Monday, April 6, 2015

daily analis 06 apr 2015

 XAUUSD


Market Review

 Data Payroll Yang Pesimis Tenggelamkan Dollar AS. Dollar terperosok setelah laporan tenaga kerja AS mengikis keyakinan bahwa Federal Reserve bergerak semakin dekat untuk naikan suku bunga. Mata uang AS tergelincir terhadap sebagian besar mata uang utama karena data yang dirilis menunjukkan bahwa perusahaan hanya menambahkan 126,000 pekerja di bulan maret, itu adalah yang terkecil sejak Desember 2013. Estimasi median dalam survei Bloomberg menyerukan untuk kenaikan 245,000. Tingkat pengangguran bertahan di level 5.5%. Omer Esiner, kepala analis pasar di broker Commonwealth Foreign Exchange Inc di Washington mengatakan bahwa kita mungkin akan melihat aksi jual dollar yang cukup banyak. Pasar saat ini sangat terbagi pada waktu kenaikan suku bunga Fed jadi jelas bahwa saya berpikir bahwa data ini akan memudarkan ekspektasi untuk kapan the Fed naikan suku bunga, kemungkinan akan terjadi pada akhir tahun.

 Aussie Melonjak, Namun Terbatas Pada Outlook Suku Bunga RBA. Dollar Aussie melonjak ke level tertinggi harian terbaru dalam memperpanjang pemulihannya dari level terendah enam tahun setelah data menunjukkan ekonomi AS menambahkan lebih sedikit pekerja daripada perkiraan di bulan Maret. Laporan nonfarm payroll AS menunjukkan ekonomi menciptakan 126,000 lapangan kerja baru di bulan Maret, hasil tersebut berada di bawah ekspektasi 245,000 dan kurang dari setengah dari kenaikan 264,000 pekerjaan di bulan Februari (direvisi turun dari 295,000). Namun, tingkat pengangguran masih belum berubah di level 5.5%, sesuai dengan perkiraan. Bagaimanapun, Aussie masih bergerak di dekat level terendah 6 tahun di $0.7532 yang di capai pada hari Kamis di tengah ekspektasi bahwa RBA akan pangka suku bunga pada pekan depan.

 Ketidakpastian Politik Membayangi Kinerja Sterling. Sterling diperdagangkan lebih tinggi versus Dollar AS pada hari Jumat pasca rilis data Non Farm Payrolls bulan Maret yang lebih buruk dari perkiraan. Namun kenaikan Cable masih terbatasi oleh ketidakpastian politik menjelang pemilu bulan Mei. Acara debat di televisi pada hari Kamis, yang menjadi bagian dari kampanye pemilu nasional Inggris, gagal menghasilkan pemenang yang jelas dengan 4 jajak pendapat memperlihatkan 4 pemenang yang berbeda. Survey yang dilakukan kurang dari 6 minggu sebelum pemilu 7 Mei tersebut menunjukkan David Cameron dari partai Konservatif dan Ed Miliband yang mewakili Partai Buruh bersaing ketat untuk memenangkan suara mayoritas.

 Perekonomian AS Hanya Menambah 126.000 Pekerjaan Bulan Lalu. Perekonomian AS hanya menciptakan 126.000 pekerjaan baru pada bulan Maret, menandai kenaikan terkecil sejak akhir tahun 2013. Pemerintah AS juga menurunkan angka pertumbuhan lapangan kerja dalam 2 bulan pertama tahun ini, yang mengindikasikan mulai melambatnya pasar tenaga kerja. Ekonom memprediksi pertumbuhan pekerjaan sebanyak 245.000. Pertumbuhan pekerjaan bulan Januari dan Desember direvisi turun sebanyak total 69.000, menurut Departemen Tenaga Kerja AS. Angka bulan Februari diturunkan menjadi 264.000 dari publikasi awal 295.000. Sedangkan kenaikan bulan Januari dipangkas menjadi 201.000 dari 239.000. Sementara itu, tingkat pengangguran AS dilaporkan stabil pada level 5,5%, sesuai ekspektasi.

 Bursa Asia Terkerek Naik Seiring Kesepakatan Iran. Indeks saham Nikkei Jepang terkerek naik di hari Jumat dengan volume perdagangan yang tipis setelah para investor melanjutkan aksi beli menjelang data tenaga kerja AS, namun para pelaku pasar mengantisipasi penguatan Nikkei lebih lanjut ketika berbagai perusahaan melaporkan laju earnings setahun penuh. Sementara bursa saham China bergerak datar seiring ekspansi sektor jasa PMI China menunjukkan ekspansi melampaui estimasi, sedangkan bursa Hong Kong ditutup libur Good Friday. Secara terpisah bursa saham Kospi Korsel menanjak dimotori penguatan saham sektor konstruksi terkait harapan meningkatnya kontrak kerjasama dari Timur Tengah setelah Iran dan pihak internasional meraih kesepakatan untuk mengurangi embargo.
 
 Data Tenaga Kerja Yang Buruk Benamkan Indeks Berjangka AS. Indeks saham berjangka AS anjlok pada hari Jumat Agung pasca data nonfarm payrolls yang dirilis jauh di bawah ekspektasi, sebanyak 126,000. Amerika Serikat menambah 126,000 pekerjaan di bulan Maret, angka palign kecil sejak 2013 dan di bawah ekspektasi sebesar 245,000. Tingkat pengangguran stabil pada 5.5%, sesuai estimasi. Tingkat upah naik sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, sebanyak 0.3%. Indeks berjangka Dow anjlok lebih dari 160 poin pada hari Jumat pagi, dengan indeks berjangka lainnya juga melemah tajam. Data tenaga kerja dari pemerintah akan menjadi fokus pada trader di seluruh dunia untuk petunjuk waktu kenaikan suku bunga dari rekor rendah oleh Federal Reserve.

 Samsung Gunakan Komponen Sendiri, Qualcomm Kian Tersingkir. Samsung Electronics Co Ltd menggunakan lebih banyak chip miliknya sendiri pada smarphone baru Galaxy S6 daripada pendahulunya yaitu S5, menurut laporan, yang mana akan menekan pihak pemasok chip asal AS, Qualcomm Inc. Samsung tidak hanya menggunakan prosesor mobile Exynos miliknya sendiri, sesuai perkiraan, namun juga memutuskan untuk mengandalkan usaha semikonduktor miliknya sendiri untuk memproduksi bagian lain, termasuk modem dan chip IC, menurut situs Chipworks, perusahaan konsultan di Ottawa pada tangaal 2 April lalu. Samsung mengandalkan ponsel besutan terbarunya Galaxy S6 dan S6 edge untuk membantu menghidupkan kembali momentum earnings pasca tahun 2014 yang mengecewakan. Tingginya tingkat penjualan chip sistem seperti prosesor Exynos miliknya juga dapat membantu mendorong earnings, menurut analis dan investor. Galaxy S6 juga akan dirilis dengan chip modem Shannono milik Samsung, menurut AT&T pada situsnya.
 
 IBM Coba Tenangkan Investornya. Sejumlah pemegang saham besar IBM, yang kecewa oleh penurunan pendapatan selama 11 kuartal berturut-turut, sedang mencari bantuan dari investor aktivis untuk membangkitkan perusahaan, namun telah ditolak oleh Pershing Square milik Bill Ackman dan ValueAct milik Jeffrey Ubben, menurut sumber dekat. International Business Machines Corp saat ini cemas tentang kemungkinan serangan oleh hedge fund aktivis terkemuka, dan sedang bekerjasama dengan dua bank investasi untuk menciptakan rencana pertahanan, menurut sumber yang tidak dikenal. Saat ditanyakan untuk komentar, IBM mengatakan bahwa pihaknya terus menjalankan strateginya yaitu berinvestasi pada area yang sedang berkembang seperti analitik dan cloud, kembali berinvestasi pada waralaba utama IBM, dan mengembalikan modal pada pemegang saham. Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang mengatur perusahaan sedemikian rupa untuk jangka panjang.




Technical Outlook

 EUR/USD. Bias bullish dalam jangka pendek terutama jika harga ditutup di atas MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level resisten terdekat terlihat dikisaran area 1.1050, break di atas area tersebut harga seharusnya lanjutkan tren bullish menuju ke area 1.1150. Untuk sisi bawahnya, level support terdekat berada di kisaran 1.0950, break di bawah area tersebut harga kemungkinan akan berkonsolidasi seiring tidak jelasnya petunjuk dalam jangka pendek menguji ke 1.0860.

GBP/USD. Bias sideways dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat diantara area 1.4850 (fibonacci 23.6%) dan 1.4985 (Fibonacci 38.2%) di grafik 4 jam, diperlukan menembus salah satu area untuk dapatkan petunjuk lebih lanjut. Untuk sisi atasnya, area 1.4985 adalah level resisten terdekat, break di atas area tersebut harga seharusnya lanjutkan pergerakan bullish menargetkan ke 1.5090. Untuk sisi sebaliknya, break di bawah area 1.4850, bias dapat berubah menjadi bearish menuju ke 1.4750.
 
 USD/JPY. Bias bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 118.30, break di bawah area tersebut harga dapat turun lebih lanjut menuju ke 117.20. Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat berada di kisaran 119.55, break di atas area tersebut harga berpotensi bergerak lebih tinggi menguji ulang ke wilayah 120.20.
 
 USD/CHF. Mengacu dari grafik 4-jam, bias tetap bearish terutama jika harga mampu break konsisten di bawah area 0.9490. Yang akan memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 0.9450, sebelum mengincar target berikutnya di area 0.9385. Sebaliknya, resistensi terdekat berada di area 0.9560. Dengan stochastic dan RSI yang mulai oversold, break kembali di atas area tersebut bisa memicu skenario koreksi bullish menguji area 0.9620 atau bahkan area 0.9640.

 AUD/USD. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bullish meskipun masih dibutuhkan penembusan konsisten di atas area 0.7665 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menguji ulang area 0.7695 sebelum mengincar area 0.7730. Pada sisi sebaliknya, area 0.7625 akan bertindak sebagai support berikutnya. Break kembali di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 0.7590.

 XAU/USD. Bias bullish untuk jangka pendek, terutama jika harga mampu menembus support terdekat 1199 dengan support terdekat terlihat di area 1195 dan 1192. Jika harga bergerak konsisten naik di atas resisten 1205, akan mendapatkan tenaga pendorong tambahan untuk menguji resisten lebih tinggi di kisaran 1209 dan 1212.

 Hang Seng Futures. Bias masih bullish seiring harga menembus ke atas area 25350 kemarin, namun RSI dan stochastic pada grafik harian mengindikasikan sinyal koreksi bearish dalam jangka pendek. Koreksi bearish akan menuju 25150 sebagai support terdekat sebelum menguji area 25000. Sementara itu, target bullish terdekat ada pada area 25500, break ke atas area ini akan menuju 25750 sebagai target bullish selanjutnya.

 Nikkei Futures. Harga terkoreksi tajam kembali menuju area 19285 setelah sempat menembus ke atas area 19475 pada hari Jumat. Kami masih lebih memilih outlook bullish, terutama jika harga dapat bertahan di atas area 19285, menuju kembali ke atas area 19475 sebelum menguji area 19725. Sementara itu, break ke bawah area 19285 akan memicu koreksi bearish lebih lanjut menguji area 19000.

 Kospi Futures. Berdasarkan grafik 4-jam, bias masih akan bullish selama harga mampu bertahan di atas MA-200 dengan MA-100 di sekitar 259.10 menjadi target berikutnya. Clear break di atas area tersebut bisa memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 259.95, sebelum mengincar area 261.00. Pada sisi sebaliknya, MA-200 di sekitar 258.15 akan berganti peran menjadi support terdekat. Penembusan secara konsisten di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang area 257.45. Support berikutnya terletak di area 256.75.



sumber: monexnews

DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.