GBPUSDH4
Market Review
Outlook Kenaikan Suku Bunga Antar Sterling Perpanjang Reli. Reli Poundsterling terhadap Dollar berlanjut di sesi ketujuh di tengah semakin sempitnya
perbedaan outlook kenaikan suku bunga oleh Bank of England (BoE) dengan
Federal Reserve. Poundsterling tidak menahan diri dalam mencetak reli
terpanjang dalam tiga tahun terhadap Dollar AS. Sterling terus merangkak
naik ke level tertinggi dalam delapan pekan terhadap Dollar. Morgan
Stanley memprediksi BoE akan menaikkan suku bunga secepatnya 12 bulan
mendatang, empat bulan setelah Federal Reserve. Bulan lalu, prediksi
kenaikan suku bunga Inggris dengan AS selisih 10 bulan. Semakin
sempitnya outlook kenaikan suku bunga pertama kalinya untuk AS dan
Inggris memberikan dukungan pada perdagangan Sterling. Sterling
menambahkan gain setelah laporan GDP AS di kuartal pertama naik 0,2%
sementara GDP kuartal pertama Inggris berekspansi sedikit lebih tinggi
menjadi 0,3%.
Data GDP AS Mengecewakan Dollar. Dollar anjlok ke level rendah 8-pekan pada hari Rabu pasca data menunjukkan perekonomian AS bertumbuh jauh lebih
lambat dari estimasi pada kuartal pertama, menguatkan pandangan adanya
laju kenaikan suku bunga yang bertahap oleh Federal Reserve. Sementara
itu, The Fed memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh secara moderat meski
pertumnbuhan ekonomi di kuartal pertama rendah, dan tetap membuka
peluang kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006. Pernyataan
tersebut membuat peluang kenaikan suku bunga di bulan Juni masih
terbuka, namun data-data yang dirilis sebelumnya kurang mendukung hal tersebut.
Kiwi Labil Merespon Data Ekonomi. Kiwi berfluktuasi terhadap Greenback setelah laporan ekonomi mixed dari Selandia Baru.Surplus perdagangan Selandia
baru melebar menjadi 631 juta NZD dari 50 juta NZD di bulan sebelumnya.
Analis memprediksi surplus perdagangan akan melebar menjadi 315 juta NZD
untuk bulan Maret. Walau performa bulanannya memuaskan, namun neraca
perdagangan tahunannya menurun menjadi defisit 2,4 miliar NZD, defisit
perdagangan terbesar sejak pertengahan tahun 2009. Perekonomian Selandia
Baru masih menghadapi tantangan utama penguatan mata uang serta
tingginya harga rumah. Laporan lain dari ANZ menunjukkan tingkat
kepercayaan Selandia Baru menurun ke level 30.2 di bulan April dari
level 35.8 di bulan Maret.
Investasi Bisnis, Ekspor Hadang Laju Pertumbuhan Ekonomi AS. Perekonomian AS hampir tidak bertumbuh pada kuartal pertama, tertekan oleh
penurunan tingkat investasi bisnis dan ekspor pasca penurunan harga
minyak dan dollar menguat. Gross domestic product, volume semua barang
dan jasa yang diproduksi, naik pada laju tahunan sebesar 0.2%, menyusul
laju sebesar 2.2% pada kuartal sebelumnya, menurut data Departemen
Perdagangan hari Rabu di Washington. Hasil survey Bloomberg menunjukkan
proyeksi untuk kenaikan sebesar 1%. Tingkat belanja konsumen, bagian
terbesar perekonomian, naik sebesar 1.9%, sedikit lebih tinggi dari
ekspektasi.
Earnings Kurang Mengesankan, Asia Ditutup Negatif. Mayoritas saham Asia diperdagangkan melemah pada hari Rabu, seiring investor mencerna beberapa earnings perusahaan
di kawasan Asia dan menantikan pengumuman kebijakan terbaru dari
Federal Reserve untuk memperoleh petunjuk tentang kenaikan suku bunga di
AS. Sempat tertekan oleh earnings sektor keuangan yang lemah, indeks Shanghai Composite ditutup flat seiring
investor merespon berita yang menyebutkan jika People's Bank of China
mungkin akan mengijinkan bank komersial untuk menggunakan obligasi
pemerintah daerah sebagai jaminan likuiditas via skema Pledged Supplementary Lending (PSL). Indeks Hang Seng melemah 0,7% pasca regulator sekuritas China memperingatkan tentang resiko dari kenaikan tajam baru-baru ini. Indeks KOSPI ditutup 0,2% lebih rendah, melanjutkan penurunan untuk hari ke-4
beruntun, seiring penurunan saham perusahaan besar seperti Kepco dan
Hyundai Motor mengimbangi kenaikan saham Samsung Electronics. Sementara
pasar saham Jepang ditutup untuk liburan Showa Day.
Bursa Eropa Diterpa Aksi Jual Akibat Penguatan Euro. Bursa saham Eropa merosot pada hari Rabu, investor merespon penguatan tajam euro terhadap dollar
menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS
yang berlangsung selama dua hari. Indeks DAX 30 Jerman yang diuntungkan
oleh pelemahan euro tahun ini, merosot 378,94 poin atau 3,2% menjadi
11432,72. Berdasarkan data dari FactSet, persentase penurunan tersebut
merupakan yang terbesar sejak 3 Maret 2014. Dari Paris, indeks CAC 40
anjlok 2,6% menjadi 5039,39, merupakan penurunan harian terbesar sejak
bulan Januari. Sementara indeks FTSE 100 Inggris turun 1,2% menjadi
6946,28 dengan seluruh sektor mencatat penurunan. Masih menurut FactSet,
persentase penurunan FTSE merupakan yang terbesar sejak 31 Maret lalu.
Wall Street Masih Lemah Paska Pernyataan The Fed. Bursa saham AS berjangka bertahan di teritori negative hari Kamis setelah pernyataan Federal Reserve
memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan masih terbuka peluang
dalam beberapa bulan mendatang, meskipun timing kenaikan suku bunga The
fed masih belum dapat dipastikan. Setelah melakukan rapat FOMC selama 2
hari, The Fed menyatakan bahwa pelambatan ekonomi yang tampak selama Q1
2015 hanya bersifat sementara, mengindikasikan bahwa bank sentral masih
berpeluang menaikkan suku bunga. Bursa Wall Street melemah setelah
pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan pelambatan sepanjang kwartal pertama.
Indeks S&P 500 melemah 7,91 poin atau 0,4% menjadi 2.106,85. Indeks
Dow Jones turun 47,61 poin atau 0,4% menjadi 18.035,53. Dan Nasdaq
mengkahiri perdahangan dengan kehilangan 31,78 poin atau 0,6% menjadi
5.023.
Emas Melemah Merespon Hasil Rapat Kebijakan The Fed. Emas melemah pada hari Rabu setelah menyentuh level tertinggi 3 pekan pada sesi
sebelumnya. Logam mulia tersebut bergerak turun mendekati level $1.200
per troy ons setelah hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS
masih membuka peluang kenaikan suku bunga di bulan Juni. Penguatan emas
sebelumnya terbantu oleh serangkaian data ekonomi yang mengecewakan dari
AS yang membuat dollar melemah, dan menjadi sinyal melambatnya momentum
pertumbuhan ekonomi AS. Selama perdagangan Rabu, data pertumbuhan
ekonomi AS yang lebbih rendah dari ekspektasi membuat dollar melemah,
sehingga membatasi penurunan emas.
Minyak Rally, Ditutup di Atas Level $58 per Barel. Minyak mentah berakhir di atas level $58 per barel pada hari Rabu, dan menjadi level tertinggi sepanjang
tahun ini. Harga minyak terdorong naik setelah data dari pemerintah AS
menunjukkan penurunan persediaan minyak di pusat pengiriman Cushing,
Oklahoma. Energy Information Administration melaporkan persediaan minyak
AS naik lebih rendah dari ekspektasi sepanjang pekan lalu juga
memberikan sentimen positif bagi minyak. Persediaan minyak AS pada pekan
lalu naik ke rekor tertinggi dalam 16 pekan beruntun, namun kenaikan
1,9 juta barel masih lebih rendah dari laporan American Petroleum
Institute hari sebelumnya sebesar 4,2 juta barel, dan survei dari
Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 2,3 juta barel. Persediaan
di Chusing, turun sebanyak 514.000 barel, menjadi penurunan pertama
sejak bulan November.
Pertumbuhan Laba Twitter Bergantung Pada Penjualan Iklan. Melambatnya revenue Twitter Incs dan pertumbuhan pelanggan baru Twitter menimbulkan
keraguan apakah perusahaan jejaring social tersebut dapat memperbanyak
jumlah pengiklan pada platform Twitter di jangka pendek. Saham Twittter
Alhasil Twitter mengeluarkan peringatan bahwa petumbuhan user Twitter
akan lebih lambat di bulan April, yang memicu kejatuhan saham CFD
Twitter sekitar 5.2% pada hari Rabu kemarin. Twitter telah melakukan
sejumlah perubahan produknya agar dapat mendongkrak pertumbuhan user,
namun angka pelanggan Twitter hanya tumbuh 18 persen dibanding tahun
sebelumnya, yang sekaligus merupakan pertumbuhan terlambat dalam 5
kwartal terakhir. Market value Twitter anjlok 1/5 nya atau setara $5
milyar setelah laporan earnings Q1 yang mengecewakan. Kebanyakan analis
berharap produk iklan Twiter yang terbaru, dapat mendorong tingginya
pertumbuhan laba di Q1, namun hal tersebut tidak terjadi sesuai
perkiraan.
Microsoft Berupaya Menarik Minat Pengembang Apps Android dan Apple. Microsoft Corp berupaya menarik minat pengembang software yang
sebelumnya melupakan Windows, pada event developer di San Francisco.
Eksekutif Terry Myerson menyatakan di hari Rabu bahwa perusahaannya akan
memudahkan pengembang apps untuk memodifikasi apps Android maupun Apple
mobile untuk dapat berjalan di smartphone Windows, PC, Tablet atau
bahkan console Xbox. Bahkan membuat adaptasi apps tersebut untuk Windows
akan lebih simple dan cepat. Langkah ini merupakan moment penting bagi
Microsoft, dimana perusahaan menarik para coders yang menjauhi Windows
dan lebih memilih Android dan Apple Inc dalam beberapa tahun terakhir.
Sehingga langkah terbaru Microsoft mengindikasikan bahwa Microsoft
bersedia untuk mengambil langkah- langkah yang drastic untuk
menyesuaikan diri dalam dunia multiplatform dan semakin mobile.
Technical Outlook
EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek namun indikator RSI dan stochastic yang terlihat berada di area jenuh beli dalam grafik 4-jam
menandai potensi koreksi. Momentum bullish membutuhkan penembusan
resisten 1.1240 sebelum harga dapat membidik resisten berikutnya yang
terlihat di kisaran 1.1295 dan 1.1365. Sementara jika harga konsisten
bergerak turun lebih rendah dari support 1.1100, dapat memicu momentum
bearish dengan support terdekat terlihat di area 1.1050 dan 1.0950.
GBP/USD. Bias bullish untuk
jangka pendek namun waspada potensi koreksi seiring indikator stochastic
dan RSI terlihat di area jenuh jual dalam grafik 4-jam.
Resisten terdekat terlihat di kisaran 1.5560 dan penembusan area ini
dapat memberikan dorongan penguatan untuk selanjutnya menargetkan area
1.5615 dan 1.5670. Sebaliknya, tren pelemahan membutuhkan konfirmasi
penembusan support 1.5405, untuk menargetkan support berikutnya 1.5330
dan 1.5240.
USD/JPY. Bias bearish untuk jangka pendek didukung sinyal bearish dari indikator MACD, stochastic, dan RSI dalam grafik 4-jam.
Penembusan support 118.30 berpotensi memberikan tekanan tambahan pada
harga, utnuk menargetkan support berikutnya 117.85 atau bahkan 117.10.
Sementara penembusan resisten 119.30 seharusnya dapat memicu momentum
penguatan untuk membidik area 119.80 - 120.30.
USD/CHF. Bias bearish
setelah harga menembus ke bawah area 0.9400, menuju area 0.9290 sebagai
support terdekat sebelum menguji area 0.9170. Sementara itu, resisten
terdekat ada pada area 0.9400, break kembali ke atas area tersebut dapat
memicu rebound bullish lanjutan kembali ke atas area 0.9500. Secara
keseluruhan kami masih lebih memilih outlook bearish selama harga
bertahan di bawah area 0.9500.
AUD/USD. Bias masih
bullish dalam jangka pendek, menuju target bullish terdekat di sekitar
area 0.9135. Diperlukan break ke atas area tersebut untuk melanjutkan
outlook bullish menuju area 0.9300. Sementara itu, RSI dan stochastic
masih berada dalam kondisi overbought, yang mana berpotensi memicu
koreksi bearish kembali ke area 0.7910 atau bahkan area 0.7845.
XAU/USD. Bias netral dalam
jangka pendek, support terdekat terlihat pada kisaran 1197, sementara
resisten terdekat berada pada kisaran 1212. Penembusan di bawah area
1197 akan membawa harga turun menuju untuk menguji area 1188. Disisi
lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1212 seharusnya
memicu momentum bullish untuk menguji area 1220.
Hang Seng Futures.konsisten
diatas area 28350 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar
area 28550. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 28160,
berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga
ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek
kemungkinan menguji area support 27900 sebelum melanjutkan recovery ke
atas.
Nikkei Futures. Bias
intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan
konsisten dibawah area 19665 untuk memicu skenario koreksi bearish lebih
lanjut mengincar area 19500. Resisten terdekat tampak di area 19810,
berbalik lagi secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga
ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek
kemungkinan menguji area 19915.
Kospi Futures. Bias masih
bullish selama harga bertahan di atas area 267.50, dengan break ke atas
area 270.00 akan membuka peluang untuk menguji area 272.30 atau bahkan
276.15. Untuk pergerakan turun, break ke bawah area 267.50 berpotensi
mengubah outlook menjadi bearish menuju area 262.10 dalam jangka
menengah.
sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun
demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua
informasi atau analisa yang tersedia. kami tidak
bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak
langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan
informasi dari publikasi ini.