Friday, May 1, 2015

daily analis 01 mei 2015


AUDUSDH1



Market Review


Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Kembali, Aussie Tertekan. Dollar Australia kembali tertekan terhadap pasangan mata uangnya seiring peningkatan ekspektasi analis Reserve Bank of Australia (RBA) sekali lagi memangkas suku bunga acuan saat rapat bank sentral hari selasa pekan depan. Data harga impor yang secara mengejutkan turun di kuartal pertama mengukuhkan prediksi pelonggaran moneter untuk kembali membangkitkan perekonomian. Australian bureau of Statistics melaporkan penurunan 0,2% harga impor selama tiga bulan pertama tahun ini, mengecewakan ekspektasi kenaikan 1,1% dan peningkatan 0,9% di kuartal sebelumnya. Salah satu perusahaan investasi terbesar dunia, BlackRock, yang diwawancarai Australian Financial Review memberikan prediksi terbaru bank sentral Australia akan memangkas suku bunga setidaknya dua kali 25 basis poin sebelum akhir tahun ini. Mayoritas ekonom juga condong memprediksi pada pertemuan RBA pekan depan akan ada pemangkasan suku bunga yang sudah di level terendah 2,25% menjadi 2%.

Reli Euro Sentuh Level Tinggi Dua Bulan Seiring Solidnya Pertumbuhan. Reli Euro berlanjut di hari keenam dan menyentuh level tinggi dua bulan terhadap Dollar AS berkat serangkaian data ekonomi yang menandai pertumbuhan yang solid. Inflasi zona Euro stagnan di bulan Maret, menghapus deflasi selama empat bulan beruntun. Laporan ini juga lebih baik dari ekspektasi dan data bulan Maret yang turun 0,1%. Tingkat inflasi berada di bawah 1% selama 18 bulan beruntun dan masih belum mendekati target European Central Bank (ECB) yaitu sedikit di bawah 2%. Eurostat juga melaporkan jumlah pengangguran di zona Euro turun 36.000 di bulan Maret menjadi 18,105 juta. Data ini memicu outlook optimis pada perekonomian, setelah program pelonggaran kuantitatif triliunan Euro ECB yang dimulai bulan Maret.

Data AS Yang Apik Selamatkan Dollar. Dollar berbalik menguat terhadap yen pada hari Kamis setelah data AS mensinyalkan stabilisasi pasar tenaga kerja dan perekonomian mendapatkan momentum, menempatkan Federal Reserve dalam jalur kenaikan suku bunga setidaknya 1 kali tahun ini. Bank of Japan, yang mana kebijakan pencetakkan uangnya telah memicu penurunan nilai tukar yen lebih dari 20% dalam 2 tahun, tidak melonggarkan kebijakan pada hari Kamis dan mengatakan bahwa diirnya yakin laju inflasi akan mulai naik. Langkah BOJ tersebut pada awalnya sempat menopang yen terhadap dollar. Pasca data dirilis, dollar memangkas pelemahan terhadap euro, yang sebelumnya menguat ke level tinggi 2-bulan.

Klaim Pengangguran AS Berada di Level Rendah 15-Tahun. Jumlah klaim pengangguran di Amerikan anjlok ke level terendah dalam 15 tahun pekan lalu dan tingkat belanja konsumen naik di bulan Maret, sinyal bahwa perekonomian kembali mendapatkan momentum setelah terpuruk di kuartal pertama. Outlook ekonomi semakin cerah oleh laporan pada hari Kamis yang menunjukkan kenaikan tingkat upah yang solid di kuartal pertama, yang mana akan membuat Federal Reserve tetap berada dalam jalur untuk kenaikan suku bunga tahun ini. Jumlah klaim pengangguran turun sebanyak 34,000 menjadi 262,000 pekan lalu, jumlah terendah sejak April 2000, menurut Departemen Tenaga Kerja.


Pasar Asia Mencemaskan Pertumbuhan AS & Earnings. Saham-saham Asia berguguran pada hari Kamis, di tengah laporan pendapatan perusahaan yang mixed dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi AS. Bank of Japan memutuskan untuk menahan kebijakan tidak berubah dalam pertemuan bulanannya, sementara pernyataan kebijakan Federal Reserve juga tidak memberikan petunjuk baru tentang kenaikan suku bunga. Nikkei225 Jepang anjlok 2,7%, penurunan terbesar dalam 4 bulan, seiring sentimen investor terbebani oleh angka GDP AS yang lemah, laporan laba perusahaan Jepang yang kurang mengesankan dan pengumuman kebijakan BoJ. Di China, Shanghai Composite turun 0,75% seiring penguatan sektor transportasi gagal mengimbangi pelemahan di sektor perbankan. Kinerja lemah saham bank-bank juga menyeret indeks Hang Seng turun 1%. KOSPI Korea Selatan merosot untuk sesi ke-5 beruntun dan mengakhiri perdagangan 0,7% lebih rendah menyusul rilis beberapa earnings yang gagal memenuhi ekspektasi.

Akhir April, Bursa Eropa Menguat. Bursa saham Eropa bergerak fluktuatif antara penguatan dan pelemahan pada hari Kamis sebelum akhirnya mencatat kenaikan di akhir perdagangan, investor bereaksi terhadap laporan earning dan hasil rapat kebijakan moneter terbaru Federal Reserve AS. Data ekonomi yang dirilis dari zona euro menunjukkan berakhirnya deflasi selama empat bulan beruntun di bulan April, berdasarkan data yang dirilis biro statistik menunjukkan indeks harga konsumen tidak berubah dari tahun sebelumnya. Bursa saham Inggris unggul pada dari Kamis terdorong oleh laporkan earning Royal Dutch Shell PLC dan perusahaan lainnya. Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,21% menjadi 6960,62. Indeks DAX 30 Jerman naik 0,19% menjadi 11454,38, dan CAC Perancis menambah 0,14% menjadi 5046,49.

Wall Street Bergerak Mixed, Namun Indeks Mencatat Penguatan Bulanan. Bursa saham AS menunjukkan performa mixed pada hari Kamis, seiring laporan ekonomi yang solid menambah ketidakpastian outlook suku bunga The Fed, setelah data ekonomi menunjukkan pelambatan ekonomi AS di kwartal pertama. Ketiga indeks acuan utama membukukan penguatan bulanan tipis di bulan April. Selama bulan April, Dow hanya menguat 0.4 persen, sementara S&P500 naik 0.9% dan Nasdaq naik 0.8%. Namun saham Apple merosot 2.7% ke level $125.15 dan menjadi emiten dengan performa terburuk yang menyeret Dow, S&P500 dan Nasdaq, akibat langkah perusahaan yang membatasi ketersediaan Apple Watch, setelah komponen kunci produk tersebut diketahui cacat. Data ekonomi menunjukkan bahwa klaim tunjangan penganggur AS membaik ke level terendahnya dalam 15-tahun terakhir di pekan lalu, mengindikasikan bahwa perekonomian semakin membaik. Sementara inflasi mulai mendekati target Federal Reserve di level 2% untuk 35 bulan berturut-turut.

Emas Merosot 2% Pasca Data Tenaga Kerja AS. Emas merosot sekitar 2% pada hari Kamis setelah data tenaga kerja AS yang lebih baik dari ekspektasi, menghidupkan kembali spekulasi kenaikan suku bunga lebih cepat oleh Federal Reserve, yang mendorong investor melakukan aksi jual terhadap emas. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan klaim tunjangan pengangguran turun sebanyak 34.000 menjadi 262.000 pada pekan yang berakhir 24 April, menjadi yang terendah sejak bulan April 2000. Data terpisah menunjukkan belanja konsumen AS naik 0,4% pada bulan Maret, setelah naik 0,2% di bulan Februari, sementara aktivitas manufaktur wilayah Chicago naik lebih tinggi dari ekspektasi di bulan April.

Minyak Catat Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak 2009. Minyak mentah menguat pada hari Kamis dan mencatat kenaikan 25% di bulan April, yang merupakan kenaikan bulanan terbesar dalam hampir 6 tahun terakhir. Kenaikan pada hari Kamis dipicu turunnya persediaan minyak untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir di Cushing Oklahoma yang merupakan pusat pengiriman minyak AS. Penurunan tersebut memunculkan ekspektasi persediaan dan produksi minyak AS akan segera menurun. Namun sebagian analis bersikap skeptis terhadap berlanjutnya rally minyak akibat data pertumban ekonomi AS yang mengecewakan di kuartal pertama, serta OPEC yang tidak akan menurunkan produksinya.

 Perusahaan Animasi DreamWorks Mengalami Kerugian Semakin Dalam. DreamWorks Animation SKG Inc, melaporkan kerugian kwartal pertama yang semakin lebar seiring kenaikan revenue studio tersebut sebesar 13%. Saham CFD DreamWorks telah menguat 8% dalam 12 bulan terakhir, mengimbangi pelemahan intraday dan kini diperdagangkan melemah tipis di level $26.06. Secara keseluruhan kerugian DreamWorks mencapai $54.8 juta, atau setara 64 sen per lembar saham, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya $42.9 juta atau 51 sen per lembar saham. Sementara revenue meningkat 13% ke level $166.5 juta. Mengikuti hasil earnings yang buruk di Q4 lalu yang membawa perusahaan tersebut merugi $308.3 juta, dibanding laba tahun 2013 yang mencapai $55.7 juta, yang akhirnya memicu langkah restrukturisasi DreamWorks pada bisnis animasi nya, yang sedang berjuang karena perusahaan memprioritaskan ekspansi ke televise, online video dan produk konsumen lainnya.

Laba Visa Menurun Akibat Tingginya Biaya. Visa melaporkan kejatuhan laba 3% di kwartal terakhir akibat kenaikan expense, meskipun di saat bersamaan revenue meningkat seiring tinggi nya volume pembayaran. CEO Charlie Schaf menyatakan kinerja perusahaan masih baik meski ada imbas negative dari penguatan Dollar, dan penurunan harga minyak menambah tekanan pada pertumbuhan revenue. Di kwartal terakhir, volume pembayaran meningkat 11% ke level $1.2 trilyun dalam nilai tukar yang konstan. Selain itu total transaksi naik 11%, ke level $17 milyar. Revenue internasional juga naik 11% menjadi $964 juta. Revenue lainnya seperti fee lisensi Visa ke Eropa, meningkat 12% ke $204 juta. Namun expense operasional juga meningat 1% menjadi $1.1 milyar seiring penambahan personil.Secara keseluruhan, laba Visa turun ke $1.55 milyar, dibanding $1.6 milyar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Earnings per share tidak berubah di level 63 sen, revenue naik ke $3.41 milyar dari semula $3.16 milyar. Visa juga melakukan buyback di kwartal terakhir sebesar 16.2 juta lembar saham, dan memiliki sisa dana $3.8 milyar tersedia untuk melanjutkan rencana buyback.




Technical Outlook


EUR/USD. Bias bullish untuk jangka pendek berdasarkan sinyal bullish dari indikator MACD dalam grafik 4- jam. Resisten terdekat terlihat di area 1.1265 dan break ke atas resisten ini seharusnya dapat memberikan dorongan tambahan untuk menargetkan resisten 1.1340 atau bahkan resisten kunci 1.1400. Sementara itu, penembusan support 1.1140 seharusnya dapat memicu downtrend dengan support berikutnya terlihat di kisaran 1.1090 dan 1.1025.

GBP/USD. Bias sideways seiring sinyal mixed dari indikator-indikator dalam grafik 4-jam. Penurunan indikator stochastic mensinyalkan bias bearish untuk jangka pendek dengan support terdekat terlihat di kisaran 1.5230. Penembusan area ini akan memicu bearish lanjutan untuk membidik 1.5140 dan 1.5030. Sementara bullish MACD memberikan dukungan untuk uptrend dalam jangka panjang. Penembusan resisten 1.5385 berpotensi memicu momentum bullish dengan resisten berikutnya terlihat di kisaran 1.5475-1.5555.

USD/JPY. Bias sideways dalam jangka pendek dengan harga terjebak di antara MA-50 dan MA-200 dalam grafik 4-jam. Momentum bullish membutuhkan konfirmasi penembusan resisten 119.95 untuk menargetkan area yang lebih tinggi 120.50 dan 121.20. Sementara momentum bearish dapat terpicu jika harga merosot ke bawah support 119.00. Support berikutnya terlihat di kisaran 118.40-117.85.

USD/CHF. Harga berkonsolidasi di sekitar area 0.9400, mengindikasikan outlook netral dalam jangka pendek. Diperlukan break ke atas area 0.9450 untuk memicu momentum bullish lanjutan menuju area 0.9530 atau bahkan area 0.9600. Sementara itu pergerakan konstan di bawah area 0.9400 akan melanjutkan outlook bearish jangka menengah untuk kembali menguji area 0.9325 sebelum menuju area 0.9150.

AUD/USD. Aussie terkoreksi tajam kemarin, mencoba kembali ke bawah area 0.7800, break ke bawah area ini akan memicu tekanan bearish lanjutan menuju area 0.7740, yang mana dapat mengubah bias menjadi bearish jika ditembus. Sementara itu, resisten terdekat ada pada 0.7975, break ke atas area ini dapat mendorong harga naik untuk kembali menguji area 0.8075.

XAU/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area support 1180. Penembusan di bawah area tersebut akan membawa harga turun menuju area 1170. Pada pergerakan ke atas, penembusan di atas area 1191 akan membawa bias kembali ke netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, lebih jauh menguji area 1202.

Hang Seng Futures. Bias intraday menjadi bullish di jangka pendek khususnya jika harga berhasil tembus lagi secara konsisten diatas area 28165 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar area 28550. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 27900, berbalik lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area support 27800 sebelum melanjutkan recovery ke atas.

Nikkei Futures. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 19365 untuk memicu skenario koreksi bearish lebih lanjut mengincar area 19100. Resisten terdekat tampak di area 19665, berbalik lagi secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 19800.

Kospi Futures. Bias masih bullish selama harga bertahan di atas area 267.00, dengan break ke atas area 270.00 akan membuka peluang untuk menguji area 272.30 atau bahkan 276.15. Untuk pergerakan turun, break ke bawah area 267.50 berpotensi mengubah outlook menjadi bearish menuju area 262.10 dalam jangka menengah.




sumber: monexnews
DISCLAIMER:
Semua tulisan yang terdapat dalam publikasi ini hanya bersifat informasi saja dan tidak ditujukan sebagai saran untuk melakukan trading. PT.Monex Investindo Futures berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. PT. Monex Investindo Futures tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari publikasi ini.


0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.