pasar optimis situmulus European Central Bank akan menghidupkan perekonomian Eropa dan Federal Reserve tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga. Faktor penguatan minyak, yang terangkat ekspektasi data mingguan yang akan tumbuh lebih lambat dan sinyal kenaikan permintaan, bantu grup minyak dan gas FTSE melesat dan menjadikan saham BG Group meraih peringkat teratas top gainers indeks utama Inggris. Data ekonomi juga mendukung optimisme investor, dengan PMI jasa Inggris yang dilaporkan tumbuh ke level tertinggi 7-bulan serta PMI jasa dan manufaktur zona Euro yang melaju di level tinggi 11-bulan. Indeks FTSE 100 Inggris berakhir 1,88% di level 6961.77 dan indeks DAX Jerman naik 1,3% ke level 12123.52 mendekati rekor tertinggi bulan lalu.

 Wall Street Menguat Tipis Pasca Minutes FOMC. Wall Street menutup sesi perdagangan yang volatile dengan penguatan tipis pada hari Rabu pasca minutes dari pertemuan Federal Reserve mengindikasikan bahwa bank sentral masih menuju kenaikan suku bunga tahun ini. Dow Jones naik sebanyak 27.09 poin, atau sebesar 0.15%, pada level 17,902.51, S&P 500 ditutup naik 5.57 poin, atau sebesar 0.27%, di kisaran 2,081.9 dan Nasdaq Composite ditutup naik sebanyak 40.59 poin, atau sebesar 0.83%, pada level 4,950.82. Indeks bursa saham bergerak di antara area negatif dan level tinggi sesi pasca minutes dirilis seiring trader fokus pada minutes untuk petunjuk mengenai waktu kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya. Sejumlah petinggi the Fed mengatakan bahwa mereka memperkirakan data ekonomi yang akan dirilis dapat membenarkan dimulainya kenaikan suku bunga pada bulan Juni, sementara yang lain mengantisipasi kenaikan pada akhir tahun 2015 akibat penguatan dollar AS belakangan ini.

 Minyak Tenggelam Di Tengah Banjir Suplai. Minyak mentah WTI melemah 6,6% sehari setelah penutupan tertinggi tahun ini, di tengah peningkatan pesat persediaan minyak mentah AS dan berita produksi minyak Arab Saudi ke rekor tertinggi. Notula rapat pertemuan Fed bulan Maret yang sedikit hawkish mengangkat Dollar AS namun sebaliknya menambah tekanan aset berdenominasi Dollar seperti minyak. Persediaan minyak mentah AS naik lebih tinggi tiga kali lipat dari ekspektasi, mencapai kenaikan sepekan terbesar sejak tahun 2001, walau perusahaan energi telah mengurangi pengeluaran dan penurunan tajam rig aktif di AS. Sebelum data EIA, minyak mentah berjangka telah tertekan berita Arab Saudi meningkatkan produksi ke rekor tertinggi.

 Emas Merosot Paska Fed Minutes. Emas melanjutkan penurunannya setelah notula rapat Federal Reserve AS memaparkan kenaikan suku bunga mungkin akan dieksekusi secepatnya bulan Juni dan langsung menguatkan Dollar. Rangkuman pertemuan bulan Maret mengindikasikan beberapa pejabat Fed membuka peluang kenaikan suku bunga di bulan Juni, dan “beberapa partisipan” menyatakan mengharapkan data ekonomi selanjutnya akan menjadi basis untuk menaikkan suku bunga di bulan tersebut. Aset non-bunga emas akan kesulitan berkompetisi jika Fed menaikkan suku bunga.

 Penjualan Naik, Tesco Terus Pulih. Tingkat penjualan pada peritel terbesar di Inggris, Tesco, bergerak naik dalam 3 bulan terakhir, menurut data industri hari Rabu, menambah sinyal pemulihan tentatif pada peritel tersebut di bawah CEO baru. Data bagian pasar dari Kantar Worldpanel juga menunjukkan Aldi mengalahkan Waitrose untuk menjadi swalayan terbesar ke-6 di Inggris oleh penjualan. Kenaikan Aldi dan Lidl telah menjadi ancaman besar di tengah penurunan Tesco dalam beberapa tahun belakangan. Semenjak bergabung di bulan September, CEO baru Tesco, Dave Lewis telah melakukan perombakan dengan memangkas harga, meningkatnya ketersediaan barang, memangkas jumlah antrian dan menambah jumlah toko. Kantar Worldpanel mengatakan tingkat penjualan Tesco naik sebesar 0.3% dalam 3 bulan hingga Maret lalu. Hasil kenaikan tersebut, yang menyusul data bulan lalu yang menunjukkan tingkat penjualan paling tinggi oleh Tesco dalam 18 bulan, membantu Tesco untuk hampir menghentikan penurunan bagian pasarnya. Bagian pasar milik Tesco hanya turun 0.20% menjadi 28.4% dibandingkan tahun lalu.

 Lakukan Ekspansi, Shell Merger Dengan BG. Royal Dutch Shell sepakat untuk membeli rival-nya yang lebih kecil BG Group senilai 47 milyar pound (70.2 milyar dollar) dalam merger industri energi pertama dalam lebih dari 1 dekade, kian mengejar ketertinggalan dari pemimpin pasar energi asal AS, ExxonMobil pasca penurunan pada harga minyak. Shell akan melakukan pembayaran melalui uang tunai dan saham yang menghargasi setiap lembar saham BG pada sekitar 1,350 pound, menurut perusahaan. Hal ini merupakan premi sekitar 52% dari harga saham rata-rata 90 harian BG, untuk mencegah adanya potensi tawaran serupa dari perusahaan rival seperti Exxon, yang mana mengatakan juga akan menggunakan keterpurukan pasar minyak untuk berekspansi. Kesepakatan migas terbesar ketiga dalam sejarah tersebut akan memberikan Shell aset di Brasil, Afrika Timur, Australia, Kazakhstan, dan Mesir, termasuk sejumlah proyek gas alam cair (LNG) terbesar di dunia.




Technical Outlook
 EUR/USD. Bias masih bearish dalam jangka pendek terutama jika harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1.0760, break di bawah area tersebut harga seharusnya lanjutkan tren bearish menuju ke area 1.0640. Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat berada di kisaran 1.0850, break di atas area tersebut harga kemungkinan akan berkonsolidasi seiring tidak jelasnya petunjuk dalam jangka pendek menguji ke 1.0960.

 GBP/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara 1.4990 (MA 200) dan 1.4855 (MA 50) di grafik 4 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, break di atas area 1.4990, harga dapat bergerak lebih tinggi lagi menuju ke area 1.5050. Dan untuk sisi bawahnya, sebelum menargetkan ke area 1.4855, harga terlebih dahulu menenbus ke bawah area 1.4900 yang merupakan level support terdekat.

 USD/JPY. Bias bullish dalam jangka pendek, terutama jika harga ditutup di atas MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level resisten terdekat terlihat dikisaran area 120.60, break di atas area tersebut harga dapat naik lebih lanjut menuju ke area resisten kunci di 122.00. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di kisaran 119.65, break di bawah area tersebut harga berpotensi bergerak lebih rendah menguji ulang ke wilayah 118.50.

 USD/CHF. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bullish terutama jika harga mampu break secara konsisten di atas area 0.9640. Yang bisa memicu momentum bullish lebih lanjut menguji ulang area 0.9670, sebelum mengincar MA-200 di sekitar 0.9710. Pada sisi sebaliknya, area 0.9600 akan bertindak sebagai support terdekat. Clear break di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 0.9555.

  AUD/USD. Mengacu dari grafik 4-jam, bias bullish kendati masih diperlukan clear break di atas area 0.7730 (MA-200) untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 0.7750 atau bahkan area 0.7775. Pada sisi sebaliknya, support terdekat berada di area 0.7680. Dengan stochastic dan RSI yang overbought, break di bawah area tersebut berpotensi memicu skenario koreksi bearish menguji MA-21 di sekitar 0.7650 sebelum mengincar area 0.7610.

 XAU/USD. Bias bearish untuk jangka pendek, berpotensi menguji support terdekat 1197 dan penembusan support tersebut akan memicu tren penurunan untuk menargetkan support lebih rendah di area 1193 atau bahkan support kunci 1189. Sementara potensi tren bullish akan memerlukan konfirmasi penembusan resisten 1205 sebelum harga dapat menargetkan area lebih tinggi di kisaran 1212 dan 1219.

 Hang Seng Futures. Harga berada dalam fase koreksi bearish pasca melejit tajam kemarin, koreksi akan menuju area 26500 sebagai support terdekat sebelum menguji area 26275 atau bahkan 26000. Sementara itu, kami masih lebih memilih skenario bullish, terutama jika harga dapat menembus ke atas resisten psikologis 27000, menuju area 27500.

 Nikkei Futures. Resisten pada area 19900 menghentikan pergerakan bullish kemarin, break ke atas area ini akan membuka peluang untuk menguji area 20000 sebagai resisten psikologis. Support terdekat ada pada area 19700, break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish lanutan kembali ke area 19515. Secara keseluruhan, kami masih lebih memilih outlook bullish selama harga bertahan di atas area 19000.

 Kospi Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bullish terutama jika harga mampu clear break di atas area 260.00. Yang bisa memicu momentum bullish lebih lanjut menuju area 261.00, sebelum mengincar area 261.85. Sebaliknya, area support terdekat berada di area 258.75. Break kembali di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang MA-200 di sekitar 258.00. Support berikutnya terlihat di area 257.50.




sumber:monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.