AUDUSDH1
Market Review
Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Kembali, Aussie Tertekan. Dollar Australia kembali tertekan terhadap pasangan mata uangnya seiring peningkatan
ekspektasi analis Reserve Bank of Australia (RBA) sekali lagi memangkas
suku bunga acuan saat rapat bank sentral hari selasa pekan depan. Data
harga impor yang secara mengejutkan turun di kuartal pertama mengukuhkan
prediksi pelonggaran moneter untuk kembali membangkitkan perekonomian.
Australian bureau of Statistics melaporkan penurunan 0,2% harga impor
selama tiga bulan pertama tahun ini, mengecewakan ekspektasi kenaikan
1,1% dan peningkatan 0,9% di kuartal sebelumnya. Salah satu perusahaan
investasi terbesar dunia, BlackRock, yang diwawancarai Australian
Financial Review memberikan prediksi terbaru bank sentral Australia akan
memangkas suku bunga setidaknya dua kali 25 basis poin sebelum akhir
tahun ini. Mayoritas ekonom juga condong memprediksi pada pertemuan RBA
pekan depan akan ada pemangkasan suku bunga yang sudah di level terendah
2,25% menjadi 2%.
Reli Euro Sentuh Level Tinggi Dua Bulan Seiring Solidnya Pertumbuhan. Reli Euro berlanjut di hari keenam dan menyentuh level tinggi dua bulan
terhadap Dollar AS berkat serangkaian data ekonomi yang menandai
pertumbuhan yang solid. Inflasi zona Euro stagnan di bulan Maret,
menghapus deflasi selama empat bulan beruntun. Laporan ini juga lebih
baik dari ekspektasi dan data bulan Maret yang turun 0,1%. Tingkat
inflasi berada di bawah 1% selama 18 bulan beruntun dan masih belum
mendekati target European Central Bank (ECB) yaitu sedikit di bawah 2%.
Eurostat juga melaporkan jumlah pengangguran di zona Euro turun 36.000
di bulan Maret menjadi 18,105 juta. Data ini memicu outlook optimis pada
perekonomian, setelah program pelonggaran kuantitatif triliunan Euro
ECB yang dimulai bulan Maret.
Data AS Yang Apik Selamatkan Dollar. Dollar berbalik menguat terhadap yen pada hari Kamis setelah data AS mensinyalkan stabilisasi pasar tenaga kerja
dan perekonomian mendapatkan momentum, menempatkan Federal Reserve dalam
jalur kenaikan suku bunga setidaknya 1 kali tahun ini. Bank of Japan,
yang mana kebijakan pencetakkan uangnya telah memicu penurunan nilai
tukar yen lebih dari 20% dalam 2 tahun, tidak melonggarkan kebijakan
pada hari Kamis dan mengatakan bahwa diirnya yakin laju inflasi akan
mulai naik. Langkah BOJ tersebut pada awalnya sempat menopang yen
terhadap dollar. Pasca data dirilis, dollar memangkas pelemahan terhadap
euro, yang sebelumnya menguat ke level tinggi 2-bulan.
Klaim Pengangguran AS Berada di Level Rendah 15-Tahun. Jumlah klaim pengangguran di Amerikan anjlok ke level terendah dalam 15 tahun pekan
lalu dan tingkat belanja konsumen naik di bulan Maret, sinyal bahwa
perekonomian kembali mendapatkan momentum setelah terpuruk di kuartal
pertama. Outlook ekonomi semakin cerah oleh laporan pada hari Kamis yang
menunjukkan kenaikan tingkat upah yang solid di kuartal pertama, yang
mana akan membuat Federal Reserve tetap berada dalam jalur untuk
kenaikan suku bunga tahun ini. Jumlah klaim pengangguran turun sebanyak
34,000 menjadi 262,000 pekan lalu, jumlah terendah sejak April 2000,
menurut Departemen Tenaga Kerja.
Pasar Asia Mencemaskan Pertumbuhan AS & Earnings. Saham-saham Asia berguguran pada hari Kamis, di tengah laporan pendapatan perusahaan yang
mixed dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi AS. Bank of Japan
memutuskan untuk menahan kebijakan tidak berubah dalam pertemuan
bulanannya, sementara pernyataan kebijakan Federal Reserve juga tidak
memberikan petunjuk baru tentang kenaikan suku bunga. Nikkei225 Jepang
anjlok 2,7%, penurunan terbesar dalam 4 bulan, seiring sentimen investor
terbebani oleh angka GDP AS yang lemah, laporan laba perusahaan Jepang
yang kurang mengesankan dan pengumuman kebijakan BoJ. Di China, Shanghai
Composite turun 0,75% seiring penguatan sektor transportasi gagal
mengimbangi pelemahan di sektor perbankan. Kinerja lemah saham bank-bank juga menyeret indeks Hang Seng turun 1%. KOSPI Korea Selatan merosot untuk sesi ke-5 beruntun dan mengakhiri perdagangan 0,7% lebih rendah menyusul rilis beberapa earnings yang gagal memenuhi ekspektasi.
Akhir April, Bursa Eropa Menguat. Bursa saham Eropa bergerak fluktuatif antara penguatan dan pelemahan pada hari Kamis sebelum akhirnya mencatat
kenaikan di akhir perdagangan, investor bereaksi terhadap laporan
earning dan hasil rapat kebijakan moneter terbaru Federal Reserve AS.
Data ekonomi yang dirilis dari zona euro menunjukkan berakhirnya deflasi
selama empat bulan beruntun di bulan April, berdasarkan data yang
dirilis biro statistik menunjukkan indeks harga konsumen tidak berubah
dari tahun sebelumnya. Bursa saham Inggris unggul pada dari Kamis
terdorong oleh laporkan earning Royal Dutch Shell PLC dan perusahaan
lainnya. Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,21% menjadi 6960,62. Indeks
DAX 30 Jerman naik 0,19% menjadi 11454,38, dan CAC Perancis menambah
0,14% menjadi 5046,49.
Wall Street Bergerak Mixed, Namun Indeks Mencatat Penguatan Bulanan. Bursa saham AS menunjukkan performa mixed pada hari Kamis, seiring
laporan ekonomi yang solid menambah ketidakpastian outlook suku bunga
The Fed, setelah data ekonomi menunjukkan pelambatan ekonomi AS di
kwartal pertama. Ketiga indeks acuan utama membukukan penguatan bulanan
tipis di bulan April. Selama bulan April, Dow hanya menguat 0.4 persen,
sementara S&P500 naik 0.9% dan Nasdaq naik 0.8%. Namun saham Apple
merosot 2.7% ke level $125.15 dan menjadi emiten dengan performa
terburuk yang menyeret Dow, S&P500 dan Nasdaq, akibat langkah
perusahaan yang membatasi ketersediaan Apple Watch, setelah komponen
kunci produk tersebut diketahui cacat. Data ekonomi menunjukkan bahwa
klaim tunjangan penganggur AS membaik ke level terendahnya dalam 15-tahun
terakhir di pekan lalu, mengindikasikan bahwa perekonomian semakin
membaik. Sementara inflasi mulai mendekati target Federal Reserve di
level 2% untuk 35 bulan berturut-turut.
Emas Merosot 2% Pasca Data Tenaga Kerja AS. Emas merosot sekitar 2% pada hari Kamis setelah data tenaga kerja AS yang lebih baik dari ekspektasi,
menghidupkan kembali spekulasi kenaikan suku bunga lebih cepat oleh
Federal Reserve, yang mendorong investor melakukan aksi jual terhadap
emas. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan klaim tunjangan
pengangguran turun sebanyak 34.000 menjadi 262.000 pada pekan yang
berakhir 24 April, menjadi yang terendah sejak bulan April 2000. Data
terpisah menunjukkan belanja konsumen AS naik 0,4% pada bulan Maret,
setelah naik 0,2% di bulan Februari, sementara aktivitas manufaktur
wilayah Chicago naik lebih tinggi dari ekspektasi di bulan April.
Minyak Catat Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak 2009. Minyak mentah menguat pada hari Kamis dan mencatat kenaikan 25% di bulan April, yang merupakan
kenaikan bulanan terbesar dalam hampir 6 tahun terakhir. Kenaikan pada
hari Kamis dipicu turunnya persediaan minyak untuk pertama kalinya dalam
beberapa bulan terakhir di Cushing Oklahoma yang merupakan pusat
pengiriman minyak AS. Penurunan tersebut memunculkan ekspektasi
persediaan dan produksi minyak AS akan segera menurun. Namun sebagian
analis bersikap skeptis terhadap berlanjutnya rally minyak akibat data
pertumban ekonomi AS yang mengecewakan di kuartal pertama, serta OPEC
yang tidak akan menurunkan produksinya.
Perusahaan Animasi DreamWorks Mengalami Kerugian Semakin Dalam. DreamWorks Animation SKG Inc, melaporkan kerugian kwartal pertama
yang semakin lebar seiring kenaikan revenue studio tersebut sebesar
13%. Saham CFD DreamWorks telah menguat 8% dalam 12 bulan terakhir,
mengimbangi pelemahan intraday dan kini diperdagangkan melemah tipis di
level $26.06. Secara keseluruhan kerugian DreamWorks mencapai $54.8
juta, atau setara 64 sen per lembar saham, lebih tinggi dibanding tahun
sebelumnya $42.9 juta atau 51 sen per lembar saham. Sementara revenue
meningkat 13% ke level $166.5 juta. Mengikuti hasil earnings yang buruk
di Q4 lalu yang membawa perusahaan tersebut merugi $308.3 juta,
dibanding laba tahun 2013 yang mencapai $55.7 juta, yang akhirnya memicu
langkah restrukturisasi DreamWorks pada bisnis animasi nya, yang sedang
berjuang karena perusahaan memprioritaskan ekspansi ke televise, online
video dan produk konsumen lainnya.
Laba Visa Menurun Akibat Tingginya Biaya. Visa melaporkan kejatuhan laba 3% di kwartal terakhir akibat kenaikan expense, meskipun di saat bersamaan
revenue meningkat seiring tinggi nya volume pembayaran. CEO Charlie
Schaf menyatakan kinerja perusahaan masih baik meski ada imbas negative
dari penguatan Dollar, dan penurunan harga minyak menambah tekanan pada
pertumbuhan revenue. Di kwartal terakhir, volume pembayaran meningkat
11% ke level $1.2 trilyun dalam nilai tukar yang konstan. Selain itu
total transaksi naik 11%, ke level $17 milyar. Revenue internasional
juga naik 11% menjadi $964 juta. Revenue lainnya seperti fee lisensi
Visa ke Eropa, meningkat 12% ke $204 juta. Namun expense operasional
juga meningat 1% menjadi $1.1 milyar seiring penambahan personil.Secara
keseluruhan, laba Visa turun ke $1.55 milyar, dibanding $1.6 milyar pada
periode yang sama tahun sebelumnya. Earnings per share tidak berubah di
level 63 sen, revenue naik ke $3.41 milyar dari semula $3.16 milyar.
Visa juga melakukan buyback di kwartal terakhir sebesar 16.2 juta lembar
saham, dan memiliki sisa dana $3.8 milyar tersedia untuk melanjutkan
rencana buyback.
Technical Outlook
EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek berdasarkan sinyal bullish dari indikator MACD dalam grafik 4- jam. Resisten terdekat terlihat di area 1.1265 dan
break ke atas resisten ini seharusnya dapat memberikan dorongan tambahan
untuk menargetkan resisten 1.1340 atau bahkan resisten kunci 1.1400.
Sementara itu, penembusan support 1.1140 seharusnya dapat memicu
downtrend dengan support berikutnya terlihat di kisaran 1.1090 dan
1.1025.
GBP/USD. Bias sideways seiring sinyal mixed dari indikator-indikator dalam grafik 4-jam. Penurunan indikator stochastic mensinyalkan bias bearish untuk
jangka pendek dengan support terdekat terlihat di kisaran 1.5230.
Penembusan area ini akan memicu bearish lanjutan untuk membidik 1.5140
dan 1.5030. Sementara bullish MACD memberikan dukungan untuk uptrend
dalam jangka panjang. Penembusan resisten 1.5385 berpotensi memicu
momentum bullish dengan resisten berikutnya terlihat di kisaran 1.5475-1.5555.
USD/JPY. Bias sideways dalam jangka pendek dengan harga terjebak di antara MA-50 dan MA-200 dalam grafik 4-jam. Momentum bullish
membutuhkan konfirmasi penembusan resisten 119.95 untuk menargetkan area
yang lebih tinggi 120.50 dan 121.20. Sementara momentum bearish dapat
terpicu jika harga merosot ke bawah support 119.00. Support berikutnya
terlihat di kisaran 118.40-117.85.
USD/CHF. Harga berkonsolidasi di sekitar area
0.9400, mengindikasikan outlook netral dalam jangka pendek. Diperlukan
break ke atas area 0.9450 untuk memicu momentum bullish lanjutan menuju
area 0.9530 atau bahkan area 0.9600. Sementara itu pergerakan konstan di
bawah area 0.9400 akan melanjutkan outlook bearish jangka menengah
untuk kembali menguji area 0.9325 sebelum menuju area 0.9150.
AUD/USD. Aussie terkoreksi tajam kemarin, mencoba kembali ke bawah area 0.7800, break ke bawah area ini akan memicu tekanan bearish lanjutan menuju area
0.7740, yang mana dapat mengubah bias menjadi bearish jika ditembus.
Sementara itu, resisten terdekat ada pada 0.7975, break ke atas area ini
dapat mendorong harga naik untuk kembali menguji area 0.8075.
XAU/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area support 1180. Penembusan di bawah area tersebut akan membawa harga turun menuju area
1170. Pada pergerakan ke atas, penembusan di atas area 1191 akan membawa
bias kembali ke netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas,
lebih jauh menguji area 1202.
Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 28165 untuk memicu
momentum bullish lebih lanjut mengincar area 28550. Di sisi bawahnya,
support terdekat tampak di area 27900, berbalik lagi secara konsisten
dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya
menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support
27800 sebelum melanjutkan recovery ke atas.
Nikkei Futures. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 19365 untuk memicu skenario koreksi
bearish lebih lanjut mengincar area 19100. Resisten terdekat tampak di
area 19665, berbalik lagi secara konsisten diatas area tersebut dapat
membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di
jangka pendek kemungkinan menguji area 19800.
Kospi Futures. Bias masih
bullish selama harga bertahan di atas area 267.00, dengan break ke atas
area 270.00 akan membuka peluang untuk menguji area 272.30 atau bahkan
276.15. Untuk pergerakan turun, break ke bawah area 267.50 berpotensi
mengubah outlook menjadi bearish menuju area 262.10 dalam jangka
menengah.
sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading.
PT.Monex Investindo Futures berusaha menyajikan berita terbaik, namun
demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua
informasi atau analisa yang tersedia. PT. Monex Investindo Futures tidak
bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak
langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan
informasi dari publikasi ini.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.