Wednesday, April 1, 2015

daily analis 01 apr 2015


EURUSDH4




Market Review

 Kebuntuan Negosiasi Hutang Yunani Hantui Euro. Euro melemah lebih dari 1% terhadap dollar dan yen pada hari Selasa seiring kebuntuan antara Yunani dan para krediturnya tentang kesepakatan restrukturisasi hutang masih berlarut-larut. Penurunan dalam mata uang euro datang setelah Yunani gagal untuk mencapai kesepakatan pada program reformasi ekonomi dengan para pemberi pinjaman pada hari Senin. Athena akan kehabisan uang tunai pada akhir bulan ini kecuali mereka dapat mencapai kesepakatan dengan para krediturnya pada waktunya untuk membuka dana bailout yang lebih besar. Euro masih bergerak rendah setelah data awal menunjukkan bahwa harga konsumen zona Euro tergelincir di bulan Maret namun tingkat penurunannya melambat dari bulan lalu, indikasikan bahwa penurunan harga dipercaya sudah berakhir. Eurostat mengatakan bahwa harga konsumen turun 0.1% pada tingkat tahunan di bulan Maret, ini sejalan dengan ekspektasi setelah penurunan sebesar 0.3% di bulan Februari.

 Data PDB Inggris Yang Positif Gagal Topang Penguatan Sterling. Poundsterling diperdagangkan di level terendah dalam satu setengah pekan terhadap dollar AS pada hari Selasa, walaupun data menunjukkan bahwa ekonomi Inggris tumbuh lebih tinggi dari perkiraan di kuartal keempat 2014, karena permintaan untuk greenback masih didukung secara luas. Dalam sebuah laporan, biro statistik nasional Inggris mengatakan produk domestik bruto berekspansi di tingkat 0.6% pada periode tiga bulan terakhir 2015, naik dari laporan sebelumnya di level 0.5% dan diatas ekspektasi untuk pembacaan 0.5%. Pertumbuhan GDP pada tingkat tahunan sebesar 3.0% di kuartal keempat, naik dari pembacaan sebelumnya 2.8% dan melampaui ekspektasi untuk kenaikan 2.7%..

 Outlook Suku Bunga RBA Melukai Aussie. Dollar Australia membukukan penurunan kuartalan ke-3 terhadap Dollar AS dan beresiko terjatuh ke paritas versus Kiwi seiring meningkatnya spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia akan memangkas suku bunga pekan depan, di tengah penurunan harga komoditas dan perlambatan China. Melambatnya roda ekonomi terbesar ke-2 di dunia telah berkontribusi terhadap penurunan lebih dari 50% harga bijih besi, komoditas ekspor utama Australia, selama 12 bulan terakhir. Sementara berdasarkan data swap terbaru, RBA memiliki peluang 79% untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan 7 April, meningkat dibandingkan peluang 41% pada 2 minggu yang lalu.

 Prospek Pekerjaan & Pendapatan Mendorong Optimisme Konsumen AS. Kepercayaan konsumen AS bulan Maret menyentuh level tertinggi ke-2 sejak Agustus 2007, seiring meningkatnya optimisme terhadap prospek pasar tenaga kerja dan pendapatan. Indeks kepercayaan konsumen AS mleonjak ke 101,3 dari 98,8 pada bulan Februari, menurut laporan Conference Board hari Selasa di New York. Angka itu mematahkan estimasi penurunan ke 96,0. Kenaikan sentimen pada bulan Maret terutama didorong oleh optimisme rumah tangga tentang kesempatan kerja yang lebih banyak dan pertumbuhan pendapatan dalam 6 bulan ke depan. Yang nantinya diharapkan akan membantu belanja konsumen untuk rebound setelah melemah di awal tahun.

 Bursa Asia Masih Solid Dalam Jalur Penguatan 3 Bulan Berturut-turut. Indeks saham Nikkei Jepang berada dalam tekanan seiring sikap wait & see para investor menjelang laporan survey sentimen bisnis BoJ di hari Rabu, yang dapat menyediakan petunjuk kondisi investasi kedepannya. Sementara indeks Hangseng dan bursa saham China melambung dipicu arus modal masuk ke Hong Kong dari China menggunakan Stock Connect trading link yang menopang kenaikan volume transaksi ke level rekor tinggi. Secara terpisah bursa saham Kospi Korsel menanjak, masih dalam jalur kinerja penguatan bulanan terbaiknya sejak Q3 2013 terinspirasi reli Wall Street serta langkah otoritas China untuk menopang perekonomian sehingga menopang sentimen risk appetite yang tampak pada kenaikan permintaan saham perusahaan sekuritas ditengah ekspektasi laju earnings yang solid.

 Bursa Eropa Lesu, Namun Tutup Kuartal I Dengan Gemilang. Bursa saham Eropa goyah pada hari Selasa (31/3), menutup perdagangan di zona merah merespon data ekonomi zona Euro dan ketidakpastian negosiasi Yunani. Indeks FTSE 100 ditutup turun 1,72% di level 6773.04, menutup kuartal pertama dengan performa terbaik sejak tahun 2013. Indeks DAX Jerman meraih pencapaian serupa, ditutup turun 0,99% di level 11966.17, namun meraih kenaikan 22% untuk kuartal pertama, gain kuartal terbaik sejak kuartal II tahun 2003. Investor saham mencemaskan data pengangguran zona Euro di bulan Februari yang menyentuh level terendah sejak bulan Mei 2012, hanya turun tipis dari level 11,4% menjadi 11,3%. "Grup Brussel" yang terdiri dari perwakilan Uni Eropa dan IMF ingin Yunani memberikan rencana yang lebih konkrit bukan hanya ide seperti yang tertuang dalam proposal reformasinya.

 Dow Anjlok Tajam; S&P, Nasdaq Lanjutkan Rally Kuartalan. Wall Street ditutup melemah pada hari Selasa, memangkas sejumlah gain besar pada hari Senin, seiring investor mencerna data ekonomi yang mix dan menjelang akhir kuartal pertama. Dow Jones gagal mencetak penguatan pada kuartal pertama, menunjukkan pelemahan sebesar 0.36%. Indeks blue-chip ditutup turun sekitar 200 poin pada hari Selasa, menyusul kenaikan sebesar 263 poin sehari sebelumnya. Hari Selasa menandai akhir dari kuartal pertama tahun 2015. Nasdaq naik sekitar 4% untuk kuartal pertama sebagai indeks dengan performa terbaik. Sementara S&P ditutup melemah sekitar 0.5% pada kuartal pertama. Sementara data ekonomi pekan ini sebagian besar positif, laporan terkini masih mensinyalkan laju pertumbuhan yang moderat. Dollar AS masih menguat sekitar 9% sepanjang tahun ini dan diperkirakan akan terus menekan earnings korporat, yang akan mulai melaporkan hasilnya di bulan April.

 Penguatan Dollar Masih Menekan Emas. Emas ditutup turun, diperdagangkan terbatas menjelang data kunci AS di akhir pekan, dan terbebani penguatan Greenback. Emas mengakhiri hari dengan penurunan setelah Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, Jeffrey Lcker, mengatakan ada landasan kuat untuk menaikkan suku bunga di bulan Juni. Tingkat suku bunga yang tinggi akan menaikkan nilai asset dengan prospek yield yang lebih baik seperti obligasi dan saham, sekaligus menghapus pesona emas, yang memberikan imbal hasil hanya dari selisih harga. Perdagangan logam mulia turun 0,1% untuk kuartal pertama. Mata uang Dollar AS terus naik dalam 9 bulan beruntun terhadap 10 pasangan mata uang lain, memudarkan minat safe haven emas.

 Minyak Mentah Gugup Menantikan Hasil Diskusi Iran. Minyak mentah ditutup negatif menantikan hasil pembicaraan nuklir Iran, yang akan membuka peluang bagi minyak mentah Iran untuk masuk dalam pasar minyak global yang sudah melebihi kapasitas. Iran dan enam negara besar dunia menetapkan akhir Maret sebagai tenggat waktu outlone kesepakatan program nuklir, sementara akhir bulan Juni menjadi tenggat waktu untuk kesepakatan final. Mayoritas investor mencemaskan pencabutan sanksi terhadap Iran, yang menyimpan 10% cadangan miyak dunia, akan meningkatkan jumlah ekspor sekaligus membebani persediaan minyak global yang sudah jenuh. Survei Reuters yang melaporkan persediaan minyak mentah OPEC yang mencetak rekor tertinggi sejak bulan Oktober juga menekan perdagangan minyak.

 Samsung Electronics, LG Electronics Sudahi Pertikaian Hukum. Perusahaan rival di Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd dan LG Electronics Inc pada hari Selasa mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk menyudahi perselisihan hukum termasuk konflik selama berbulan-bulan mengenai seperangkat mesin cuci yang rusak. Kedua perusahaan mengatakan pada pernyataan gabungan bahwa akan menarik semua tuntutan terhadap masing-masing pihak dan meminta pada pihak berwenang untuk tidak memberikan hukuman yang berat untuk kasus yang sedang berlangsung. Menurut pernyataannya, kedua belah pihak telah sepakat untuk menghindari langkah hukum dan menyelesaikan konflik atau perselisihan apapun di masa mendatang melalui dialog dan kesepakatan bersama.

 Mencoba Saingi Microsoft, Google Rilis Chromebooks. Google Inc. merilis laptop seharga $149, menyaingi Microsoft Corp. dalam pasar komputer murah. Chromebooks baru, yang merupakan paling murah, memiliki fitur baterai "sepanjang hari" dan tersedia secara online untuk pre-order, menurut posting blog Google pada hari Selasa. Versi buatan Haier Electronics Group Co. tersedia melalui Amazon.com Inc. Model buatan Hisense Electric Co. dijual melalui situs Wal-Mart Stores Inc.. Google sedang mendorong penjualan laptop murah seiring mencoba mencari cara baru untuk menarik orang agar menggunakan sistem operasi Chrome miliknya dari Window's milik Microsoft. Laptop Google, yang mana tidak memiliki hard drive, bergantung pada Internet untuk tool-tool seperti e-mail, penyimpanan dokumen, pemrosesan kata, dan pembuatan lembar kerja.




Technical Outlook

 EUR/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, terutama jika harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1.0700, break di bawah area tersebut, harga seharusnya lanjutkan tren bearish menuju ke 1.0600. Untuk sisi sebaliknya, level resisten terdekat berada di area 1.0850, break di atas area tersebut, harga akan berkonsolidasi seiring tidak jelasnya petunjuk dalam jangka pendek menguji ulang ke area kunci resisten di 1.1000.

 GBP/USD. Bias bearish untuk jangka pendek terutama jika harga bertahan di bawah level 1.4860 dalam grafik 4-jam. Level support terdekat terlihat dikisaran area 1.4750, break di bawah area tersebut harga dapat bergerak lebih rendah lagi menargetkan ke 1.4635. Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat terlihat dikisaran area 1.4920 (MA 100), break di atas area tersebut harga kemungkinan akan bergerak netral seiring tidak jelasnya petunjuk pada zona ini menargetkan ke area 1.5040 (MA 200).

 USD/JPY. Bias bullish dalam jangka pendek dengan level resisten terdekat terlihat dikisaran area 120.60, break di atas area tersebut, harga seharusnya akan bergerak lebih tinggi menguji ulang ke area kunci resisten di 121.15. Untuk sisi sebaliknya, level support terdekat berada di 119.70, break di bawah area tersebut bias dapat berubah menjadi bearish menargetkan ke area 118.70.

 USD/CHF. Berdasarkan grafik 4-jam, bias masih bullish terutama jika harga mampu break kembali di atas area 0.9730. Yang akan memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 0.9775, sebelum membidik target berikutnya di area 0.9810. Pada sisi sebaliknya, support terdekat berada di area 0.9695. Penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek, dengan kemungkinan menguji ulang MA-200 di sekitar 0.9665.

 AUD/USD. Berdasarkan grafik 4-jam, bias bearish meskipun masih diperlukan break kembali di bawah area 0.7610 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji ulang area 0.7585 atau bahkan area 0.7560. Pada sisi sebaliknya, area 0.7665 akan bertindak sebagai resistensi terdekat. Break di atas area tersebut akan mendorong harga melanjutkan skenario koreksi bullish mengincar setidaknya area 0.7695.

 XAU/USD. Bias bearish untuk jangka pendek, dengan penurunan konsisten yang menembus support terdekat di area 1178 akan memicu tren penurunan lanjutan untuk menargetkan support berikutnya di kisaran area 1173 dan 1164. Sementara itu penguatan konsisten melampaui resisten 1189 akan membuka potensi bullish lanjutan untuk menguji resisten yang lebih tinggi di kisaran 1194 dan 1200.

 Hang Seng Futures. Bias masih bullish dalam jangka pendek, namun diperlukan pergerakan konstan di atas area 25000 untuk memicu momentum bullish lanjutan menuju target bullish terdekat di sekitar 25150 sebelum melanjutkan naik menguji area 25350. Support terdekat ada pada area 24720, break ke bawah area ini dapat memicu koreksi bearish lanjutan menuju area 24515.

 Nikkei Futures. Seperti terlihat pada grafik 4 jam, MACD berubah menjadi bearish, mengindikasikan bahwa pergerakan konstan di bawah area 19250 akan memicu momentum bearish lanjutan untuk menuju area 18950 atau bahkan 18715. Sementara itu, break ke atas resisten terdekat pada area 19475 akan melanjutkan outlook bullish jangka panjang untuk menuju area 19725 dalam waktu dekat sebelum menguji area 19900 atau bahkan 20000.

 Kospi Futures. Mengacu dari grafik 4-jam, bias tetap bearish selama harga tertahan di bawah MA-200. Namun masih diperlukan penembusan secara konsisten di bawah area 256.75 untuk memicu momentum bearish lanjutan menguji ulang area 255.70, sebelum mengincar area 254.85. Pada sisi sebaliknya, MA-200 di sekitar 258.25 masih bertindak sebagai resistensi terdekat. Break kembali di atas area tersebut berpotensi membawa harga ke zona netral dalam jangka pendek dengan kemungkinan menguji ulang MA-100 di sekitar 259.15.




sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.